Pria Tampan Dari Brazil

Di rumah sakit, Bismo masih terbaring lemah tak berdaya. Ia tidak tahu bahwa Khalisa dan Marina adalah dalang di balik kondisinya yang memprihatinkan. Kedua wanita itu secara rutin memberinya obat pelemah yang membuat tubuhnya semakin lama semakin melemah.

Obat itu diberikan secara diam-diam melalui makanan atau minuman yang diberikan oleh perawat yang sudah disuap oleh Khalisa dan Marina. Bismo tidak curiga sama sekali karena ia percaya bahwa Khalisa dan Marina adalah orang yang menyayanginya.

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu sembuh, Mas. Kamu akan selamanya menjadi orang yang lemah dan tidak berdaya," kata Khalisa, dengan nada yang sinis, saat menjenguk Bismo di rumah sakit.

Marina juga ikut tersenyum sinis. "Kamu tidak akan pernah bisa merebut kembali perusahaanmu, Bismo. Semuanya sudah menjadi milik kami," kata Marina, dengan nada yang mengejek.

Bismo hanya bisa menatap Khalisa dan Marina dengan tatapan yang penuh kebencian. Ia tidak menyangka bahwa kedua wanita yang ia percaya itu ternyata adalah orang yang sangat jahat.

"Kalian berdua adalah orang yang sangat kejam. Kalian telah menghancurkan hidupku," kata Bismo, dengan suara yang lemah.

Khalisa dan Marina tertawa mendengar perkataan Bismo. Mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Bismo. Yang mereka inginkan hanyalah kekuasaan dan uang.

"Kami tidak peduli dengan apa yang kamu katakan, Mas. Yang penting kami sudah mendapatkan apa yang kami inginkan," kata Khalisa, dengan nada yang acuh tak acuh.

Marina menambahkan, "Kamu sekarang tidak ada artinya lagi bagi kami. Kamu hanya menjadi beban bagi kami."

Bismo merasa sangat marah dan frustrasi. Ia ingin melawan Khalisa dan Marina, namun ia tidak berdaya. Tubuhnya terlalu lemah untuk bergerak.

"Aku akan membalas perbuatan kalian. Aku akan membuat kalian menyesal telah menyakitiku," kata Bismo, dengan nada yang penuh dendam.

Khalisa dan Marina tidak takut dengan ancaman Bismo. Mereka yakin bahwa Bismo tidak akan pernah bisa melawan mereka.

"Kami tidak takut denganmu, Mas. Kamu sekarang hanya orang yang lemah dan tidak berdaya," kata Khalisa, dengan nada yang meremehkan.

Marina menambahkan, "Lebih baik kamu diam saja dan terima nasibmu."

Bismo terdiam. Ia tahu, ia harus mencari cara untuk bisa sembuh dan melawan Khalisa dan Marina. Ia tidak ingin terus menjadi orang yang lemah dan tidak berdaya.

"Aku pasti akan menemukan cara untuk membalas perbuatan kalian. Aku janji," kata Bismo, dalam hatinya.

****

Tentu, ini kelanjutan cerita novel Anda:

Suatu hari, di rumah besar itu, Stefanny terlihat mondar-mandir dengan wajah yang tidak senang. Ia terus saja melirik ke arah Gendhis yang sedang membersihkan ruang tamu. Stefanny merasa curiga bahwa Gendhis mencoba untuk menggoda suaminya, Prasojo.

"Gendhis, ke sini kamu!" panggil Stefanny, dengan suara yang ketus.

Gendhis yang sedang membersihkan meja, segera menghampiri Stefanny. Ia sudah merasakan firasat buruk dari sikap kakak iparnya ini.

"Ada apa, Kak?" tanya Gendhis, dengan nada yang sopan.

Stefanny menatap Gendhis dengan tatapan yang tajam. "Kamu ini memang perempuan tidak tahu malu. Kamu sudah berani menggoda suami saya!" tuduh Stefanny, dengan nada yang marah.

Gendhis terkejut mendengar tuduhan Stefanny. Ia tidak pernah berpikir untuk menggoda Prasojo. Ia hanya bersikap baik dan sopan kepada semua orang.

"Saya tidak pernah menggoda suami Kakak. Saya hanya bersikap baik seperti biasa," jawab Gendhis, dengan nada yang tenang.

