Episode 3

Carlos dan Diyan menginap di satu kamar saja. Selain tidak ingin jauh, keduanya bisa menghemat biaya.

Walaupun keduanya banyak uang, tapi Carlos merasa jika mereka tidak akan mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari raja itu.

Apalagi mereka berdua adalah orang asing dan juga usia keduanya masih sangat muda. Dan Carlos juga merasa akan ada konflik nantinya.

"Car, kamu yakin kita akan diterima begitu saja?" tanya Diyan. Saat ini mereka sudah berada didalam kamar.

"Tidak begitu yakin sih, tapi tidak ada salahnya jika kita mencoba," jawab Carlos.

"Kakak mandi dulu, aku ingin telepon mama untuk mengabarkan bahwa sudah sampai ke tempat tujuan," kata Carlos.

"Oke deh, kebetulan sudah seharian ini tidak mandi," ujar Diyan.

Setelah Diyan masuk kedalam kamar mandi, Carlos pun menelepon orang tuanya, terutama sang mama yang pasti khawatir jika tidak memberi kabar.

"Halo sayang, assalamualaikum," ucap Carlina. Saat ini mereka sedang melakukan panggilan video.

"Waalaikumsalam Ma, cuma mau bilang kalau kami sudah tiba di hotel. Mungkin besok baru menemui raja William," kata Carlos.

"Hati-hati ya sayang, perasaan Mama gak enak," ucap Carlina.

"Mama tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa kok," ujar Carlos.

Setelah merasa cukup, Carlos pun menyudahi panggilannya. Karena ia mau mandi dan setelah itu makan.

Carlina pun merasa lega karena putranya tiba dengan selamat. Namun kekhawatirannya tetap ada. Karena masalah ini masalah besar dan bukan main-main.

Carlos pun segera mandi setelah Diyan selesai. Kini giliran Diyan yang menghubungi sang mama yaitu Kayvira.

Kayvira juga merasa lega karena putranya selamat sampai tujuan. Namun berbeda dengan Dylan yang cemberut karena istrinya mengizinkan putranya untuk ikut Carlos.

Putra satu-satunya yang diharapkan untuk mengola perusahaan, tapi kabur ke negara orang dengan alasan yang tidak jelas. Akhirnya Ayunindya yang mengalah dan membantu sang papa.

"Pesan makanan saja, aku malas mau keluar," kata Diyan setelah Carlos selesai mandi.

"Pesan saja lah, aku juga mau istirahat," ujar Carlos.

Diyan pun memesan makanan untuk diantar ke kamar mereka. Mereka menunggu sambil ngobrol dan bermain ponsel.

Setelah beberapa menit kemudian, pelayan datang dengan makanan yang mereka pesan. Keduanya makan dan setelah itu merekapun istirahat.

Keesokan harinya ...

Mereka sudah bersiap-siap untuk ke istana. Dengan pakaian formal, keduanya pun keluar dari hotel dan memesan taksi yang kemarin mereka tumpangi.

Namun sebelum itu Carlos mengirim pesan kepada Carla. Jika dalam 1 atau 2 minggu mereka tidak ada kabar, Carlos meminta Carla untuk menyusul mereka.

"Kalian yakin mau ke istana? Kami saja yang orang sini tidak di perbolehkan masuk," tanya sopir taksi itu.

"Yakin Pak, karena kami ada sedikit urusan dengan raja William," jawab Carlos.

Pria itu hanya mengantar mereka hingga depan gerbang. Dia tidak berani untuk masuk, apalagi mengantar Carlos dan Diyan yang notabene nya hanyalah orang asing.

"Maaf Tuan, disini tidak bisa sembarangan orang bisa masuk," kata penjaga.

"Kami hanya ingin bertemu raja, ada perlu yang akan disampaikan," ujar Carlos.

Para penjaga saling kode, kemudian salah satu dari mereka melapor ke prajurit. Lalu sang prajurit melapor ke menteri dan menteri melapor ke raja.

"Siapa?" tanya raja William saat menteri melaporkan bahwa ada orang asing ingin masuk.

"Tidak tahu Yang Mulia, kata prajurit dua orang pemuda berpakaian seperti orang pejabat," jawab menteri.

"Hmmm, aku penasaran, suruh dia masuk dan langsung bawa menghadap ke aku," ujar raja William.

"Baik Yang Mulia." Menteri itupun memerintahkan prajurit untuk mengizinkan Carlos dan Diyan masuk.

Mereka dibawa menggunakan mobil, karena jarak antara gerbang dan istana cukup jauh. Kalau jalan kaki lumayan juga jauhnya.

"Siapa kalian? Dan mau apa datang kemari?" tanya Wiliam.

"Mohon maaf sebelumnya, kami datang untuk menyerahkan ini," jawab Carlos menyerahkan surat amanah dari kakek moyangnya yaitu Abbas.

Menteri segera mengambil kertas surat tersebut lalu menyerahkannya kepada Wiliam. Wiliam membukanya dan membacanya.

Kemudian ia tersenyum miring setelah membaca isi surat tersebut. Dan melipatnya kembali lalu menyerahkannya kepada Carlos.

