Chapter 5 : Memaknai Hidup

Jagat tersenyum, berusaha terlihat meyakinkan di depan dokter yang memeriksa Jenna. Dia memfokuskan perhatian pada monitor, seraya mendengarkan penjelasan seputar kondisi kandungan wanita muda itu.

“Pastikan istri Anda cukup istirahat, serta mengonsumsi makanan bernutrisi. Perhatikan juga takaran gizi yang masuk,” saran dokter, setelah selesai memeriksa Jenna.

“Iya, Dok.” Jagat tersenyum kalem penuh wibawa, kemudian melirik Jenna.

“Silakan tebus resep ini. Jangan lupa minum vitamin secara teratur, untuk membantu menambah nutrisi”

“Terima kasih, Dok.” Jagat berdiri, lalu menyalami dokter itu.

Lain halnya dengan Jenna. Dia hanya mengangguk sopan, diiringi senyum hangat sebelum berlalu.

“Aku tidak percaya ini,” gumam Jenna, sambil menunggu resep yang tengah disiapkan petugas apotek.

“Kenapa?” Jagat menoleh, menatap Jenna. Tak dapat dipungkiri, ada kekaguman yang terpancar atas kecantikan wanita muda itu.

“Anda menolak membeli sapu tanganku, tetapi memberikan banyak hal yang …. Dengan apa harus kuganti semua itu?” Jenna membalas tatapan Jagat. "Anda tahu aku tidak punya apa-apa."

Jagat tidak segera menjawab. Dia justru larut dalam tatapan Jenna yang begitu teduh. Sudah sekian lama, dirinya tidak berdekatan dengan wanita.

"Aku bisa bekerja di rumah Anda sebagai pembantu," ujar Jenna lagi, berhubung Jagat tak segera menanggapi ucapannya.

"Aku sudah punya pembantu," balas Jagat, tanpa mengalihkan perhatian.

"Lalu?" Perlahan\, tatapan Jenna berubah aneh. Penuh curiga berbalut rasa takut. "Aku tidak ingin berurusan dengan orang kaya seperti Anda\, Pak. Aku hanya orang biasa yang _____"

"Kamu pikir, apa yang aku inginkan?"

Pertanyaan Jagat terdengar cukup menakutkan, membuat Jenna beringsut menjauh dari pria itu. Jenna mungkin takut akan kejadian buruk, yang membuatnya jadi seperti sekarang.

"Aku tidak sejahat itu. Tak ada niat buruk sedikit pun terhadapmu," ucap Jagat, seakan memahami makna bahasa tubuh yang Jenna tunjukkan.

"Lalu, apa yang Anda inginkan, dengan melakukan semua ini untukku? Anda terlalu berlebihan, terhadap seseorang yang belum dikenal sama sekali."

"Aku pernah melakukan hal yang sama terhadap wanita lain. Menjaga serta memberikan perhatian penuh hingga dia melahirkan. Aku membantu mengasuh anaknya. Namun, semua itu tidak berarti apa-apa." Jagat terdiam sejenak, sebelum beranjak dari duduk. Dia menghampiri petugas apotek yang memanggil nama Jenna. Jagat menyimak instruksi tentang obat yang harus dikonsumsi wanita muda itu.

Selagi Jagat tengah menebus obat, Jenna duduk sambil memperhatikan. Ada sejuta tanda tanya tentang pria tampan berkemeja putih tersebut. Hingga detik ini, Jenna masih belum memahami apa yang Jagat inginkan sebenarnya, dengan memberikan bantuan begitu banyak.

Jenna memicingkan mata, mencoba mencerna apa yang Jagat katakan tadi. Dia jadi penasaran dengan masa lalu sang pria kaya, yang hingga saat ini belum diketahui namanya. Jenna mengernyitkan kening. Sungguh konyol. Bagaimana bisa, dia berbicara panjang lebar dengan pria itu?

“Ini obatmu,” ucap Jagat, seraya memberikan bungkusan plastik putih kepada Jenna yang langsung berdiri.

“Terima kasih\,” balas Jenna. “Apa Anda akan mengantarku ke tempat ____”

“Tidak. Kita akan pulang ke rumahku,” jawab Jagat segera, sebelum Jenna sempat melanjutkan kalimatnya. Dia mengarahkan tangan ke depan, sebagai tanda bahwa mereka akan segera pergi.

“Maksud Anda, aku akan kembali ke rumah ….” Lagi-lagi, Jenna tidak melanjutkan kalimatnya karena Jagat lebih dulu menanggapi dengan anggukan tegas.