Namun, Stefanny tidak percaya begitu saja. Ia sudah dibutakan oleh rasa cemburu. Ia yakin bahwa Gendhis pasti memiliki niat yang tidak baik terhadap suaminya.

"Jangan berbohong! Saya sudah melihat sendiri bagaimana kamu mendekati Prasojo," kata Stefanny, dengan nada yang semakin tinggi.

Gendhis tetap membantah tuduhan Stefanny, Ia mencoba untuk menjelaskan bahwa ia tidak bersalah.

"Saya bersumpah, Kak. Saya tidak pernah melakukan hal itu," kata Gendhis, dengan nada yang memohon.

Namun, Stefanny sudah tidak mau mendengarkan penjelasan Gendhis. Ia sudah terlanjur marah dan kesal.

"Kamu ini memang perempuan licik! Kamu pantas mendapatkan pelajaran!" kata Stefanny dengan nada yang penuh amarah.

Stefanny kemudian mengambil piring yang ada di meja dan membantingnya ke lantai hingga pecah berkeping-keping. Gendhis terkejut dan ketakutan melihat tindakan Stefanny.

"Rasakan ini!" kata Stefanny sambil menjambak rambut Gendhis dengan keras.

Gendhis menjerit kesakitan. Ia mencoba untuk melepaskan diri dari cengkeraman Stefanny, namun ia tidak berdaya.

"Kamu memang pantas mendapatkan ini! Kamu sudah berani menggoda suami saya!" kata Stefanny, sambil terus menjambak rambut Gendhis.

Gendhis hanya bisa menangis dan memohon ampun. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia merasa sangat sedih dan putus asa.

"Kak, tolong kasihanilah saya. Saya tidak bersalah," kata Gendhis, dengan nada yang memohon.

Namun, Stefanny tidak peduli dengan permohonan Gendhis. Ia terus saja menyiksanya hingga Gendhis lemas dan tidak berdaya.

****

Di rumah besar keluarga Bimantoro, Gendhis sedang sendirian. Seluruh keluarga Khalisa sedang pergi keluar untuk urusan masing-masing. Gendhis merasa lega karena ia bisa bernafas sejenak tanpa harus berhadapan dengan tatapan sinis dan perlakuan kasar dari mereka.

Saat Gendhis sedang membersihkan ruang tamu, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Gendhis segera membuka pintu dan melihat seorang pria bule berdiri di depan pintu. Pria itu terlihat tampan dengan rambut coklat dan mata biru yang bersinar.

"Selamat siang," sapa pria itu, dengan senyum yang ramah. "Apakah benar ini rumah keluarga Bimantoro?"

Gendhis mengangguk. "Benar, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Gendhis, dengan sopan.

Pria itu mengulurkan tangannya. "Saya Renan Buiati Guardo. Saya teman dari mendiang Bapak Haris Bimantoro," kata Renan, dengan nada yang penuh hormat.

Gendhis terkejut mendengar nama ayahnya disebut. Ia tidak menyangka ada teman ayahnya yang datang dari jauh-jauh hari setelah ayahnya meninggal.

"Saya Gendhis, putri dari Bapak Haris," kata Gendhis, sambil menyalami Renan.

Renan tersenyum. "Saya sudah lama ingin bertemu dengan Bapak Haris. Saya dengar beliau adalah orang yang sangat baik dan sukses," kata Renan, dengan nada yang kagum.

Gendhis mengangguk. "Ayah saya memang orang yang baik. Beliau selalu membantu orang lain," kata Gendhis, dengan nada yang bangga.

Renan kemudian menceritakan bahwa ia berasal dari Brazil. Ia bertemu dengan Haris beberapa tahun yang lalu saat Haris berkunjung ke Brazil untuk urusan bisnis. Mereka berdua menjadi teman dekat sejak saat itu.

"Saya sangat sedih mendengar kabar bahwa Bapak Haris telah meninggal dunia," kata Renan, dengan nada yang sedih.

Gendhis juga merasa sedih. Ia masih belum bisa melupakan kepergian ayahnya.

"Saya juga sangat kehilangan ayah saya," kata Gendhis, dengan nada yang lirih.

