Dua Wanita Hilang Akal

Sementara Renan sedang menyusun rencana untuk melawan mereka, Khalisa dan Marina justru sedang merencanakan sesuatu yang lebih jahat. Mereka berdua sangat marah dan kesal pada Renan karena pria bule itu ikut campur dalam urusan mereka. Mereka tidak ingin Renan merusak rencana mereka untuk menguasai seluruh harta keluarga Bimantoro.

"Orang itu sudah keterlaluan. Dia harus dihabisi," kata Khalisa, dengan nada yang penuh amarah.

Marina mengangguk setuju. "Kita harus bertindak cepat. Sebelum dia membongkar semua kejahatan kita," kata Marina, dengan nada yang tidak kalah sinis.

Marina mengangguk setuju. "Kita harus bertindak cepat. Sebelum dia membongkar semua kejahatan kita," kata Marina, dengan nada yang tidak kalah sinis.

Khalisa dan Marina kemudian menyusun rencana untuk membunuh Renan. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan Renan terus mengganggu mereka. Mereka ingin Renan mati dan tidak pernah kembali lagi.

"Kita harus menyewa pembunuh bayaran. Kita tidak bisa melakukannya sendiri," kata Khalisa.

Marina setuju dengan usul Khalisa. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan Renan terus mengganggu mereka. Mereka ingin Renan mati dan tidak pernah kembali lagi.

"Kita harus menyewa pembunuh bayaran. Kita tidak bisa melakukannya sendiri," kata Khalisa.

Marina setuju dengan usul Khalisa. Mereka berdua kemudian mencari pembunuh bayaran yang terkenal kejam dan tidak kenal ampun.

Setelah beberapa hari mencari, mereka akhirnya menemukan pembunuh bayaran yang sesuai dengan kriteria mereka. Pembunuh bayaran itu bersedia menerima tawaran mereka dengan bayaran yang sangat mahal.

"Kami ingin kamu membunuh seorang pria bernama Renan Buiati Guardo," kata Khalisa kepada pembunuh bayaran itu.

"Berapa bayaran yang akan kalian berikan?" tanya pembunuh bayaran itu, dengan nada yang dingin.

Khalisa dan Marina kemudian menyebutkan harga yang mereka tawarkan. Pembunuh bayaran itu setuju dan berjanji akan segera melaksanakan tugasnya.

"Kami akan memberikan bonus tambahan jika kamu berhasil membunuhnya dengan cepat dan tanpa meninggalkan jejak," kata Marina.

Pembunuh bayaran itu tersenyum sinis. "Kalian tidak perlu khawatir. Saya adalah profesional. Saya akan memastikan dia tidak akan pernah kembali lagi," kata pembunuh bayaran itu, dengan nada yang penuh keyakinan.

Setelah menerima uang muka, pembunuh bayaran itu segera pergi untuk mencari Renan. Ia sudah tidak sabar untuk melaksanakan tugasnya dan mendapatkan bayaran yang besar.

****

Sementara itu, Renan masih terus berusaha untuk mengumpulkan bukti-bukti tentang kejahatan Khalisa dan Marina. Ia tidak menyadari bahwa nyawanya sedang dalam bahaya.

Suatu malam, saat Renan sedang berjalan sendirian di sebuah gang sepi, tiba-tiba seorang pria misterius muncul di hadapannya. Pria itu adalah pembunuh bayaran yang disewa oleh Khalisa dan Marina.

"Kamu Renan Buiati Guardo?" tanya pria itu, dengan nada yang dingin.

Renan terkejut. Ia tahu, pasti ada sesuatu yang tidak beres.

Pria itu tersenyum sinis. "Saya adalah orang yang akan mengakhiri hidupmu," kata pria itu, sambil mengeluarkan pisau dari balik jaketnya.

Renan tidak sempat melarikan diri. Pria itu dengan cepat menyerangnya dan menusuknya dengan pisau. Renan jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri.

Pria itu kemudian pergi meninggalkan Renan yang tergeletak di jalan. Ia yakin, Renan sudah mati dan tidak akan pernah mengganggu Khalisa dan Marina lagi.

