Bab 14 Syafa Sudah Menikah

     Dallas meraih kantong kresek milik Syafa yang ketinggalan, ia bermaksud mengantarkan kantong kresek yang isinya buah-buahan dan kue-kue.

     "Sepertinya Syafa membelikan oleh-oleh untuk ibu dan bapaknya," duga Dallas seraya melangkahkan kaki dengan pasti menuju depan rumah kedua orang tua Syafa yang dulu setelah perceraiannya dengan Dista, sering ia kunjungi demi mencari informasi tentang Syafana.

     Lalu kini, tanpa sengaja Dallas bertemu Syafana di jalan, seolah semua usaha pencariannya selama ini, akhirnya berhasil juga. Allah sepertinya mengabulkan permohonannya yang sudah belasan tahun dia pinta.

     "Aku akan antarkan kantong ini, semoga saja ini merupakan jalan untukku untuk bisa kembali bersama Syafana, itupun kalau Syafana masih sendiri," gumamnya berharap. Namun ketika membayangkan apabila Syafana sudah menikah, hancur sudah harapan Dallas.

     Langkah kaki Dallas semakin mendekati teras rumah, ia berharap kehadirannya tidak membuat kedua orang tua Syafa marah seperti kedatangan sebelum-sebelumnya.

     Lain dengan Syafana, setelah ia memasuki rumah dan disambut bahagia oleh kedua orang tuanya, Syafana langsung memasuki kamar. Dia termenung di dalam.

     Bu Sarma yang sejak awal melihat Syafa murung, segera mengikutinya, ia merasa heran dengan putri semata wayangnya itu.

     "Sya, kenapa. Tidak biasanya? Ada masalah apa tadi sebelum sampai rumah ibu? Apakah pelanggan baru belum bayar gaunnya?" tanya Bu Sarma khawatir.

     "Tidak, Bu. Tidak ada masalah dengan pelanggan baru. Dia sudah membayar semua gaun." Syafa menjawab diakhiri helaan nafas berat.

     "Lalu, ada masalah apa? Dan itu, kaki kanan kamu kenapa, ibu lihat jalannya sedikit pincang?" Bu Sarma langsung menatap kaki kanan Syafa yang tadi pincang. Semakin besar rasa khawatir Bu Sarma dengan keadaan Syafa seperti itu.

     "Ini tidak apa-apa, Bu. Kemarin kaki kanan kena timpa body motor. Tapi, untungnya Saka segera memanggil tukang urut. Dan alhamdulillah sekarang sakitnya tinggal sedikit, tidak sesakit sebelum diurut," jelas Syafana.

     "Ya ampun, kamu harus hati-hati Sya. Ibu tidak mau melihat kamu sakit seperti ini. Syukurlah kalau sekarang tidak terlalu sakit." Bu Sarma merasa lega mendengar pengakuan Syafa tentang kakinya yang kini tidak terlalu sakit seperti kemarin.

     "Iya, Bu."

     "Bagaimana kabar Saka, kenapa dia tidak ikut sekalian? Sudah lama ibu tidak bertemu cucu ibu," ungkap Bu Sarma rindu dengan Saka.

     "Saka sibuk, Bu. Dia sedang mempersiapkan daftar tentara."

     "Oh, ya? Saka mau daftar tentara? Kenapa cita-citanya justru sama persis dengan pekerjaan ayahnya? Ternyata buah itu benar-benar jatuhnya tidak jauh dari pohonnya. Dan Saka sepertinya mengikuti jejak ayahnya betul. Meskipun sekuat apapun kamu berusaha menghapus tanda atau jejak yang mengingatkan pada ayahnya, tapi ternyata Saka justru memperlihatkan bahwa dia anak seorang Dallas."

     Bu Sarma menyudahi ucapannya dengan sedikit terdengar emosional. Syafa hanya mampu mengelus dada, berusaha menghalau bayang-bayang Dallas yang tiba-tiba kembali mengisi relung hatinya. Padahal mati-matian sejak 19 tahun lalu ia menanamkan rasa benci untuk Dallas. Tapi, kini setelah kurang lebih 19 tahun, Dallas justru hadir dalam hidupnya, membuat luka hati Syafa kembali menganga.

     "Iya, Bu. Saka teguh dengan pendiriannya, dia ingin jadi tentara meskipun Syafa kurang setuju. Padahal kemarin Saka baru saja gugur dari tes tamtama, karena Saka tidak hadir saat tes wawancara," tutur Syafa lagi.

     "Apa, Saka sebelumnya sudah daftar tamtama lalu gagal?" sentak Bu Sarma tidak percaya. Syafa mengangguk.

