"Lalu apa yang harus Als lakukan saat ini Mbak? Rasanya Als sudah tidak sabar untuk mengatakan bahwa Sakala adalah anak kandung Als," ucap Dallas merasa bingung dengan rencana selanjutnya.
"Seperti yang mbak bilang tadi, kamu dekati dulu Sakala, berikan kasih sayang dan perhatian yang tulus padanya. Setelah Sakala merasakan kasih sayangmu, sampai ia merasa membutuhkanmu, mbak yakin ketika kamu akan mendekati Syafana, kamu akan mendapat dukungan dari Sakala," tutur Daisya.
Sejenak Dallas berpikir, apa yang diusulkan sang kakak ada benarnya. Dia tidak mungkin tiba-tiba mengakui kalau Sakala adalah darah dagingnya, karena bagaimanapun Syafana pernah ia kecewakan dahulu, jadi tidak akan segampang itu Syafana memberikan ruang pada Dallas untuk mengakui bahwa Sakala adalah darah dagingnya.
***
"Bagaimana, apakah ada hasil yang menggembirakan?" tanya Dallas pada seseorang di ujung telpon.
"Kami menemukan sebuah fakta bahwa perempuan itu tinggal berdua dengan seorang anak laki-laki sekitar 18 tahun. Di samping rumahnya berdiri sebuah butik sederhana bernama Butik Syafana. Kata tetangganya perempuan itu sudah tinggal di rumah peninggalan nenek dan kakeknya sejak sembilan belas tahun yang lalu dalam keadaan hamil."
Orang di dalam sambungan telpon itu memberikan laporan terkait hasil pengintaiannya selama dua hari ini atas perintah Dallas. Dan hasilnya sungguh mencengangkan.
"Apakah ada informasi, di mana suami perempuan hamil itu ketika dia pertama kali menginjakkan kaki di rumah peninggalan nenek dan kakeknya itu?" korek Dallas lagi sangat penasaran.
"Salah satu tetangganya mengatakan bahwa perempuan itu janda. Suaminya sudah meninggal saat dia mengandung."
Laporan terakhir yang diberikan orang suruhannya, seketika membuat Dallas lemas tidak berdaya. Demi keselamatan dirinya dari fitnah warga setempat, Syafana rela berbohong dan menutupi fakta sebenarnya bahwa dirinya sudah meninggal.
"Ya Allah, kamu sampai mengakui bahwa aku sudah meninggal. Maafkan aku, Sya. Aku sudah membuat hidupmu hancur serta dalam kesusahan," sesalnya seraya menangis.
"Baiklah, laporannya sudah saya terima. Jangan lupa kirimkan hasil bidikkanmu." Bunyi klik terdengar sebagai tanda bahwa panggilan itu telah berakhir.
Dallas meremat kepalanya yang plontos, semua laporan dari orang suruhannya sungguh mencengangkan.
"Ting."
Sebuah notifikasi WA kembali berbunyi, orang suruhan Dallas mengirimkan beberapa foto ke dalam WA nya.
Dallas segera membuka pesan itu, dan hasilnya kembali mencengangkan. Sebuah foto kebersamaan Syafana dengan Sakala terpampang jelas di sana. Untuk sejenak Dallas mematung menatap foto kebersamaan Syafana dan Sakala yang begitu dekat dan hangat.
Dallas menangis, ia membayangkan betapa dulu Syafana sangat menderita ketika di sampingnya tidak ada tangan kekar seorang pria untuk sekedar berpegangan.
"Maafkan aku Sya, maafkan papa Sakala. Papa telah berdosa pada kalian. Kini, papa telah menerima karmanya, papa merasakan kesepian sepanjang hari. Papa menyesal, sungguh menyesal," desah Dallas tidak pernah berakhir penyesalannya.
Setelah menerima laporan dari dua orang suruhannya. Dallas kini yakin bahwa Syafana saat ditalak 19 tahun lalu, dia dalam kondisi mengandung darah dagingnya.
Lalu apa yang akan Dallas lakukan setelah ia meyakini bahwa Sakala merupakan darah dagingnya?
Dallas kembali menjalankan rutinitas harian. Walau hidupnya selalu dilanda kesepian, akan tetapi kini ia kembali bersemangat, sebab ada orang yang akan ia perjuangkan agar bisa kembali bersama, minimal ia berjuang dulu, mengenai hasilnya Dallas hanya bisa pasrah saja.
"Jika kami memang berjodoh, aku yakin Tuhan akan memberi jalan untuk kami bisa bersama, walaupun jalan yang akan aku lalui berliku dan berlubang," gumam Dallas penuh harap.
***
Penemuan Dallas di kota Cikaracak, sudah sampai di telinga sang kakak, Daisya. Hal ini membuat Daisya bersyukur.
"Apa Mbak bilang, Syafana memang menyembunyikan identitas Sakala dengan mengikutkan nama Sakala ke dalam kartu keluarga orang tuanya. Mbak sudah ada firasat bahwa anak yang pernah Mbak mimpikan itu, merupakan petunjuk untukmu bahwa kamu memiliki darah daging dari Syafana." Daisya nampak bahagia mendengar kabar terbaru dari hasil pengintaian orang-orang Dallas sejauh ini.
"Tapi jalanmu masih berliku Als. Kamu masih harus melewatinya, tidak gampang meluluhkan hati seorang wanita yang sudah terluka. Sudah mbak bilang dekati dulu anaknya, baru ibunya," saran Daisya membuat Dallas sedikit tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Esther Lestari
jangan salahkan Syafana yg mengatakan kalau kamu sudah meninggal Dallas.
salahkan dirimu yg mengambil keputusan talak
2025-03-13
8
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semua orang pernah berbuat salah. bukan berarti tak akan ada pintu maaf
2025-03-29
1
gia nasgia
Kurasa semua orang tahu penderitaan Safana akan setuju dgn keputusan yg di ambil Safana
2025-03-15
3