CARNATION PINK

Hari ini Elaine berkemas. tidak banyak yang ia siapkan karena ini bukanlah perjalanan yang memakan waktu berminggu minggu pikirnya. Elaine hanya membawa beberapa baju dan kado pernikahan untuk bibi Esmee.

"Elaine bibi ingin mengajakmu kepasar" suara bibi Hannah dari telpon.

"apakah bibi tidak membuka toko hari ini?"

"kita buka toko setelah pulang dari pasar nanti"

"iya bibi aku akan segera kesana"

Elaine bersiap pergi kepasar dengan bibi Hannah.

"apa yang ingin bibi beli?"

"ahhh itu bibi ingin membeli bahan makanan"

"lagi?" tanya Elaine keheranan

"bibi ingin membuatkanmu makanan untuk perjalanmu nanti"

"bibi ini memang yang terbaik" jawab Elaine sambil menahan tawa.

Sebenarnya Elaine berfikir bibi Hannah berlebihan, tapi ia yakin ini karena bibi Hannah menyayanginya.

Saat mereka tiba dipasar, lagi lagi ada sepasang mata orange memperhatikan tiap langkah Elaine. Pemilik bola mata itu begitu mengagumi setiap gerakan tubuh Elaine.

"siapa gadis itu?" tanya Abelano kepada para anak buahnya

"dia pekerja di toko bunga milik bu Hannah Bos" jawab salah satu anak buahnya

"apakah Bos butuh informasi tentang gadis itu?"

"tidak, lanjutkan saja kerja kalian"

Abelano ingin mencari informasi tentang Elaine seorang diri. ia tidak ingin melibatkan para anak buahnya untuk urusan gadis yang satu ini. Abelano akan dengan mudah mencari informasi, karena ia seorang bandit yang disegani juga dikagumi.

selesai belanja dipasar Elaine dan bibi Hannah pulang dan membuka toko bunga bersama.

"bibi, aku ingin membawakan bibi Esmee buket bunga"

"iya itu bagus sayang"

"menurut bibi bunga apa yang cocok untuknya"

"emm....bagaimana dengan bunga carnation pink ?" jawab bibi Hannah sambil menyodorkan buket bunga carnation pink

"indah..aku suka bibi, aku akan membawanya nanti"

"sebenarnya bibi sudah menyiapkannya sejak kemarin Elaine. bibi juga ingin memberikan hadiah pernikahan kepada bibimu."

"terima kasih bibi, nanti akan aku sampaikan pada bibi Esmee salam dari bibi"

"bibi Esmee pasti sangat menyukai ini bibi, dia penyuka warna pink seperti ku" tambah Elaine sambil tertawa.

Sore berlalu dengan cepat Elaine merapikan toko dengan bibi Hannah. Elaine pulang lebih awal untuk menyiapkan keberangkatannya besok.

"pukul berapa kamu berangkat besok?"

"8 pagi bibi"

"bibi akan mengantarmu besok"

"tidak perlu bibi, aku tidak ingin merepotkan bibi"

"berhati hatilah di sana"

"iya bibi, aku pamit dulu"

Setibanya dirumah Elaine bingung ada sebuah kotak di depan pintu rumahnya. saat ia mengamatinya tertulis namanya di atas kotak itu.

"untukku?? dari siapa?" batin Elaine bertanya tanya.

Elaine membawa masuk kotak itu, terus diamatinya kotak itu sebelum ia memutuskan untuk membukanya.

"Sssrtt.."

Elaine terkejut ketika melihat di dalamnya berisi setangkai mawar putih. Ia berfikir mungkin itu dari ayahnya, tapi Elaine melihat ada surat didalamnya.

"aku menginginkanmu"

hati Elaine berdebar membaca isi surat yang ada ditanggannya. Elaine teringat laki laki yang tempo hari membeli bunga ditoko.

"mungkinkah laki laki itu yang mengirimkannya" batin Elaine.

"ahh sudahlah tidak mungkin dia" ucapnya yakin.

Elaine merapikan kotak itu dan menaruh mawar putihnya kedalam vas. ia fikir sayang untuk dibuang bunga secantik ini, mawar putih juga bunga favoritnya.

Elaine membersihkan diri, berendam di dalam bath up untuk menghilangkan penatnya. aroma jeruk dari sabunnya membuat Elaine ingin berlama lama di dalam air. lilin aromatherapy yang ia nyalakan mengeluarkan harum yang membuatnya semakin rilex.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***