Hingga hari ke 14 pun,Kaluna tak mendapat kabar atau sedikitpun pesan dari Albirru.
Ia duduk terdiam menatap kosong pada indahnya pemandangan di hadapannya.
Sesekali ia melirik ponselnya,bahkan hingga waktu yang di ucapkan telah habis oleh Albirru,Kaluna tak pernah bosan menunggu dan menanti pesan dan kabar dari Albirru walau hanya sepatah kata.
Marcel Wiliam
*menatap dari kejauhan*
Marcel berada sedikit jauh dari tempat Kaluna berada namun tetap bisa memantau perempuan itu.
Kaluna Zamora
*menunduk*
Dengan kasar Kaluna menyeka air matanya yang lolos begitu saja.
Bukankan ini resiko yang harus ia jalani karena menyetujui menikah dengan seorang pria yang sudah memiliki istri.
Kaluna Zamora
Kenapa rasanya begitu berat sekarang,,
*lirih,menunduk dalam*
Tangis Kaluna pecah,ia semakin menunduk menyembunyikan wajahnya.
Marcel Wiliam
*menatap iba*
Marcel tau jika Kaluna tengah menangis,terlihat dari punggung perempuan itu yang bergetar.
Namum pria itu paham dan memberikan ruang sendiri untuk Kaluna,membiarkan istri kedua majikannya itu menumpahkan segala yang ia rasakan tanpa harus malu karena keberadaannya.
Comments