4.Takdir Pasti Punya Rencana Mempertemukan Kita

Huuhh emang aku adeknya apa disuruh panggil kak, mending aku panggil Om aja lebih cocok,, hahaha

batin kayla.

"Oh baik kak." jawab Kayla

Bentar deh aku kok kayak kenal nih orang ya, tapi siapa??.

"Gak usah dilihatin kayak gitu, saya emang ngganteng kok dari sanannya." Ucapnya, dia tahu Kayla memandangnya sedari tadi.

"Idih ngganteng apaan." Jawab Kayla memalingkan muka.

"Ini jadinya mau kemana mbak??." Tanya pak supir.

"Sebenernya sih mau ke perumahan Citra Indah tapi.."

"Saya juga mau kesana, kamu tunjukin aja nanti rumahnya." Masih bicara dengan wajah datarnya.

"Syukurlah jadi nggak repot repot cari taksi deh." Kayla kayla maunya gratisan, hahaa..

Lelaki itu diam diam tersenyum tipis.

Lucu, batinnya.

Saat memasuki perumahan ponsel Kayla berdering.

"Hallo Sas ada apa?? ." tanya Kayla

"Gue punya kejutan buat lo, kerumah gue ya." kata saskia diseberang telefon.

"Kejutan apaan sih? Gue nggak bisa ini gue.."

"Kalo lo nggak dateng, gue yakin lo pasti kecewa di akhir. Gue tunggu Kay... "Saskia tersenyum miring, tapi tidak bisa dilihat Kayla.

"Ehh tapi Sas.."

Tut Tut Tut

Sambungan telefon terputus sepihak.

Ada apa ya kok aku disuruh kerumahnya? batin Kayla.

"Maaf kak berhenti disini aja."

"Kenapa,sudah sampek??."

"Belum ada urusan mendadak, terimakasih tumpangannya kak." Kayla langsung turun dari mobil dan naik taksi ke rumah Saskia.

******

Bascamp Blacksquat

Bascamp ini merupakan tempat para sahabat ini berkumpul. Bagi mereka tempat itu adalah rumah kedua. Saat ada masalahpun tujuan akhirnya Bascamp Blacksquat. Tempatnya nggak terlalu besar sih, seperti tempat kos kosan. Hanya ada 1 kamar , kamar mandi dan ruang tamu.

Mereka berlima yaitu Lisa, Kayla, Devi, Rian,Ar dan Dito. Bascamp ini juga hasil pembelian dari mereka berenam. Saat ini hanya ada Devi, Dito, dan Rian, merekalah yang paling sering ke Bascamp, yahh karena mereka berstatus seorang diri alias jomblo. Jadi nggak ada yang diajak cht chtan, bilang sayang sayanganlah heheehee..

"Dev lo telpon Lisa suruh kesini! ."Pinta Rian

"Buat apa? pasti nggak boleh lah sama bokapnya ini udah malem Rian."

"Yaudah telepon aja dia mau lanjut kemana biar kita berenam sama sama lagi."

"Kenapa nggak di telepon aja Lisanya daripada disuruh kesini nanti bokapnya ngamuk ngamuk lagi sama kita, nggak ah gue udah kapok kena amukannya Om Yudha." Dito bergiduk ngeri membayangkan gimana raut kemarahan Om Yudha alias papanya Lisa

"Aaduuhh Ditooo..." Teriak Devi dan Rian bersamaan

"Biasa aja kali' nggak usah teriak teriak, pecah nih gendang telinga gue, emang lo mau gantiin apa? ."

Ucap Dito mengelus elus telingannya.

"Kepala gue yang bisa pecah setiap hari gara gara lo."

Jawab Devi sewot.

"Lah kenapa kepala lo bisa pecah? Gue kan nggak ngapa ngapain." Tanya Dito bingung menggaruk kepalanya.

"Pikir ajaa sendirii.. "Jawab Devi dan Rian ketus bersamaan.

