Bab 5 Hampir Ketahuan

    " Emm Arini itu... Teman aku semasa waktu kuliah , nah dia kan udah resign dari kerjaan yang dulu dan kebetulan di perusahaan lagi ada lowongan pekerjaan bagian Akutansi."

   " Nah jadi dia dikasih tau sama sodaranya bahwa lagi ada lowongan. Sedangkan sodaranya kerja bagian Staff Admin." Jelas Radit dengan berbohong lagi.

   " Ohh Seperti itu, Tapi tadi aku dengar ko kamu bilang nunggu kam yang harus ngabarin dia, Emangnya kenapa?"

Mahira merasa curiga, Tapi tidak memperlihatkan nya karena dia ingin tahu fakta yang sebenarnya secara sendiri.

   " Iya dia kan mau melamar jadi bagian akutansi dan Aku sebagai Ceo sekaligus temannya mau ngasih tau tips untuk menghadapi psikotes nanti" Jelas Radit

   " Kenapa harus ketemu kan bisa melalui telfon ngasih taunya"

   " Ya harusnya gitu sih, karena kita udah lama gak ketemu jadi sekalian ajaa. Ya kalau kamu gak percaya aku ajak kamu ya sayang."

   " Dia juga di temenin sodaranya ko sayang ga cuman aku ber dua doang"

   " Hmm engga deh mas, itu kan kerjaan Mas Radit jadi aku gak ikut deh"

   " Ya sudah kalau begitu, Hari ini kamu mau jalan jalan gak sayang mumpung kita libur kerja" Tanya Radit untuk mengalihkan topik.

   " Kita belanja kebutuhan rumah aja deh mas, soalnya stok sudah pada habis."

   " Siap sayang , Ke supermarket yang biasa kan belanja nya"

   Mahira pun mengangguk. Setelah itu Mahira pun masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

   Sedangkan Radit membuka ponselnya untuk mengirim pesan kepada Arini.

   " Arini kamu jangan menghubungi ku dulu, karena aku mau mengantar Mahira belanja kebutuhan dulu." Pesan pun terkirim pada Arini

   Setelah itu Radit pun menyusul Mahira menuju kamar.

   Ketika Arini baru selesai mandi dia melihat ponsel nya yang bergetar lalu dia meraihnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

   " Mas Radit." Gumam Arini

   Lalu Arini membuka pesan tersebut, Arini benar benar kesal setelah melihat pesan dari Radit ternyata Radit akan berbelanja dengan Mahira, Sedangkan dia hanya berdiam diri di rumah.

   Lalu Arini pun membalas pesan Radit

   " Oh iya mas gapapa, Emangnya ke supermarket mana ya..?" Tanya Arini lalu pesan pun terkirim.

   Arini pun berpikir sejenak, Dan dia mendapat ide.

   " Lebih baik aku kesana saja menyusul Mas Radit sambil belanja, Ya kali berdiam mulu di rumah." gumam Arini, tak lama notifikasi pesan pun masuk

   " Di Supermarket xxxx.."

   Setelah mendapatkan balasan dari Radit terkait nama supermarket tersebut Arini pun bersiap siap untuk menyusul Radit.

    Di lain tempat, Mahira dan Radit pun bersiap menuju mobilnya.

"Udah siap sayang."

" Iya udah mas ayo kita berangkat."

Setelah Perjalanan akhirnya Mahira dan Radit pun telah sampai di supermarket. Lalu ke dua nya turun dan masuk ke dalam supermarket tersebut.

Begitu pun dengan Arini yang baru saja sampai di Supermarket, Dan dia pun melihat Radit bersama istrinya sudah masuk ke dalam. Lalu dia pun mengikuti nya dalam jarak yang lumayan jauh.

" Sayang aku ambil troli , kamu yang pilih apa aja yang mau di beli"

" Iyaa mas terutama aku beli bahan bahan buat di dapur soalnya udah pada habis."

" Yaudah tinggal ambil ajaa.."

Mahira pun mengambil mulai dari sayuran, perdagingan, Ikan, bahkan buah bahkan buah bahan.

" Mas mau beli apa.."

" Hmm kayanya sih cemilan.."

Radit dan Mahira pun mengambil beberapa Snack cemilan untuk mereka ber dua.

" Mas boleh gak aku beli Skincare, soalnya skincare ku udah mau pada habis."

"Boleh dong sayang ambil ajaa itu juga kan kebutuhan kamu yang paling utama." jawab Radit dengan senyum lembut.