Renan kemudian mengajak Gendhis untuk duduk di ruang tamu. Mereka berdua bercerita tentang Haris. Renan menceritakan banyak hal tentang kebaikan dan kesuksesan Haris. Gendhis mendengarkan dengan penuh minat. Ia merasa seperti sedang bertemu dengan ayahnya kembali.

"Ayah saya pasti sangat senang jika tahu Anda datang ke sini," kata Gendhis, dengan nada yang tulus.

Renan tersenyum. "Saya juga senang bisa bertemu denganmu, Gendhis. Kamu adalah putri yang sangat mirip dengan ayahmu," kata Renan, dengan nada yang kagum.

Gendhis tersipu malu mendengar pujian Renan. Ia merasa sangat senang karena ada orang yang masih mengingat ayahnya dengan baik.

Episodes
1 Ayah Pergi
2 Kakak Tahu
3 Penderitaan Berlangsung
4 Menguasai Rumah
5 Pria Tampan Dari Brazil
6 Amanat Dari Ayah
7 Mas Pulang
8 Tak Akan Tinggal Diam
9 Dua Wanita Hilang Akal
10 Mengakui Rahasia
11 Tirani yang Dimulai
12 Trauma Hebat
13 Makin Kejam Saja
14 Kesempatan Emas
15 Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16 Uang dan Pengaruh
17 Harapan Dari Seorang Pemuda
18 Iblis Betina yang Kejam
19 Akhirnya Bisa Bebas
20 Drama Penggusuran
21 Sikap yang Mulai Goyah
22 Roda Keadilan
23 Pulang
24 Awal Babak Baru
25 Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26 Wajah Baru Perkebunan dan Media
27 Penggabungan Dua Keluarga
28 Dua Keluarga yang Bersaing
29 Drama Penangkapan Selingkuhan
30 Karma Bagi Mereka yang Jahat
31 Perang Opini
32 Fakta Baru Soal Wanita Keji
33 Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34 Kabar Dari Rusia
35 Dendam Dua Keluarga
36 Perang Dunia Maya
37 Konflik Orang Kaya
38 Siaga Tingkat Tinggi
39 Lancar Tanpa Halangan
40 Mafia China
41 Aliansi Dibalas Aliansi
42 Bisa Digagalkan
43 Ricuh di Dalam Penjara
44 Berakhir Dengan Petaka
45 Drama Penolakan Jenazah
46 Jalan Setelah Kericuhan
47 BM Media
48 Perubahan Susunan Membuat Resah
49 Hal Licik Digunakan
50 Ricuh yang Lain
51 Kaburnya Napi
52 Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53 Sekutu Mafia
54 Lawan Baru Datang
55 Bulan Madu di Kanada
56 Teror Saat Bulan Madu
57 Dendam Belum Usai
58 Penjagaan Ketat
59 Tindakan Jahat
60 Tahu Siapa Dalangnya
61 Kejadian di Surabaya
62 Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63 Kebenaran Soal Khalisa
64 Selepas Dia Pergi
65 Kejutan di Sel Tahanan
66 Launching Produk
67 Pasangan Romantis
68 Ambisi Sang CEO Muda
69 Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70 Bicara Langsung
71 Orang Tua Kandung
72 Pertemuan Calon Besan
73 Pesona CEO di Gym
74 Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75 Pertemuan Dengan Calon
76 Tawaran Besan
77 Mas Suami Butuh Liburan
78 Kota Penuh Kenangan
79 Pergi Ke Pantai
80 Bertemu Sang Mantan Kekasih
81 Ambisi Mantan Kekasih
82 Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83 Bahasa Menjadi Kendala
84 Ketika Dia Datang Ke Kantor
85 Ancaman Datang Dari Dia
86 Anak Menjadi Sandera
87 Serangan Mendadak
88 Renan Dalam Bahaya
89 Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90 Siksaan Keji
91 Drama Tangis
92 Tertawa Di Atas Penderitaan
93 Rencana Kakak
