Aku sedang menikmati makan siang bersama sahabat ku dikantin kampus, Bella namanya.
Dan dia adalah satu-satunya orang yang tahu tentang pernikahanku dengan Fadhil. Aku tidak bisa menyimpan rahasia ini seorang diri. Aku butuh seseorang yang dapat aku jadikan untuk bertukar pendapat. Aku butuh seseorang yang bisa memberi aku saran dan masukan tentang pernikahan kontrak yang sedang aku jalani saat ini.
"Nat, setelah selesai kuliah kamu berencana kerja dimana ?
diperusahaan Papa mu atau di perusahaan Kak Fadhil ?" Tanya bella.
"Hemmm belum tahu nii Bell. Aku belum mikirin soal itu. Kalau kamu sendiri ?"
"Kalau akuuuuu. Dimana kamu kerja disitu pula aku akan kerja. Hehe" Jawabnya sambil cengengesan.
"Emang kamu yakin bakalan keterima ?" Hahahahahhahha Aku tertawa mengejeknya. Aku suka melihat wajahnya yang cemberut setiap kali ku goda.
"Ahhhh NATASHAAAA" Ucapnya kesal.
"Ehh Nat. Ntar malam nginap dirumah aku aja yokkk. Kalau gak, gak keburu nii skripsi kita !" Ajak Bella. Aku berfikir sejenak.
"Bentar yaa, coba aku tanya Kak Fadhil dulu."
>>>Chat<<<
"Kak, ntar malam aku nginap di rumah Bella yaa, soalnya takut gak keburu nyiapin skripsi. Karna lusa udah harus diserahin ke Dosen."
"Gak boleh ! Ajak Bella aja nginap dirumah kita. Kakak gak tenang kalau kamunya yang nginap dirumah Bella. Ntar bukannya nyiapin skripsi malah keluyuran kemana-mana." Aku senyum-senyum sendiri baca balasan chat dari Fadhil.
"Apa.. apa.. balasannya ?" Tanya Bella penasaran.
"Ciee ciee. Yang dikhawatirin sama suamiii .." Ucap Bella menggoda ku setelah baca balasan chat dari Fadhil.
"Apaan sih kamu Bell" Ucapku tersipu malu.
***
Setelah selesai dengan pelajaran terkahir di kelas. Kami pun bergegas pulang.
"Ayo masuk bell" Ucapku setelah membukakan pintu rumah. Ini pertama kalinya Bella datang kerumah Fadhil.
"Kak Fadhil nya belum pulang ?" Tanya bella penasaran.
"Belum. Kak Fadhil biasa pulang siap magrib." Ucapku sambil mempersilahkan Bella untuk masuk.
"Jadi kamu sendirian dong dirumah ? Gak takut ?"
"Gak dong. Udah biasa, sebelum nikah pun aku kan memang udah tinggal sendiri." Jawabku sambil tersenyum.
Dikamar kami sibuk menyiapkan skripsi.
sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
"Nat, ada yang bisa dimakan gak ? aku lapar nii." Tanya Bella sambil memasang wajah memelas.
"Hemm makanan yang udah jadi sih gak ada. Harus dimasak dulu."
"Yaudah kita masak makanan dulu yokk. Aku kelaparan tingkat dewa nii." Ucap bella lebay.
"Bisa aja kamu." Ocehannya berhasil membuat aku terkekeh geli. Kami bergegas menuju dapur sambil saling melemparkan candaan.
Sesampainya di dapur. Kami di kagetkan dengan sosok Fadhil yang sedang sibuk memasak didapur lengkap dengan celemek nya bak koki handal.
"Loh kakak udah pulang ?" Tanyaku setengah kaget.
"Udah dari tadi. Gak liat tuh udah jam berapa ?" Ucap Fadhil sambil menunjukkan jam dengan moncong nya. sedangkan tangannya sibuk mengaduk nasi goreng yang sudah setengah jadi.
"Kalian tunggu aja dimeja makan, ini udah hampir siap. Kakak masakin lebih untuk kalian. Udah Kakak duga kalian pasti belum makan." Lanjutnya.
"So sweettt so sweetttt" Bisik bella sambil mencubit-cubit pinggangku.
Aku hanya senyum-senyum tersipu.
Aku dan Bella duduk di meja makan sambil terus memandangi Fadhil yang terlihat semakin macho saat sedang memasak.
"Suami idaman banget Nat" Cengengesan.
"Lap dulu ngilernya." Sambil menempelkan tissue dimulut Bella.
"Ih apaan sih."
"Ih beneran ada ngiler itu." Godaku.
***
Kami makan malam bersama.
"Udah siap Skripsi nya ?" Tanya Fadhil.
"Belum niihhh, gak yakin aku bakalan siap malam ini." Sambil menghela nafas.
