BAB 11. Pencarian Kakek Iskandar Part 1

Pencarian Kakek Iskandar dilakukan sampai berminggu-Minggu, polisi juga sudah dikerahkan namun jejaknya seolah lenyap ditelan bumi. Kamera pengawas dipinggir jalan sudah diperiksa namun seolah sudah diatur, malam itu kamera pengawas yang ada dijalan semuanya mati dan sejalur dengan arah perginya mobil yang menculik Kakek Iskandar.

Zayn terisak dan menggeram marah, karena lagi-lagi orang yang disayangi diusik Ia berharap Kakek Iskandar masih hidup. Meskipun Zayn baru dekat dengannya namun rasa sayang Kakek Iskandar yang tulus membuat hati Zayn nyaman.

Zavier yang mendengar penculikan Kakek buyutnya juga menggeram marah, selama ini Ia diam karena menghormati Kakek buyut yang telah membesarkannya ini Zavier tidak banyak tingkah meskipun Ia menyimpan amarah yang besar.

"Ini pasti perbuatan Kakek Aryo..! Aku tidak mengusiknya karena menghormati Kakek Buyut!!'' Zavier menggeram marah di ruang kerjanya didalam rumah Zayn, sorot matanya tajam giginya gemeletuk tangannya terkepal.

"Tenang Zavier..Aku sudah menyuruh anak buahku untuk mengawasi gerak-gerik Aryo." Ucap Asistennya.

"Jangan mengandalkan polisi karena Aryo masih bisa lolos, banyak kasusnya Aryo yang tiba-tiba ditutup pihak kepolisian dia itu kebal hukum, Kita habisi saja di setelah menemukan semua bukti, Dan juga Feri jangan lupa pasti Ia juga terlibat." Suruh Zavier.

"Tapi sekarang Aku jamin Aryo tidak akan bisa lolos Zayn...kepolisian yang sekarang banyak yang menjadi temanku termasuk detektif handal." Zayn yang masuk menyahut omongan Zavier.

"Benarkah itu...selama ini temanku yang berpengaruh hanya didunia bisnis, karena di kepolisian banyak yang menjadi antek Aryo." Ucap Zavier lirih.

"Hah..!" Zavier terkejut

"Apa ini...!" Zayn juga terkejut melihat gelang mereka berdua bersinar.

"Tuan..coba didekatkan." kata Asisten Zayn.

"Iya, mungkin saja bisa dijadikan sebuah tanda?" Akbar bicara.

Kemudian kedua gelang yang dipakai Saudara kembar itu didekatkan dan semua yang ada diruangan itu melongo melihat gelang sikembar yang bersinar Zavier dengan sinar warna biru dan Zayn warna merah, ketika disatukan menghasilkan warna ungu dan tampak seperti layar dan muncullah wajah Kakek Iskandar yang dikurung disebuah ruangan yang rapi lengkap dengan ranjang namun tidakk ada jendela yang ada hanya ventilasi di bagian atas.

"Kakek buyut..." Teriak Zayn, Zavier, dan dua asistennya.

"Akhirnya kalian bersama..kedua cicitkuu...Kakek menghubungi kalian lewat cincin Kakek." Ucap Kakek Iskandar lirih dan suara khasnya.

"Kakek disekap dimana? Sama siapa Kek!" Zayn penasaran.

"Aku tidak tahu siapa yang menyekapku sampai saat ini mereka masih memperlakukanku dengan baik, selama kalian bersama-sama mencari kalian bisa menemukanku karena Kakek hanya bisa menghubungi kalian dan memberi tanda kalau kalian bersama." Jelasnya.

"Coba dengarkan yang ada disekeliling Kakek dan sewaktu Kakek diculik Kakek melewati apa saja." Zavier berusaha mengorek informasi.

"Sewaktu dibawa masuk mata Kakek ditutup jadi tidak bisa membaca pikiran mereka, namun Kakek mendengar suara seperti kereta lewat dan seperti suara ombak dan emm.." pembicaraan terputus dan cahaya meredup ketika terdengar suara langkah Kaki, Kakek Iskandar memutuskan komunikasi.

"Tap..tap..cegleekk..." Suara langkah kaki dan pintu terbuka, seseorang masuk.

"Apa kabar Iskandarrrr...." Ucap seseorang memakai topeng.

"Siapa Kamuu...?" Tanyanya pelan.

Pria itu membuka topengnya dan tersenyum menyeringai.

"Kamuuuu.....apa Aryo yang menyuruhmuu..." bertanya dengan lirih.

"Hahaha..Aryoo! Aku sudah muak disuruh-suruh Aryo, Aku tidak mau lagi dibawah Aryo, meskipun perusahaan sudah mulai bangkit tapi Aryo keterlaluan putriku juga dimakan olehnya tubuh dan uang anakku dirampasnya!!" Geram Feri.

"Jadi...dividio itu anakmuuuu.." Ucap Kakek Iskandar dengan tenang.

"Braaak!" Feri menggebrak meja.

"Cepat tanda tangani surat pengalihan saham ini Pak Tua...Sahammu dan juga saham Zavier cicitmu harus menjadi milikku dengan begitu Aku bisa memiliki perusahaan pusat dan Aryo... Akan kubuat Ia tidak memiliki apa-apa!" Paksa Feri.

"Kamu sama jahatnya dengan Aryo..Aku tidak akan menandatangi apapun.'' Kakek Iskandar menolak.

"Apa!! Braak!!" Aryo menendang kursi roda dan Kakek Iskandar tersungkur kelantai yang dingin.

"Sampai matipun Aku tidak akan menandatanganinya!" Ucap Iskandar kekeh.

"Brekk!" Feri melangkah keluar dan membanting pintu dengan keras.

Kembali ke Zayn dan Zavier yang sedang kebingungan saat komunikasinya dengan Kakek buyut Iskandar terputus.

"Kekk!"

"Kakek!"

"Hubungi Aldo dan ceritakan semuanya agar memperkecil area pencarian.

"Baik Tuan..'' Ucap Asistennya Zayn.

"Tapi kalau kita bersama sekarang pergerakan kita terbatas Zavier.." Lirih Zayn.

"Tak apa, biarkan anak buah kita dan Aku akan bergerak diluar dibantu detektif temanmu itu, Kamu fokus untuk perusahaan saja, dan jugaaaa...'' Ucapan Zavier terputus karena Zayn menyahut.

"Aku mengerti gadis kecilmu itu kan?? Aku akan menjaganya kamu tenang saja, hehehe." Zayn menyahut karena mengerti isi pikiran kakak nya.

Tak lama kemudian kedua Saudara kembar itu berpisah lagi dan masih dalam mode bertukar identitas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!