Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala

    "Dia sudah pergi, Pak?" Syafa bertanya dengan rinai wajah yang muram. Kemunculan Dallas yang tiba-tiba setelah 19 tahun berlalu, kini seakan mengungkit kisah lama.

     Dallas yang tiba-tiba menalaknya di dalam sambungan telpon tanpa menjelaskan kenapa alasannya. Mata Syafa sembab, karena ia tadi sempat menangis. Karena rasa bencinya terhadap Dallas kembali menguap akibat pertemuan tanpa sengaja ini.

     "Sudah. Dia sudah pergi. Dia tahu kamu memiliki anak. Dia menuntut anak yang telah kamu lahirkan, dia menuntut kamu jangan sembunyikan darah dagingnya."

     Syafa terhenyak mendengar apa yang disampaikan Pak Syakir. Kenapa Dallas tahu dia memiliki anak, sementara dirinya dulu saat dalam sambungan telpon, tidak sepatah katapun mengungkapkan bahwa dia sedang hamil. Syafa justru tidak sempat mengatakan dirinya hamil, karena Dallas terlanjur menalaknya.

     "Tidak, Pak. Dia tidak tahu kalau Syafa mengandung. Bahkan ketika dia menalak Syafa lewat sambungan telpon, Syafa tidak keburu memberitahu dia, sebab dia keburu menalak Syafa," jelas Syafa dengan wajah gelisah.

     "Dia tidak ada hak menuntut seperti itu, karena dia sudah menalak Syafa." Syafa menghembuskan nafasnya kasar. Dia mempertanyakan kenapa dia kembali dipertemukan dengan Dallas disaat hati dan jiwanya mulai tenang.

     "Kalau begitu, Syafa harus segera kembali, Pak, Bu. Sepertinya keberadaan Syafa di sini sudah tidak aman. Syafa minta maaf kalau Syafa harus kembali pulang ke Cikaracak." Syafa tergesa, meraih tasnya yang tadi ia gantung di atas paku.

     "Jangan tergesa-gesa. Kamu tenangkan diri dulu. Kamu makan dan minum dulu, setelah itu kamu bisa pulang dengan hati tenang. Kalau sekarang mau langsung pulang, tidak menutup kemungkinan dia masih menunggu kamu di depan jalan itu," bujuk Pak Syakir menyadarkan Syafa.

     Syafa tersentak, benar apa yang dikatakan bapaknya, bisa saja Dallas masih mengawasinya di depan dan sengaja menunggunya.

     "Baiklah, Pak. Syafa akan ikuti saran Bapak. Syafa pun takut, kalau dia ternyata menunggu di depan jalan itu." Syafa setuju dengan saran bapaknya, untuk menunda kepulangannya satu jam ke depan.

     Satu jam kemudian, Syafa pun bersiap untuk kembali pulang, meskipun hatinya masih dilanda was-was.

     Syafa berpamitan dan memasuki grab yang sudah menjemputnya.

     Kini beralih ke Dallas. Sepanjang jalan Dallas masih memikirkan seputar pertemuannya dengan Syafana tadi di trotoar simpang empat. Awalnya Dallas tidak menyangka kalau perempuan yang terjatuh di trotoar itu adalah Syafa.

     Dallas terhenyak, ternyata Syafa kini sudah berhijab dan semakin bertambah umur, Syafa semakin cantik dan anggun. Wajahnya menyiratkan sebuah ketenangan dan kedamaian sebelum sadar kalau yang menolongnya adalah Dallas. Namun Syafa berubah muram, ketika dia tahu siapa orang yang telah menolongnya.

     "Kamu semakin cantik dan anggun Sya. Aku sungguh menyesal karena telah menghempasmu dahulu hanya karena menuruti ego orang tua. Aku sungguh menyesal. Dan sepertinya apa yang dikatakan bapakmu benar adanya, rupanya kamu sudah menikah. Tapi, kalau kamu memang sudah menikah, kenapa kalian tidak pergi bersama saat mau mengunjungi orang tuamu?"

     Dalam hati Dallas terus berpikir tentang benarkah Syafa sudah menikah. Dan apakah benar dari hasil pernikahan siri dirinya 19 tahun lalu, Syafa saat itu sedang mengandung ketika ia menalaknya?

     "Apakah kabar yang akan diberikan Syafa kala itu adalah tentang kehamilannya?" Pikiran Dallas masih berputar-putar seputar Syafa dan kehamilannya 19 tahun lalu.

     Meskipun Dallas pikirannya masih kalut dan kusut karena memikirkan Syafana, Dallas segera memacu mobilnya menuju sebuah tempat yang ia janjikan untuk bertemu seseorang.

