BAB 04. Ketertarikan Si Kembar

Disebuah Halte bis turunlah seorang wanita dengan pakaian OB sebuah Hotel, Ia terburu-buru karena sudah hampir telat masuk kerja sebagai karyawati baru dihari pertama Ia bekerja. Berlari dengan sedikit cepat agar tidak telat mengikuti breaving pagi itu, Agar menyingkat perjalanan Ia berbelok ke sebuah gang yang berjejer para pedagang kaki lima, riuhnya pembeli yang berlalu lalang membuat larinya sedikit terhambat.

"Ah,lewat sini saja cuma makan waktu lima menit, Aku harus cepat biar tidak telat." Ucap Thalia dengan nafas terengah-engah dan wajah berkeringat.

"Brugh,ahkk." Tubuh thalia tersungkur ketika menabrak seorang Pria bertubuh kekar saat belok di tikungan.

"Matamu buta ya! Berkata dengan sorot mata yang tajam.

"Ma..maaf, Saya tidak sengaja! berkata dengan memegang sikunya yang lecet, kemudian melangkah Pergi.

"Tuan?" Akbar menepuk bahu Zayn dengan pelan.

"Eh..iya, Restaurant itu kan? Mari masuk." Ajak Zayn yang tersadar dari lamunanya.

"Baik." Akbar melangkah mengikuti dengan perasaan heran.

Satu menit kemudian Thalia sampai di Hotel tempat nya bekerja, melihat teman yang lain berbaris maka Ia langsung menyelinap ke barisan paling belakang.

"Yang baru datang silahkan maju kedepan! Saya tahu ada yang baru saja datang! Jadi, silahkan kedepan sekarang juga!" Atasan Thalia berbicara dengan nada yang keras.

Tap..tap..tap..Thalia melangkah kedepan. ''Maaf pak..Saya tadi ketinggalan Bus jad.." Thalia kaget tidak melanjutkan perkataannya karena dibentak.

"Saya kan sudah bilang on time!! Apalagi kamu karyawan baru,siap Namamu, Thalia? Besok kalau telat lagi kamu Saya denda?!" Membentak dengan melihat papan Nama di baju Thalia. "Bukan hanya buat Dia! Tapi buat kalian semua juga!'' Berkata dengan mengedarkan pandangan ke semua karyawan di depannya. ''Sekarang kalian bubar kerjakan pekerjaan dibagian masing-masing."

"Baik Pak...." Jawab semuanya serentak.

"Eitsss...mau kemana?????" Menatap Thalia dengan sinis.

 "Kerja Pak,kan Bapak tadi bilang semua kembali bekerja?!" Jawab Thalia.

"Khusus buat kamu, bersihkan ruangan Pak Zavier dilantai "3", kamar mandinya juga harus bersih! Mengerti?" Berkata dengan penuh tekanan.

"Hah..?? Baik Pak.'' Ucap Thalia dengan nada lesu.

Saat diruang OB ada beberapa karyawan yang berbisik-bisik saat Thalia masuk untuk mengambil peralatan kebersihan.

''Eh..tu..tu." Ucap karyawan lama,berbisik sambil mata melirik Thalia.

"Pak Zavier itu galak dan dingin,selama ini tidak ada yang disuruh masuk kesana, karyawan yang menyinggung akan dibentaknya!" Ucap karyawan lama satunya.

"Mampus,sok kecakapan sih??" Ucap Desi teman nya Thalia yang suka julid.

Walaupun berbicara dengan berbisik namun Thalia mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi Ia abaikan. Thalia bergegas ke ruangan nya Zavier,melangkah dengan keraguan karena cerita yang tadi Ia dengar.

"Aduuhh... mimpi apa Aku semalam? Hari pertama bekerja sudah sial begini! Huh.." Meruntuki dalam hati.

Tak lama kemudian tibalah di depan ruangan Zavier diketuk pintu nya,karena tidak ada jawaban Thalia masuk saja.Diedarkan pandangan keseluruhan ruangan dan mulai di bersihkan.