"Seandainya, ada seorang yang baik hati. yang mau membantu kami pasti skripsi itu akan siap malam ini juga." Cerocos Bella.
"Lebay lagiiii." Ucapku sambil senyum dan terus melanjutkan makan tanpa memperdulikan ucapan Bella.
Setelah selesai makan, Aku dan Bella berniat untuk bergegas kekamar.
"Ayo sini Kakak bantu buat skripsi nya." Tawar Fadhil.
"Gak usah Kak. Besok kan Kakak harus kekantor. Ntar malah kesiangan. Gak apa-apa biar aku sama Bella yang selesaiin."
"Bolehh kak bolehhhh." Cerocos bella kegirangan. Sambil berlari menuju kamar dan setelah beberapa saat kembali dengan laptop dan buku-buku ditangannya.
Hufttt aku menghela nafas melihat tingkahnya.
Sedangkan Fadhil hanya terkekeh melihat tingkah Bella.
Diruang tamu, Fadhil duduk di atas sofa sambil memegang buku. Disampingnya aku duduk dilantai dengan laptop di atas meja agar mudah untuk mengetik.
Didepanku diikuti Bella yang juga duduk dilantai dengan laptop didepannya.
Fadhil mengajari kami, membuat skripsi kami terasa begitu mudah untuk dikerjakan. Dengan penjelasan yang mudah dipahami.
sambil sesekali dia tertawa mendengar candaanku.
Tangannya sesekali mengusap kepalaku tatkala dia mendengar leluconku. Tawanya begitu lepas.
"Ehemmm ehemmm." Ucap Bella menggoda kami yang seakan lupa akan keberadaannya. Seakan dunia milik berdua.
waktu sudah begitu larut. Dan tanpa diduga skripsi kami pun selesai.
Bella loncat kegirangan. Tidak percaya skripsi yang diduganya tidak akan selesai sampai waktu yang sudah di tentukan, namun dapat selesai dalam waktu singkat.
Setelah selesai Aku dan Bella membereskan barang-barang kami dan bergegas masuk ke kamar.
Setelah beberapa langkah, Aku berbalik ke arah Fadhil.
"Makasih." Dengan begitu tulus.
Fadhil membalasnya dengan senyuman khasnya. Senyuman yang sudah menjadi candu bagiku.
Aku kembali melanjutkan langkahku. Menaiki tangga, meninggalkan Fadhil seorang diri di ruang tamu.
Jantung ku berdebar. Lagi dan lagi.
***
"Kenapa ?" Bella menyadari tingkah ku sedikit aneh. Melihat aku yang senyum-senyum sendiri membuat Bella mengernyitkan alisnya.
"Gak kenapa-kenapa." Langsung ku ubah ekspresiku.
Bella geleng-geleng kepala, lalu menarik selimutnya dan tidur.
***
Hari demi hari berlalu, kini aku sudah menyandang gelar sarjana.
Fadhil menawarkan aku pekerjaan di perusahaan nya, sesuai dengan jurusanku.
Management !
Tak lupa pula aku mengajukan tentang Bella untuk diizinkan bekerja di perusahaan Fadhil.
Tanpa berfikir panjang Fadhil langsung mengizinkannya.
Akhirnya.
Jadilah aku sebagai manajer pemasaran diperusahaan Fadhil sesuai dengan permintaanku. Dan Bella sebagai asisten ku.
karena kami tidak ingin dipisahkan.
Jangan tanya seberapa girangnya Bella saat mengetahui kalau Fadhil dengan begitu mudah memberikannya lowongan pekerjaan.
"Serius Nat, aku diterima ?" Untuk kesekian kalinya Bella memastikan.
"Iya Bella ku sayang. Masa aku bohong."
"Kok bisa ?" Tanyanya lagi seakan masih tak percaya.
Aku sampai geleng-geleng kepala menghadapi anak satu ini. "Terserahlah." Aku menghela nafas.
Sedangkan Bella masih cengegesan seorang diri.
***
Hari pertama kerja, rasanya canggung sekali. Bertemu dengan orang-orang baru dan harus menyesuiakan diri. Secara dikantor tidak ada yang tahu dengan status Aku sebagai Istri Fadhil.
Untung ada Bella. Kami saling suport satu sama lain. Menghadapi rintangan-rintangan dalam pekerjaan kami.
.
.
.
.
.
.
.
.
_Bersambung_
Hai hai...
Author mau ngingetin nih. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa.
Author tunggu masukannya.
Terimakasih !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Erna Yunita
Hmmm....suka lihatnya....
2021-04-29
2
Nunik Warsiah
syuuukaaa sama visualx...
2021-02-13
3
Sasa Shanty
visual yg pas . . cocok .
2020-12-08
2