EPISODE 7 : KELUARGA KRYSTAL (AWAL DARI SEMUA KISAH)

Krystal baru sampai di rumah pukul 02.00 pagi, kali ini dalam kondisi sadar sepenuhnya. Karena sehabis dari sirkuit tadi ia tidak mampir ke Club. Selain karena tidak mood untuk minum. Krystal juga sedang malas meladeni pria paruh baya yang menunggunya di rumah.

Sial!

Krystal pikir setelah keluar dari mansion terkutuk itu. Ia bisa terbebas dari bayang-bayang manusia satu ini yang dipanggilnya Papa sejak kecil itu. Masih haruskah Krystal memanggilnya dengan sebutan itu? Sementara sejak ia berusia 5 tahun, ia bahkan sudah kehilangan sosok itu sejak lama.

Keluar dari Mansion Zourist adalah langkah awal Krystal dalam menjaga mentalnya yang telah rusak untuk tidak semakin hancur dan pastinya demi menjaga otaknya agar tetap waras. Di bilang tidak sudi, Krystal jelas tidak sudi lagi tinggal di Mansion Zourist di saat manusia yang paling dibencinya bersemanyam di dalam sana.

"Krystal!!!"

Suara itu, Krystal masih mengenalnya dengan baik. Meski mereka jarang bertemu. Suara dari seseoran yang Krystal hindari, tapi ternyata kekeuh menunggunya hingga jam segini. Krystal melangkah gontai memasuki rumah. Tubuhnya lelah dan ia sangat ingin langsung merebahkan tubuh di ranjang. Mencoba mengabaikan suara bariton pria itu.

William Zourist--- pria 45 tahun yang tak lain adalah Papa kandung Krystal.

William menatap Krystal penuh amarah.

"DARI MANA KAMU?!" Bentak Papa William. Menggelegar di dalam rumah minimalis ini.

Tidak ada jawaban dari Krystal, gadis itu hanya melengos, berjalan melewati tubuh kekar pria itu.

"PAPA TANYA DARI MANA KAMU, KRYSTAL?!" Kedua kalinya Papa William membentak.

"Balapan. Udah, kan? Udah di jawab. Sekarang minggir. Aku capek, mau istirahat." Balas Krystal datar.

"Berhenti disitu!" Perintah Papa William ditekankan.

Helaan nafas lelah lolos dari mulut Krystal, ia berhenti tapi tidak berbalik. Sampai tubuh Krystal terhuyung karena tarikan kasar dari Papa William. Ia mencoba melepaskan cengkraman tangan pria itu pada lengannya yang mulai terasa sakit.

"Lepas! Mau Papa apa, sih?!" Desis Krystal.

"Pap udah bilang, kan? Berhenti keluar malam dan ke tempat jahannam itu, Krys! Entah itu balapan! Atau bahkan mabuk-mabukan!"

"APA SIH? AKU CAPEK, MAU TIDUR." Teriak Krystal. Muak dengan segala ceramah Papa William itu.

"LAGIAN NGGAK USAH NGATUR HIDUP AKU! SEJAK AKU KELUAR DARI MANSION ZOURIST, AKU BUKAN TANGGUNG JAWAB PAPA LAGI. URUS ITU JALANG PAPA!" Ujar Krystal dengan suara yang tinggi, sembari melirik tajam pada wanita yang berada di belakang Papa William.

Namanya Ambar--- Ibu tiri Krystal. Yang sayangnya sampai mati tidak akan pernah Krystal akui. Baginya Ambar hanyalah seorang jalang William.

"KRYSTAL!!!"

"APA LAGI SIH, PA?!"

Cengkraman tangan Papa William kali ini lebih erat dari yang tadi. Dan Krystal bisa merasakan aura yang lebih gelap terpancar dari kedua belah mata Pria itu. Krystal mencoba melepaskan, meski cengkraman itu semakin kuat dan menyakitkannya.

"Pa! Lep..."

Degh!

Ucapan Krystal terhenti dengan jantung berdetak cepat. matanya terpaku pada plastik kecil di tangan sang Papa diangkat tepat di depan wajahnya.

