"Lisaa... ayo makan malam! Menunya kepiting rebus kesukaan kamu nih!" teriak Mommy dari arah dapur.
Lisa beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kaki nya ke arah meja makan.
Lisa menuruni tangga dengan wajah lesu. Mommy yang melihatnya pun merasa khawatir dengan puteri kesayangannya itu.
"Loh kok wajah nya lesu banget?" Tanya Mommy.
Lisa duduk di kursi. "Nggak papa Mom!" Jawab Lisa sambil tersenyum.
"Masa sih? Kok lesu gitu?"
"Nggak kok Mom. Cuma sedikit capek aja." Lisa memulas senyum tipis.
"Oh yaudah. Kakak mu mana?"
"Mungkin di kamar nya!" Jawab Lisa.
"Disini!" Kata Putra dengan wajah ceria nya berjalan ke arah meja makan.
"Waaaahh... Kepitingnya pedas nggak Mom?" Putra duduk di kursi di sebelah Lisa.
"Yahh gitu deh kayak biasanya. Nanti kamu coba aja sendiri!" jawab Mommy.
"Daddy belum pulang?" tanya Putra lagi.
"Belum nih. Mungkin mau lembur lagi!" Jawab Mommy masih sibuk menyiapkan makanan ke atas meja makan.
Putra mengambil kepiting dan meletakkannya ke piringnya."He ini kepiting punya aku yah!" Kata Putra pada Lisa.
"Hmm... ambil aja!" Kata Lisa cuek.
"Kamu kenapa? Tumben nggak marah kalau aku ambil lebih banyak jatah?" tanya Putra. Putra merasa heran dengan sikap adiknya, karena biasanya kalau lagi ada kepiting rebus kesukaannya dan kesukaan Lisa pasti mereka bakalan bertengkar cuma gara-gara kepiting itu. Mereka berdua memang suka makan makanan laut misal udang, cumi, gurita terutama kepiting.
"Nggak papa. Lagi nggak enak badan aja!" Jawab Lisa dengan wajah lesu.
" Kamu sakit?" Putra meletakkan punggung tangannya ke dahi Lisa. Merasakan apakah suhunya normal atau tidak.
"Nggak kok kak!" Lisa tersenyum tipis.
"Bener?"
"Iyya!"
"Kalo ada apa-apa cerita yah sama kakak!" Ucap Putra dengan nada khawatir.
"Iyya kak."
.
.
.
Setelah selesai makan Lisa sudah ingin beranjak dari duduknya.
"Loh kok sedikit banget makannya nak?" tanya Mommy yang melihat Lisa sudah akan berdiri.
"Emang nggak nafsu aja!"
"Inikan makanan kesukaan Lisa, kok Lisa kayak nggak berselera gitu sih?" tanya Mommy lagi.
"Yaudah Lisa kekamar yah Mom."
Lisa beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya ke kamarnya.
...*****...
Keesokannya!
🏫SMAN Bakti Husada🏫
"Lis, hari ini gantiin aku piket juga yah!"
Ya ampun! Ternyata setelah aku mengiyakan syarat darinya ulah Al makin menjadi-jadi! Tadi baru saja aku sudah diminta membelikannya buku kosong di koperasi sekolah.Oke, itu masih bisa kutolerir, tapi sekarang? Gantiin piket juga? Nanti apaan lagi coba? Beliin nasi goreng di Hongkong?
Hari masih pagi dan bel masuk pun belum berbunyi. Ini berarti penyiksaan Lisa masih akan terus berlanjut sampai pulang sekolah nanti! Jam dua siang?
Ya Tuhan... maafkan aku karena ingin sekali rasanya aku menendang tuh cowok sampe masuk tong sampah! Itu pun belum cukup. Habis masuk tong sampah, aku mau dia ketabrak tiang, dikejar anjing herder, lalu ditimpa barbel seratus kilo!
Sekarang tugas Lisa selanjutnya adalah menghapus papan tulis.
"Lis, kamu nggak suka kan sama Al?"
Baru saja menghapus seperempat papan, Sarah masuk kelas dan langsung menyodorkan sebuah pertanyaan aneh.
Lisa hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan anggukan.
"Berarti janji kan kamu nggak akan ngerebut Al dari aku?"
Lisa menjawabnya dengan anggukan lagi.
"Emangnya kenapa sih, Sar? Kok kamu..."
Sarah langsung memutus ucapan Lisa. "Nggak papa. Oke, aku pergi ke lapangan dulu ya!" Sarah berlari meninggalkan Lisa yang masih kebingunan.
...*****...
Kelas 11 IPA 2👈
"Ghea. Husss! Eiyy, Ghea!" Vhino memanggil Ghea dengan nada pelan agar tidak di dengar oleh pak Rudi didepan.
