Sekolah Menengah Atas Fier 4 Bogor.
9 September 2018, pada pagi hari di kelas 11 A.
Di bangku paling belakang, Holsi duduk sendirian bersama Smartphone di tangan nya.
Ia sedang membaca sebuah berita di Platfrom berita. Tentang seorang pendaki yang hilang di sebuah hutan yang tak jauh dari sekolah ini. Yaitu, hutan Huner.
Dia memang tipe lelaki yang suka berbau hal mistis seperti ini, jadi dia lebih senang diam selama berjam-jam sambil membaca berita-berita mistis.
Ketika berita yang ia baca, selesai. Dagu nya, Holsi pegang. "Hmm... apa benar setan di hutan Huner itu memang benar-benar ada? Atau si orang yang hilang ini, di culik oleh penjahat?"
Pemikiran Holsi tentang kasus yang sedang viral di jagat Indonesia ini. Terhenti, ketika kedua teman nya. Yaitu Erik dan Ifo. Datang menghampiri.
Ifo yang sebenarnya duduk sebangku bersama Holsi, menaruh tas ranselnya di meja. "Pasti lagi baca kasus Si Pendaki Yang Hilang itu."
Dengan tenang nya, Holsi taruh Smartphone nya di meja. "Begitulah. Dan ini adalah hari kedelapan. Gue membaca berita ini. Menarik dan seperti di dunia film."
Erik yang suka nya Nyinyir. Hanya bisa menaruh tangan nya di meja, lalu menghembuskan nafas yang penuh dengan ledekan. "Haah... untuk apa sih lhu kaya gituan! Ke kamar mandi ajja takut, hahaha."
Kemudian Ifo ikut tertawa bersama Erik dengan penuh rasa puas.
Karena Holsi adalah tipe laki-laki yang tenang. Ia pada akhirnya, kembali membuka Smartphone nya lalu memainkan nya.
Tiba-tiba, dari arah luar. Banyak murid-murid di luar kelas 11 A yang langsung berhadapan dengan lapangan sekolah.
Terdengar juga suara mobil yang keren dan bagus, hal itu pun membuat seluruh warga sekolah menjadikan mobil keren itu sebuah pusat perhatian.
Erik yang ikut terpancing perhatian itu, menengok dari dalam kelas. "Anjir, kece banget dah mobil nya."
Kemudian Ifo langsung menyeru. "Ayo kita liat keluar... siapa tahu kenalan gue."
Tanpa mengajak Holsi, kedua teman Holsi ini keluar dan ikut berkerumun di luar kelas 11 A.
Dan Holsi tetap tak peduli, ia yang tadinya berdiri sembari memperhatikan mobil keren itu. Kembali duduk dengan tenang.
Tidak lama kemudian, terdengar suara teriakan anak-anak perempuan. Yang melihat betapa bule dan tampannya seorang anak lelaki berusia 16 tahun yang keluar bersama Ibu nya dari dalam mobil itu.
Hal ini akhirnya memicu hati Holsi untuk melirik, ia ujungnya memperhatikan dari dalam kelas seorang anak lelaki seusianya.
Putih kulitnya, mata nya merah, rambutnya pirang, tinggi dan mempesona. Dia Halzet.
Dalam hati, Holsi berkata, °Sejak kapan SMA Fier bisa kedatangan para bule?°
Dan tiba-tiba, murid baru yang baru saja keluar dari mobil itu. Tak sengaja terlihat mengeluarkan kilatan putih kecil di kedua matanya.
Hal ini, membuat Holsi yang langsung melihat kejadian itu. Terduduk kaget.
Nafas nya tidak karuan dan ia langsung memalingkan wajah nya dari bule itu. "Ha, ha, ha, perasaan ku kok tidak enak tentang orang itu..."
|
Di samping kelas 11 A. Ada kelas 11 B, di dalam kelas itu lah. Halzet berada, di dalam kelas itu juga. Ada teman nya yang bernama Tommi dan Sandi.
Dan kebetulan, Halzet duduk dengan Tommi yang sama karakter nya dengan Halzet.
Dingin, dingin, misterius dan susah di tebak tentang diri nya.
|
Jam istirahat berdering kencang, pada pukul 9.30 pagi ini, kebanyakan para siswi berkumpul di luar kelas 11 B.
Rasa penasaran mereka tentang murid tampan kedua setelah Tommi. Semakin memekakkan kepala dan hati.
Di luar kelas ini, ada Ratu kelas 11 yaitu Silvi bersama kawanan tukang labrak nya. Reni dan Ari.