Sekelebat bayangan pertarungan sengitnya dengan Aldi tadi tanpa di suruh kembali berputar dibenaknya membentuk sebuah adegan bagaikan kaset rusak. Terus berputar, sampai adegan di kepalanya melambat pada saat Sasa datang dan mengacaukan konsentrasinya. Tepatnya mungkin pada saat terkena semprotan cabe Sasa yang meleset. Aldi lepas dari genggamannya dan saat itulah waktunya yang mungkin untuk cowok itu memasukkan benda yang kini ada di tangan Papa William.

Narkoba.

"Apa ini, hm? Suara rendah dan berat Papa William menyadarkan Krystal dari lamunannya.

"Kamu narkoba?!" Sambung Papa William dengan mengeratkan cengkraman nya.

Krystal menatap sang Papa, lalu menggelengkan cepat.

"Pa, itu bukan punya aku, itu..."

PLAK!

PLAK!

Tamparan keras itu menggema memenuhi seisi rumah minimalis itu. Saking kerasnya tamparan tersebut, tubuh Krystal bahkan sampai tersungkur ke lantai dengan mulut yang menyemburkan darah setelahnya. Bi Asri dan Mama Ambar ikut terkejut da menutup mulut mereka dengan telapak tangan. Terlebih ketika melihat bagaimana menyeramkannya wujud Papa William sekarang yang seakan -akan ingin memakan Krystal hidup-hidup.

"Silahkan kamu mabuk! Silahkan kamu balapan liar! Papa masih mentolerir semua kelakuan liar kamu, Krystal! Tapi tidak untuk yang satu ini!" Desis Papa William, menyentak kasar tangan Krystal untuk berdiri.

Langsung saja menyeret Krystal dengan kasar hingga langkah Krystal terseok-seok menaiki tangga karena menyesuaikan dengan langkah lebar Papa William.

"Tapi itu bukan punya aku, Pa! Papa! Dengerin aku aku, Papa!! Papa Sakittt!!"

Emosi yang sudah menyelimutinya membuat Papa William tuli akan jeritan kesakitan sang putri. Ia terus menyeret putrinya, tanpa peduli jika putrinya sudah tersungkur berulang kali.

Tidak berhenti disitu, Papa William membawa Krystal ke dalam kamar mandi lalu menghempaskan tubuh putrinya hingga tersungkur ke lantai. Tidak lupa mengunci pintu. Papa William mengambil shower, menyalakannya lalu mengguyur tubuh Krystal.

"PAPA!!" Teriak Krystal tubuhnya mulai mengigil merasakan dinginnya air. Ia kembali mendapatkan kesadaran penuhnya.

Berusaha untuk menghindar. Namun, sang Papa kembali mencengkram lengannya dengan kuat, terus mengguyur tubuhnya. Hancur. Hati Krystal semakin hancur karena perlakukan kasar sang Papa.

"Di sini, Papa masih orang tua kamu! Selagi kamu masih memakai nama Zourist maka hidup kamu tetap dalam pengawasan Papa, Krys!"

Papa William menarik dagu Krystal agar menghadap padanya.

"APA YANG KAMU DAPATKAN DARI INI, HAH?! MEMBERONTAK SESUKA KAMU! PAPA MENGIZINKAN KAMU KELUAR DARI MANSION BUKAN UNTUK JADI PREMAN SEPERTI INI! BUKAN UNTUK JADI PECANDU!!!"

Krystal menatap sang Papa tajam dengan matanya yang sudah memerah. Entah karena air yang masuk dan membuat matanya perih, atau karena sekarang dadanya di dominasi oleh rasa sesak yang tidak bisa dijelaskan.

"AKU BUKAN PEMAKAI! AKU BUKAN PEMAKAI!!! Desis Krystal.

PLAK!

PLAK!

Lagi, Krystal kembali tersungkur karena tamparan keras dari sang Papa.

"Benda haram itu jelas-jelas ada di saku hoodie kamu! Dan kamu masih mengelak, hah?!"

Kembali hancur. Krystal selalu membentengi dirinya selama ini agar tidak pernah menangis. Tapi malam ini, air mata itu justru mengalir bersama dengan darah yang mengalir dari luka sobek di sudut bibirnya. Dingin yang ia rasakan sekarang bukan hanya menusuk kulitnya, melainkan juga menusuk sampai ke ulu hatinya.

Sementara diluar kamar mandi. Mama Ambar dan Bi Asri semakin berteriak histeris mendengar suara tamparan tersebut. Terus menggedor-gedor pintu kamar mandi yang terkunci.

