Mengakui Rahasia

Di kamar yang remang-remang, Bismo terbaring lemah tak berdaya. Obat-obatan yang diberikan oleh Khalisa dan Marina membuatnya semakin hari semakin lemah. Ia hanya bisa pasrah menatap langit-langit kamar, pikirannya dipenuhi dengan penyesalan dan kemarahan.

Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka. Khalisa masuk dengan langkah anggun, wajahnya dipenuhi seringai kemenangan. Ia menghampiri Bismo dan menatapnya dengan tatapan yang merendahkan.

"Lihatlah dirimu, Mas. Kamu sekarang hanya seperti mayat hidup," kata Khalisa, dengan nada yang sinis.

Bismo mencoba untuk berbicara, namun suaranya terlalu lemah. Ia hanya bisa menatap Khalisa dengan tatapan yang penuh kebencian.

Khalisa kemudian menarik rambut Bismo dengan keras, membuat pria itu meringis kesakitan.

"Kamu bodoh karena percaya padaku dan mau menikah denganku dua tahun lalu," kata Khalisa, sambil tertawa sinis. "Kamu tidak tahu bahwa aku hanya menginginkan hartamu."

Bismo terkejut mendengar perkataan Khalisa. Ia tidak menyangka bahwa wanita yang sangat dicintainya itu ternyata adalah seorang wanita yang sangat jahat.

"Kamu... kamu..." kata Bismo, dengan suara yang bergetar.

Khalisa tidak mempedulikan perkataan Bismo. Ia terus saja menghinanya dan merendahkannya.

"Kamu terlalu percaya diri, Mas. Kamu pikir kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan, tapi ternyata kamu salah," kata Khalisa. "Sekarang, kamu hanya menjadi orang yang lemah dan tidak berdaya. Kamu tidak bisa lagi melawanku."

Khalisa kemudian membongkar rahasia yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Ia mengaku bahwa ia dan Marina adalah dalang di balik kematian Haris, ayah Bismo.

Kami yang merencanakan kecelakaan itu. Kami ingin menyingkirkan ayahmu karena dia menghalangi rencana kami untuk menguasai perusahaan," kata Khalisa, dengan nada yang dingin.

Bismo terkejut mendengar pengakuan Khalisa. Ia tidak percaya bahwa kedua wanita yang sangat ia percaya itu ternyata adalah pembunuh ayahnya sendiri.

"Kalian... kalian..." kata Bismo, dengan suara yang tercekat.

Khalisa tertawa puas melihat Bismo yang semakin lemah dan tak berdaya. Ia kemudian meninggalkan kamar Bismo dengan perasaan yang sangat puas.

****

Di rumah besar keluarga Bimantoro, Gendhis menjalani hari-harinya dengan penuh tekanan dan ketakutan. Setiap kesalahan kecil yang ia lakukan selalu berujung pada kemarahan Khalisa dan Marina. Mereka berdua tidak pernah ragu untuk memarahi dan menghukum Gendhis dengan cara yang kasar.

Suatu hari, Gendhis tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan Marina saat sedang membersihkan ruang tamu. Marina yang melihat kejadian itu langsung naik pitam.

"Gendhis! Kamu ini memang ceroboh! Bagaimana bisa kamu memecahkan vas bunga kesayanganku?" bentak Marina, dengan suara yang keras.

Gendhis hanya bisa menunduk dan meminta maaf. Ia sangat menyesal telah melakukan kesalahan.

"Maafkan saya, Tante. Saya tidak sengaja," kata Gendhis, dengan nada yang ketakutan.

Namun, Marina tidak mau mendengarkan permintaan maaf Gendhis. Ia sudah terlanjur marah dan ingin melampiaskan kekesalannya kepada Gendhis.

"Kamu ini memang tidak berguna! Kamu hanya bisa membuat masalah di rumah ini!" kata Marina, sambil melemparkan vas bunga yang pecah ke arah Gendhis.

Gendhis terkejut dan tidak sempat menghindar. Vas bunga itu mengenai tubuhnya dan membuatnya terjatuh ke lantai. Gendhis merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.

"Rasakan itu! Kamu pantas mendapatkan hukuman karena sudah merusak barang kesayanganku!" kata Marina, dengan nada yang sinis.

