pelaku

Di perusahaan ACT

Perdian menatap berkas yang berisi sesuatu yang mengejutkan, ia membaca berkali kali kertas itu dan mencocokkan nya, tapi memang waktu dan tempat kejadiannya sama.

Butuh waktu lama ia mengetahui fakta yang membuatnya terkejut, karena seseorang yang memiliki kekuasaan yang kuat lah yang menutupi hal seperti ini, dan ia sudah terfikir siapa orang tersebut.

Perdian menghela napas berat, tidak tau apa yang harus ia lakukan dengan informasi yang baru ia dapatkan.

Pria hitam manis itu memejamkan mata sambil mengetuk mengetuk ngetuk meja dengan ballpoint.

lama ia berfikir, akhirnya ia mengambil ponsel lalu menelpon seseorang.

  ****

Siang hari di Restoran

Perdian menyedot minuman setelah menghabiskan makanan nya, ia melirik wajah pria yang terlihat berbeda dari biasanya.

"apa ada hal yang baik terjadi?"

Tanya Perdian berbasa basi terlebih dahulu, ia sedikit bingung harus memulai dari mana.

Reno mengangguk dan tersenyum sedikit, pikirannya melayang memikirkan seseorang, membuat ia tertawa kecil.

"oh ya, apa itu?" tanya perdian penasaran

"ternyata Alana juga menyukai ku"

Ucap nya lalu tertawa lagi sambil menggeleng geleng kepalanya sedikit.

"Aku akan segera melamarnya" ucap Reno lagi.

Perdian tertegun, ia meneguk liur kesat, saat mata Reno melihat ke arah nya ia berusaha tersenyum.

"benarkah, selamat ya bro"

Ucap nya ikhlas, dia tau apa saja yang Reno pernah lakukan untuk Alana, mereka semua tau.

Dan sekarang, apa dia harus menghapus senyum sahabatnya dengan berita yang ia bawa.

"oh ya, ada informasi apa?" tanya Reno

Tadi perdian menelpon nya saat ia berdebat dengan Amanda yang mengatakan ia terlalu tergesa gesa karena ingin segera melamar Alana hari ini juga, setelah beradu pendapat akhirnya yang Amanda katakan sedikit bisa di terima dan dia pun menurut untuk membuat persiapan yang matang.

Perdian memandang tas yang berisi berkas yang ia bawa, ia jadi tidak tega memberikan informasi tersebut saat melihat kebahagiaan di wajah sahabat nya.

"perdian"

panggil Reno saat melihat sahabat nya termenung.

Perdian menegak kan duduknya.

"aku sudah mendapatkan orang yang merencanakan jebakan pada kita malam itu"

jelas Perdian serius

Wajah Reno berubah dingin, ia mendengar dengan seksama penjelasan dari sahabatnya.

**

"Jadi mereka orang yang berbeda"

Tanya Reno memastikan, menurut apa yang di katakan Perdian, yang memberikan obat terlarang pada jus yang mereka minum adalah salah satu siswa yang selalu membenci mereka dan menganggapnya saingan, Reno bisa mengerti karena masa masa itu darah mereka masih panas, dan sering melakukan tindakan bodoh.

Tapi hal itu di manfaatkan oleh seseorang yang ingin mencelakai pewaris pedro.

Reno berfikir keras, siapa yang memusuhi keluarganya, apa kakeknya tau semuanya.

kecelakaannya sudah di rencanakan dengan matang, tidak ada bukti sabotase di mobil dan supir taxi itu juga sudah meninggal.

"Jadi siapa yang bermain main dengan kita?"

Tanya Reno sambil tersenyum sinis, walaupun kejadian nya sudah lama, tapi dia tetap ingin melampiaskan kemarahannya pada pelaku yang berani menjebaknya.

"rael" jawab perdian

kening Reno berkerut, dia ingat Rael pernando dari keluarga nando, tapi keluarga itu sudah bangkrut 8 tahun lalu, ayahnya masuk penjara karena tuduhan korupsi dan ibunya lari bersama pria lain ke luar negeri, itu yang ia dengar saat kembali ke sekolah setelah keluar dari rumah sakit, Rael juga berhenti sekolah dan hilang entah kemana.

Reno terpikirkan kalau itu ulah kakeknya, tapi kenapa masih ada yang terasa aneh.

'apa kakek juga tau dalang dari kecelakaan itu?

apa ada lagi yang di sembunyikan darinya?'

Fikir Reno, ia melihat perdi yang terlihat menghindari matanya.

"apa ada yang di sembunyikan lagi?"

Tanya Reno menatap tajam sahabat nya yang langsung terlihat gugup.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***