Bukan sekali, suara tamparan itu terdengar beberapa kali karena Krystal yang terus melawan di dalam sana. Mama Ambar semakin berteriak histreris ketika mendengar suara dentuman yang tidak biasa dalam sana. Demi Tuhan! Papa William adalah laki-laki tempramen yang sulit mengendalikan amarahnya. Dan saat marah laki-laki iu bisa melakukan apapun hingga diluar batas kewajaran.

"YA TUHAN WILLI BUKA PINTUNYA!! JANGAN SAKITI PUTRI KAMU LAGI!!!" Mama Ambar menjerit histeris, bahkan tidak sadar jika pipinya mulai basah.

Meski Krystal tidak menyukai nya, Mama Ambar sangat menyayangi putri tirinya itu.

Tak lama pintu terbuka dengan kasar. Papa William keluar dalam kondisi emosi yang menguasai dirinya, terlihat jelas dari dada yang naik turun serta matanya yang merah menyala. Pergi begitu saja melewati sang istri dan Bi Asri.

Mama Ambar tidak peduli, wanita 40 tahun itu langsung berlari menghampiri Krystal yang meringkuk kedinginan di lantai basah kamar mandi itu dalam kondisi yang sudah mengenaskan dengan luka-luka lebam di wajahnya. Dan jika hoodie itu di lepas,makan sudah dapat dipastikan akan ada banyak luka memar di lengan nya.

"Keluar!

Belum sempat Mama Ambar menyentuhnya, suara dingin itu sudah menginterupsinya untuk berhenti.

"Krystal, biar Mama bantu..."

"KELUAR!!! LO BUKAN MAMA GUE!!!"

Mama Ambar tersentak.

"Nyonya pulang lah dulu, biar saya yang menjaga Non Krystal." Ujar Bi Asri menengahi.

Mama Ambar setuju, meski pergi dengan hati yang berat. Menyusul suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil. Siap mengantar mereka kembali pulang ke Mansion Zourist.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Krys mau sendiri, Bi."

Bi Asri terdiam, gerakan tangannya yang hendak meraih kotak P3K di dalam laci kamar terhenti. Diliriknya Krystal yang duduk dipinggir ranjang yang sudah berganti baju dengan piyama tidur. Ada beberapa luka lebam di wajah cantik itu yang terlihat sedikit pucat.

"Baiklah. Kalau gitu Bibi keluar dulu, kalau Non butuh sesuatu, Bibi ada di ruang tengah." Ujar Bi Asri, mengusap puncak kepala Krystal dengan lembut.

Lalu pergi meninggalkan kamar, tidak lupa mematikan saklar lampu. Ia tahu, jika dalam kondisi seperti ini. Krystal sangat membenci penerangan.

Pintu kamar tertutup sempurna, membuat kamar berubah menjadi gelap secar total. Krystal bergerak menuju balkon, membuka gorden kamar hingga cahaya yang berasal dari luar masuk lewat jendela full kaca tersebut.

Menjatuhkan tubuhnya dalam posisi tengkurap di atas ranjang. Dengan posisi kepala menghadap jendela, matanya memandang kosong ke gelapangan malam. Lama kelamaan ia rasakan sekitar matanya mulai terasa panas, bersama dengan sesak yang mendominasi dadanya.

"Hidup gue makin berantakan, Key."

Perlahan katuk mulai menyerang Krystal. Matanya semakin tertutup bersama memori yang selalu silih berganti datang memenuhi benaknya setiap kali ia akan terpejam. Jika tidur adalah cara orang untuk bisa mengistirahatkan tubuh, bagi Krystal tidur adalah hal yang tidak ingin ia lakukan sebenarnya. Tidur justru membuat Krystal lelah, dan pagi hari ketika terbangun ia berkeringat dengan banyak seakan baru saja melakukan aktivitas berat.

13 tahun lalu, keluarga Zourist kecelakaan. Dan dalam kecelakaan itu, Mama kandung Krystal meninggal. Seminggu setelahnya, disaat makam Eliza--- Mamanya bemul kering. Papa William menikah lagi dengan Ambar.