Tidak lama kemudian, Khalisa datang dan melihat kejadian itu. Ia juga ikut marah dan memarahi Gendhis.

Gendhis, kamu ini memang benar-benar tidak becus! Kamu sudah membuat Tante Marina marah!" kata Khalisa, dengan suara yang tidak kalah keras.

Khalisa kemudian mengambil piring yang ada di meja dan melemparkannya ke arah Gendhis. Piring itu mengenai kepala Gendhis dan membuatnya terluka. Gendhis menangis kesakitan dan memohon ampun.

"Kak, Tante, tolong maafkan saya. Saya tidak akan mengulanginya lagi," kata Gendhis, dengan nada yang memohon.

Namun, Khalisa dan Marina tidak peduli dengan permohonan Gendhis. Mereka terus saja memarahinya dan menyiksanya.

****

Kabar yang beredar tentang kematian Renan ternyata tidak benar. Pria bule itu selamat dari serangan pembunuh bayaran dan masih hidup. Ia dirawat intensif di sebuah rumah sakit. Luka yang dideritanya cukup parah, namun nyawanya berhasil diselamatkan.

Kabar tentang percobaan pembunuhan terhadap Renan sampai ke telinga orang tuanya di Brazil. Pedro Buiati Guardo, ayah Renan, sangat terkejut dan marah mendengar berita itu. Ia tidak menyangka ada orang yang tega ingin membunuh putranya.

"Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus segera pergi ke Indonesia!" kata Pedro, dengan nada yang marah.

Suzanna Guardo, ibu Renan, juga sangat terpukul mendengar kabar itu. Ia histeris dan menangis tanpa henti. Ia sangat khawatir dengan kondisi putranya.

"Anakku! Bagaimana bisa mereka melakukan ini padanya?" ratap Suzanna, dengan nada yang sedih.

Pedro segera memesan tiket pesawat ke Indonesia. Ia ingin melihat kondisi putranya secara langsung dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Suzanna juga ikut bersamanya.

Setelah menempuh perjalanan jauh dari Brazil ke Indonesia, Pedro dan Suzanna akhirnya tiba di rumah sakit tempat Renan dirawat. Mereka berdua langsung menuju ke ruang ICU tempat Renan dirawat.

Pedro dan Suzanna sangat terkejut melihat kondisi Renan. Tubuhnya penuh dengan luka dan ia masih tidak sadarkan diri. Pedro tidak bisa menahan air matanya. Ia memeluk putranya dengan erat.

"Anakku, apa yang terjadi padamu?" kata Pedro, dengan nada yang sedih.

Suzanna juga tidak bisa berhenti menangis. Ia mengusap rambut Renan dengan lembut.

"Renan, bangunlah Nak. Ibu sangat merindukanmu," kata Suzanna, dengan nada yang penuh harap.

Dokter yang menangani Renan menjelaskan bahwa kondisi Renan masih kritis. Ia membutuhkan waktu untuk pulih. Pedro dan Suzanna sangat khawatir dengan kondisi Renan. Mereka tidak ingin kehilangan putra mereka.

"Kami akan melakukan apapun untuk kesembuhan anak kami," kata Pedro, dengan nada yang penuh tekad.

****

Marina akhirnya datang ke Bandung. Tujuannya adalah untuk melihat secara langsung perkebunan strawberry peninggalan Haris Bimantoro. Sebagai "pemilik" yang baru, Marina ingin memastikan bahwa perkebunan itu berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang besar baginya.

Marina datang dengan mobil mewah yang dikemudikan oleh sopirnya. Ia mengenakan pakaian yang elegan dan perhiasan yang berkilauan. Penampilannya sangat kontras dengan para pekerja perkebunan yang hanya mengenakan pakaian sederhana dan kotor.

Sesampainya di perkebunan, Marina langsung disambut oleh beberapa orang yang mengaku sebagai pengawas perkebunan. Mereka menyambut Marina dengan hormat dan menunjukkan perkebunan strawberry yang luas itu kepadanya.

Marina berjalan-jalan di sekitar perkebunan dengan wajah yang angkuh. Ia melihat-lihat tanaman strawberry yang sedang berbuah dan para pekerja yang sedang memanen buah strawberry. Marina merasa sangat puas dengan apa yang dilihatnya.

