kemarahan sang kakek

Rumah besar keluarga pedro

Rumah mewah tiga lantai dengan desain klasik, memiliki taman dan halaman yang luas, Rumah besar yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Rumah besar itu di jaga oleh beberapa pengawal , dan memiliki lebih dari 10 pelayan.

Di ruang makan

Semua orang dengan tenang menikmati sarapan mereka masing masing, hari minggu semua keluarga memang akan berkumpul di rumah ini, rumah yang di huni oleh Arthur, pria berumur yang menguasai keluarga pedro saat ini.

Penampilan dan bentuk tubuhnya sangat mirip dengan Reno, dan di umurnya yang sudah tua ia masih terlihat segar dan berkarisma.

ia mempunyai 2 putra, corradeo ayah nya Reno dan antonio ayah nya Amanda.

"di mana manda?"

Tanya arthur setelah menghabiskan sarapannya, ia mengelap mulutnya dengan kain yang sudah di sediakan pelayan.

"manda menginap di rumah temannya ayah"

Jawab sang menantu sopan, mellisa alora, mantan model internasional, anggun dan sopan tapi akan besikap bar bar jika di perlukan.

Arthur mengangguk

Ia melirik Reno yang terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"ada apa Reno?" tanyanya pada sang cucu.

Reno menarik napas dalam

"Reno mau melamar seseorang wanita secepatnya kakek"

Uhuk uhuk uhiuk

Corradeo atau di panggil deo terbatuk batuk karena terkejut, ia merasa dejavu.

Dulu putra tunggalnya juga pernah mengumumkan hal yang sama.

Diana mengusap dada suaminya lembut, ia juga terkejut dengan pernyataan putranya.

"siapa dia?"

Tanya arthur tenang, ia menyesap teh nya sedikit.

"kakek pasti sudah tahu" jawab Reno

Ia tau kakeknya itu tau segalanya, semua yang di lakukan anggota keluarga tidak akan terlewat dari pandangan pria tua itu.

"wanita itu belum tentu mau kan?" sinis

Bukan arthur yang bicara tapi deo, ia senyum mengejek pada putranya itu tapi malah mendapat cubitan pada pahanya dari sang istri.

gantian Reno yang senyum sinis mendengar erangan ayah nya.

"kakek tenang saja, Reno akan melakukan seperti yang kakek lakukan untuk mendapatkan nenek dulu" ucap Reno yakin.

uhuk uhuk uhuk

Kini arthur lah yang tersedak kaget dengan kata kata berani dari cucu nya.

melissa dan diana sama sama berdiri ingin menggosok punggung sang ayah mertua, tapi di cegah arthur dengan isyarat tangan.

Berbeda dengan para menantu yang khawatir, anton dan deo berusaha menahan tawa mereka.

Mereka tau apa yang di lakukan sang ayah dulu, karena ibunya lah yang menceritakan hal konyol yang di lakukan ayah mereka saat cinta nya di tolak.

Reno perlahan berdiri, deo yang melihat itu dengan cepat menangkap tubuh anaknya di bantu oleh antonio.

"ayah cepat ayah"

Dapur itu kini heboh dengan aksi mereka .

Sang kakek yang memukul bokong cucunya dengan tongkat, dan dua saudara yang berusaha menahan Reno sambil menahan tawa.

Dua nyonya menutup wajahnya malu karena para pelayan dan beberapa pengawal menerobos ke dapur karena keributan itu.

****

Pedro group

Josh mengetuk pintu ruangan bos nya, setelah mendapat sahutan, ia masuk membawa sebuah bantal yang super lembut.

Terlihat sang atasan yang berdiri sambil melihat sebuah berkas di balik meja nya.

"Ini pak"

Josh menyerah kan bantal berwarna pink lembut pada Reno, dan mendapat pelototan dari sang atasan.

"anda meminta yang paling lembut, hanya warna itu yang yang paling lembut di sana"

Jelas josh, ia di suruh mencari dengan cepat, jadi ia hanya mendatangi toko terdekat.

"sudahlah, kamu boleh keluar"

Reno meletakkan bantal berbentuk hati itu lalu duduk perlahan.

"saya per...."

Brakkk

Mereka menoleh ke arah pintu yang di buka kasar oleh seorang wanita cantik dengan pakaian yang lumayan seksi dengan heels membuat tubuh tinggi nya terlihat menggoda saat berjalan.

Ia tersenyum bahagia melihat Reno lalu berjalan ke arah pria itu.

Cup cup cup

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***