Elsa menghentikan langkahnya. Dia merasakan sesuatu yang tidak beres, dengan lingkungan tempat dia berada.
"Apa-apaan aura sangat kental ini?!" Elsa mengerutkan keningnya.
Aura yang dia rasakan sangat tidak normal, dan terlalu kental, ditambah energi rohnya seperti terus tersedot perlahan karena aura kental ini.
Elsa tidak terlalu peduli dengan energi rohnya yang tersedot sedikit demi sedikit, dia tetap melanjutkan berjalan menuju tengah hutan.
"Sebenarnya tempat apa ini?" gumam Elsa.
Sambil berjalan Elsa menarik kedua pedangnya. Firasatnya mengatakan bahwa ia tidak boleh lengah. Ditambah, semakin dia berjalan kabut terus semakin tebal, membuat jarak pandangnya tidak sampai satu meter. Ini seperti dia berada di dunia yang benar-benar dipenuhi dengan kabut.
"Hm?!" Elsa memperhatikan kabut mulai menipis. Dan itu terjadi sangat cepat seperti kabut itu menghilang entah kemana.
Saat itu, matanya tercengang melihat sebuah bangunan yang sebelumnya tertutupi kabut
"Bangunan apa itu!?" Elsa terheran dengan bentuk dan ukurannya. Itu terlalu besar.
Bentuknya seperti candi dengan ukuran sama seperti gunung. Tapi saat di perhatikan lebih baik. Ini seperti istana kerajaan jaman dulu yang memang semua bangunannya terbuat dari batu.
"Aku harus memastikan tempat ini terlebih dulu," Elsa berjongkok dan meletakkan telapak tangannya di tanah, sambil memejamkan matanya. "Teknik Roh … Detection."
Seperti gelombang air yang terbentuk dari tetesan air yang jatuh. Elsa mencoba memastikan apakah di dalam sana ada makhluk berbahaya atau tidak.
"Mustahil!" Elsa kaget. Tekniknya seperti dibutakan oleh sesuatu dan tidak bisa mendeteksi apapun yang ada di sekitarnya.
Elsa semakin merasa ada yang tidak beres di tempat ini. "Apa lebih baik aku masuk saja?" gumamnya.
Dia berpikir sejenak, jelas tempat ini bukan sebuah situs kuno biasa. Bagaimana mungkin tekniknya bahkan batal dengan sendirinya tanpa dia tahu penyebabnya.
Mencoba masuk jelas beresiko, tapi jika dia tidak melakukannya dia tidak akan tahu apa yang ada di dalam.
'Yah, lebih baik mengambil resiko daripada yang bisa mengira,' batin Elsa.
Elsa memutuskan untuk masuk kedalam situs kuno. Perlahan dia berjalan, memastikan tidak ada jebakan yang terpasang di luar. Jebakan adalah hal yang sangat umum ditemukan jika kita memasuki situs atau reruntuhan kuno.
Elsa terus berjalan sampai dia ada didepan pintu masuk masuk yang ukurannya sangat besar. Bahkan saking besarnya dia seperti anak ayam yang baru menetas, dan berdiri di depan pintu itu.
"Patung apa ini?"
Ada dua patung raksasa di kedua sisi pintu masuk situs. Patung itu seperti melambangkan penjaga. Setiap patung memiliki bentuk berbeda. Patung yang berada di sebelah kiri memiliki kepala singa berbadan seperti manusia dengan tanduk di kepalanya. Sedangkan di sebelah kanan memiliki bentuk kepala naga dengan tubuh juga sama seperti manusia. Keduanya memegang tombak dengan ujung kapak besar.
'Ada yang aneh dengan patung-patung ini,' batin Elsa dengan mata waspada.
Instingnya mengatakan bahaya yang sulit dijelaskannya saat melihat kedua parung raksasa itu. Namun, Elsa tidak peduli dan terus berjalan menuju pintu.
Satu meter sebelum dia bisa menyentuh pintu. Kedua patung pemegang kapak bergerak, dan langsung menyerang Elsa dengan kapak mereka.
Elsa yang sudah merasa ada yang tidak beres dengan patung-patung itu, sejak awal sudah bersiap dan dia langsung melompat mundur menghindari serangan kedua patung itu.
Tanah sebelumnya tempat Elsa berdiri hancur mengakibatkan lantai batu di sekitarnya tercukil keatas.
"Hei hei, bukankah kalian tidak sopan, menyambut tamu dengan cara seperti itu?" keluh Elsa dengan senyum kecut di wajahnya.
Sepertinya dia tamu yang tidak diharapkan kedatangannya.
"Hm?" Elsa memperhatikan kedua patung di depannya, kembali ke posisi semula.