"Perkebunan ini sangat bagus. Saya yakin kita akan mendapatkan keuntungan yang besar dari sini," kata Marina, dengan nada yang penuh kemenangan.

Para pengawas perkebunan hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Mereka tidak berani membantah perkataan Marina. Mereka tahu, Marina adalah orang yang sangat berkuasa dan tidak segan-segan untuk bertindak kasar kepada siapa saja yang berani melawannya.

Setelah puas melihat-lihat perkebunan, Marina mengumpulkan semua pekerja perkebunan di sebuah lapangan. Ia ingin menyampaikan beberapa hal kepada mereka.

"Dengar baik-baik semuanya!" kata Marina, dengan suara yang lantang. "Mulai sekarang, saya adalah pemilik perkebunan ini. Saya ingin kalian semua bekerja dengan rajin dan jujur. Jangan ada yang berani mencuri atau berbuat curang. Jika ada yang melanggar, saya tidak akan segan-segan untuk memberikan hukuman yang berat."

Marina kemudian menatap satu per satu pekerja perkebunan dengan tatapan yang tajam. Ia ingin memastikan bahwa semua pekerja perkebunan mendengarkan perkataannya.

Episodes
1 Ayah Pergi
2 Kakak Tahu
3 Penderitaan Berlangsung
4 Menguasai Rumah
5 Pria Tampan Dari Brazil
6 Amanat Dari Ayah
7 Mas Pulang
8 Tak Akan Tinggal Diam
9 Dua Wanita Hilang Akal
10 Mengakui Rahasia
11 Tirani yang Dimulai
12 Trauma Hebat
13 Makin Kejam Saja
14 Kesempatan Emas
15 Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16 Uang dan Pengaruh
17 Harapan Dari Seorang Pemuda
18 Iblis Betina yang Kejam
19 Akhirnya Bisa Bebas
20 Drama Penggusuran
21 Sikap yang Mulai Goyah
22 Roda Keadilan
23 Pulang
24 Awal Babak Baru
25 Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26 Wajah Baru Perkebunan dan Media
27 Penggabungan Dua Keluarga
28 Dua Keluarga yang Bersaing
29 Drama Penangkapan Selingkuhan
30 Karma Bagi Mereka yang Jahat
31 Perang Opini
32 Fakta Baru Soal Wanita Keji
33 Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34 Kabar Dari Rusia
35 Dendam Dua Keluarga
36 Perang Dunia Maya
37 Konflik Orang Kaya
38 Siaga Tingkat Tinggi
39 Lancar Tanpa Halangan
40 Mafia China
41 Aliansi Dibalas Aliansi
42 Bisa Digagalkan
43 Ricuh di Dalam Penjara
44 Berakhir Dengan Petaka
45 Drama Penolakan Jenazah
46 Jalan Setelah Kericuhan
47 BM Media
48 Perubahan Susunan Membuat Resah
49 Hal Licik Digunakan
50 Ricuh yang Lain
51 Kaburnya Napi
52 Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53 Sekutu Mafia
54 Lawan Baru Datang
55 Bulan Madu di Kanada
56 Teror Saat Bulan Madu
57 Dendam Belum Usai
58 Penjagaan Ketat
59 Tindakan Jahat
60 Tahu Siapa Dalangnya
61 Kejadian di Surabaya
62 Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63 Kebenaran Soal Khalisa
64 Selepas Dia Pergi
65 Kejutan di Sel Tahanan
66 Launching Produk
67 Pasangan Romantis
68 Ambisi Sang CEO Muda
69 Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70 Bicara Langsung
71 Orang Tua Kandung
72 Pertemuan Calon Besan
73 Pesona CEO di Gym
74 Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75 Pertemuan Dengan Calon
76 Tawaran Besan
77 Mas Suami Butuh Liburan
78 Kota Penuh Kenangan
79 Pergi Ke Pantai
80 Bertemu Sang Mantan Kekasih
81 Ambisi Mantan Kekasih
82 Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83 Bahasa Menjadi Kendala
84 Ketika Dia Datang Ke Kantor
85 Ancaman Datang Dari Dia
86 Anak Menjadi Sandera