"Bentar deh emang kepala bisa pecah ya?. "Tanya Dito pada dirinya sendiri, sedangkan Devi Rian hanya bisa menarik nafas panjang dan mengelus dada.

BRRAAKK

"Astaghfirullah...." Kata mereka bertiga bersamaan.

Kayla datang dengan deraian air mata dan langsung mengobrak abrik barang barang yang ada di dalam bascamp.

"Aaggghhh gue benci sama loo.."

Teriak Kayla dan mengobrak abrik yang dilihatnya, benda benda terkena sasaran amukan Kayla. Devi, Dito, dan Rian tidak bisa menghentikan Kayla mereka melindungi diri dari benda benda yang Kayla lempar.

"Kay lo kenapa sih? Lo kesurupan yah??. " kata Dito

"Kayla stop!!! kita bisa ngganggu yang lain." Devi mencoba memeluk Kayla agar dia tidak melempar barang barang lagi.

"Gue benci sama loo, gue benciii..."

Racauan Kayla dalam pelukan Devi, buliran bening terus mengalir dipipi mungilnya.

"Lo kenapa sih Kay." Tanya Rian , terlihat kekhawatiran diwajah mereka bertiga melihat keadaan sahabatnya yang selalu rempong, ceria tiba tiba datang dengan keadaan seperti ini.

Mereka semua diam melihat Kayla masih meracau . Semuanya sibuk dengan pikirannya masing masing.

Saat tangisannya mulai reda Devi memberanikan diri bertannya, mungkin ini kesempatannya.

"Kay lo cerita ya sama kita,, supaya ngeringanin beban lo." Dita mengelus punggung Kayla supaya tenang.

"Iyah kay tumben lo yang sukanya ceplas ceplos bisa nangis sih." Kata Dito. Devi dan Rian langsung melotot ke arah Dito.

"Iyah iyah nggak usah melotot serem kali

emang gue salah ngomong yaa.. "Lirihnya diakhir kalimat.

Flashback on

Kayla telah sampai di depan rumah Saskia. Di depan gerbang ada dua satpam.Kayla menghampiri dua satpam itu.

"Permisi pak." sapa Kayla.

"Iya neng cari siapa?? ." Tanya satpam yang berbadan kekar.

"Saskia nya ada pak?? ."

"Ohh non Kayla ya? ." Tanya satpam berambut gondrong.

"Iya saya Kayla, Bapak kok tahu nama saya??. "

"Sudah ditunggu non Saskia didalam, mari Non langsung aja masuk Non Saskianya di dalam kamar."

Tumben banget Saskia nyuruh gue ke rumahnya, batin Kayla.

"Ohh iya pak makasih."

"Sama sama Non."

Kayla memasuki pekarangan rumah Saskia, pertama yang menarik perhatiannya adalah montor Ar.

"Loh kenapa ada montor Ar disini?. "

Apa mungkin Ar yang suruh Saskia supaya gue kesini, tapi bukannya tadi kita udah jalan jalan ya.

Apa kau sudah rindu dengan ku Ar.Batin Kayla senang dia pikir Ar yang merencanakan ini.

Tinggal berapa langkah lagi Kayla sampai didepan kamar Saskia.

Cekleekk

Pintu kamar terbuka , begitu tekejutnya Kayla saat itu. Waktu serasa berhenti seketika, tubuhnya kaku , saraf saraf nya seperti lumpuh seketika.

Ingin rasanya Kayla terbangun dari mimpi buruk nya.

"Sungguh menjijikkan." Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

BRAKK

Kayla menutup pintu dengan keras. Air matanya lolos begitu saja.

"Kayla,, kenapa bisa ada Kayla?? "Bentak Ar frustasi kepada Siska.

"Mana aku tahu, jangan jangan kamu sengaja ya manggil Kayla kesini?? ." Tanya balik Siska.

"Apa kamu gila,, mana mungkin gue ngejebak diri sendiri." Geram Ar menarik rambutnya, Ar segera mengambil bajunya yang berceceran dan keluar mengejar Kayla.