"Apa mereka bereaksi saat aku ada didekat pintu saja?" gumam Elsa.
*Grrrr
Pintu raksasa yang tadinya tertutup rapat tiba-tiba bergeser terbuka perlahan.
'Ini bahaya!' Elsa merasakan aura sangat mengerikan yang berasal dari balik pintu itu.
Dia langsung melompat menjauh dari tempat itu.
Jarak Elsa dengan pintu raksasa, sekitar 50 meter.
'Apa-apaan dengan pancaran energi mengerikan ini!?' Elsa tidak bisa tidak waspada dengan yang dirasakannya. Ini sangat tidak normal baginya.
Dari tempatnya Elsa memandang kearah pintu. Dari celah pintu yang terbuka ada sosok yang berjalan keluar.
"Golem?!" Elsa terbelalak melihat patung yang ukurannya seukuran manusia dewasa berjalan keluar dengan santainya.
*Golem adalah sebuah boneka yang terbuat dari Kayu, Batu. Akan tetapi terdapat jiwa yang ditanam di dalamnya. Biasanya berupa batu Crystal.*
Elsa tidak mengira jika pancaran energi mengerikan itu berasal sebuah golem. Bahkan energinya setara dengan ribuan jendral iblis yang dijadikan satu, yang jelas hampir menyamai pancaran energi Demon lord.
★★★
Golem mengangkat dan membuka tangan kanannya kerah Elsa.
Elsa mengerutkan keningnya. 'Apa yang dia lakukan?!' batinnya.
Terdengar suara bising di sekitarnya. Elsa memperhatikan batuan disekitarnya terlihat bergerak-gerak lalu mengambang. Tidak hanya satu, kecuali patung dan bangunan situs, semua batu sekarang mengambang di udara.
"Hmm, sepertinya ini bukan hal yang baik," gumam Elsa sambil memposisikan tubuhnya siap bertarung.
Batu yang mengambang, langsung melesat bagai peluru dari segala arah dengan ukuran yang berbeda-beda.
Elsa menggunakan kedua pedangnya, menepis, memotong semua semua batu itu, dengan kecepatan yang luar biasa.
Ayunan pedangnya tak terlihat, dan hanya sebatas kelebatan cahaya dari tebasan pedangnya yang terlihat.
Batu dengan ukuran sebesar rumah melesat melebihi kecepatan suara menuju Elsa.
"Teknik Roh, Ilusi dunia bunga!"
Batu besar yang seharusnya menghantam Elsa, langsung pecah berubah menjadi guguran kelopak bunga warna warni.
Semua area di sana, juga langsung berubah menjadi hamparan bunga yang sangat luas. Situs Kuno yang seharusnya berdiri kokoh sekarang hilang, dan hanya menyisakan golem itu saja.
"Jujur aku merasa malu harus menggunakan ilusiku hanya untuk melawan golem sepertimu," kata Elsa sambil memandangi golem yang tampak linglung dengan lingkungan sekitarnya.
[Apa yang kamu lakukan!?] golem bertanya pada Elsa dengan suara yang aneh.
"Entahlah, aku juga tidak tahu," kata Elsa sambil bergaya bodoh.
Mendengar Elsa menjawab seolah bukan dia pelakunya, membuat golem menggeram marah.
[Beraninya kau mengotori tempat Yang Mulia!] golem berteriak marah pada Elsa.
'Hm?! Yang Mulia? siapa yang dia maksud?' batin Elsa, dengan kerut di keningnya.
Elsa memperhatikan sebuah garis merah keluar dari tangan golem itu, yang ternyata sepasang pedang laser berwarna merah.
'Mustahil!? bagaimana mungkin golem bisa menggunakan sihir!' Elsa sangat tercengang.
Energi sihir sangat terasa dari pancaran kedua pedang itu. Elsa sangat yakin, tidak mungkin dia salah. Itu jelas sihir.
Golem dalam sekejap menghilang dari pandangan Elsa, dan membuatnya tersentak kaget.
Disaat yang sama golem itu muncul di sebelah kiri Elsa, dan langsung menebasnya.
Elsa terlihat terbelah menjadi dua, tapi itu langsung berubah menjadi jutaan kelopak bunga, yang berterbangan di udara.
...★★★...
...Dukung Karya ini bila suka dengan, Like dan Vote.~ Dan terima kasih atas Like dan Vote-nya....
...🙏🙏🙏...
......★★★......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸
semangat terus thor
2022-01-24
0
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
bahaya bgt dampak pertarunagn yg di lakukan oleh William
2022-01-24
0
Ⴆι Ⴆσყ 404
nah hrs setia donk
2022-01-24
0