Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi

     Dallas membuka Hp nya, untuk melihat balasan WA dari Sakala. Dia tercengang dan berpikir keras dengan balasan dari Sakala.

     "Maaf, Pak. Hari ini kebetulan mama saya kena musibah, kakinya terkilir tertimpa motor. Untuk itu saya tidak hadir, karena saya tidak mau meninggalkan mama saya sendiri di rumah dalam keadaan sakit."

     "Mama? Mamanya Sakala sakit tertimpa motor? Kasihan sekali anak itu, tapi baktinya besar kepada seorang ibu sampai ia rela gugur dalam tes Catam yang hanya tinggal dua tahap lagi," gumam Dallas menyayangkan akan tetapi merasa bangga karena Sakala seorang anak yang berbakti.

    Pikiran Dallas kembali ke masa 18 tahun lalu lebih, ketika dia dengan terpaksa menalak cerai Syafana lewat telpon. Dia masih terngiang kalimat yang diucapkan Syafana.

     "Kabar Syafa, alhamdulillah baik Kak. Kakak bagaimana? Sayang sekali Kakak tidak bisa pulang, padahal Syafa punya kabar gembira buat Kakak." Kalimat itu masih membekas sampai kini.

     "Kabar gembira apa yang dimaksud Syafana?" Dallas memutar otaknya, dia berandai-andai dan bermungkin-mungkin kabar yang akan disampaikan Syafana kurang lebih 19 tahun lalu itu tentang sebuah kabar bahagia.

     "Kehamilan?" tebaknya sembari menerawang jauh membayangkan kembali kabar baik apa yang akan disampaikan Syafana kala itu.

     "Maafkan kakak, Syafa. Demi apapun kakak terpaksa melakukan itu. Dan kini kakak sudah mendapat imbas dari perbuatan kakak. Kakak hidup dalam kehampaan." Dallas menyesal, bahkan sepanjang hidup setelah menalak Syafana lewat telpon, hidupnya benar-benar hampa dan tersiksa, terlebih pernikahan dengan Dista yang dilandasi hutang budi, ternyata ada sebuah kebohongan. Dallas diikat dengan hutang budi, sehingga bagaimanapun keadaan Dista, Dallas tidak bisa begitu saja lepas.

     "Hahhhh." Dallas menghela nafas kasar. Dia merebahkan tubuhnya di kursi sembari membiarkan sebuah rekaman pernikahan sirinya dengan Syafana menyala. Rupanya Dallas masih menyimpan rapi vidio rekaman itu yang berhasil ia dokumentasikan 19 tahun lalu.

     "Saya terima nikah dan kawinnya Syafana binti Syakir dengan mas kawin tersebut, tunai," terdengar jelas suara itu saat dirinya mengenang kembali pernikahan siri yang digelar cukup di depan seorang Ustadz dan saksi serta wali nikah, yakni ayah kandung Syafana.

     "Jadi, dia perempuan yang pernah kamu nikahi secara siri dahulu sebelum mama dan papa menjodohkan kamu dengan Dista?"

     Dallas tersentak mendengar suara sang mama yang tiba-tiba berkata. Dallas membuka matanya dan membenarkan posisi tubuhnya. Ia menoleh kepada Bu Delima lalu meraih kamera digital yang tadi dia nyalakan.

     "Ma," sapanya seraya bermaksud mematikan rekaman itu.

     "Jangan matikan rekaman itu, mama ingin melihatnya," mohon Bu Delima. Dallas tidak menggubris, karena ia tahu mamanya tidak akan senang melihatnya.

     "Mama sudah tua. Saat ini, mama hanya ingin memperbaiki diri dan menikmati masa tua dengan tenang tanpa ada benci darimu, Als. Mama dan papa menyesal telah memaksamu dulu," ungkap Bu Delima seraya meraih kamera digital yang akan Dallas matikan. Dallas tidak bisa mengelak atau merebut kembali kamera itu, sebab bagaimanapun yang di hadapannya kini adalah mama kandungnya sendiri.

     "Mama, bahkan menuduh dia hanya anak ingusan yang kesenangan karena menikah denganmu yang berseragam tentara. Mama menyesal, Als. Maafkan mama," ucap Bu Delima memohon diiringi derai air mata.

     "Sudah terlambat, Ma. Bahkan sampai saat ini, Als tidak pernah menemukan jejaknya. Bahkan kedua orang tuanya tidak memberikan info sedikitpun tentang Syafana, mereka terlanjur sakit hati dengan perlakuan Dallas pada Syafana." Dallas berdiri, lalu meraih kamera digital yang dipegang sang mama. Kemudian ia berlalu dari ruangan itu, melewati sang papa yang ternyata berada di sana.