Masa kecilnya, Krystal habiskan hanya untuk memupuk rasa benci di dada. Umur 14 tahun, Krystal berani memutuskan untuk meninggalkan Mansion Zourist.

"*Ma, Krystal kangen Mama. Di sini sesak, Ma." Batin Krystal*.

Mata Krystal terpejam sempurna, bersama air mata yang pada akhirnya luruh juga.

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

berarti papanya Krystal selingkuh makanya mamanya kecelakaan

2025-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 : KRYSTAL BERLIANA ZOURIST
2 EPISODE 2 : DI HUKUM
3 EPISODE 3 : MANTAN? BUANG AJA
4 EPISODE 4 : BOLOS & SIRKUIT
5 EPISODE 5 : DUEL
6 EPISODE 6 : MEET COWOK MENYEBALKAN
7 EPISODE 7 : KELUARGA KRYSTAL (AWAL DARI SEMUA KISAH)
8 EPISODE 8 : TEST URINE & ISI HATI KRYSTAL
9 EPISODE 9 : DIJODOHIN?!
10 EPISODE 10 : NIKAH DADAKAN?!
11 EPISODE 11 : NIKAH BENERAN
12 EPISODE 12 : CAKRAWALA HIGH SCHOOL & DEVANO SEBASTIAN HARVEY
13 EPISODE 13 : KRYSTAL MEET DEVANO
14 EPISODE 14 : KRYSTAL VS METTA
15 EPISODE 15 : MARAHNYA DEVANO
16 EPISODE 16 : MISI KRYSTAL
17 EPISODE 17 : MENGEJUTKAN
18 EPISODE 18 : KEYZIA BRILIAN ZOURIST
19 EPISODE 19 : KAMU SELALU MENJADI ALASAN
20 EPISODE 20 : AKHIRNYA GO PUBLIK
21 EPISODE 21 : KRYSTAL & HUJAN
22 EPISODE 22 : KEKALUTAN DEVANO
23 EPISODE 23 : BERSAMA DEVANO
24 EPISODE 24 : LET'S START THE GAME
25 EPISODE 25 : ADA APA DENGAN LENNA?
26 EPISODE 26 : SEDIKIT MEMORI BERSAMANYA
27 EPISODE 27 : KEKESALAN KRYSTAL
28 EPISODE 28 : KRYSTAL VS LENNA
29 EPISODE 29 : MENCOBA MENGHINDAR
30 EPISODE 30 : RAFAEL NICHOLAS RAGASWARA
31 EPISODE 31 : SEDIKIT KISAH TENTANG KITA
32 EPISODE 32 : DIAMNYA KRYSTAL
33 EPISODE 33 : JARAK
34 EPISODE 34 : KRYSTAL VS ALDI
35 EPISODE 35 : MAAF, KEY
36 EPISODE 36 : ALDI MENINGGAL
37 EPISODE 37 : TENTANG INGATAN KRYSTAL
38 EPISODE 38 : HUKUMAN DARI DEVANO
39 EPISODE 39 : KRYSTAL DEMAM
40 EPISODE 40 : DEVANO, KRYSTAL & RAFAEL
41 EPISODE 41 : TENTANG AMNESIA KRYSTAL
42 EPISODE 42 : KEBAHAGIAANMU, ADALAH PRIORITAS UNTUKKU
43 EPISODE 43 : KRYSTAL CEMBURU
44 EPISODE 44 : KRYSTAL BERULAH LAGI
45 EPISODE 45 : PERASAAN KRYSTAL
46 EPISODE 46 : VITAMIN
47 EPISODE 47 : KILASAN 1 TAHUN LALU (CARLETTA & DEVANO)
48 EPISODE 48 : KALUNG & KEPERGIAN KEYZIA
49 EPISODE 49 : KERIBUTAN
50 EPISODE 50 : LUKA YANG TAK MENGERING
51 EPISODE 51 : 4 COUPLE
52 EPISODE 52 : ADA APA DENGAN OTAK KRYSTAL?
53 EPISODE 53 : TERUNGKAP SATU FAKTA
54 EPISODE 54 : SPESIAL DEVKRYS
55 EPISODE 55 : HARI YANG PENUH KEHEBOHAN
56 EPISODE 56 : SEMUA SAYANG KRYSTAL
57 EPISODE 57 : HARI PERTAMA TANPA DEVANO
58 EPISODE 58 : ANDAIKAN...
59 EPISODE 59 : PELUK AKU, DEV!
60 EPISODE 60 : AYO PELUK AKU, KRYS!
Episodes