Kipas bergambar serigala cantik, Silvi terus gerakkan ke kepala nya. "Guys... mungkin si Halzet itu akan menjadi pacar aku."
Lalu Reni akhirnya mengeluh. "Iiih... kirain kamu sukanya sama Tom."
Kipas yang ia gerakan, Silvi hentikan. "Siapa disini ratu nya!"
Dengan penuh terpaksa, Reni menyeru. "Yang Cantik nan Tinggi Silvi..."
Silvi membuang muka dari Reni. "Nggak ikhlas banget sih lho ngomong gitu ajja sama temen sendiri."
Dan ujungnya Reni hanya diam.
|
Holsi baru saja dari kantin, ia melewati luaran kelas 11 B ini untuk menuju kelas nya. Dengan terpaksa ia harus melewati kerumunan siswi-siswi ini, dan ia pun akhirnya menengok ke dalam kelas 11 B. Dan dirinya sangat terkejut. Melihat, Tommi dan Halzet begitu akrab.
Dalam hatinya, Holsi hanya bisa mengungkapkan. °... Mungkin itu temen sosmed nya si Tom. Nggak mungkin kalau bukan temen sosmed nya, nggak mungkin bisa cepat akrab gitu.°
Lalu, ia dengan langkah kaki yang cepat. Langsung berhasil melewati kerumunan siswi-siswi ini.
|
5 menit lagi jam pelajaran di hari Jum'at ini selesai. Dan sebentar lagi, pulang segera tiba.
Di sebrang tempat Holsi duduk, ada perempuan bernama Eli. Eli ini cantik dia sama dengan Tommi dan Halzet. Dingin, dingin dan misterius.
Tiba-tiba, karena dikelas 11 A ini guru nya sudah keluar kelas. Masuklah seorang teman dekat Eli yaitu Ivi.
Ivi berdiri di samping Eli. "... Li, kata Tom. Hari ini pulang nya bareng."
Eli pun hanya menjawab nya dengan dingin. "Oh oke..."
Lalu Ivi kembali menambahkan. "Dan si ganteng nan seksi itu, hehe. Si Halz bilang, sama pulang nya bareng bertiga."
Eli pun kembali menjawab dengan dingin. "Iya..."
Kemudian, Ivi keluar dari kelas ini.
Holsi yang dari tadi mendengarkan percakapan Ivi dengan Eli. Menjadi penuh kebingungan dan terheran-heran.
Dan ia hanya bisa berkata di dalam hati. °Bukan nya si Tommy nggak berteman dengan Si Eli? Kok bisa dalam sehari mereka langsung akrab? Atau jangan-jangan, si Eli emang udah berteman kali sama Halz di sosmed jadi bisa ajja mereka jadi dekat sama Tom.°
Dan tidak lama kemudian, Bel pulang sekolah berbunyi kencang.
Holsi berdiri lalu menggendong tas ransel nya. Kemudian, baru saja ia berbalik ke hadapan meja Eli. Eli dengan tiba-tiba sudah ada di luar kelas 11 A.
Hal ini membuat Holsi menjadi terheran-heran.
Kemudian, Ifo menepuk bahu Holsi. "Bro... gue duluan ya."
Holsi tak sedikit pun menoleh ke Ifo. Ia hanya mengangguk sembari pandangan nya penuh keheranan terarahkan ke Eli yang berdiri dingin di luar kelas.
Holsi terus memperhatikan Eli, sampai Tommy dan Halzet datang menghampiri Eli. Mereka terlihat sedang berbincang pelan, sampai pada akhirnya mereka bertiga berjalan pelan menuju luar lingkup sekolah.
Dengan penuh tergesa-gesa, karena rasa penasaran yang luar biasa. Holsi mengikuti langkah kaki mereka bertiga.
Sampai pada akhirnya, Holsi yang sudah berada di luar kelas. Tak kembali dapat melihat ketiga orang yang misterius dan dingin itu.
Ia akhirnya menunduk bingung di antara siswa-siswi yang berjalan melewati nya.
Padahal sangat tidak mungkin, jika mereka cepat keluar dari sekolah ini. Dengan suasana yang ramai seperti itu, mereka pasti akan tetap terlihat sampai depan gerbang. Namun, belum saja sampai gerbang. Eli, Tommi dan Halzet sudah tidak ada.
Dan Holsi yang mulai berjalan pelan, berkata didalam hatinya. °Aku harus tetap berfikir positif...°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Adinda ♋
sungguh apes nih Holsi
2023-01-11
1
Adinda ♋
huwaaaaaa NT tidak ada 👍 nya buat like
2022-12-07
0
Adinda ♋
menghitung
cling gitu
2022-12-07
0