BAB. 18 Berita Yang Tersebar Ke Publik

Zavier beserta Asisten nya masuk kedalam lift menuju lantai tiga, pintu lift yang berada di sebelah kanan itu pun terbuka menampakkan Zavier beserta Asistennya, mereka langsung berjalan menuju ruangannya. Zavier berjalan dengan satu tangan masuk kedalam saku celananya terlihat sangat cool saat berjalan banyak pasang mata yang melihat mereka berdua dengan rasa kagum, ketampanan Zavier dan Akbar memang tiada duanya namun keduanya terlihat dingin dan garang tanpa seulas senyum diwajahnya.

"Pagi Pak..." Ucap semua karyawan yang berpapasan dengan dua orang ini dengan sedikit membungkukkan badannya.

Zavier hanya cuek saja ketika disapa para karyawannya, hanya Akbar yang sedikit melambaikan tangannya ketika karyawannya menyapa mereka.

"Hari ini sibos kenapa ya? Kembali cuek seperti dulu sedikit senyum saja tidak ada padahal beberapa Bulan ini agak ramah ya, tapi si bos kelihatan agak berisi iya g?" Ucap seorang manager perempuan.

"Iya..agak gemuk sedikit tapi gantengnya tetep, hehehe.." Ucap seorang karyawan sambil melirik punggung Zavier yang berjalan menjauh.

Begitu tiba Zavier langsung disibukkan dengan setumpuk berkas yang harus Ia cek dan tanda tangani. Tak lama kemudian Thalia masuk dengan secangkir kopinya.

"Tok-tok-tok."

"Masuk"

"Ini kopi anda Tuan.. Saya permisi dulu." Ucap Thalia sambil menaruh kopi di meja.

"hemb." Ucap Zavier seadanya karena Ia fokus dengan setumpuk berkas.

Sementara itu ditempat lain..

Melisa sedang berdiri didepan jendela dengan pandangan mata sedih menatap suasana diluar jendela Ia merindukan sosok Ayahnya yang meninggal secara mengenaskan kemarin. Melisa tidak mengetahui bahwa Anak Tirinya lah yang telah melakukan pembunuhan itu, berita yang disiarkan ke publik juga tidak mengungkap siapa yang telah melakukan pembunuhan terhadap Feri kemarin.

Polisi sendiri dibuat kebingungan karena tidak diketemukan sidik jari apapun di TKP, sidik jari semuanya milik Feri dan para bodyguard nya, Zayn dan Zavier sangat lihai mengelabuhi polisi saat itu Zavier dan Zayn beserta Asistennya segera pergi sesaat sebelum para polisi datang tanpa meninggalkan jejak apapun, pihak Rumah Sakit juga bungkam mengenai Kakek Iskandar yang sudah ada di RS perwakilan Rumah Sakit hanya mengatakan kepada polisi bahwa ada seseorang misterius yang mengantarnya hingga ke Rumah Sakit Itu dan Dia langsung pergi, tentu saja perwakikan tersebut adalah salah satu kenalan Zayn yang Ia percayai.

Berita yang tersebar ke publik semua mengenai kejahatan-kejahatan nya Feri dimasa lalu, Ia menjadi salah satu tersangka suatu pembunuhan yang kasusnya kembali dibuka, menurut berita otak dari pembunuhan tersebut saat ini juga masih dicari dan kejahatannya yang sekarang terhadap Kakek Iskandar publik sudah tahu semua dan banyak yang mengecam namun publik juga senang bila Feri mati saja sama sekali mereka tidak merasa iba dengan kematian Feri secara mengenaskan mereka berpendapat bahwa itu adalah hukuman yang setimpal, Zavier dan Zayn beserta Bagas merasa senang melihat berita yang tersebar tv dan seluruh media sosial.

Feri juga dikabarkan terlibat dalam penggelapan dana perusahaannya Aryo. Aryo terkejut dengan semua berita yang tersebar Ia merasa geram mengetahui bahwa sahabat nya tega menusuknya dari belakang dan Aryo juga ketar-ketir jika penyelidikannya menyebar luas karena Aryo adalah otak dari kasus yang saat ini kembali dibuka.

"Siaalan!!" Aryo mengumpat dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Saat ini perusahaan yang dikelolanya bisa stabil, berkat hubungan gelapnya dengan sang menantu. Aryo yang bisa memberikan kepuasan untuknya itu maka Melisa tanpa ragu memberikan sebagian uang yang dimiliki nya kepada kekasih gelapnya itu dengan mudah Ia sangat percaya terhadap Bapak mertuanya tanpa memikirkan akibatnya dikemudian Hari. Aryo juga yang menginginkan kepuasan menjadi terlena namun sebenarnya Ia juga memanfaatkan Melisa agar membantunya untuk menstabilkan perusahaan.

Zayn kembali membuat gebrakan kepada Aryo, Ia menyuruh asistennya untuk membuat akun bodong dan mengaploud foto Aryo yang sedang berciuman panas dengan Melisa dikamarnya saat itu tentu saja wajah Melisa masih di blur serta tempatnya sudah diedit. Hal ini membuat Aryo semakin geram, dan Melisa sendiri hampir tidak bisa tidur saat malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!