     Bu Delima meraih Pak Dirham, lalu menangis di pelukan sang suami, menumpahkan rasa bersalah terhadap Dallas di sana. Dallas pun pergi dari ruangan itu, dia lebih memilih ke ruangan lain dan menyendiri di sana. Sepertinya memang tidak sopan membiarkan orang tua begitu saja yang baru saja datang ke rumahnya. Namun, rasa sakit hati Dallas memaksa dia melakukan itu, masih mending Dallas tidak durhaka dengan mengusir kedua orang tuanya dari rumah.

     "Biarkan Dallas pergi, dia memang belum bisa memaafkan kesalahan kita dimasa lalu yang memaksa dia harus menalak gadis itu. Sekarang lebih baik kita pergi, kita doakan saja Dallas mau luluh dan memaafkan kita," bujuk Pak Dirham seraya mengajak Bu Delima pulang dari kediaman Dallas yang terasa sepi.

     "Maafkan papa Als, sudah membuat hidupmu hampa. Di rumah ini yang seharusnya ramai oleh cucu-cucu papa, justru sepi karena keegoisan papa memaksamu menikahi anak teman papa, atas nama balas budi," batin Pak Dirham tidak kalah menyesal seperti Bu Delima. Ia mengakui ia memang egois memaksa Dallas menikahi Dista yang tidak bisa memberikan keturunan untuk Dallas.

     Pak Dirham dan Bu Delima akhirnya pulang dari rumah Dallas dengan kekecewaan, tadinya ia ingin menghibur Dallas dan bercengkrama. Tapi, sampai saat ini Dallas rupanya masih belum memaafkan mereka. Pak Dirham akhirnya melajukan mobilnya dari halaman rumah Dallas, dengan membawa hati yang kecewa.

     Dallas bangkit dari duduknya dan menatap kepergian mobil kedua orang tuanya dengan sedih. "Maafkan Dallas ma, pa. Dallas belum bisa lapang ketika kalian mengungkit masa lalu yang bagi Dallas sangat menyakitkan," bisiknya seraya menatap sebuah foto kecil dari balik dompetnya. Foto Syafana saat masih SMA selalu tersimpan rapi di balik selipan dompet tanpa pernah ia lepaskan selama 19 tahun ini.

     Di tempat berbeda. Sakala yang sempat merasa sedih karena harus gagal masuk Catam, kini ia bersemangat lagi untuk mempersiapkan pendaftaran bintara yang beberapa bulan lagi akan segera dibuka.

     Syafana menghampiri sang putra semata wayang, dia masih geleng-geleng kepala dengan kegigihan Sakala yang masih kuat sampai dia melupakan beasiswa kuliah ke universitas yang telah ditentukan sekolah. Padahal kemarin pernah gugur Catam karena dia tidak hadir saat tes wawancara, tapi Saka tidak kapok.

     "Tidak, Ma. Saka ingin fokus dulu daftar tentara. Kalau Saka masih belum diterima, tahun depan Saka pasti fokus dengan kuliah seperti apa yang Mama mau," ucap Sakala setengah memohon agar sang mama mau mengijinkan dia tahun ini fokus daftar tentara.

     "Baiklah, tapi kamu jangan sampai ngoyo dan terlalu berambisi dengan militer, mama hanya takut saat kamu gagal lagi, kamu kecewa berat," ujar Syafana seraya meraih lembut bahu sang anak.

     "Mama jangan khawatir. Saka hanya butuh doa Mama." Sakala meraih tangan Syafana lalu memeluk Syafana dengan penuh kasih sayang.

     "Tuingggg."

     Notifikasi pesan WA terdengar, membuat Sakala melerai pelukan sang mama. Sakala melihat siapa yang mengirimkan pesan WA itu.

     "Dek, pendaftaran bintara dua bulan lagi dibuka. Kamu persiapkan diri kamu dengan baik. Jika kamu butuh info, jangan sungkan tanyakan pada saya."

     Senyum Sakala mengembang seketika setelah ia selesai membaca pesan dari orang tersebut.

     "Siapa, Ka? Jangan katakan kamu mendapat pesan dari pacar kamu, mama belum ijinkan kamu pacaran, kecuali jika kamu sudah mapan dan langsung ajak nikah perempuan itu," peringat Syafana takut.

     "Bukan, Ma. Lagian Saka belum punya pacar." Saka membalas sembari mengetik balasan untuk si pengirim pesan.

Terpopuler

Comments

Danny Muliawati

Danny Muliawati

smga syafana hati nya luluh d BS ktm Dallas d kumpul sakala BS ktm dg ayah biologis nya

2025-03-03

3

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

dallas gak akan menyesal sih kalau punya anak dari dista karna baginya anak sebagai alat mempertahankan pernikahan..dan kata dijebak, balas budi..bla bla bla itu hanya perdahliannya agar tdk disalahkan😌

2025-03-26

0

kalea rizuky

kalea rizuky

jangan balik lahh kek. kesannya bodoh bgt balik ke lubang yg sama bekas istri nya lain menjijikkan

2025-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!