94 Percobaan Kabur
95 Bisa Kabur
96 Anakku yang Malang
97 Kebenaran Akhirnya Menang
98 Kembali Bersatu
99 Penangkapan Biang Onar
100 Kabar Bahagia Dari Indonesia
101 Menjadi Manja
102 Adik Membantu Kakak
103 Ancaman Baru
104 Mulai Goyah
105 PHK Massal
106 Bebas Begitu Saja
107 Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108 Kehadiran Malaikat Kecil
109 Jangan Nakal
110 Didorong Anak Kecil
111 Mencari Anak Hilang
112 Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113 Berpisah Sementara
114 Koma
115 Masih Tak Sadar
116 Vonis Untuk Penjahat
117 Sedih Karena Eksekusi
118 Akhirnya Bangun
119 Bahagia Akan Datang
120 Boleh Pulang
121 Selamat Datang Kembali Nyonya
122 Anak yang Aktif
123 Ancaman Mantan Obsesif
124 Ledakan Kala Itu
125 Suster Diserang
126 Serangan Berlanjut
127 Masih Belum Ketemu
128 Kamu Kekuatanku
129 Setelah Berhasil Lari
130 Warga Lokal Membantu
131 Keluarga Kembali Utuh
132 Sikap Diam
133 Masih Tak Mau Mengakui
134 Sambutan Hari Ulang Tahun
135 Dia Kabur
136 Anak yang Lincah
137 Acara Ekspor
138 Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139 Masih Buron
140 Drama Petasan Dan Kehilangan
141 Bayi Pintar
142 Petualangan Bayi Ajaib
143 Kembali Ke Rumah
144 Sel Isolasi
145 Tepuk Tangan
146 Mewarnai
147 Kucing
148 Ayam Dan Peter Pan
149 Waktu yang Indah
150 Kisah Klasik Dan Tepung
151 Rumput Dan Hewan
152 Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153 Drama Paket
154 Akhir Tragis yang Penuh Drama
155 Sudah Besar
156 Sukses
157 Ancaman Baru
158 Wanita Tidak Tahu Diri
159 Bumerang Untuk Penjahat
160 Makin Jahat
161 Lolos Lagi
162 Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163 Rasa Bersalah Pada Istri
164 Penipu Ulung
165 Dia Tidak Ada Di Rumah
166 Rasa Sesal Itu Ada
167 Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168 Kabar Baik Dari Polisi
169 Sabotase
170 Anak Hebat
171 Sasaran Teror Kembali
172 Karma Itu Ada
173 Membuat Dengan Cinta
174 Bujuk Rayu
175 Belum Puas
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Ayah Pergi
2
Kakak Tahu
3
Penderitaan Berlangsung
4
Menguasai Rumah
5
Pria Tampan Dari Brazil
6
Amanat Dari Ayah
7
Mas Pulang
8
Tak Akan Tinggal Diam
9
Dua Wanita Hilang Akal
10
Mengakui Rahasia
11
Tirani yang Dimulai
12
Trauma Hebat
13
Makin Kejam Saja
14
Kesempatan Emas
15
Dalam Tekanan Membuat Keputusan
16
Uang dan Pengaruh
17
Harapan Dari Seorang Pemuda
18
Iblis Betina yang Kejam
19
Akhirnya Bisa Bebas
20
Drama Penggusuran
21
Sikap yang Mulai Goyah
22
Roda Keadilan
23
Pulang
24
Awal Babak Baru
25
Munculnya G Group Sebagai Penguasa
26
Wajah Baru Perkebunan dan Media
27
Penggabungan Dua Keluarga
28
Dua Keluarga yang Bersaing
29
Drama Penangkapan Selingkuhan
30
Karma Bagi Mereka yang Jahat
31
Perang Opini
32
Fakta Baru Soal Wanita Keji
33
Ribut dan Hilang Dari Tahanan
34
Kabar Dari Rusia
35
Dendam Dua Keluarga
36
Perang Dunia Maya
37
Konflik Orang Kaya
38
Siaga Tingkat Tinggi
39
Lancar Tanpa Halangan
40
Mafia China
41
Aliansi Dibalas Aliansi
42
Bisa Digagalkan
43
Ricuh di Dalam Penjara
44
Berakhir Dengan Petaka
45
Drama Penolakan Jenazah
46
Jalan Setelah Kericuhan
