Setelah para tamu yang hadir sudah kembali. Desir kembali ke ruangannya dengan ditemani seseorang.
Sesampainya di ruang kerja, Desir langsung mengambil selembar kertas di mejanya. Itu adalah dokumen mengenai laporan logistik yang dikirim ke petugas penjaga perbatasan kerajaan, yang merupakan perbekalan mereka selama menjalankan tugas penjagaan.
"Rustar, apa memang hanya ini komoditas yang kita kirim? Bukankah ini terlalu sedikit?" tanya Desir pada Rustar yang berdiri di sebelahnya.
Ada sekitar 50 pos penjaga perbatasan yang dikirimi kebutuhan pokok, dan kebutuhan pendukung lainnya. Melihat jumlah setiap pos ada sekitar 200 orang, Desir merasa bahwa komoditas yang dikirim terlalu sedikit, mengingat itu untuk kebutuhan selama satu bulan.
"Benar, Yang Mulia. Memang hanya itu yang bisa kita kirim. Hasil panen tahun ini juga tidak sebaik tahun kemarin. Jadi ada baiknya kita menyimpannya untuk persediaan di musim dingin mendatang," balas Rustar.
Rustar Van Rastain adalah perdana menteri sekaligus orang kepercayaan Desir. Dia memiliki rambut putih panjang yang menunjukkan kalau umurnya sudah tidak muda lagi. Dia sekarang berumur 50 tahun.
Rustar memberikan alasannya kepada Desir, mengapa dia sengaja membatasi pengiriman ini. Dia berpikir bahwa perlu untuk menghemat sebelum datangnya musim dingin.
"Jadi karena itu," gumam Desir sambil mengamati lembar laporan didepannya.
Setelah mendengar alasan Rustar, Desir juga berpikir sependapat dengannya. Sebentar lagi akan masuk musim dingin, membuat hasil panen kebutuhan pokok pasti akan sangat turun drastis.
Dengan hasil panen tahun ini yang juga tidak begitu memuaskan, memang benar bahwa mereka harus menyimpan persediaan lebih banyak untuk semua warga. Ini juga perlu dilakukan agar saat jatuh musim itu, tidak ada kebutuhan pokok yang sulit untuk didapatkan untuk rakyat kerajaan.
Membicarakan persediaan pangan, sebenarnya kerajaan Brama memiliki stok simpanan logistik yang sangat banyak. Bahkan saking banyaknya itu akan mampu menghidupi semua warga di seluruh kerajaan selama 10 tahun penuh. Namun, Desir dan Rustar sadar bahwa mereka tidak bergantung pada simpanan itu. Cuaca adalah sesuatu yang sulit ditebak. Lagi pula simpanan juga sangat penting jika terjadi bencana di suatu daerah. Maka dari itu keduanya sependapat bahwa pembatasan pengeluaran untuk militer mereka juga harus dibatasi. Tentu saja itu dalam jumlah yang masih wajar.
*Tok tok.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar.
Desir dan Rustar saling pandang sesaat dengan wajah tanya.
"Ayah ini aku," kata seseorang dari balik pintu.
"Oh Rain, masuklah," kata Desir setelah mendengar suara Rain.
Setelah mendapat izin dari ayahnya. Rain pun memasuki ruangan. Sesampainya di dalam dia melihat ada ayahnya dan juga Rustar.
Desir mengerutkan keningnya melihat wajah Rain tampak sangat gelisah sekarang. "Ada apa, jarang sekali kamu datang kemari?" tanya Desir.
"Wi-william, dia terluka dan pingsan, ayah!" kata Rain dengan wajah bersalah yang bercampur ketakutan.
"Apa?!" Desir dan Rustar sontak kaget mendengar itu.
"Di mana William sekarang?!" tanya Desir panik sambil berdiri dari tempat duduknya.
"W-william ada di kamarnya sekarang," balas Rain dengan wajah pucat karena melihat ekspresi ayahnya yang tampak sangat panik.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Desir langsung berjalan cepat menuju ruangan William, dengan Rain dan Rustar yang berjalan mengikuti di belakangnya. Terlihat bagaimana wajah Rain sangat pucat seperti ketakutan, saat melihat warna wajah ayahnya yang tampak sangat panik sekarang.
...★★★...
...Dukung Karya ini bila suka dengan, Like dan Vote.~ Dan terima kasih atas Like dan Vote-nya....
...🙏🙏🙏...
......★★★......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Dhina ♑
MBULL
2022-08-05
0
๓✿๓๓ƴ ᵏⁱᵗª ㉫ǸGĸƴ
insiden apakah itu
2021-12-07
0
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
❤️❤️❤️❤️
2021-12-07
0