Episode 5

"Siapa anak ini sebenarnya? Ini adalah lambang kerajaan yang dicari-cari oleh Wiliam. Tapi kenapa ada pada anak ini?" batin pria tua itu.

Ia kembali membuka pakaian Carlos, lagi-lagi pria tua itu heran. Ada darah tapi tubuhnya tidak terluka.

Pria itu memeriksa kembali pakaian Carlos ternyata ada lapisan anti peluru dibagian dalam baju itu. Dan darah itu adalah darah palsu.

Pria itu tersenyum akan kecerdikan pemuda yang sedang berbaring itu. Tidak berapa lama Carlos pun membuka matanya.

"Terima kasih kakek," ucapnya.

"Tidak perlu berterima kasih, kenapa kalian bisa seperti ini?" tanya pria itu.

Carlos menoleh ke Diyan yang masih terpejam. Diyan belum sadarkan diri, mungkin pengaruh obatnya belum habis.

"Kami hanya pendatang yang dengan sengaja masuk ke istana. Kemudian kami ditembak, beruntung kami sudah punya persiapan," jawab Carlos.

"Sepertinya kamu bukan orang biasa, terlihat dari cara kamu mengelabui mereka," kata pria itu. "Oya, nama ku Coen Bahram. Panggil saja kakek," imbuhnya.

"Uh...." Diyan melenguh lalu membuka matanya. "Kita dimana ini?" tanyanya yang baru tersadar.

"Berapa biji kakak memakan pil itu?" tanya Carlos.

"Dua," jawab Diyan singkat. Carlos hanya menghela nafas.

"Pil? Pil apa?" tanya kakek Bahram.

Carlos pun menjelaskan bahwa mereka memakan pil yang bisa membuat orang seperti mati dalam waktu tertentu. Kakek Bahram manggut-manggut, ia merasa tertarik mendengar cerita Carlos.

Flashback ...

"Car, apa tidak bahaya kita memasuki istana raja? Kalau kita ditangkap gimana?" tanya Diyan.

"Tenang kak, pakai ini lalu minum ini," jawab Carlos menyerahkan baju anti peluru dan pil untuk diminum.

"Apa ini?" tanya Diyan.

"Pil, masa gak tahu?" jawab Carlos.

"Maksudku fungsinya," ucap Diyan.

"Kakak akan seperti orang mati dalam waktu satu atau dua jam setelah minum ini. Jadi mereka tidak tidak mungkin akan menangkap orang yang sudah mati," ujar Carlos menjelaskan.

Diyan pun kembali menanyakan waktu sadarnya setelah minum obat itu. Carlos mengatakan jika efek obat itu habis maka akan terbangun dengan sendirinya.

Setelah dengan persiapan yang matang, keduanya pun berangkat. Dan pakaian yang mereka pakai akan otomatis mengeluarkan darah seperti darah asli pada umumnya. Jadi jika tidak teliti, tidak akan ada yang menyangka jika darah itu palsu.

Flashback end ...

"Kakek, apa sudah selesai operasinya?" tanya Sofia. Kemudian ia memalingkan wajahnya karena melihat Carlos tidak memakai baju.

"Sudah, mereka tidak apa-apa. Semuanya baik-baik saja," jawab kakek Bahram. Sofia kembali ke dapur untuk membuatkan mereka minuman.

Carlos memperhatikan kakek Bahram dengan seksama. Merasa ditatap, kakek Bahram pun bertanya.

"Ada apa Nak?" tanyanya.

Carlos menggeleng, ia merasa jika orang tua didepannya ini bukan orang sembarangan. Wibawanya seperti seorang pemimpin.

"Ada orang datang, sebaiknya kalian sembunyi terlebih dahulu," kata kakek Bahram.

Carlos dan Diyan pun bersembunyi. Carlos semakin yakin jika orang tua itu bukan orang sembarangan. Sebelum orang itu terlihat, kakek Bahram sudah menyadari kedatangannya.

"Siapa sebenarnya kakek itu? Kenapa ia tahu jika ada orang datang?" tanya Diyan berbisik.

Carlos tidak menjawab dan hanya memberi kode agar Diyan diam. Tidak berapa lama orang itupun masuk.

Carlos dan Diyan terkejut, karena yang datang adalah perdana menteri yang sudah memerintahkan pengawalnya untuk membuang mereka ke sini.

"Itu perdana menteri, kan?" bisik Diyan.

"Ssst ... diam," balas Carlos.

"Yang Mulia." Perdana menteri langsung menunduk hormat didepan kakek Bahram. Carlos dan Diyan saling pandang.

"Ada apa kau kemari?" tanya kakek Bahram.