Vhino duduk didepan sebangku dengan Rey sedangkan Ghea duduk dibangku belakang, tepatnya dibelakang bangku Rey dan Vhino.
"Kenapa sih Vhin?" tanya Rey yang melihat Vhino dari tadi sibuk sendiri.
"Ini tinta pulpen ku habis!" jawab Vhino cengengesan.
"Oh bilang dong dari tadi!" Rey mengambil satu pulpen dari dalam tasnya. "Nih, pake aja!"
"Makasih." Vhino melanjutkan catatannya.
Kelas begitu hening. Tak ada yang berani bersuara, apalagi kalau yang mengajar itu pak Rudi. Guru yang terkenal dengan wajah dinginnya.
Tiinggg...
Tiinggg...
Setelah beberapa lama kemudian, bel tanda istirahat akhirnya bunyi juga.
"Oke anak-anak kita lanjutkan pelajarannya minggu depan. Tugas yang bapak kasih tadi di kerja yah."
"Iyya pak." Jawab anak-anak serempak.
"Oke terima kasih semua nya." Pak Rudi berjalan keluar kelas.
Sesaat setelah keluarnya pak Rudi kelas menjadi riuh dan berisik.
"Rey... ke kantin yuk, laper nih!" ajak Vhino.
"Aku mau ke perpustakaan dulu, mau cari buku buat tugas nanti!" kata Rey sambil memasukkan bukunya kedalam tas.
"Yaudah aku tunggu di kantin yah!" kata Vhino pada Rey.
"Iyya. Aku pergi dulu yah." Rey beranjak dari duduknya dan berjalan menuju perpustakaan.
"Ghea. Kantin yuk!" ajak Vhino pada Ghea yang sibuk memainkan hp nya.
"Nggak ah, aku mau main game aja!" Jawab Ghea, pandangan nya masih tertuju pada game yang dia mainkan.
"Aku traktir deh, yuk!" Mendengar kata 'traktir' Ghea langsung ingat pada janji Vhino kemarin.
"Eh katanya mau jalan? kapan? kamu nggak lupa kan sama janji kamu?" Tanya Ghea beruntun.
"Iyya, aku nggak lupa kok. Minggu pagi aku jemput!"
"Yesss!" Ghea langsung kegirangan.
"Yuk kekantin!"
"Traktir kan?" tanya Ghea.
"Iyya iyya, yuk!"
Vhino dan Ghea kemudian berjalan menuju kantin.
.
.
.
Perpustakaan📖
Rey berjalan mencari buku yang dimaksud pak Rudi tadi. Tiba-tiba pandangan nya tertuju pada Lisa dan Al yang sedang duduk di bangku sambil menulis itu.
Ngapain yah Lisa sama Al? Tumben mereka nggak berantem. Mereka kok sedekat itu yah, apa mereka udah jadian? Tapikan...
Rey tidak ingin ambil pusing tentang mereka. Rey kemudian fokus kembali mencari buku yang dia cari dari tadi.
Beberapa saat kemudian akhirnya Rey menemukan buku yang dia cari. Kemudian dia beranjak pergi dari perpustakaan itu dan melangkah menuju kantin sekolah.
...*****...
Kelas 11 IPS 5👈
^^^Tugas ketiga : Membawakan buku PR Al^^^
^^^ke ruang guru.^^^
^^^Tugas keempat: Mencari pen hitamnya^^^
^^^yang hilang.^^^
^^^Tugas kelima : Mengambilkan buku^^^
^^^cetak biologinya di^^^
^^^kelas sebelah^^^
^^^Tugas keenam : Mengerjakan tugas^^^
^^^Fisikanya yang belum^^^
^^^selesai diperpustakaan.^^^
^^^Tugas ketujuh : Membuangkan sampah^^^
^^^untuk nya.^^^
Dan sekarang tugas ke delapan?
"Sekalian beliin es jeruk ya di kantin! Jangan lupa, nasi katsunya jangan pedes!"
Tuh cowok punya perasaan nggak sih? Masa di jam istirahat aja aku nggak boleh bernapas tenang? Kenapa sih harus orang macam dia yang membaca catatan rahasiaku? Kan masih ada Alex, Ryan, Dony, Beni, atau siapa kek gitu. Kenapa harus Al? Kenapa?
"Melihat Alex dan Dony makan sandwich, jadi lapeeerr." Gumam Lisa. Perutnya berbunyi menagih jatah.
"Tumben kemarin kamu nonton latihan basket, Lis?"
Degh!
Jantung Lisa berdegup bak gendrang ketika tengah mengantri nasi katsu di depan kedainya Bang Mamat. Karena ucapan yang baru saja dikeluarkan oleh cowok yang mengantri di depan Lisa.
Bersambung...
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments