om bodyguard

Hiks hiks hiks

Amanda terus menangis, ia mengambil tisu yang entah di berikan siapa kemudian mengelap air matanya sambil melihat sekeliling, karena jam makan siang sudah lewat, jadi hanya ada mereka pelanggan di restoran itu, dan..

Srot srot srot..

Semua memandang jijik pada Amanda, tapi sepertinya gadis itu tidak peduli.

"apa yang terjadi pada Alana?" tanya Aryan.

Membuat ia mendapat tatapan maut dari wanita itu.

"hampir terjadi' cobe" ucap amanda memperbaiki kata kata Aryan sambil melotot .

"apa itu cobe?" kali ini antoni yang bertanya

"cowok brengs**" jawab Amanda.

"mandaaaa" panggil Reno memberi peringatan, Amanda hanya berdecak.

"jadi apa yang terjadi" tanya Reno.

"tanya aja sama om bodyguard" jawab Amanda cuek.

"yang mana?" tanya Reno menahan sabar.

"mana aku tau" jawab Amanda masih cuek.

Reno memijat keningnya, ia menghela napas untuk menenangkan diri.

"transfer uang atau barang?" tanya Reno.

" dua dua nya" jawab Amanda sambil melihat kukunya, bibirnya di gerakkan kiri kanan.

"okay, sekarang jelaskan dari A sampai Z" perintah reno.

"kakak inget kan dulu ada bodyguard yang di hukum, lalu di kirim ke itali" tanya Amanda.

Reno mengangguk, ia tidak tau alasan pria itu di hukum oleh kakek, waktu itu dia baru keluar dari rumah sakit karena kecelakaan di sebabkan alkohol, tepat pada malam kejadian itu.

"om bodyguard pasti di hukum karena meninggalkan kakak dan memilih melindungi Alana" ucap Amanda yakin.

"kakak bisa memanggil nya kembali dan bertanya detail kejadian malam itu" lanjut Amanda.

Reno terdiam, begitu juga yang lain nya, lama mereka diam.

"manda ,sebenarnya kejadian malam itu tidaklah sederhana" ucap Reno serius.

"maksud kakak" tanya Amanda.

"kami semua adalah korban, tapi waktu itu kami masih muda dan tidak terlalu mengerti, tapi yang pasti target mereka adalah pewaris group pedro"

Kali ini Aryan yang berbicara, memang rencana mereka membuat Reno mabuk, mereka akan memantau Reno agar tidak melewati batas ,dan target wanita bukan lah Alana melainkan wanita yang sudah mereka atur,tapi mereka semua di beri obat oleh seseorang hingga tindakan mereka tidak terkendali.

"Jadi ada orang lain yang merencanakan itu semua?" Amanda bergumam, tangannya mengetuk meja dengan jari telunjuk.

Otaknya berputar memikirkan kejadian demi kejadian yang pernah di alami Reno.

"apa papa mau merebut posisi pewaris dan memberikan padaku?"

ucap Amanda enteng, sambil meletakkan tangan di dadanya menunjuk diri sendiri, lalu dengan wajah penuh drama ia menutup mulut dengan wajah tidak menyangka.

pletak

"aduh"

Teriak Amanda sambil menggosok keningnya yang baru saja di pukul dengan sendok oleh Reno,

unung lah sendok yang belum di pakai.

"Jangan bicara sembarangan" tegur Reno.

"tapi bisa saja kan, banyak di film film begitu"

Amanda merungut rungut pelan.

Reno menggeleng, kalau pun iya, seharusnya anak dari pelaku diam saja menjaga rahasia.

Perdian menyesap kopinya sedikit lalu bicara

"keluargaku sudah menyelidiki ini sejak lama, tapi tidak ada hasil, mungkin kaki tangannya saat itu sudah di bereskan dengan cepat"

Semua terdiam, keluarga perdi sangat ahli menyelidiki apapun, bahkan Perdian sendiri adalah peretas handal, ia juga mewarisi perusahaan TI keluarga nya dengan kemampuan nya membuat perusahaan semakin maju.

Dan pamannya yang seorang intelejen, memiliki kemampuan yang sama.

"Tapi kalau dulu ada bodyguard yang menjaga Reno ,sepertinya kita bisa mencapai titik terang" ucap perdian.

"maksudnya?" tanya antonie pada pria asal jawa yang nemiliki kulit sawo matang itu.

Perdian hanya tersenyum licik.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***