Chapter -19.

Di ruangan mewah kerja Ravindra, ayah dan anak itu saling menatap tajam saat ucapan kasar Tuan Rahardian menggema dalam ruangan.

"Katakan sekali lagi!" Ravindra menggeram.

"Kau... Adalah orang yang tak punya etika dan moral, Ravi! Bisa-bisanya kau tinggal bersama wanita bersuami...! Kau benar-benar nggak waras!" Rahang Tuan Rahardian mengeras saat bicara penuh tekanan pada putra sulungnya.

"Etika? Moral? Apa Papa lupa dari siapa sifat jelekku ini menurun...? Bukankah dari Papa?! Apa pantas Papa bicara tentang moral ku?! Dulu saat tanah makam Mama masih basah, Papa mengadakan resepsi pernikahan Papa bersama istri siri Papa dengan meriah! Papa sengaja mengirim ku ke desa agar aku nggak tahu tentang pernikahan itu...! Jika Papa tak mengirimkan aku ke desa, aku nggak akan pernah tenggelam di sungai! Bukan hanya nggak punya etika dan moral... tapi Papa juga lah yang mengirim ku pada maut! Calista lah yang memberiku nyawa baru dan karena dia lah aku masih bisa bernafas sampai saat ini...! Bahkan, saat istri Papa beberapa kali mengurvngku dan menyikssa ku saat aku hanya sedikit berbuat kesalahan, apa Papa pernah menghukum nya?! Apa aku tak seberharga itu di hidup Papa?!"

Wajah Ravindra tampak mengerikan, pria itu kembali mengingat perbuatan ibu tirinya saat masih tinggal bersama setelah pulang dari desa dan beberapa kali Ibu tirinya menyikssa nya tapi sang Ayah tidak pernah percaya. Baru lah saat Ravindra mengumpulkan bukti, Tuan Rahardian percaya pada Ravindra namun itu pun sudah terlambat. Saat itu, usia Ravindra sudah 20 tahun, bukan usia belasan tahun lagi yang saat itu sangat membutuhkan perlindungan dari sang Ayah.

Setelah kejadian itu, Ravindra menjadi sosok yang semakin dingin dan tidak mudah di dekati. Akhirnya Tuan Rahardian menghukum ibu tiri Ravindra dengan mengirimnya ke luar negeri dan tak boleh kembali. Baru 3 bulan ini, Sonya kembali karena ingin mengadakan anniversary pernikahan. Dirasa sudah cukup menghukum Sonya selama 6 tahun dengan tak boleh pulang dan bertemu Julio, Tuan Rahardian pun mengijinkan pulang Sonya.

Sonya sendiri berjanji akan berubah dan menyayangi Ravindra, dan tak akan berbuat ulah lagi.

Tangan Tuan Rahardian bergetar, wajahnya yang awalnya marah seketika berubah menjadi murung. Di ingatkan kembali dengan ketidakmampuan nya melindungi putra kandungnya dari istri keduanya, rasa penyesalan itu masih selalu membeelenggu nya.

"Tubuhku penuh luka dulu! Bekas luka bakar di punggung ku masih terasa sakit saat terkena air...! Meski aku sudah melupakan perbuatan kejam istrimu, tapi luka itu masih menganga di hatiku! Beruntung aku masih mempunyai harapan hidup... aku selalu mengingat kata-kata Calista saat dia menolong ku ketika tengelam! Kau tau apa yang Calista katakan saat dia menolong ku?"

Tuan Rahardian menunduk tak mampu menatap wajah putranya, ia masih sangat menyesali semuanya. Mengirim Ravindra ke desa saat pernikahan nya dengan Sonya, itu pun ide dari Sonya.

"Calista mengatakan... tolonglah diri kamu sendiri, jadikan dirimu pribadi yang hebat. Dia juga mengatakan jika kematian adalah janji yang pasti, oleh karena itu... hiduplah dengan penuh keberanian dan makna! Saat aku ingin mati saja agar terlepas dari sikksaan Sonya, aku langsung mengingat ucapan Calista! Aku harus menolong diriku sendiri! Aku harus berani! Dan akhirnya... aku melawan, bukan?"

Tuan Rahardian terisak, baru kali ini dia mendengarkan seluruh ungkapan hati putranya.

"Maaf, maafkan Papa..."

Tuan Rahardian bangun dari duduknya, dia berdiri dengan tubuh yang goyah. "Papa merestui hubungan mu, raih lah kebahagiaan mu. Kau benar, tak ada moral dan etika dalam mencintai... bahkan sikapmu pada Calista, lebih mulia dari perbuatan Papa dulu yang membawa wanita licik itu ke rumah dan membiarkannya untuk merawat mu padahal dia selalu menyikssamu!"

Tak ada lagi kata-kata, Tuan Rahardian berjalan keluar dengan langkah terhuyung-huyung karena baru saja mendapatkan tamparan keras di hatinya.

Ravindra mengussaap sudut matanya, dia tidak ingin mengungkit masa lalu tapi Ayahnya lah yang memaksanya. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh Calista baik itu orang lain ataupun sang Ayah.

Sekarang dia bisa benar-benar merasa lega, hubungannya dengan Calista tak akan pernah ditentang oleh Ayahnya lagi apapun yang terjadi.

Ada seseorang yang mendengarkan, sejak obrolan Ravindra dan Tuan Rahardian dimulai di dalam ruangan. Orang itu tersenyum saat mendapatkan fakta tentang Ravindra yang sedang berhubungan dengan wanita bersuami. Itu adalah kesempatan nya menghancurkan Ravindra dan menghempaskan Ravindra dari perusahaan dan dia lah yang akan berkuasa.

Terpopuler

Comments

yumna

yumna

adek tirinya ravindra.....kau kira bisa hancurn ravindra.....

2025-02-22

3

Bonny Liberty

Bonny Liberty

ku kira cuman udang di balik bakwan,...ternyata ada juga musuh di balik selimut yang kaga tau diri 🤩 eh juju jangan lupa,anda kah anak tidak sah,tolong dikurangi betingkahnya 😈 bisa ..bisa anda bangun dah di neraka aja 🙂‍↕️🙂‍↕️😈👿

2025-02-22

1

Tiara Bella

Tiara Bella

ada aja tikus yg berusaha jatuhin Ravindra.....tar dihempaskan jg oleh Ravindra

2025-02-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!