****

Keesokan harinya, Khalisa dan Marina mendapatkan kabar bahwa Renan ditemukan tergeletak di jalan dalam kondisi yang kritis. Mereka berdua sangat senang mendengar berita itu. Mereka merasa seperti mimpi indah yang menjadi kenyataan.

"Akhirnya, kita berhasil menyingkirkan orang itu. Dia tidak akan pernah lagi mengganggu kita," kata Khalisa, dengan nada yang penuh kemenangan.

Marina tertawa puas. "Dia sudah mendapatkan balasannya. Dia pantas mendapatkan itu karena sudah ikut campur urusan kita," kata Marina, dengan nada yang sinis.

Mereka berdua kemudian merayakan keberhasilan mereka dengan berpesta di ruang makan mewah keluarga Bimantoro. Mereka memesan makanan dan minuman yang mahal dan menikmati malam itu dengan gembira.

"Ini adalah hari yang sangat indah. Kita harus merayakannya dengan sebaik-baiknya," kata Khalisa, sambil mengangkat gelas anggurnya.

"Iya, ini adalah kemenangan kita. Kita sudah berhasil mendapatkan semua yang kita inginkan," timpal Marina, dengan nada yang tidak kalah senang.

Mereka berdua kemudian tertawa terbahak-bahak, seolah-olah mereka adalah orang yang paling bahagia di dunia ini. Mereka sama sekali tidak mempedulikan Gendhis, yang sedang tidur sendirian di kamar sempitnya.

Sementara itu, di kamar sempitnya, Gendhis masih saja berdoa dan berharap. Ia berharap Renan akan segera datang untuk menyelamatkannya dari keluarga Khalisa.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan aku dari mereka. Aku sudah tidak tahan lagi," doa Gendhis, dengan suara yang lirih.

Ia tidak tahu bahwa Renan sedang dalam kondisi yang kritis dan tidak bisa datang untuk menolongnya.

Keesokan harinya, Khalisa dan Marina kembali ke rumah dengan wajah yang segar dan bahagia. Mereka sudah tidak sabar untuk melihat Gendhis dan mengejeknya.

"Gendhis, cepat ke sini!" panggil Khalisa, dengan suara yang keras.

Gendhis segera menghampiri Khalisa dan Marina dengan wajah yang ketakutan. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi padanya.

"Bagaimana kabarmu? Apakah kamu masih berharap akan ada yang datang untuk menyelamatkanmu?" tanya Marina, dengan nada yang sinis.

Gendhis hanya bisa menunduk dan menahan air matanya. Ia tidak mau menjawab pertanyaan Marina.

"Kamu ini memang perempuan bodoh! Kamu masih saja percaya dengan mimpi-mimpi kosongmu itu," kata Khalisa, dengan nada yang merendahkan.

Marina menambahkan, "Sekarang, kamu sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Renan sudah tidak ada. Kamu hanya akan menjadi budak di rumah ini selamanya."

Khalisa dan Marina kemudian tertawa terbahak-bahak, seolah-olah mereka adalah orang yang paling berkuasa di dunia ini. Mereka sama sekali tidak merasa bersalah atau kasihan kepada Gendhis.

Gendhis hanya bisa menangis dan berdoa. Ia berharap, suatu hari nanti, keadilan akan datang kepadanya.

****

Di kamarnya yang sunyi, Bismo merasakan penyesalan yang mendalam. Ia merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Gendhis dari kekejaman Khalisa dan Marina. Ia tahu, kedua wanita itu telah merencanakan ini dengan sangat matang. Mereka telah berhasil menguasai rumah dan perusahaan keluarga Bimantoro, dan sekarang mereka juga ingin menghancurkan hidupnya dan Gendhis.

"Aku adalah kakak yang tidak berguna. Aku tidak bisa melindungi adikku sendiri," gumam Bismo, dengan suara yang lemah.

Ia teringat akan janjinya kepada Haris, ayah mereka. Ia berjanji akan selalu menjaga dan melindungi Gendhis, apapun yang terjadi. Namun, sekarang ia justru menjadi beban bagi Gendhis. Ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan Khalisa dan Marina.