Updated 60 Episodes

1
EPISODE 1 : KRYSTAL BERLIANA ZOURIST
2
EPISODE 2 : DI HUKUM
3
EPISODE 3 : MANTAN? BUANG AJA
4
EPISODE 4 : BOLOS & SIRKUIT
5
EPISODE 5 : DUEL
6
EPISODE 6 : MEET COWOK MENYEBALKAN
7
EPISODE 7 : KELUARGA KRYSTAL (AWAL DARI SEMUA KISAH)
8
EPISODE 8 : TEST URINE & ISI HATI KRYSTAL
9
EPISODE 9 : DIJODOHIN?!
10
EPISODE 10 : NIKAH DADAKAN?!
11
EPISODE 11 : NIKAH BENERAN
12
EPISODE 12 : CAKRAWALA HIGH SCHOOL & DEVANO SEBASTIAN HARVEY
13
EPISODE 13 : KRYSTAL MEET DEVANO
14
EPISODE 14 : KRYSTAL VS METTA
15
EPISODE 15 : MARAHNYA DEVANO
16
EPISODE 16 : MISI KRYSTAL
17
EPISODE 17 : MENGEJUTKAN
18
EPISODE 18 : KEYZIA BRILIAN ZOURIST
19
EPISODE 19 : KAMU SELALU MENJADI ALASAN
20
EPISODE 20 : AKHIRNYA GO PUBLIK
21
EPISODE 21 : KRYSTAL & HUJAN
22
EPISODE 22 : KEKALUTAN DEVANO
23
EPISODE 23 : BERSAMA DEVANO
24
EPISODE 24 : LET'S START THE GAME
25
EPISODE 25 : ADA APA DENGAN LENNA?
26
EPISODE 26 : SEDIKIT MEMORI BERSAMANYA
27
EPISODE 27 : KEKESALAN KRYSTAL
28
EPISODE 28 : KRYSTAL VS LENNA
29
EPISODE 29 : MENCOBA MENGHINDAR
30
EPISODE 30 : RAFAEL NICHOLAS RAGASWARA
31
EPISODE 31 : SEDIKIT KISAH TENTANG KITA
32
EPISODE 32 : DIAMNYA KRYSTAL
33
EPISODE 33 : JARAK
34
EPISODE 34 : KRYSTAL VS ALDI
35
EPISODE 35 : MAAF, KEY
36
EPISODE 36 : ALDI MENINGGAL
37
EPISODE 37 : TENTANG INGATAN KRYSTAL
38
EPISODE 38 : HUKUMAN DARI DEVANO
39
EPISODE 39 : KRYSTAL DEMAM
40
EPISODE 40 : DEVANO, KRYSTAL & RAFAEL
41
EPISODE 41 : TENTANG AMNESIA KRYSTAL
42
EPISODE 42 : KEBAHAGIAANMU, ADALAH PRIORITAS UNTUKKU
43
EPISODE 43 : KRYSTAL CEMBURU
44
EPISODE 44 : KRYSTAL BERULAH LAGI
45
EPISODE 45 : PERASAAN KRYSTAL
46
EPISODE 46 : VITAMIN
47
EPISODE 47 : KILASAN 1 TAHUN LALU (CARLETTA & DEVANO)
48
EPISODE 48 : KALUNG & KEPERGIAN KEYZIA
49
EPISODE 49 : KERIBUTAN
50
EPISODE 50 : LUKA YANG TAK MENGERING
51
EPISODE 51 : 4 COUPLE
52
EPISODE 52 : ADA APA DENGAN OTAK KRYSTAL?
53
EPISODE 53 : TERUNGKAP SATU FAKTA
54
EPISODE 54 : SPESIAL DEVKRYS
55
EPISODE 55 : HARI YANG PENUH KEHEBOHAN
56
EPISODE 56 : SEMUA SAYANG KRYSTAL
57
EPISODE 57 : HARI PERTAMA TANPA DEVANO
58
EPISODE 58 : ANDAIKAN...
59
EPISODE 59 : PELUK AKU, DEV!
60
EPISODE 60 : AYO PELUK AKU, KRYS!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!