47
BM Media
48
Perubahan Susunan Membuat Resah
49
Hal Licik Digunakan
50
Ricuh yang Lain
51
Kaburnya Napi
52
Propaganda Untuk Membalas Kejahatan
53
Sekutu Mafia
54
Lawan Baru Datang
55
Bulan Madu di Kanada
56
Teror Saat Bulan Madu
57
Dendam Belum Usai
58
Penjagaan Ketat
59
Tindakan Jahat
60
Tahu Siapa Dalangnya
61
Kejadian di Surabaya
62
Penangkapan dan Kabar Dari Moskwa
63
Kebenaran Soal Khalisa
64
Selepas Dia Pergi
65
Kejutan di Sel Tahanan
66
Launching Produk
67
Pasangan Romantis
68
Ambisi Sang CEO Muda
69
Rencana Perjodohan Oleh Papa dan Mama
70
Bicara Langsung
71
Orang Tua Kandung
72
Pertemuan Calon Besan
73
Pesona CEO di Gym
74
Keputusan Sudah Diambil dan Memberi Jawaban
75
Pertemuan Dengan Calon
76
Tawaran Besan
77
Mas Suami Butuh Liburan
78
Kota Penuh Kenangan
79
Pergi Ke Pantai
80
Bertemu Sang Mantan Kekasih
81
Ambisi Mantan Kekasih
82
Pilu Ketika Bertemu Orang Tua Kandung
83
Bahasa Menjadi Kendala
84
Ketika Dia Datang Ke Kantor
85
Ancaman Datang Dari Dia
86
Anak Menjadi Sandera
87
Serangan Mendadak
88
Renan Dalam Bahaya
89
Dalam Genggaman Pengaruh Jahat
90
Siksaan Keji
91
Drama Tangis
92
Tertawa Di Atas Penderitaan
93
Rencana Kakak
94
Percobaan Kabur
95
Bisa Kabur
96
Anakku yang Malang
97
Kebenaran Akhirnya Menang
98
Kembali Bersatu
99
Penangkapan Biang Onar
100
Kabar Bahagia Dari Indonesia
101
Menjadi Manja
102
Adik Membantu Kakak
103
Ancaman Baru
104
Mulai Goyah
105
PHK Massal
106
Bebas Begitu Saja
107
Makin Tak Terkendali Saja Tingkah Keduanya
108
Kehadiran Malaikat Kecil
109
Jangan Nakal
110
Didorong Anak Kecil
111
Mencari Anak Hilang
112
Haru Kala Bisa Kembali Bersama
113
Berpisah Sementara
114
Koma
115
Masih Tak Sadar
116
Vonis Untuk Penjahat
117
Sedih Karena Eksekusi
118
Akhirnya Bangun
119
Bahagia Akan Datang
120
Boleh Pulang
121
Selamat Datang Kembali Nyonya
122
Anak yang Aktif
123
Ancaman Mantan Obsesif
124
Ledakan Kala Itu
125
Suster Diserang
126
Serangan Berlanjut
127
Masih Belum Ketemu
128
Kamu Kekuatanku
129
Setelah Berhasil Lari
130
Warga Lokal Membantu
131
Keluarga Kembali Utuh
132
Sikap Diam
133
Masih Tak Mau Mengakui
134
Sambutan Hari Ulang Tahun
135
Dia Kabur
136
Anak yang Lincah
137
Acara Ekspor
138
Ledakan Parah yang Membuat Trauma
139
Masih Buron
140
Drama Petasan Dan Kehilangan
141
Bayi Pintar
142
Petualangan Bayi Ajaib
143
Kembali Ke Rumah
144
Sel Isolasi
145
Tepuk Tangan
146
Mewarnai
147
Kucing
148
Ayam Dan Peter Pan
149
Waktu yang Indah
150
Kisah Klasik Dan Tepung
151
Rumput Dan Hewan
152
Kaburnya Penjahat Dan Teror Kembali
153
Drama Paket
154
Akhir Tragis yang Penuh Drama
155
Sudah Besar
156
Sukses
157
Ancaman Baru
158
Wanita Tidak Tahu Diri
159
Bumerang Untuk Penjahat
160
Makin Jahat
161
Lolos Lagi
162
Huru Hara Berbalut Siasat Jahat
163
Rasa Bersalah Pada Istri
164
Penipu Ulung
165
Dia Tidak Ada Di Rumah
166
Rasa Sesal Itu Ada
167
Kaki Kecil yang Lincah Dan Otak Cerdik
168
Kabar Baik Dari Polisi
169
Sabotase
170
Anak Hebat
171
Sasaran Teror Kembali
172
Karma Itu Ada
173
Membuat Dengan Cinta
174
Bujuk Rayu
175
Belum Puas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!