"Maafkan aku, Ayah. Aku telah gagal menjadi kakak yang baik untuk Gendhis," kata Bismo, dengan nada yang penuh penyesalan.

Ia juga teringat akan kebaikan Gendhis kepadanya. Gendhis selalu merawatnya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Ia selalu berusaha untuk membuat Bismo merasa nyaman dan bahagia.

"Gendhis adalah adik yang sangat baik. Aku sangat beruntung memiliki adik seperti dia," kata Bismo, dalam hatinya.

Ia tidak ingin Gendhis terus menderita di rumah itu. Ia ingin Gendhis bisa hidup bahagia dan bebas dari kekejaman Khalisa dan Marina.

"Aku harus mencari cara untuk menyelamatkan Gendhis. Aku tidak boleh menyerah," kata Bismo, dengan nada yang penuh tekad.

Episodes
1 Ayah Pergi
2 Kakak Tahu
3 Penderitaan Berlangsung
4 Menguasai Rumah
5 Pria Tampan Dari Brazil
6 Amanat Dari Ayah
7 Mas Pulang
8 Tak Akan Tinggal Diam
9 Dua Wanita Hilang Akal
10 Mengakui Rahasia
11 Tirani yang Dimulai
12 Trauma Hebat
13 Makin Kejam Saja
14 Kesempatan Emas
15 Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16 Uang dan Pengaruh
17 Harapan Dari Seorang Pemuda
18 Iblis Betina yang Kejam
19 Akhirnya Bisa Bebas
20 Drama Penggusuran
21 Sikap yang Mulai Goyah
22 Roda Keadilan
23 Pulang
24 Awal Babak Baru
25 Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26 Wajah Baru Perkebunan dan Media
27 Penggabungan Dua Keluarga
28 Dua Keluarga yang Bersaing
29 Drama Penangkapan Selingkuhan
30 Karma Bagi Mereka yang Jahat
31 Perang Opini
32 Fakta Baru Soal Wanita Keji
33 Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34 Kabar Dari Rusia
35 Dendam Dua Keluarga
36 Perang Dunia Maya
37 Konflik Orang Kaya
38 Siaga Tingkat Tinggi
39 Lancar Tanpa Halangan
40 Mafia China
41 Aliansi Dibalas Aliansi
42 Bisa Digagalkan
43 Ricuh di Dalam Penjara
44 Berakhir Dengan Petaka
45 Drama Penolakan Jenazah
46 Jalan Setelah Kericuhan
47 BM Media
48 Perubahan Susunan Membuat Resah
49 Hal Licik Digunakan
50 Ricuh yang Lain
51 Kaburnya Napi
52 Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53 Sekutu Mafia
54 Lawan Baru Datang
55 Bulan Madu di Kanada
56 Teror Saat Bulan Madu
57 Dendam Belum Usai
58 Penjagaan Ketat
59 Tindakan Jahat
60 Tahu Siapa Dalangnya
61 Kejadian di Surabaya
62 Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63 Kebenaran Soal Khalisa
64 Selepas Dia Pergi
65 Kejutan di Sel Tahanan
66 Launching Produk
67 Pasangan Romantis
68 Ambisi Sang CEO Muda
69 Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70 Bicara Langsung
71 Orang Tua Kandung
72 Pertemuan Calon Besan
73 Pesona CEO di Gym
74 Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75 Pertemuan Dengan Calon
76 Tawaran Besan
77 Mas Suami Butuh Liburan
78 Kota Penuh Kenangan
79 Pergi Ke Pantai
80 Bertemu Sang Mantan Kekasih
81 Ambisi Mantan Kekasih
82 Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83 Bahasa Menjadi Kendala
84 Ketika Dia Datang Ke Kantor
85 Ancaman Datang Dari Dia
86 Anak Menjadi Sandera
87 Serangan Mendadak
88 Renan Dalam Bahaya
89 Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90 Siksaan Keji
91 Drama Tangis
92 Tertawa Di Atas Penderitaan
93 Rencana Kakak
94 Percobaan Kabur
95 Bisa Kabur
96 Anakku yang Malang
97 Kebenaran Akhirnya Menang
