Setelah mendengar cerita Rain, Desir tidak bisa menyembunyikan ketercengangan-nya. 'Bagaimana mungkin hanya terkena hempasan serangan Rain, William bisa mengalami luka berat seperti ini?' pikirnya.
Desir percaya dengan yang Rain ceritakan. Dilihat dari sisi manapun, dia sama sekali tidak menemukan luka bekas pukulan atau sayatan di tubuh William. Dari sini lah kejanggalan itu muncul di hatinya. Desir tahu seharusnya tidak mungkin William sampai mengalami luka sampai seperti ini. Bahkan serangan Rain sama sekali tidak menyentuh tubuh William.
Rustar yang ada di sebelahnya terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia menahannya.
"Rain kau boleh kembali ke kamarmu," kata Desir.
"Tapi ayah," Rain merasa enggan meninggalkan William. Bagaimanapun dia tetap tidak bisa membuang rasa bersalahnya begitu saja.
Tentu Desir paham betul dengan apa yang Rain rasakan sekarang.
"Tak apa, William akan baik-baik saja," kata Desir, berharap bisa sedikit menenangkan kekhawatiran Rain.
Mendengar itu, Rain sebenarnya tetap enggan untuk pergi. Tapi setelah berpikir lagi, memang tidak ada gunanya dia berada di sini, dia juga tidak bisa menolong William. Jadi pilihan terbaiknya sekarang hanyalah mempercayakan William pada ayahnya.
"Baiklah, kalau begitu," kata Rain, lalu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan ruangan.
★★★
Setelah memastikan Rain sudah pergi, Rustar yang dari tadi hanya diam, sekarang berbicara. "Yang Mulia, bukankah yang dialami pangeran William ini,-"
Desir langsung memotong perkataannya. "Rustar, kau diam lah," kata Desir, sembari memandangi William yang berbaring di tempat tidur.
Desir sudah bisa menebak apa yang Rustar ingin katakan, tapi dia tidak ingin berpikiran sampai ke kesimpulan itu.
Walau sudah diperingatkan, sepertinya Rustar tetap tidak bisa diam saja. "Tapi, yang Mulia bukankah ini masalah serius!" kata Rustar.
Desir juga paham mengenai hal itu. Dia juga sadar bahwa bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan ini lagi.
Tapi resiko jika masalah ini sampai tersebar, dampaknya jelas sangat buruk. Mustahil jika tidak terjadi keributan setelah mereka mendengar isu ini, apalagi yang membawa William kemari juga seorang prajurit, ditambah dengan para pelayan yang memberi pertolongan pada William pasti juga berpikiran sama seperti Rustar sekarang.
Bukan hal yang tidak mungkin jika mereka semua akan bercerita ke orang lain. Membayangkan keributan apa yang akan terjadi membuat Desir benar-benar sangat stres sekarang.
Desir meremas kuat tangannya. Terlihat jelas emosi di wajahnya, emosi yang menunjukkan seperti seseorang yang sedang tersudut.
"Yang Mulia," Rustar memanggil Desir.
Desir pun berkata. "Aku sudah tahu, ini dampak resonansi dari kekuatan roh Rain. Itu karena William tidak memiliki energi di dalam tubuhnya," jelasnya.
Rustar tetap kaget mendengarnya. Walau sebenarnya dia sudah menduganya. Tetap saja mendengar Desir mengatakan itu dengan sendirinya, tanpa berusaha menyembunyikannya adalah hal yang sangat tidak dia duga.
"Tapi Yang Mulia, bagaimana mungkin?" tanya Rustar. Dia hanya tidak bisa menerima fakta ini.
Bagi seseorang yang tidak memiliki energi roh, dan mana sihir di dalam tubuhnya. Akan jelas sangat berbahaya bagi mereka jika terkena aura dari kedua energi itu saja. Selemah apapun seseorang pasti memiliki sedikit energi di dalam tubuhnya. Tapi ada kasus di mana seseorang benar-benar tidak memiliki kedua energi itu sama sekali.
Namun, kondisi ini terjadi sangatlah langka, bahkan terakhir kali kasus ini terjadi adalah ribuan tahun yang lalu. Karena seorang manusia menikah dengan ras Elf lalu memiliki anak, dan anak itu tidak memiliki kedua energi itu sama sekali. Sama seperti yang William alami sekarang.
Dari situlah muncul spekulasi bahwa anak yang tidak memiliki dua energi itu adalah anak yang terkutuk, karena hubungan antara dua ras berbeda.
Tapi William adalah anak dari Desir dan Elsa yang jelas-jelas pengguna energi Roh. Bahkan Elsa adalah pengguna Roh yang sangat terkenal, sampai da dijuluki sebagai ratu ilusi. Melihat dari fakta itu saja, rasanya mustahil jika William sampai tidak memiliki kekuatan roh di dalam tubuhnya.
Terbesit sebuah pemikiran sensitif di kepala Rustar. "Apa jangan-jangan,-"
Desir langsung memotongnya dengan suara dingin. Sangat jelas ada emosi yang sangat kuat dari suaranya itu.
"Rustar, aku tau apa yang kamu pikirkan, tapi istriku bukan orang seperti itu. Mustahil dia melakukan itu," kata Desir, dengan suara bernada peringatan kepada Rustar.
Desir tahu apa yang Rustar curigai. Dia pasti berpikir jika mungkin Elsa bermain di belakangnya. Tapi Desir sangat mengenal istrinya lebih dari siapa pun, dan dia percaya bahwa Elsa tidak mungkin melakukan itu di belakangnya.
"Ma-maaf Yang Mulia, bukan maksudku mencurigai Yang Mulia Elsa, tapi ini jelas masalah yang akan menimbulkan masalah besar jika kita tidak segera mengantisipasinya," kata Rustar dengan wajah pucat ketakutan.
"Ya, aku tahu … William pasti akan mendapatkan banyak hinaan dan cemoohan dari banyak orang." Desir sangat miris membayangkannya.
Dari sekian banyak yang ditakutinya mengenai insiden ini, apa yang paling ditakuti Desir adalah nasib William setelah ini. Memikirkannya saja membuatnya sangat tidak tega.
William masih anak kecil, dia jelas sangat labil dalam hal emosi. Desir hanya takut jika William dikucilkan, itu akan membentuk karakter buruk padanya.
Desir memandangi wajah anaknya yang terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur. Saat itu secara tiba-tiba, Desir teringat dengan perkataan istrinya sebelum mereka berdua menikah.
'Mungkinkah?! ... Elsa apa keadaan William saat ini ada kaitannya dengan hal yang pernah kau katakan padaku, dulu?' batin Desir.
...★★★...
...Dukung Karya ini bila suka dengan, Like dan Vote.~ Dan terima kasih atas Like dan Vote-nya....
...🙏🙏🙏...
......★★★......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
hhmmm..ada apa dengan William
2022-01-24
0
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
jangan terlalu khawatir William
2021-12-07
0
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
maraton jempol
2021-12-07
0