Sesampainya di kamar William, Desir melihat William yang terbaring dengan penuh noda darah di bajunya yang keluar dari mulutnya.
Ada beberapa pelayan, di dekat William yang terlihat berbaring tak sadarkan diri di tempat tidurnya. Mereka sedang membersihkan noda darah di wajah William.
Melihat kedatangan Desir, para pelayan itu langsung berdiri dan memberi jalan untuk raja mereka.
"William!" Desir mendekat panik ke anaknya itu. Melihat banyak sekali darah yang berceceran di pakaiannya. "Apa yang sebenarnya terjadi?!" gumam Desir sembari menyentuh kening William dengan tangannya.
Desir merasakan tubuh William sangat dingin, ini jelas tidak wajar baginya.
"I-itu," gumam Rain.
Mendengar nada ragu pada suara Rain, Desir menoleh ke arah Rain dengan mata melotot. "Rain, katakan apa yang terjadi pada adikmu!" pinta Desir dengan suara dingin.
Rain sontak menggigil takut karena merasakan amarah ayahnya.
"M-maaf ayah, sebenarnya—," Rain pun menceritakan kejadian sebelumnya.
★★★
*Kejadian sebelumnya.*
"Kak, apa kamu mau berlatih tanding denganku?" tanya William.
Setelah mengucapkan selamat kepada Rain, dan berbincang-bincang. William secara tidak terduga mengajukan permintaan itu. Rain sedikit tercengang saat mendengarnya.
"Berlatih tanding?" gumam Rain sambil memandang ke arah William.
"Ya, aku penasaran bagaimana melawan seorang pengguna roh," jawab William dengan ketertarikan dari nada bicaranya.
"Hmm, bagaimana ya … apa ini benar-benar tidak apa-apa?" gumam Rain.
Rain merasa sedikit ragu menyetujui hal ini. Bukan tanpa alasan, dia merasa ragu. Bagaimanapun Rain barulah menguasai teknik roh, dirinya takut jika tanpa sengaja akan melukai adiknya yang masih kecil ini.
Tentu Rain tau bahwa William tidak mungkin akan terluka begitu saja. Karena walau belum bangkit, Rain yakin William pasti juga pengguna Roh jadi dia seharusnya tidak akan mengalami resonansi dari benturan energi langsung pada tubuhnya.
Namun, Rain masih merasa ragu di beberapa hal. "Aku takut jika ini sebenarnya hal yang dilarang," ungkapnya.
Jika hanya latih tanding biasa mungkin Rain bisa langsung menyetujuinya. Tetapi, kali ini berbeda. Jelas-jelas William memintanya untuk berlatih tanding sekaligus menunjukkan kekuatan rohnya.
Melihat wajah rumit kakaknya. William mencoba untuk meyakinkannya. "Tapi, inikan hanya latih tanding biasa jadi seharusnya tak masalah," ucapnya.
Rain menunduk, dan terdiam merenungkan perkataan adiknya. 'Apa yang dikatakan William ada benarnya juga. Seharusnya tidak apa-apa,' batin Rain.
Rain mengangkat wajahnya dan memandang ke arah William. "Baiklah, tapi sebentar saja," ucapnya.
"Ya!" sahut William, dengan memasang wajah sumringah bahagia mendengar jawaban Rain.
★
Keduanya sekarang berada di lapangan, tempat biasanya mereka latihan. Tidak ada siapapun di sana kecuali mereka berdua. Eria bersama Lisbet dan Richard juga tidak terlihat, mungkin mereka bertiga kembali ke kamar mereka masing-masing atau pergi menikmati teh di taman.
William dan Rain sekarang saling berhadap-hadapan. Jarak ruang diantara mereka sekitar 20 meter. Terlihat William memegang sebuah pedang kayu di tangannya.
"William, apa kamu sudah siap?" tanya Rain.
"Ya!" sahut William. "Tapi kak, apa kamu yakin tidak menggunakan senjata?" tanya William tanpa mengurangi kewaspadaannya.
William hanya penasaran mengapa Rain sama sekali tidak membawa senjata apapun di tangannya.
"Tentu saja aku akan menggunakan senjata," kata Rain. Lalu membuka telapak tangan kanannya ke arah tanah, "Teknik Roh … Create!"
Sebuah kilat berwarna putih terang muncul di tangan kanan Rain, dan menyambar tanah dibawahnya. Saat itu permukaan tanah yang terkena sambaran itu terbelah dan mengeluarkan pedang kayu padat yang perlahan muncul dari dalam ke permukaan.
"Luar biasa!" William tidak bisa menyembunyikan keterkagumannya melihat pemandangan itu. Ditambah Rain yang melakukannya membuat dia semakin bersemangat.
Melihat kekaguman adiknya, Rain merasa bangga di hatinya. 'Jadi ini yang selalu Eria rasakan,' batin Rain, dengan senyum di wajahnya.
Rain akhirnya mulai paham mengapa kakaknya Eria selalu bahagia saat mendapatkan pujian dari para adiknya.
...★★★...
...Dukung Karya ini bila suka dengan, Like dan Vote.~ Dan terima kasih atas Like dan Vote-nya....
...🙏🙏🙏...
......★★★......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
hi william
2021-12-07
0
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
jempol lg
2021-12-07
0
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
like
2021-12-04
0