98 Kembali Bersatu
99 Penangkapan Biang Onar
100 Kabar Bahagia Dari Indonesia
101 Menjadi Manja
102 Adik Membantu Kakak
103 Ancaman Baru
104 Mulai Goyah
105 PHK Massal
106 Bebas Begitu Saja
107 Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108 Kehadiran Malaikat Kecil
109 Jangan Nakal
110 Didorong Anak Kecil
111 Mencari Anak Hilang
112 Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113 Berpisah Sementara
114 Koma
115 Masih Tak Sadar
116 Vonis Untuk Penjahat
117 Sedih Karena Eksekusi
118 Akhirnya Bangun
119 Bahagia Akan Datang
120 Boleh Pulang
121 Selamat Datang Kembali Nyonya
122 Anak yang Aktif
123 Ancaman Mantan Obsesif
124 Ledakan Kala Itu
125 Suster Diserang
126 Serangan Berlanjut
127 Masih Belum Ketemu
128 Kamu Kekuatanku
129 Setelah Berhasil Lari
130 Warga Lokal Membantu
131 Keluarga Kembali Utuh
132 Sikap Diam
133 Masih Tak Mau Mengakui
134 Sambutan Hari Ulang Tahun
135 Dia Kabur
136 Anak yang Lincah
137 Acara Ekspor
138 Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139 Masih Buron
140 Drama Petasan Dan Kehilangan
141 Bayi Pintar
142 Petualangan Bayi Ajaib
143 Kembali Ke Rumah
144 Sel Isolasi
145 Tepuk Tangan
146 Mewarnai
147 Kucing
148 Ayam Dan Peter Pan
149 Waktu yang Indah
150 Kisah Klasik Dan Tepung
151 Rumput Dan Hewan
152 Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153 Drama Paket
154 Akhir Tragis yang Penuh Drama
155 Sudah Besar
156 Sukses
157 Ancaman Baru
158 Wanita Tidak Tahu Diri
159 Bumerang Untuk Penjahat
160 Makin Jahat
161 Lolos Lagi
162 Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163 Rasa Bersalah Pada Istri
164 Penipu Ulung
165 Dia Tidak Ada Di Rumah
166 Rasa Sesal Itu Ada
167 Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168 Kabar Baik Dari Polisi
169 Sabotase
170 Anak Hebat
171 Sasaran Teror Kembali
172 Karma Itu Ada
173 Membuat Dengan Cinta
174 Bujuk Rayu
175 Belum Puas
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Ayah Pergi
2
Kakak Tahu
3
Penderitaan Berlangsung
4
Menguasai Rumah
5
Pria Tampan Dari Brazil
6
Amanat Dari Ayah
7
Mas Pulang
8
Tak Akan Tinggal Diam
9
Dua Wanita Hilang Akal
10
Mengakui Rahasia
11
Tirani yang Dimulai
12
Trauma Hebat
13
Makin Kejam Saja
14
Kesempatan Emas
15
Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16
Uang dan Pengaruh
17
Harapan Dari Seorang Pemuda
18
Iblis Betina yang Kejam
19
Akhirnya Bisa Bebas
20
Drama Penggusuran
21
Sikap yang Mulai Goyah
22
Roda Keadilan
23
Pulang
24
Awal Babak Baru
25
Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26
Wajah Baru Perkebunan dan Media
27
Penggabungan Dua Keluarga
28
Dua Keluarga yang Bersaing
29
Drama Penangkapan Selingkuhan
30
Karma Bagi Mereka yang Jahat
31
Perang Opini
32
Fakta Baru Soal Wanita Keji
33
Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34
Kabar Dari Rusia
35
Dendam Dua Keluarga
36
Perang Dunia Maya
37
Konflik Orang Kaya
38
Siaga Tingkat Tinggi
39
Lancar Tanpa Halangan
40
Mafia China
41
Aliansi Dibalas Aliansi
42
Bisa Digagalkan
43
Ricuh di Dalam Penjara
44
Berakhir Dengan Petaka
45
Drama Penolakan Jenazah
46
Jalan Setelah Kericuhan
47
BM Media
48
Perubahan Susunan Membuat Resah
49
Hal Licik Digunakan
50
Ricuh yang Lain
51