"Ruangan yang bagus dan rapi,ganteng juga tapi,iihh...serem..tatapan nya tajam sekali.'' Thalia berkata dalam hati saat melihat foto Zavier, Dia tidak tahu dibelakangnya sudah ada seseorang yang tahu apa yang sudah Ia ucap kan dalam hati kecilnya.

" Apa!!! Seram! Memangnya Aku hantu...Hemm???'' Zavier berkata dengan nada yang keras.

"Hah!!" Kok bisa tahu apa yang kupikirkan?" Bicara dalam hati. Kemudian membalikkan badannya, terkejut seketika dan dadanya berdebar dan tangannya berubah dingin karena tatapan tajam Zavier.

"Siapa yang mengizinkanmu masuk keruangan Saya?Hem..?!'' berkata dengan sinis sambil terus menatap Thalia.

"Maaf,Saya OB baru yang ditugaskan membersihkan ruangan ini.'' Ucap Thalia dengan pandangan menunduk.

"Yasudah, lanjutkan bersih-bersih nya, meja Saya cepat bersihkan debunya mengganggu." Zavier memerintah dengan nada datar.

"Ya Pak." Menjawab dengan memaksakan sedikit senyum sambil membersihkan meja kerja Zavier. "Ah..sial,galak banget tu orang kalau bukan CEO sudah Aku tonjok! Eh..Dia seperti orang yang menabrakku pagi ini,arrggh..!!" Thalia berkata lagi dalam hati meruntuki nasipnya pagi ini.

Thalia tidak mengetahui bahwa apa yang Ia kerjakan tersebut diperhatikan oleh Zavier di sofanya, sambil memeriksa sebuah map berisi dokumen penting. Zavier tertawa dalam hati dengan bibir menyeringai saat mendengarkan Thalia berbicara dalam hatinya. Kemudian Thalia lanjut membersihkan kamar mandi "10" Menit kemudian selesai dan Thalia keluar dari ruangannya Zavier.

"Tok..tok..tok..Tuan? Berkas nya sudah selesai ditandatangani?" Assisten nya Zavier bertanya.

"A..Sudah,Apa informasi yang ku minta sudah dapat??" Ujar Zavier.

"Tu..tuan sudah selesai Saya membersihkan, Saya permisi." Thalia berpamitan tapi baru selangkah berhenti dan berbalik karena perintah Zavier.

"Tunggu!! Besok dan seterusnya Kamu bertugas membersihkan ruangan Saya! Ingat..!!sebelum Saya datang, ruangan ini harus bersih!" Berkata dengan nada keras dan tegas sambil bibir tersenyum sinis menyeringai tampak sedikit giginya.

"Hah..! Tap..tapi Pak??" Ucap Thalia dengan nada memelas.

"Sssstt...sudah turuti saja, dan cepat keluar." Suruh Anton agar Zavier tidak semakin marah karena dibantah.

"Baik." Dengan bibir cemberut Thalia melangkah keluar dari ruangannya Zavier.

"Kamu tidak lagi mengincarnya kan Zav...!?" Ucap Anton yang heran dengan teman sekaligus atasannya ini, Anton tahu luar dalamnya Zavier karena sudah berteman dengan sangat lama.

"Dia....menarik?? Cari informasi secara detail tentangnya juga." Berkata dengan melihat dahi Anton yang berkerut." Kenapa?? Jangan khawatir bonusmu Aku tambahi." Ucap Zavier dengan santai karena tahu apa yang Anton pikirkan.

"Huffffttt....." Anton membuang nafas kasar. "Baiklah..." Pada akhirnya pasrah karena ini memang pekerjaan nya.

Tidak disangka Dua Saudara Kembar ini tertarik dengan Wanita yang sama, dan mereka memiliki kemampuan yang sama. Sama-sama bisa membaca pikiran daan mendengar suara hati. Kemampuan itu mereka peroleh turun-temurun dari keluarganya Kakek Buyut Iskandar, makanya di usianya yang sudah sepuh itu Kakek Iskandar masih hidup.Gelang pemberian dari Kakek Iskandar nanti yang akan mempertemukan kedua Saudara kembar ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!