Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan

     Tes pertama telah usai, para calon siswa bintara yang sudah lolos tes pertama, diberi arahan sedikit untuk tes kedua yang akan dilaksanakan tiga minggu kemudian.

     "Kalian yang lolos di tes pertama, kami harapkan rajin berlatih fisik maupun akademik. Semoga kalian sukses di tes berikutnya. Semangat." Salah satu panitia penyelenggara bintara memberikan sedikit ulasan agar para calon siswa bintara PK tahun ini berlatih dan punya semangat tinggi.

     Ada senyum bahagia di balik tembok sebuah ruangan. Kapten Dallas menatap ke arah para calon bintara atau disingkat Caba, terutama pada sosok Sakala. Sebuah doa dan harap selalu ia panjatkan, agar Sakala lulus Caba PK tahun ini.

     Meskipun Kapten Dallas belum bisa memastikan siapa Sakala sebenarnya dan apa hubungan dirinya dengannya. Namun, hati kecil Kapten Dallas berkata, seperti ada ikatan batin yang kuat antara dirinya dan Sakala.

     "Hari ini, aku harus bisa mengikuti ke mana Sakala pulang. Mumpung masih siang dan aku tidak disibukkan dengan pendaftaran bintara kali ini." Hati Dallas girang, karena hari ini dia bisa mengikuti ke mana Sakala pulang.

     Setelah mengikuti arahan, para calon siswa bintara dibubarkan. Mereka yang lolos akan kembali ke kesatuan Ajenxxx untuk tes selanjutnya tiga minggu kemudian.

     Sakala merasa lega, ia melihat jam di tangannya. Sontak Sakala ingat akan pesan sang mama. Jika pulang tes masih siang, sang mama berpesan untuk menengok emak dan abahnya di kota Bdg.

     Sakala menuju parkiran motor, setelah itu ia segera melajukan motornya meninggalkan pelataran kesatuan Ajenxxx menuju alamat emak dan abahnya.

    Tidak mau ketinggalan, Dallas pun segera melajukan mobilnya dan keluar dari gerbang kesatuan. Ia berusaha mengikuti ke mana Sakala pergi.

     "Harusnya tadi aku pakai motor menuju kantor, supaya bisa mengikuti Sakala lebih cepat," sesalnya merasa takut Sakala yang menggunakan motor tidak bisa ia ikuti.

     Tapi sejauh ini Dallas bersyukur, motor Sakala masih bisa ia ikuti. Terlebih kini Sakala tiba-tiba saja menghentikan motornya di depan kios buah. Terlihat Sakala menuruni motornya dan membeli buah-buahan yang saat ini sedang musim.

     "Sakala membeli buah, kira-kira dia mau ke mana setelah ini? Sepertinya dia tidak sedang menuju ke kota Cikaracak sesuai alamatnya sekarang." Dallas menajamkan penglihatannya menuju ke mana Sakala pergi, dia tidak ingin kehilangan jejak Sakala.

     Dallas buru-buru menyalakan kembali mesin mobilnya dan mengikuti kembali motor Sakala yang mulai melaju.

     Kini motor Sakala berbelok ke arah kanan, Dallas terus mengikuti jalan yang Dallas lalui. Lama-kelamaan Dallas seakan kenal jalan yang dilalui Dallas, seperti jalan yang sama yang Dallas lalui ketika ia menuju ke alamat rumah orang tua Syafana.

     "Apakah aku tidak salah lihat? Sakala juga melewati jalan ini, jalan yang menuju ke alamat rumah orang tua Syafana. Aku tidak boleh kehilangan jejaknya, aku harus pastikan Sakala ke rumah siapa." Dallas masih terus berbicara sendiri dengan mata yang terus fokus pada motor Sakala.

     Motor Sakala akhirnya berhenti di sebuah rumah. Rumah yang selama beberapa tahun setelah perceraiannya dengan Dista, sering ia kunjungi demi sebuah maaf dari Syafana maupun kedua orang tuanya.

     "Aku tidak salah lihat, benarkah Sakala menuju rumah kedua orang tua Syafana? Jadi, Sakala merupakan anak dari Pak Syakir, bapaknya Syafana?" Otak Dallas masih berputar-putar tentang Sakala anak Pak Syakir dan Syafana yang sama-sama memiliki ayah yang bernama Pak Syakir.

     "Kalau Sakala berkunjung ke rumah ini, itu artinya ...."

