Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala

     Daisya masih berada di rumah Dallas, ia tidak tega meninggalkan adik semata wayangnya bersedih. Kehadirannya bersama Amira, sedikit banyak bisa menghibur kesedihan Dallas.

     Mereka kini berada di meja makan, Daisya tadi menyiapkan makanan untuk Dallas. Hanya cukup membuat ayam goreng dan capcay yang dibuat Daisya tanpa susah payah.

     "Lalu mengenai anak yang mirip kamu itu bagaimana, apakah kamu ada firasat tentang dia? Dulu, 13 tahun lalu saat kamu akan menikahi Dista, Mbak pernah bermimpi bertemu dengan seorang anak kecil yang mirip kamu, lalu di dalam mimpi itu dia menghampirimu dan memanggil kamu papa, apakah kamu masih ingat?" ungkit Daisya mengenai mimpinya beberapa tahun lalu.

     "Ya, Als masih ingat, Mbak. Lalu apa maksud Mbak?" Dallas seakan kosong dan tidak paham dengan apa yang diobrolkan sang kakak, saking pikirannya sudah mumet memikirkan dirinya yang belum move on dari Syafana.

     "Baiklah, alangkah lebih baiknya kita makan dulu." Daisya paham, terlebih di meja makan ini tidak hanya dirinya dan Dallas, ada Amira yang tidak boleh sembarangan mendengar pembicaraan tentang orang dewasa.

     Setelah mereka makan, Amira terlihat mengantuk dan mengajak pulang. Tapi Daisya membujuknya supaya Amira tidur di pangkuannya.

     "Amira tidur saja di pangkuan bunda. Nanti setelah Amira lelap, kita pulang ke rumah, ok," bujuknya. Amira mengangguk. Tidak lama kemudian, Amira mulai tertidur.

     Dallas dan Daisya melanjutkan kembali obrolan mereka yang tertunda tadi di meja makan.

     "Mimpi Mbak kalau dikaitkan dengan Catam yang kemarin kamu bilang gugur itu, yang wajahnya mirip kamu, apakah kamu tidak punya firasat bahwa mimpi dan Catam itu sebuah petunjuk?" singgung Daisya sembari menatap Dallas tajam.

     Dallas termenung sejenak, ia berpikir. Semua ucapan Daisya, ia susun kembali bagai sebuah puzzle yang acak-acakan. Setelah merasa tersusun, Dallas menghela nafasnya dalam. Ia seperti menemukan sebuah petunjuk atas ucapan kakaknya itu.

     "Iya, Mbak, Als ingat. Catam yang gugur kemarin yang mirip dengan Als itu, sepertinya petunjuk buat Als. Anehnya Als pun merasa, dia begitu dekat dengan Als." Dallas mengakui.

     "Kenapa tidak kamu mulai cari tahu dari dia saja, Als? Mbak rasa tidak ada salahnya diam-diam kamu buntuti dia, di mana kediamannya." Daisya kembali memberi usul.

     "Iya, Mbak. Als memang berencana seperti itu. Tapi sepertinya harus menunggu dia daftar bintara dulu. Als baru bisa menjalankan rencana itu. Tapi, sebetulnya ada yang aneh dengan Sakala," ungkap Dallas.

     "Sakala, siapa Sakala?"

     "Sakala, Catam yang kemarin gugur yang wajahnya mirip Als," ujar Dallas.

     "Kenapa dengan dia, aneh kenapa?" Daisya penasaran.

     "Als merasa bingung dengan nama ayah Sakala. Ayah Sakala di kartu keluarganya mirip dengan ayah Syafana."

     "Siapa namanya?" Daisya semakin penasaran dan ingin segera mendengar apa yang akan dikatakan Dallas.

     "Nama ayah Syafana dan Sakala adalah sama-sama Syakir. Als menduga mungkin kebetulan sama. Nama Syakir juga banyak dimiliki orang lain. Tapi, anehnya lagi kenapa wajahnya begitu mirip dengan Als?" ungkap Dallas.

     "Begitu, ya? Kamu tahu nama ibunya Syafana siapa, dan ibunya Sakala siapa?" tanya Daisya penasaran.

"Als kurang tahu nama ibunya Syafana, karena dulu Als tidak dikenalkan nama ibunya. Als hanya tahu nama bapaknya saja. Sedangkan ibunya Sakala adalah Mak Sarma Lela, dan ayahnya Syakir," jelas Dallas.

Daisya manggut-manggut berusaha mencerna ucapan Dallas.

"Andai saja kamu tahu nama ibunya Syafana siapa, mungkin saat ini kita tidak kebingungan seperti ini," balas Daisya yang diangguki Dallas.

Daisya akhirnya pulang, karena waktu semakin sore dan suaminya sebentar lagi pulang dari pekerjaannya.

"Als, mbak harus pulang. Lagipula Amira nyenyak banget dalam gendongan." Daisya berpamitan.

"Biar Als antar, Mbak."

"Tidak usah. Biarkan saja Mbak jalan kaki. Lagipula mbak bawa gendongan untuk menggendong Amira. Baiklah, mbak pulangnya. Kamu jangan sedih-sedih lagi. Assalamualaikum," pamit Daisya diantar Dallas sampai pintu depan.

Setelah Daisya dan Amira pulang, suasana rumah Dallas kembali sepi. Dallas kembali larut dalam renungan.

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Sebenerna kasian sih, tapi kesel 😄

2025-03-20

1

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

jadi begitulah kisahnya.

2025-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!