87 Serangan Mendadak
88 Renan Dalam Bahaya
89 Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90 Siksaan Keji
91 Drama Tangis
92 Tertawa Di Atas Penderitaan
93 Rencana Kakak
94 Percobaan Kabur
95 Bisa Kabur
96 Anakku yang Malang
97 Kebenaran Akhirnya Menang
98 Kembali Bersatu
99 Penangkapan Biang Onar
100 Kabar Bahagia Dari Indonesia
101 Menjadi Manja
102 Adik Membantu Kakak
103 Ancaman Baru
104 Mulai Goyah
105 PHK Massal
106 Bebas Begitu Saja
107 Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108 Kehadiran Malaikat Kecil
109 Jangan Nakal
110 Didorong Anak Kecil
111 Mencari Anak Hilang
112 Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113 Berpisah Sementara
114 Koma
115 Masih Tak Sadar
116 Vonis Untuk Penjahat
117 Sedih Karena Eksekusi
118 Akhirnya Bangun
119 Bahagia Akan Datang
120 Boleh Pulang
121 Selamat Datang Kembali Nyonya
122 Anak yang Aktif
123 Ancaman Mantan Obsesif
124 Ledakan Kala Itu
125 Suster Diserang
126 Serangan Berlanjut
127 Masih Belum Ketemu
128 Kamu Kekuatanku
129 Setelah Berhasil Lari
130 Warga Lokal Membantu
131 Keluarga Kembali Utuh
132 Sikap Diam
133 Masih Tak Mau Mengakui
134 Sambutan Hari Ulang Tahun
135 Dia Kabur
136 Anak yang Lincah
137 Acara Ekspor
138 Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139 Masih Buron
140 Drama Petasan Dan Kehilangan
141 Bayi Pintar
142 Petualangan Bayi Ajaib
143 Kembali Ke Rumah
144 Sel Isolasi
145 Tepuk Tangan
146 Mewarnai
147 Kucing
148 Ayam Dan Peter Pan
149 Waktu yang Indah
150 Kisah Klasik Dan Tepung
151 Rumput Dan Hewan
152 Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153 Drama Paket
154 Akhir Tragis yang Penuh Drama
155 Sudah Besar
156 Sukses
157 Ancaman Baru
158 Wanita Tidak Tahu Diri
159 Bumerang Untuk Penjahat
160 Makin Jahat
161 Lolos Lagi
162 Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163 Rasa Bersalah Pada Istri
164 Penipu Ulung
165 Dia Tidak Ada Di Rumah
166 Rasa Sesal Itu Ada
167 Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168 Kabar Baik Dari Polisi
169 Sabotase
170 Anak Hebat
171 Sasaran Teror Kembali
172 Karma Itu Ada
173 Membuat Dengan Cinta
174 Bujuk Rayu
175 Belum Puas
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Ayah Pergi
2
Kakak Tahu
3
Penderitaan Berlangsung
4
Menguasai Rumah
5
Pria Tampan Dari Brazil
6
Amanat Dari Ayah
7
Mas Pulang
8
Tak Akan Tinggal Diam
9
Dua Wanita Hilang Akal
10
Mengakui Rahasia
11
Tirani yang Dimulai
12
Trauma Hebat
13
Makin Kejam Saja
14
Kesempatan Emas
15
Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16
Uang dan Pengaruh
17
Harapan Dari Seorang Pemuda
18
Iblis Betina yang Kejam
19
Akhirnya Bisa Bebas
20
Drama Penggusuran
21
Sikap yang Mulai Goyah
22
Roda Keadilan
23
Pulang
24
Awal Babak Baru
25
Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26
Wajah Baru Perkebunan dan Media
27
Penggabungan Dua Keluarga
28
Dua Keluarga yang Bersaing
29
Drama Penangkapan Selingkuhan
30
Karma Bagi Mereka yang Jahat
31
Perang Opini
32
Fakta Baru Soal Wanita Keji
33
Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34
Kabar Dari Rusia
35
Dendam Dua Keluarga
36
Perang Dunia Maya
37
Konflik Orang Kaya
38
Siaga Tingkat Tinggi
39
Lancar Tanpa Halangan
40
Mafia China
41
Aliansi Dibalas Aliansi
42
Bisa Digagalkan
43
Ricuh di Dalam Penjara
44
Berakhir Dengan Petaka
45
Drama Penolakan Jenazah
