Bab 16 Kesedihan Dallas

     "Saka, jangan lupa selain latihan psikotes, fisiknya juga dilatih," peringat Dallas sebelum mereka berpisah.

      "Baik, Pak." Sakala menghampiri motornya setelah ia berpamitan pada Dallas.

     Dallas menatap kepergian Sakala sampai motornya tidak lagi terlihat. Kini, Dallas akan kembali ke rumah, menapaki hari-hari sepi bersama bayang-bayang Syafana.

     "Benarkah aku memiliki anak dari Syafana? Lalu kalau benar, bagaimana caranya aku bisa bertemu dengannya?" tanya Dallas pada dirinya sendiri.

     Mobil Dallas pun melaju meninggalkan halaman kafe.

     Tiba di rumah, Dallas hanya akan melewati hari-hari sepi. Dia kembali bersedih. Yang bisa menghiburnya hanyalah sebuah vidio rekaman pernikahan siri dengan Syafana, yang selalu ia putar dari kamera digital miliknya.

     "Aku mencintaimu Sya. Harus dengan cara apa agar aku bisa mengetahui apakah dirimu sudah menikah lagi atau tidak? Aku hanya ingin meyakinkan. Kalau memang dirimu sudah menikah lagi, aku rela asal kamu bahagia. Tapi, ijinkan aku bertemu kembali denganmu Sya, aku ingin mendapat jawaban pasti darimu." Tangis Dallas pecah bersama rekaman vidio pernikahan sirinya yang terus diputar.

     "Assalamualaikum. Als."

     Suara seseorang mengucap salam tidak Dallas gubris. Daisya mendatangi rumah Dallas bersama salah satu anaknya yang paling kecil, yaitu Amira.

     Jarak rumah Daisya dengan rumah Dallas hanya dipisahkan satu gang atau jalan saja. Sehingga Daisya sering mengunjungi Dallas, begitupun Dallas sering berkunjung ke rumah Daisya sekalian menengok keponakan-keponakannya.

     "Bunda, di mana Om Als, kenapa tidak menjawab salam kita?" tanya Amira gemas.

     "Kita ke dalam saja, yuk. Sepertinya Om Als sedang di kamar mandi," duga Daisya seraya berjalan menuju ke dalam melewati ruang tengah. Sayang sekali Dallas tidak ada di sana.

     "Bunda, sepertinya Om Als ada di lantai atas, Amila mendengar suara dari atas. Ayo, kita ke atas," ajak Amira dengan logat bicara khas anak kecil yang lucu dan menggemaskan.

     "Ayo." Daisya menuntun lengan Amira, lalu mereka berdua berjalan menaiki tangga.

     Tiba di atas, betul juga apa yang dikatakan Amira. Ada suara alunan musik gending dan suara dari beberapa orang. Daisya menduga, Dallas sedang menyalakan televisi.

     "Suttt, Om Dallas ada di beranda tengah, lihat itu," tunjuk Daisya pada sosok yang masih berbaju PDH dengan jaket loreng di luarnya.

     "Pelan-pelan," instruksi Daisya pada Amira. Amira si gadis kecil lima tahun itu patuh, dia mengikuti bundanya berjalan menghampiri Dallas.

     "Saya terima nikah dan kawinnya Syafana Binti Syakir dengan mas kawin tersebut tunai." Terdengar suara lantang saat Dallas mengikrarkan ijab qabul saat menikahi Syafana secara siri.

     Pernikahan itu sangat sederhana, hanya disaksikan Penghulu, dua saksi dan wali nikah serta beberapa orang dari pihak perempuan.

     Daisya menyaksikan vidio yang disetel berulang-ulang oleh Dallas. Di sana bukti vidio pernikahan siri Dallas dengan seorang perempuan muda, yang Daisya kenal sebagai Syafa. Daisya sudah mengenal Syafa, karena sudah dua kali pernah dikenalkan Dallas padanya.

     "Mbak, kenalkan Syafa, dia pacar aku. Nanti setelah aku selesai pendidikan, aku akan menikahinya," celoteh Dallas kala itu, 19 tahun yang lalu. Bayang-bayang ketika Dallas memperkenalkan Syafa, kembali terngiang-ngiang di telinga Daisya.

     Daisya ikut terharu dan iba menyaksikan Dallas betapa sedih dan hancurnya ketika menyaksikan vidio kenangan itu. Dallas pun saat ini tengah menangis. Dia tidak sadar bahwa di belakangnya sudah ada Daisya dan Amira.

    "Als, kami datang," sapa Daisya seraya meraba bahu Dallas. Dallas tersentak, tubuhnya memutar melihat ke arah Daisya yang berhasil mengejutkannya.

     "Om Als. Om Als menangis, ya? Ihh, Om Als cengeng kayak Amila," ejek Amira tanpa dosa.

