MAWAR PUTIH

"tok..tok..tok."

"masuk"

"ini Tuan informasi yang anda inginkan"

"ya, kamu boleh pergi"

Baldwin membuka dokumen tersebut, membaca serangkaian huruf huruf didalamnya.

"gadis ini cukup pintar, aku semakin tertarik" ujarnya dalam hati.

"cari tau lebih dalam wanita itu" ucap Baldwin kepada asistennya melalui telepon.

***

Elaine seperti biasa pergi ketoko bunga bibi Hannah. hari ini mereka sibuk mempersiapkan bunga bunga pesanan untuk pernikahan.

"bibi semua sudah siap"

"iya Elaine, berikan alamatnya kepada Evrard"

"baik bibi"

Evrard pemuda tampan dan ramah anak pemilik pick up yang selalu bibi Hannah gunakan saat ada pengiriman dalam jumlah banyak.

"bagaimana kabarmu?" tanya Evrard seraya menerima secarik kertas berisi alamat dari Elaine.

"seperti yang kamu lihat, aku baik. bagaimana denganmu?"

"aku tidak pernah baik jauh darimu" jawab Evrard jujur sambil tertawa.

"aku pergi dulu, jaga dirimu".tambahnya

"hati - hati jaga bunga- bungaku dengan baik"

"baik nyonya"

Mereka berteman baik semenjak Elaine bekerja dengan bibi Hannah. tak dapat dipungkiri jika Evrard menaruh hati kepada Elaine, wanita dengan paras cantik dan tubuh indah ditambah dengan sikapnya yang ramah.

"kapan kau pergi"

"lusa bibi, aku tidak ingin terlalu lama meninggalkan toko ini dan bibi sendirian"

"kamu paling bisa membuat bibi terkesan"

bibi Hannah teringat pertemuan pertamanya dengan Elaine. saat itu Elaine kebingungan mencari tempat tinggal. hingga akhirnya bibi Hannah mengajak Elaine menemui paman Marius ayah Evrard, untuk menyarikan Elaine tempat tinggal. paman Marius dengan senang hati menerima Elaine, ia mengontrakkan rumah lamanya kepada Elaine dengan harga cukup murah.

"bibi mau oleh oleh apa saat aku kembali lagi nanti?"

"bibi ingin oleh oleh yang istimewa. bawakan bibi calon pendamping hidupmu." goda bibi Hannah

"ahh.. ayoolah bibi, tidakkah kau lihat aku sedang serius."

"bibi hanya ingin kau pulang dengan ceria nanti Elaine, bibi hanya ingin kau tidak lagi teringat kenangan buruk mu. ingat Elaine, jangan terlalu difikirkan itu hanya akan menyakiti dirimu" ucap bibi Hannah menasihati.

"iya bibi, aku akan selalu mengingat pesanmu."

"segerahlah kembali nanti, bibi akan merindukanmu"

"ayolah bibi ini tidak akan lama jangan melebih - lebihkan." canda Elaine

"kamu selalu seperti itu, tidakkah kau akan merindukan bibi" protes bibi Hannah

"aku akan selalu merindukan bibi. Bibi sudah seperti orang tuaku, dan yang pasti aku akan merindukan bunga - bunga cantikku ini" jawab Elaine seraya mencium buket mawar putih ditangannya.

Elaine sangat menyukai mawar putih. hanya mawar putih satu satunya kenangan indahnya dengan ayahnya. Ayah Elaine pergi sejak saat Elaine berusia 9 tahun, kala itu ia masih duduk di bangku kelas 3 sd.

FLASH BACK ON

Elaine ingat saat ulang tahunnya 27 agustus 2004, ayahnya mengajak Elaine pergi ke wahana bermain bersama mendiang ibunya.

"kamu mau kado apa dari ayah?"

"Elaine mau itu" jawabnya sambil menunjuk sebuah toko bunga.

"kamu menginginkan bunga" tanya ibunya

"apakah putri kesayangan ayah menyukai bunga"

"Elaine mau itu"

saat memasuki toko Elaine mengambil satu tangkai mawar putih.

"hati hati Elaine jangan merusak bunga bunga jaga sikap" nasihat ibunda Elaine.

"gadis kecil yang manis, apakah kamu menyukainya" tanya pemilik toko yang dijawab Elaine kecil dengan anggukan.

"ambillah, bibi berikan untukmu, kelak jadilah seperti mawar putih ini"

hanya itu kenangan indah yang Elaine ingat dari ayahnya. mawar putih adalah kado terindah dan kado terakhir yang Elaine terima dari ayah kandungnya.