Kayla berlari dengan deraian air mata yang tak bisa lagi ia bendung. Di depan pagar tangannya dicekal Ar, dengan cepat Kayla menepis dan.

PLLAAKK

Tamparan keras mendarat dipipi kiri Ar.

"Laki laki Gilllaaa... "Teriak Kayla menunjuk Ar.

"Lo bener bener gila, Kita putuss." Lagi lagi Ar mencekal tangan Kayla

"Aku bisa jelasin semuanya sayang." Mohon Ar memasang wajah memelas.

"Jangan sentuh gue dengan badan lo yang kotor..

gue benci sama loo... gue udah nggak kenal lagi sama loo.." Teriak Kayla semakin kencang.

PLLAAKK

Lagi lagi tamparan melayang dipipi kanan Ar.

(Aduhh pasti sakitnya dobel deh, kanan kiri mampuus tuhh rasain😒😂,,,authorr jahatt😂).

"Stoopp sampai disini." Kayla menghentikan taksi dan masuk membawa perasaan hancurr benar benar hancur.

Flashback Off

******

Kota Berlin, Jerman

Aku menikmati indahnya pagi dikota yang tak kukenal ini. Mungkin aku belum mengenalnya tapi suatu saat kota inilah yang menggoreskan kisah pahit dan manis ku menjalani perjuangan hidup membangun masa depan yang cerah .

Di bawah pohon ini aku menatap mereka berdua . mereka sedang menjalin rasa di pagi yang cerah nan indah. tapi bagi ku kelam lah yang ku rasa tidak ada senyum mu yang menghangatkan hari ini. aku merindukan mu lisa. aku menekan tombol telepon.

Tut Tut Tut

"Hallo rasyad aku kangeenn." Ucap mu terdengar manja.

"Kenapa baru telefon ? " tanya mu.

"Aku juga kangen. Maaf sayang aku baru busa telefon tadi baru daftar ulang."

"Iya deh aku maafin, tapi jangan telat kasi kabar yaa." Aku suka suara manjamu itu lisa.

"Iya aku janji ,sekarang kamu lagi apa? ."

"Eemm aku lagi di..., di rumah kayla." Jawabmu.

Sepertinya kau sedang menyembunyikan sesuatu lisa.

"Sama siapa aja?. " Tanya ku.

"Sama semuanya."

Jawab mu cepat

"Oh iya kamu lagi apa? dimana?."

"Nak siapa yang telfon?. " terdengar suara perempuan di sebrang telefon sepertinya itu bukan suara devi sama kayla deh.

"Itu suara siapa lis?. " Tanyaku

"Oh suara kayla ,udah dulu ya nanti aku telfon lagi."

Kau mematikan sepihak. yang ku tau itu bukan suara kayla tapi entahlah yang terpenting aku senang mendengar suaramu.

******

Aku berjalan menuju perpustakaan besar yang ada di kota ini. Aku mengingat momen momen bersama saat berdua denganmu menghabiskan waktu membaca berbagai macam Novel.Kau sangat suka membaca novel sampai sampai kau asik dengan bacaan novel mu. aku merasa lucu sepertinya kau menduakan ku dengan dunia Novelmu.

"Herzlich willkommen." Sapa penjaga pintu

(Selamat datang).

Aku hanya tersenyum, Pertama yang kutuju yaitu rak khusus berbagai novel. Aku seperti melihatmu Lisa, kau yang suka kesulitan mengambil buku dirak yang tinggi.

"Dieses??. " Tanyaku.

(Yang ini??).

"Ohh ja." Jawab cewek itu.

(ohh iya).

"Vielen Danke. " Ucapnya tersenyum.

(Terimakasih banyak).

"Bitte." Jawabku, dia mengingatkan ku padamu Lisa.

(sama sama).

Aku mengambil satu novel dan duduk disalah satu bangku. Ternyata dia mengikutiku.

"Hallo!! Kann ich hier sitzen??. " Tanyanya.

(Hallo!! aku boleh duduk disini??).

"Bitte fahre fort." Aku tersenyum ramah.