“Ta-tapi ….” Jenna mengikuti langkah Jagat dengan raut aneh. Dia hendak menanyakan nama, tetapi merasa tak enak karena bisa saja didengar orang lain. Setelah tiba di dekat mobil Jagat yang terparkir rapi, barulah Jenna memberanikan diri bertanya. “Anda belum menyebutkan nama sejak kemarin malam. Bolehkah aku mengetahuinya?”

Jagat yang hendak membukakan pintu, menghentikan geraknya, lalu menoleh. “Namaku Jagat. Jagat Hartadi.”

Jenna terpaku beberapa saat, sebelum masuk ke mobil. “Jagat Hartadi,” gumamnya, lalu duduk sambil memasang sabuk pengaman. Dia segera menoleh, saat Jagat masuk dan duduk di belakang kemudi. “Nama Anda seperti tidak asing lagi. Apa Anda seorang aktor terkenal atau semacamnya, Pak?”

Jagat yang hendak menyalakan mesin mobil, langsung menoleh. Dia tersenyum kecil menanggapi pertanyaan lucu dari Jenna. “Bukan,” jawabnya, diiringi gelengan pelan. “Aku tidak berbakat dalam akting.”

“Apa Anda model terkenal atau ….” Jenna menatap lekat Jagat sehingga membuat pria itu jadi risi. “Aku merasa pernah mendengar nama Anda disebut. Tapi, di mana?” Jenna mulai mengingat-ingat.

Sementara itu, Jagat memilih tidak menanggapi. Dia segera melajukan kendaraan, meninggalkan halaman parkir klinik.

“Apa kamu ingin makan sesuatu?” tawar Jagat, ketika dalam perjalanan.

“Tidak. Terima kasih,” tolak Jenna pelan.

“Kamu tidak merasakan mual atau hal lain selayaknya wanita yang tengah hamil muda?” tanya Jagat, seraya menoleh sekilas.

“Tidak. Rasanya biasa saja. Aku hanya mudah lelah dan mengantuk,” jawab Jenna. “Memangnya kenapa?” Dia menatap Jagat penasaran.

“Tidak apa-apa. Bukankah wanita biasanya mengalami ngidam di awal kehamilan mereka? Mual, muntah, kesulitan makan dan sederet hal aneh lain yang memerlukan perhatian lebih,” jelas Jagat, dengan tatapan lurus ke depan. Kembali terbayang dalam ingatannya, saat merawat seseorang yang sedang hamil muda. Jagat tersenyum simpul. Kenangan sekitar delapan tahun lalu, yang masih melekat di benak pengusaha 41 tahun tersebut.

“Entah apa yang akan terjadi, jika mengalami awal kehamilan seperti itu. Aku tidak akan bisa keluar rumah untuk mencari uang,” ujar Jenna. “Tuhan benar-benar Maha Adil. Dia mengetahui segala yang terbaik untuk umat-Nya.”

“Ya. Kamu benar.” Jagat mengangguk setuju. “Terkadang, kita menggerutu dan menyesali segala yang terjadi karena tidak sesuai dengan harapan. Kita seringkali melupakan berkah yang terkandung, di balik semua kegagalan dari apa yang diinginkan.”

“Apakah itu artinya aku harus menerima semua yang terjadi? Seburuk apa pun?” Jenna menatap lembut Jagat, yang tengah fokus mengemudi.

“Betul sekali.” Jagat menoleh sekilas, lalu tersenyum simpul.

Jenna menggumam pelan, seraya mengarahkan pandangan ke depan. Wanita muda itu terdiam sejenak, sebelum kembali bicara. “Aku pernah mencoba bunuh diri. Namun, ada seorang wanita yang menahanku melakukan tindakan bodoh tersebut. Beliau menegurku dengan tegas, seperti ibu kandung terhadap putrinya.”

“Apa yang kamu pikirkan setelah itu?”

“Aku merasa bahwa ibu pasti akan melakukan hal yang sama, meskipun beliau menyuruhku pergi jauh. Ibu pasti memiliki alasan tersendiri, di balik sikapnya yang terkesan tidak peduli.”

Jagat menggumam pelan. “Kamu masih muda. Perjalanan hidupmu masih panjang. Ada banyak hal yang harus kamu pelajari, agar bisa memahami dan memaknai hidup ini dengan baik.”

Jagat memarkirkan mobilnya, berhubung mereka telah tiba di rumah. Dia melepas sabuk pengaman, lalu setengah menghadapkan tubuh kepada Jenna. “Aku akan menikahi dan merawatmu hingga melahirkan.”

“Apa? Menikah?”