"Makasih ya mas untuk semua kata boleh nya, semoga rezekimu mengalir deras." Ucap Mahira dengan senyum Manis nya.

" Iya amiin makasih juga karena kamu selalu do'ain mas, Ayo lanjut mau belanja apa lagi nih.." Seru Radit.

Di sisi lain Arini hanya bisa melihat suami istri itu berinteraksi. Dia pun merasa cemburu melihat kedekatan Radit dan Mahira.

" Andai dulu aku gak mutusin hubungan kita, mungkin kita sudah menikah mas dan aku menjadi wanita satu satu nya."

" Mahira kamu beruntung banget bisa menikah dengan Radit, dia laki laki yang baik, perhatian, bergantung jawab dan royal." gumam Arini dengan penuh penyesalan

" Dan sekarang aku menjadi milikmu tapi aku jadi yang ke 2.. Huhhh aku juga harus belanja seperti Mahira, aku juga gak mau kalah."

Sebelum itu Arini mengirim pesan kepada Radit.

" Mas sekarang aku juga sedang berada di supermarket yang sama seperti kamu dan istrimu." Lalu pesan pun terkirim.

Ketika sedang mengikuti Arah Mahira untuk memilih belanjaan, Ponsel yang berada dalam saku celana Radit pun bergetar menandakan ada yang mengirim pesan, Lalu dia pun merogoh ponsel nya.

Saat membuka notifikasi pesan masuk, Radit pun terkejut melihat isi pesan yang Arini kirimkan padanya. Lalu dia pun membalas pesan tersebut.

" Maksud kamu ngapain ada di supermarket ini.

*Kamu jangan bercanda ya Arini disini aku bersama Mahira*." Balas Radit dan pesan pun langsung di baca oleh Arini

" Emang nya kenapa sih mas, kan aku juga istrimu aku ingin belanja seperti Mahira." Pesan pun terkirim

" Kan aku sudah bilang sama kamu berkali-kali jangan pernah mengganggu ku disaat aku bersama Mahira."

" huhhh bisa ribet deh kalau gini mah.." gumam suara pelan radit namun masih terdengar oleh Mahira

" Ribet apaan kamu mas." Tanya Mahira dengan heran.

" Ehh engga sayang ini si andre sekretaris ku nge chat masalah kerjaan di bikin ribet mulu dia mah." Alibi Radit ternyata mahira denger juga

" Ohh kirain kamu ngatain aku ribet.."

" Ya engga lah sayang.. ayo jalan lagi kita belanja.."

Lalu Radit pun mengedarkan pandangannya apakah benar Arini berada di supermarket yang sama.

Arini pun mengirim pesan kembali pada Radit.

" Kamu nyariin aku ya mass...

*aku ada di belakang mu mas*.."

Radit pun kembali membaca pesan yang di kirimkan oleh Arini. Ketika melihat pesan itu badan Radit pun langsung berkeringat berukuran lalu dia menoleh ke belakang dan wajah Radit pun langsung pucat pasi melihat Arini berada di belakangnya.

Lalu Arini pun mendekat lalu berbisik.

" Mas aku belanja ini ya, kamu transfer aja uangnya biar aku yang bayar ke kasir nya." Ucap Arini dengan suara menggoda

Tanpa berpikir panjang Radit pun langsung mentransfer sejumlah uang takut nya dia ketahuan sama mahira.

" Sudah saya transfer sekarang lebih baik kamu pergi dari sini sebelum Mahira melihat kita." Ucap Radit dengan tegas.

" Okee makasih suamiku sayang. byee nanti kamu temuin ak.."

Belum juga Arini melanjutkan bicaranya Mahira pun memanggil Radit.

" Mas..."

"Mass Radit, ko kamu malah diem di situ sih mas." Mahira pun mendekat.

Seketika Jantung Radit berdebar dengan kencang Takut nya Arini masih disini.

" Emm i-iya sayang mas lagi milih milih nih, kira kira apalagi yang mau di beli." sambil melirik ke arah belakang dan ternyata Arini sudah pergi dari sini.

" Ohh gitu, yaudah aku ke kasir duluan ya mas kalau kamu masih mau ada yang di beli" Akhirnya mahira pun pergi.

Akhirnya Radit pun bisa bernafas dengan lega

"Huhhh...Hampir aja ketahuan sama mahira." Ucap Radit lalu beranjak pergi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***