     "Kalau memang sudah cita-citanya, kamu jangan coba-coba halangi keinginannya. Sepertinya keinginan Saka sudah tertanam sejak dia kecil, dan tidak bisa dihalau lagi. Karena darah ternyata lebih kental dari pada air," lanjut Bu Sarma seakan memperingatkan Syafana, bahwa sekuat apapun Syafana memisahkan Sakala dengan Dallas, hubungan darah yang mengalir dalam tubuh Sakala tidak bisa dipisahkan begitu saja.

     "Syafa paham, Bu. Syafa memang sudah tidak bisa mencegah Saka untuk tidak mendaftar jadi tentara. Keinginan dia begitu kuat."

     "Lalu, bagaimana jika suatu hari kalian dipertemukan lagi, mengingat sudah beberapa kali sejak lima tahun lalu, Dallas berusaha mencarimu? Bahkan dia memohon pada ibu dan bapak untuk diberi tahu di mana keberadaanmu," ungkap Bu Sarma membuat jantung Syafana langsung bergolak kencang. Bu Sarma tidak tahu, baru saja Syafana bertemu orang yang dimaksud.

     "Sudah, Bu. Jangan ingatkan Syafa pada dia. Syafa sudah melupakannya bahkan sudah mengubur jauh-jauh dari lubuk hati Syafa," mohon Syafa sedih.

     "Syafa, ada seseorang di depan mengantarkan ini." Tiba-tiba Pak Syakir menghampiri kamar dan memasukinya, lalu memberikan kantong kresek yang isinya buah-buahan serta kue yang dibeli Syafa tadi di pasar simpang empat.

     Syafa cukup terperanjat, ia teringat Dallas yang mengantar paksanya tadi ke rumah ini. Lalu kantong kresek ini? Wajah Syafa berubah pias dan ketakutan, dia tidak mau bertemu lagi dengan Dallas.

     "Kamu bertemu dia lagi atau kalian sengaja ketemuan?" selidik Pak Syakir penasaran.

      "Kami, kami tidak sengaja bertemu di simpang empat pasar," ujar Syafa gugup sembari menceritakan kronologi pertemuannya dengan Dallas yang tidak diduga-duganya itu.

     "Lalu?"

     "Tidak ada yang terjadi apa-apa antara kami, Pak," tekan Syafa dengan mata yang sudah sembab.

     "Baiklah. Tapi, dia masih ada di teras depan," beritahu Pak Syakir.

     "Syafa serahkan semua pada Bapak. Bapak tentu tahu apa yang selalu Bapak lakukan pada orang itu untuk Syafa."

     Tanpa menyahut, Pak Syakir tentu saja paham maksud Syafana.

     Pak Syakir kembali ke depan menemui Dallas yang tadi mengantarkan kantong kresek Syafana yang tertinggal.

     "Pak saya mohon, ijinkan saya bicara dengan Syafa. Saya ingin kembali dengan Syafa." Dallas tiba-tiba memohon saat Pak Syakir baru saja di tiba di teras depan.

     "Syafa sudah menikah. Pergilah, kamu sudah tidak memiliki tempat lagi di hatinya." Kalimat tegas itu terlontar begitu saja dari mulut Pak Syakir, membuat Dallas tersentak dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

     Dalam hati, Dallas menyangkal bahwa semua ucapan Pak Syakir bohong belaka.

     "Saya tidak percaya, saya yakin Bapak berbohong," tuding Dallas.

     "Sudah, sebaiknya kamu pergi dari rumah ini. Pintu rumah ini sudah tertutup rapat untukmu. Meskipun sejuta kali kamu datang dan memohon, kami tidak akan pernah menerimamu. Pergi," usir Pak Syakir seperti biasanya.

     Ucapan Pak Syakir bagai busur panah yang menancap di ulu hati Dallas. Dallas mematung dengan wajah menunduk ke bawah.

     "Sebelum saya pergi dari hadapan Bapak. Tolong sampaikan untuk Syafa, di mana dia sembunyikan darah daging saya? Saya ingin berjumpa dengannya. Jika Syafa sudah tidak bisa saya raih lagi, setidaknya darah daging saya jangan disembunyikan," tegas Dallas sembari membalikkan badan lalu pamit.

     "Assalamualaikum."

     "Waalaikumsalam." Pak Syakir menjawab dalam hati sembari menatap kepergian Dallas yang patah hati.

Terpopuler

Comments

mumu

mumu

baca cerita ini ditengah huru hara yg sedang terjadi di negara kita, rasanya mau dilampiaskan sama si dallas dallas ini. sangat kebawa emosionalnya 🤭🤭 maapkeun thor 🙏🙏😅😅

2025-03-21

4

Enny Sukaeni

Enny Sukaeni

walau turut kecewa atas sikap Dallas dulu ke Syafa, tetapi ikut sedih juga utk Dallas, smg sj mereka berjodoh kembali

2025-03-19

3

Esther Lestari

Esther Lestari

jelas orangtua Syafa akan menghalangi usaha mu Dallas, mereka sudah sakit hati sama kamu

2025-03-12

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!