     Mobil Dallas tiba di sebuah kafe yang ia janjikan. Dallas segera keluar dari mobilnya setelah diparkir dengan benar.

     Dallas menunggu di luar kafe lalu menghubungi nomer orang yang akan ditemuinya. Namun, belum sampai Dallas menghubungi, orang yang dimaksud tiba-tiba sudah tiba di depannya.

     "Pak." Orang itu menyapa seraya menyalami Dallas setengah ia cium di dahinya. Dallas terharu saat tangannya hampir saja menyentuh dahinya. Selama hidupnya Dallas belum merasakan diperlakukan layaknya seorang ayah oleh makhluk yang bernama anak.

     "Kita masuk dan makan. Nanti di dalam kita sambil membicarakan pendaftaran bintara yang akan kamu jalani nanti," ujarnya mengajak orang yang ditemuinya itu ke dalam restoran.

     Sakala, orang yang ditemui Dallas adalah Sakala. Sakala menepati janjinya dan menemui Dallas di depan sebuah kafe yang kini mereka masuki.

     Sakala dan Dallas sudah berada di dalam kafe dan bahkan kini mereka tengah menikmati hidangan yang tadi sempat dipesan.

     Obrolan mereka mengalir begitu saja, sejak makan dan kini mereka menyudahi makan, masih saja mengalir. Sampai pada pertanyaan yang dilontarkan Dallas, yang berhasil membuat Sakala mematung beberapa saat.

     "Kamu sebenarnya anak ke berapa dan siapakah ayahmu?" Pertanyaan ini membuat Sakala berpikir, di dalam kartu keluarga dia merupakan anak kedua dari Mak Sarma dan Pak Syakir. Apakah Sakala harus mengatakan sesuai kartu keluarga atau sesuai fakta.

     "Saya anak kedua dari dua bersaudara. Sementara nama orang tua saya adalah, ibu bernama Mak Sarma Lela. Sementara ayah saya adalah Syakir," jawab Sakala. Untuk sejenak jawaban Sakala cukup membuat Dallas berpikir dalam. Sakala menyebutkan nama Syakir saat menyebutkan nama bapaknya.

     "Syakir? Bukankah itu nama ayahnya Syafa. Apakah mereka hanya kebetulan mirip saja?" renungnya dalam.

     "Kamu saat ini tinggal di mana kalau boleh tahu?" tanya Dallas lagi meyakinkan. Padahal setahunya di dalam alamat yang tertera di dalam data diri Sakala, Sakala menuliskan tempat tinggalnya di Cikaracak.

     "Saya tingga di Cikaracak," jawabnya. Dallas langsung mengangguk dan otaknya kembali bekerja mencocokkan alamat kedua orang tua Syafa dengan alamat tinggal Sakala.

     "Tidak sama. Apakah nama ayahnya hanya kebetulan saja sama?" batinnya masih berusaha mencocokkan.

     "Baiklah, niat saya menyuruhmu menemui saya di sini adalah, saya hanya ingin memberikan soal bekas psikotes dan tes akademik bintara tahun lalu. Kamu pelajari semua, dan berlatih, karena soal seperti ini pasti akan ditanyakan ulang di tes berikutnya," jelas Dallas seraya memberikan kertas bekas yang lumayan tebal.

     "Wah, terimakasih banyak, Pak. Ini akan saya pelajari nanti di rumah." Sakala meraih tumpukan kertas itu dengan senang hati, lalu dimasukkannya ke dalam tas ranselnya.

     "Sayang sekali kemarin kamu tidak hadir saat tes wawancara. Dan terpaksa namamu dicoret dan gugur sebagai Catam. Itu sebenarnya kamu kenapa tidak hadir?" tanya Dallas sangat penasaran.

     "Oh itu. Sebetulnya saya pagi itu memang sudah siap akan pergi. Namun, tiba-tiba saja, mama saya terjatuh dari motor saat ban motor depan menginjak batu, sehingga motor mama jatuh dan menimpa kaki kanan mama sampai mama susah berjalan," jelas Sakala membuat Dallas teringat kembali pada Syafana yang kaki kanannya terlihat sakit, bahkan ia terpincang-pincang saat berjalan.

     "Kenapa kaki Syafana sama persis dengan kaki mamanya Sakala yang tertimpa body motor dan mengenai kaki kanannya?" Dallas masih belum berhenti mencocokkan antara Syafana dengan mamanya Sakala yang diceritakan Sakala.

Terpopuler

Comments

elly fitriyatun

elly fitriyatun

Kenapa gak tggu syafa keluar...ikutin kmana perginya

2025-03-19

4

Sushy

Sushy

ambil rambut nya tes DNA

2025-03-28

2

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

supaya lebih mudah, coba tes DNA aja ya

2025-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!