"Saya diperintahkan oleh raja untuk membuang dua pemuda yang sudah di tembak mati oleh prajurit. Lalu saya buang kemari dengan harapan Yang Mulia bisa menemukan mereka. Saya yakin, mereka berdua bukan orang biasa. Buktinya lencana kerajaan ada pada salah satu pemuda itu," jawab perdana menteri.

"Nak, keluarlah!" panggil kakek Bahram.

Carlos dan Diyan pun keluar, perdana menteri sedikit kaget karena mereka tidak kenapa-napa.

Mereka duduk di lantai saling berhadapan. Dan saling diam untuk beberapa saat. Carlos mengunggu perdana menteri membuka suara.

"Anak muda, siapa kalian sebenarnya? Dan darimana kalian mendapatkan lencana kerajaan negara kami?" tanya perdana menteri.

"Sebelum aku menjawab, aku ingin pastikan dulu apa hubungan Tuan perdana menteri dengan kakek Bahram?" tanya Carlos.

Perdana menteri menoleh ke kakek Bahram, lalu kakek Bahram pun mengangguk. Yang artinya ia setuju untuk di beritahu hubungan mereka.

"Beliau adalah raja terdahulu," jawab perdana menteri. Carlos dan Diyan saling pandang.

"Lalu?" tanya Carlos.

Perdana menteri pun menceritakan kejadiannya. Dari kakek Bahram melepas tahta nya dan di gantikan oleh anaknya.

Namun baru satu tahun naik tahta, anak kakek Bahram dijebak dan difitnah hingga berakhir di penjara.

"Kakek juga akan di bunuh, beruntung perdana menteri menyelamatkan kakek dan cucu kakek. Lalu kakek meminta perdana menteri untuk memalsukan kematian kakek," sela kakek Bahram setelah perdana menteri selesai bercerita.

"Aku tidak bisa lama-lama, nanti raja curiga. Beliau memintaku untuk mencari lencana yang ada pada kalian. Lencana itu ada dua, yang satu ada di tangan raja. Jika sampai raja memiliki keduanya, maka seluruh kekuasaan ada ditangannya," kata perdana menteri menjelaskan.

Carlos pun mengatakan jika lencana itu adalah pemberian sang kakek buyut. Carlos juga mengatakan keinginannya yang sudah di amanah oleh kakek buyutnya.

Kakek Bahram langsung memeluk Carlos karena Carlos adalah keturunan raja Atalarik attar.

Kakek Bahram pun menceritakan jika dirinya terpilih menjadi raja berkat kakek Abbas melalui sahabat kakek Abbas yaitu Zero.

"Kalau begitu saya permisi," kata perdana menteri.

"Paman, boleh aku minta bantuan?" tanya Carlos.

"Katakan," jawab perdana menteri.

"Ambilkan barang-barang di hotel yang dekat dengan istana. Dan nomor kamar 3606. Oya, kalau bisa bawa kemari," pinta Carlos.

"Baik, tapi saya tidak bisa datang setiap hari. Biasanya sebulan sekali untuk mengantar bahan makanan kepada Yang Mulia," jawab perdana menteri.

Carlos pun setuju, kemudian perdana menteri pun segera kembali ke istana setelah memastikan Carlos dan Diyan baik-baik saja.

"Yang Mulia," ucap Carlos.

"Hehe, jangan bercanda Nak, panggil kakek saja," ujar kakek Bahram sambil tertawa .

Sofia datang membawa minuman, sedikit terlambat karena ia harus menunggu airnya matang.

"Silakan di minum Tuan," kata Sofia sambil tertunduk. Ia tidak berani menatap wajah Carlos.

"Panggil nama saja, namaku Carlos," ujar Carlos.

"Aku Diyan," ucapnya memperkenalkan diri.

"Oya kek, aku ingin ke hutan untuk berburu," pamit Sofia.

"Pergilah, tapi jangan lama-lama," ujar sang kakek.

"Boleh aku ikut?" tanya Carlos.

"Pergilah, sekalian menemani cucuku," jawab kakek Bahram.

"Aku juga ikut," kata Diyan.

"Kamu disini saja temani kakek," larang kakek Bahram. Diyan mencebikkan bibirnya karena tidak diizinkan untuk ikut.

Terpopuler

Comments

suti markonah

suti markonah

sabar diyan,tiba saatnya nanti othor pasti dah menyiapkan bidadari cantik untukmu..untuk saat ini biarkan calon raja PDKT sm calon ratu dulu😄😄😄

2025-02-14

2

Talnis Marsy

Talnis Marsy

Thor kamu lama" kamu juga misterius kaya Carlos /Facepalm/ susah di prediksi .

2025-02-14

2

kaylla salsabella

kaylla salsabella

Alhamdulillah Carlos baik " saja ....

sabar ya Diyan

2025-02-16

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Pengumuman
84 Pengumuman.
85 Pengumuman.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Pengumuman
84
Pengumuman.
85
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!