"Akting kalian lumayan bagus, kenapa tidak jadi aktor saja? Kalian pikir aku mudah ditipu dengan hanya pesan seperti itu?" tanya Wiliam.

"Aku ada bukti lain," jawab Carlos. Kemudian Carlos mengeluarkan lambang kerajaan negara ini.

Wiliam memperhatikan dengan seksama. "Darimana anak itu mendapatkan lambang kerajaan? Aku sudah puluhan tahun mencarinya, namun tidak ketemu. Sampai mengorbankan raja sebelum ku pun tidak ketemu," batin Wiliam.

"Hahaha, bagus, bagus sangat bagus. Tidak bisa menipu dengan kertas, sekarang menggunakan lambang kerajaan. Kalian pasti mencuri nya, kan?" ujar William.

"Tuan raja, ini peninggalan kakek moyangku," kata Carlos.

"Prajurit! Tangkap kedua orang ini!" perintah Wiliam.

Para prajurit segera mengepung mereka berdua. Merasa tidak aman, Carlos segera merebut lambang kerajaan miliknya dari tangan Wiliam.

Tidak ada pilihan lain, Carlos dan Diyan pun segera menangkap Wiliam dan mengancamnya.

"Jangan perduli kan aku, tangkap penipu dan pemberontak ini!" perintah Wiliam.

Mereka mana berani, apalagi raja mereka sedang disandera. Puluhan prajurit sedang mengepung mereka berdua.

"Jika ada yang mendekat, maka raja kalian akan tinggal nama," ancam Carlos.

"Jangan perduli kan ucapannya, tangkap mereka berdua!" pekik Wiliam.

Para prajurit dengan senjata ditangan mereka masing-masing pun hanya bisa saling pandang.

Mereka tidak berani bertindak, mereka takut akan melukai raja mereka. Namun mereka juga memuji keberanian kedua pemuda itu.

"Apa yang kalian tunggu?" pekik Wiliam.

Para prajurit mengepung mereka bertiga, namun belum ada yang maju untuk bertindak menyerang.

Carlos dan Diyan secara perlahan mundur dari situ, mereka masih menyandera Wiliam dan menjadikan tameng untuk mereka berdua.

"Awas saja kalian, kalian tidak akan bisa lolos dari sini," ucap Wiliam pelan.

Namun Carlos bukan nya takut, ia rela mati jika memang takdirnya harus mati disini. Begitu juga dengan Diyan, tekadnya juga kuat seperti Carlos.

Kini mereka sudah berada di luar istana. Para prajurit semakin banyak berdatangan. Apalagi saat melihat raja mereka ditawan.

"Mereka semakin ramai, apa yang harus kita lakukan?" tanya Diyan berbicara pelan.

"Kita harus segera keluar dari sini, yang penting kita bisa menahan raja William," balas Carlos.

"Hahaha, kalian anak kemarin bermimpi mau melawanku? Jangan harap!"

Carlos dan Diyan tidak menjawab, ia terus membawa Wiliam ke mobil. Namun saat dekat dengan mobil, Wiliam tiba-tiba menikam dirinya sendiri.

Sehingga ia terlepas dari Carlos. Carlos dan Diyan yang sudah terkepung pun tidak bisa apa-apa.

"Hahaha, kalian pikir kalian pintar. Aku lebih pintar," kata William, kemudian meringis menahan sakit di perutnya.

Carlos dan Diyan yang merasa terpojok pun cuma bisa pasrah. Tapi mereka tidak ingin menyerahkan diri dan berusaha untuk melawan.

Dor ... Dor ... Dor. Tiga tembakan beruntun mengenai Carlos, sehingga Carlos ambruk di tanah. Kemudian giliran Diyan yang juga ikut tertembak.

"Yang Mulia, mereka sudah mati," kata menteri.

"Buang mereka ke tebing bukit yang curam. Biarkan mereka membusuk disana!" perintah Wiliam.

"Baik Yang Mulia," jawab menteri.

Perdana menteri pun memerintahkan penjaga untuk membuang Carlos dan Diyan ke jurang, dengan menggunakan mobil.

Terpopuler

Comments

suti markonah

suti markonah

lah di sini kok carlos di bikin lemah thor?..waktu kecil kan bisa ngatasi semua mslh..lah ini malah kena tembak plus mau di lempar ke jurang

2025-02-13

4

Reogkhentir

Reogkhentir

Trik apa lagi yang digunakan oleh Carlos dan Dylan agar bisa lolos dari Raja lalim itu, tentu saja pasti sudah ada persiapan dahulu sebelum pergi menemui sang Raja tak mungkin seorang Carlos pergi begitu saja Tampa pengamatan yang matang

2025-02-13

2

Dewi kunti

Dewi kunti

bodohnya raja bukanya diteliti dulu benar2 mati ap TDK eeee malah disuruh buang pula klo smp ditemu binatang buas jelas dirawat ma tuch si binatang lah

2025-02-13

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Pengumuman
84 Pengumuman.
85 Pengumuman.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Pengumuman
84
Pengumuman.
85
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!