     "Mbak Dais, Amira? Kapan kalian datang. Ya ampun, Als minta maaf, Als tidak tahu kalian datang," ucap Dallas gugup sembari mengusap air matanya agar kering.

     "Duduklah, Als. Buat dirimu setenang mungkin. Mbak tahu kamu sangat sedih." Daisya dengan penuh pengertian menyuruh kembali Dallas duduk.

     Dallas meraih kamera digitalnya lalu mematikan vidio rekaman itu. Tangisnya kini reda karena ada Daisya dan Amira. Dengan polosnya Amira menaiki sofa, lalu duduk di pangkuan Dallas.

     "Amira, jangan ganggu dulu Om nya. Sini, duduk di samping bunda, soalnya bunda mau ngobrol serius dengan Om Als," cegah Daisya. Amira merengut, ia kecewa. Baru saja duduk di pangkuan Om tersayangnya, Daisya sudah mengusirnya.

     "Amira bisa main dulu di ruang permainan, atau duduk di sofa samping bunda. Boleh, ya, Sayang?" mohon Daisya dengan lembut.

     Amira turun dari pangkuan Dallas dengan terpaksa. Walau demikian, bocah imut itu patuh dan duduk di sofa samping bundanya. Amira memainkan boneka yang sudah dipajang di sana.

     "Jadi, yang barusan itu vidio rekaman pernikahan siri kamu bersama Syafana?" Dallas mengangguk dengan wajah yang begitu sedih.

     "Lalu hari ini kenapa, apakah ada kabar terbaru?" Daisya penasaran.

     "Hari ini Als bertemu Syafana, Mbak. Kami tidak sengaja bertemu setelah sekian tahun, di trotoar simpang empat swalayan. Dia terjatuh di atas trotoar yang memang licin karena gerobak tahu."

     "Lalu Als hentikan mobil tepat di sampingnya dan Als ingin membantunya. Namun setelah perempuan itu sudah berada di dalam mobil, ternyata perempuan itu Syafana," cerita Dallas mengenang pertemuan dirinya dan Syafana untuk pertama kali setelah sekian tahun berpisah.

     "Yang benar, serius kamu?" Daisya bertanya dengan nada tidak percaya.

     "Benar, Als serius. Bahkan Als berhasil mengantar Syafa ke rumah orang tuanya. Di sana seperti biasa, Als mendapat penolakan dari bapaknya Syafa. Dan sedihnya lagi, menurut bapaknya, Syafa sudah menikah lagi. Hancurnya hati Als ketika mendengar Pak Syakir mengatakan itu," tutur Dallas kembali berkaca-kaca.

     "Als, kamu harus sabar dan kuat. Kalau Syafa benar sudah menikah, kamu harus berusaha ikhlas. Mungkin baik Syafa maupun kamu, memang tidak ditakdirkan jodoh," hibur Daisya seraya mengusap bahu Dallas pelan.

     "Tapi, Als belum yakin Mbak, sebelum Als menemukan bukti sendiri bahwa Syafa benar-benar sudah menikah."

     "Lantas, kamu mau cari bukti ke mana? Kenapa tadi saat Syafa di rumah orang tuanya, kamu tidak coba buntuti dia ke rumahnya. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah benar Syafa sudah menikah atau belum," usul Daisya.

     "Als pun ingin melakukan itu, sayangnya hari ini Als sangat sibuk. Dan dihari yang sama Als harus bertemu dengan salah satu casis yang gugur kemarin. Jadi, Als tidak bisa mengikuti Syafa." Dallas terdengar menyesal ketika harus gagal mengikuti Syafa pulang dari rumah orang tuanya.

     "Rumit juga hidupmu Als. Mbak tidak bisa membantumu. Mbak hanya bisa mendoakan supaya kamu cepat move on dan memiliki pendamping hidup lagi," ujar Daisya memberikan semangat untuk sang adik.

     Dallas menghembus nafas kasar seraya bergumam, "Apakah aku benar-benar memiliki darah daging dari Syafana?" Daisya menatap tajam ke arah Dallas.

     "Jalan satu-satunya adalah buntuti Syafana."

     Dallas menggeleng, sebab tidak mungkin dirinya bisa kembali bertemu dengan Syafa dan mengikutinya pulang.

Terpopuler

Comments

enungdedy

enungdedy

ini kakanya Dallas koq anaknya msih kecil2 sih...Dallas aja nikah sm Dista udh belasan tahun

2025-03-16

3

Atik R@hma

Atik R@hma

benerjg als saran mbmu, buntuti si syafana😂😂

2025-02-25

3

3sna

3sna

ini peryataan thor bukan pertanyaan.kok ada tanda baca ????

2025-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!