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

nasibmu jagat merawat wanita hamil, padahal km sendiri gk bisa menghamili

2025-02-25

1

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

Alhamdulillah kan tanpa kau minta tuhan telah mengirim sosok ayah untuk bayimu Jena, udah single ganteng tajir lagi
jgn nolak

2025-02-22

1

octa❤️

octa❤️

dah terima aj jenna..bg jagat ini paket komplit...

2025-02-13

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Wanita Penjual Sapu Tangan
2 Chapter 2 : Hanya Sendiri
3 Chapter 3 : Pemandangan Tak Biasa
4 Chapter 4 : 12 Minggu
5 Chapter 5 : Memaknai Hidup
6 Chapter 6 : Mari Menikah
7 Chapter 7 : Berganti Status
8 Chapter 8 : Seperti Mimpi
9 Chapter 9 : Salah Tingkah
10 Chapter 10 : Permintaan Lebih
11 Chapter 11 : Rela Menunggu
12 Chapter 12 : Aroma Kopi Gayo
13 Chapter 13 : Momen yang Terulang
14 Chapter 14 : Dua Jari Telunjuk
15 Chapter 15 : Masa Lalu yang Kembali
16 Chapter 16 : Getar-getar Asmara
17 Chapter 17 : Rayuan Tak Mempan
18 Chapter 18 : Kebohongan dan Perselingkuhan
19 Chapter 19 : Bingkisan Istimewa
20 Chapter 20 : Lingerie Two Piece
21 Chapter 21 : Rahasia di Balik Lingerie
22 Chapter 22 : Rosaline Cafe
23 Chapter 23 : Penyesalan tak Berarti
24 Chapter 24 : Seperti Terbangun dari Mimpi
25 Chapter 25 : Wanita Menyedihkan
26 Chapter 26 : Membayar Kesalahan
27 Chapter 27 : Lebih dari Cukup
28 Chapter 28 : Refreshing
29 Chapter 29 : Rindu Tanpa Penawar
30 Chapter 30 : Sebuah Pilihan
31 Chapter 31 : Jauh dari Bumi
32 Chapter 32 : Kebebasan yang Menyedihkan
33 Chapter 33 : Bagai Bumi dan Langit
34 Chapter 34 : Hukuman Terburuk
35 Chapter 35 : Rahasia Kehidupan
36 Chapter 36 : Egosentris
37 Chapter 37 : Sampai Kapan?
38 Chapter 38 : Detik yang Sangat Berharga
39 Chapter 39 : Jenna yang Terlelap
40 Chapter 40 : Surga Dunia Jenna dan Jagat
Episodes

Updated 40 Episodes

1
Chapter 1 : Wanita Penjual Sapu Tangan
2
Chapter 2 : Hanya Sendiri
3
Chapter 3 : Pemandangan Tak Biasa
4
Chapter 4 : 12 Minggu
5
Chapter 5 : Memaknai Hidup
6
Chapter 6 : Mari Menikah
7
Chapter 7 : Berganti Status
8
Chapter 8 : Seperti Mimpi
9
Chapter 9 : Salah Tingkah
10
Chapter 10 : Permintaan Lebih
11
Chapter 11 : Rela Menunggu
12
Chapter 12 : Aroma Kopi Gayo
13
Chapter 13 : Momen yang Terulang
14
Chapter 14 : Dua Jari Telunjuk
15
Chapter 15 : Masa Lalu yang Kembali
16
Chapter 16 : Getar-getar Asmara
17
Chapter 17 : Rayuan Tak Mempan
18
Chapter 18 : Kebohongan dan Perselingkuhan
19
Chapter 19 : Bingkisan Istimewa
20
Chapter 20 : Lingerie Two Piece
21
Chapter 21 : Rahasia di Balik Lingerie
22
Chapter 22 : Rosaline Cafe
23
Chapter 23 : Penyesalan tak Berarti
24
Chapter 24 : Seperti Terbangun dari Mimpi
25
Chapter 25 : Wanita Menyedihkan
26
Chapter 26 : Membayar Kesalahan
27
Chapter 27 : Lebih dari Cukup
28
Chapter 28 : Refreshing
29
Chapter 29 : Rindu Tanpa Penawar
30
Chapter 30 : Sebuah Pilihan
31
Chapter 31 : Jauh dari Bumi
32
Chapter 32 : Kebebasan yang Menyedihkan
33
Chapter 33 : Bagai Bumi dan Langit
34
Chapter 34 : Hukuman Terburuk
35
Chapter 35 : Rahasia Kehidupan
36
Chapter 36 : Egosentris
37
Chapter 37 : Sampai Kapan?
38
Chapter 38 : Detik yang Sangat Berharga
39
Chapter 39 : Jenna yang Terlelap
40
Chapter 40 : Surga Dunia Jenna dan Jagat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!