46
Jalan Setelah Kericuhan
47
BM Media
48
Perubahan Susunan Membuat Resah
49
Hal Licik Digunakan
50
Ricuh yang Lain
51
Kaburnya Napi
52
Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53
Sekutu Mafia
54
Lawan Baru Datang
55
Bulan Madu di Kanada
56
Teror Saat Bulan Madu
57
Dendam Belum Usai
58
Penjagaan Ketat
59
Tindakan Jahat
60
Tahu Siapa Dalangnya
61
Kejadian di Surabaya
62
Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63
Kebenaran Soal Khalisa
64
Selepas Dia Pergi
65
Kejutan di Sel Tahanan
66
Launching Produk
67
Pasangan Romantis
68
Ambisi Sang CEO Muda
69
Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70
Bicara Langsung
71
Orang Tua Kandung
72
Pertemuan Calon Besan
73
Pesona CEO di Gym
74
Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75
Pertemuan Dengan Calon
76
Tawaran Besan
77
Mas Suami Butuh Liburan
78
Kota Penuh Kenangan
79
Pergi Ke Pantai
80
Bertemu Sang Mantan Kekasih
81
Ambisi Mantan Kekasih
82
Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83
Bahasa Menjadi Kendala
84
Ketika Dia Datang Ke Kantor
85
Ancaman Datang Dari Dia
86
Anak Menjadi Sandera
87
Serangan Mendadak
88
Renan Dalam Bahaya
89
Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90
Siksaan Keji
91
Drama Tangis
92
Tertawa Di Atas Penderitaan
93
Rencana Kakak
94
Percobaan Kabur
95
Bisa Kabur
96
Anakku yang Malang
97
Kebenaran Akhirnya Menang
98
Kembali Bersatu
99
Penangkapan Biang Onar
100
Kabar Bahagia Dari Indonesia
101
Menjadi Manja
102
Adik Membantu Kakak
103
Ancaman Baru
104
Mulai Goyah
105
PHK Massal
106
Bebas Begitu Saja
107
Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108
Kehadiran Malaikat Kecil
109
Jangan Nakal
110
Didorong Anak Kecil
111
Mencari Anak Hilang
112
Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113
Berpisah Sementara
114
Koma
115
Masih Tak Sadar
116
Vonis Untuk Penjahat
117
Sedih Karena Eksekusi
118
Akhirnya Bangun
119
Bahagia Akan Datang
120
Boleh Pulang
121
Selamat Datang Kembali Nyonya
122
Anak yang Aktif
123
Ancaman Mantan Obsesif
124
Ledakan Kala Itu
125
Suster Diserang
126
Serangan Berlanjut
127
Masih Belum Ketemu
128
Kamu Kekuatanku
129
Setelah Berhasil Lari
130
Warga Lokal Membantu
131
Keluarga Kembali Utuh
132
Sikap Diam
133
Masih Tak Mau Mengakui
134
Sambutan Hari Ulang Tahun
135
Dia Kabur
136
Anak yang Lincah
137
Acara Ekspor
138
Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139
Masih Buron
140
Drama Petasan Dan Kehilangan
141
Bayi Pintar
142
Petualangan Bayi Ajaib
143
Kembali Ke Rumah
144
Sel Isolasi
145
Tepuk Tangan
146
Mewarnai
147
Kucing
148
Ayam Dan Peter Pan
149
Waktu yang Indah
150
Kisah Klasik Dan Tepung
151
Rumput Dan Hewan
152
Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153
Drama Paket
154
Akhir Tragis yang Penuh Drama
155
Sudah Besar
156
Sukses
157
Ancaman Baru
158
Wanita Tidak Tahu Diri
159
Bumerang Untuk Penjahat
160
Makin Jahat
161
Lolos Lagi
162
Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163
Rasa Bersalah Pada Istri
164
Penipu Ulung
165
Dia Tidak Ada Di Rumah
166
Rasa Sesal Itu Ada
167
Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168
Kabar Baik Dari Polisi
169
Sabotase
170
Anak Hebat
171
Sasaran Teror Kembali
172
Karma Itu Ada
173
Membuat Dengan Cinta
174
Bujuk Rayu
175
Belum Puas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!