***

    Setelah menemukan sebuah penemuan yang baginya sangat mencengangkan, Dallas segera pulang menuju rumah sang kakak. Dallas merasa harus segera melaporkan penemuan terbarunya kepada sang kakak, sebab selama ini sang kakak memang tempatnya curhat dan pengertian.

     "Als, kamu? Bagaimana kabar hari ini?" Daisya menyambut kedatangan Dallas yang terlihat sedikit berbeda.

     "Kamu terlihat lebih berseri daripada kemarin Als, ada apa nih? Apakah ada kabar baik?" lanjut Daisya penasaran.

     "Ke mana Amira dan Lala, Mbak?" Dallas bukan menjawab, ia justru menanyakan dua keponakannya.

     "Lala sebentar lagi pulang kuliah, kalau Amira baru saja bobo siang. Mas Ferdi masih belum pulang. Ayo masuklah, mbak punya makanan favorite buat kamu." Layaknya anak kecil, Dallas begitu senang saat sang kakak menawarinya makanan favoritnya.

     "Sebentar, ya. Mbak mau ke dapur dulu." Daisya meninggalkan Dallas sejenak di ruang tamu. Daisya menuju dapur, di sana ia sudah disambut Bi Asti.

     "Bi Asti tolong siapkan satu mangkok tomyam buat adik saya. Jangan lupa jus mangga tanpa gulanya satu, ya."

     "Baik, Non," patuh Bi Asti segera melaksanakan tugas dari Daisya. Daisya kembali ke ruang tamu menghampiri Dallas.

     "Als, makanan favorit kamu sedang disiapkan Bi Asti. Sekarang sambil menunggu makanannya, coba ceritakan apa yang mau kamu ceritakan ke Mbak. Sepertinya kali ini berbeda dari biasanya, ada bau-bau kebahagiaan," goda Daisya mencoba menebak.

     Dallas mulai menceritakan penemuannya hari ini tentang Sakala, tanpa terlewat. Daisya manggut-manggut berusaha mencerna cerita Dallas.

     "Jadi, Sakala pergi ke rumah orang tua Syafa? Apakah Sakala adiknya Syafa? Tapi, kenapa mukanya mirip banget sama kamu? Mbak jadi bingung," ujar Daisya menanggapi cerita Dallas mengenai penemuannya hari ini yang cukup mencengangkan.

     "Itu dia Mbak, kalau Sakala memang adik kakak dengan Syafana, tapi kenapa wajahnya justru mirip banget dengan Als? Als sampai berpikir jangan-jangan Sakala adalah darah daging Als, tapi Syafana mendaftarkan Sakala ke dalam kartu keluarganya Pak Syakir," simpul Dallas.

     Daisya termenung beberapa saat, diapun berpikir yang sama dengan adiknya. Menurut firasatnya, Sakala adalah darah daging Dallas yang dimasukkan ke dalam kartu keluarga ayahnya Syafana.

     "Als merasa semakin bersalah, Mbak. Syafana sampai memasukkan Sakala ke dalam kartu keluarga ayahnya. Als berdosa sama mereka, terutama pada Sakala." Air mata Dallas kembali tumpah mengenang betapa menderitanya Syafana saat melahirkan dan membesarkan Sakala waktu itu.

    "Kamu harus tenang Als. Sekarang kunci itu sudah mulai terbuka, tinggal kamu perlahan memasukinya dengan penuh kehati-hatian. Kamu mulai dekati Sakala, ambil hatinya dan buat dia simpatik padamu. Curahkan segala kasih sayangmu padanya. Tanpa ditanya, walaupun Sakala mengakui di dalam kartu keluarganya merupakan anak dari Pak Syakir, tapi Mbak yakin 1000 persen kalau Sakala adalah darah dagingmu," pungkas Daisya penuh keyakinan.

Terpopuler

Comments

ipeeeeehhhhhh

ipeeeeehhhhhh

oohh trnyataa emang dl.sengaja Sakala daftar Catam wlwpun dia lulusan Sma, krn ingin merintis dr bawah......maaf ya thor di awal aku sempet protes

2025-03-24

2

Esther Lestari

Esther Lestari

satu pintu rahasia sudah terbuka Dallas. semangat untuk mencari kebenarannya

2025-03-13

4

gia nasgia

gia nasgia

Akhirnya teka teki safana mulai terjawab

2025-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!