Kaburnya Napi
52
Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53
Sekutu Mafia
54
Lawan Baru Datang
55
Bulan Madu di Kanada
56
Teror Saat Bulan Madu
57
Dendam Belum Usai
58
Penjagaan Ketat
59
Tindakan Jahat
60
Tahu Siapa Dalangnya
61
Kejadian di Surabaya
62
Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63
Kebenaran Soal Khalisa
64
Selepas Dia Pergi
65
Kejutan di Sel Tahanan
66
Launching Produk
67
Pasangan Romantis
68
Ambisi Sang CEO Muda
69
Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70
Bicara Langsung
71
Orang Tua Kandung
72
Pertemuan Calon Besan
73
Pesona CEO di Gym
74
Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75
Pertemuan Dengan Calon
76
Tawaran Besan
77
Mas Suami Butuh Liburan
78
Kota Penuh Kenangan
79
Pergi Ke Pantai
80
Bertemu Sang Mantan Kekasih
81
Ambisi Mantan Kekasih
82
Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83
Bahasa Menjadi Kendala
84
Ketika Dia Datang Ke Kantor
85
Ancaman Datang Dari Dia
86
Anak Menjadi Sandera
87
Serangan Mendadak
88
Renan Dalam Bahaya
89
Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90
Siksaan Keji
91
Drama Tangis
92
Tertawa Di Atas Penderitaan
93
Rencana Kakak
94
Percobaan Kabur
95
Bisa Kabur
96
Anakku yang Malang
97
Kebenaran Akhirnya Menang
98
Kembali Bersatu
99
Penangkapan Biang Onar
100
Kabar Bahagia Dari Indonesia
101
Menjadi Manja
102
Adik Membantu Kakak
103
Ancaman Baru
104
Mulai Goyah
105
PHK Massal
106
Bebas Begitu Saja
107
Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108
Kehadiran Malaikat Kecil
109
Jangan Nakal
110
Didorong Anak Kecil
111
Mencari Anak Hilang
112
Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113
Berpisah Sementara
114
Koma
115
Masih Tak Sadar
116
Vonis Untuk Penjahat
117
Sedih Karena Eksekusi
118
Akhirnya Bangun
119
Bahagia Akan Datang
120
Boleh Pulang
121
Selamat Datang Kembali Nyonya
122
Anak yang Aktif
123
Ancaman Mantan Obsesif
124
Ledakan Kala Itu
125
Suster Diserang
126
Serangan Berlanjut
127
Masih Belum Ketemu
128
Kamu Kekuatanku
129
Setelah Berhasil Lari
130
Warga Lokal Membantu
131
Keluarga Kembali Utuh
132
Sikap Diam
133
Masih Tak Mau Mengakui
134
Sambutan Hari Ulang Tahun
135
Dia Kabur
136
Anak yang Lincah
137
Acara Ekspor
138
Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139
Masih Buron
140
Drama Petasan Dan Kehilangan
141
Bayi Pintar
142
Petualangan Bayi Ajaib
143
Kembali Ke Rumah
144
Sel Isolasi
145
Tepuk Tangan
146
Mewarnai
147
Kucing
148
Ayam Dan Peter Pan
149
Waktu yang Indah
150
Kisah Klasik Dan Tepung
151
Rumput Dan Hewan
152
Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153
Drama Paket
154
Akhir Tragis yang Penuh Drama
155
Sudah Besar
156
Sukses
157
Ancaman Baru
158
Wanita Tidak Tahu Diri
159
Bumerang Untuk Penjahat
160
Makin Jahat
161
Lolos Lagi
162
Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163
Rasa Bersalah Pada Istri
164
Penipu Ulung
165
Dia Tidak Ada Di Rumah
166
Rasa Sesal Itu Ada
167
Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168
Kabar Baik Dari Polisi
169
Sabotase
170
Anak Hebat
171
Sasaran Teror Kembali
172
Karma Itu Ada
173
Membuat Dengan Cinta
174
Bujuk Rayu
175
Belum Puas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!