Bab 7 Permohonan Dallas

Lima Tahun Lalu (Dallas)

     Sudah hampir 13 tahun Dallas dan Dista menikah, tapi sampai hari ini mereka belum dikaruniai momongan. Bukan Dallas yang bermasalah, melainkan Dista. Dista pernah mengandung, akan tetapi hamil anggur alias hamil di luar kandungan, terlebih Dista kena kista.

     Sejak saat itu sampai kini, meskipun berbagai cara telah mereka lakukan, Dista tidak lagi mengandung. Hal ini mau tidak mau menjadi gejolak batin dalam diri Dallas.

     Ia sudah berusaha mencintai Dista dan tidak mengkhianati pernikahan meskipun dalam hati Dallas, nama Dista tidak pernah menjadi yang utama. Dallas tetap mematri satu nama, yakni Syafana. Perempuan muda, cantik dan lembut, yang pernah ia nikahi secara siri. Dan kata sesal, kini selalu menyertai Dallas. Mungkin ketidakhadiran momongan dalam rumah tangga mereka, adalah imbas dari perbuatan Dallas yang tiba-tiba menalak Syafana lewat telpon disaat Syafana tengah mengandung, kala dirinya pendidikan bintara dahulu.

     "Aku mohon Dista, aku ingin punya keturunan. Kamu tahu, aku sudah berusaha mencintaimu, memberimu nafkah lahir maupun batin, juga tidak pernah mengkhianati pernikahan ini. Karena aku begitu menghargai pernikahan ini. Namun, jika selama ini pengorbananku tidak kamu hargai, untuk apa aku bertahan? Semua hanya sia-sia. Sudah cukup balas budi itu, karena papaku sudah mengembalikan semua kepada papamu. Jadi, untuk apa kita bertahan?" mohon Dallas sembari bersimpuh di kaki Dista, dan menyinggung balas budi.

     "Tapi, kamu tidak pernah mencintai aku, kan, Mas? Aku tahu perempuan yang ada dalam hatimu, sehingga kamu tidak bisa mencintai aku. Kamu egois, hanya mementingkan perasaanmu saja. Pernikahan kita sudah berjalan 13 tahun, masa iya kita harus berpisah?" ujar Dista balik menuduh Dallas egois.

     "Kamu yang egois, demi statusmu di depan keluarga dan orang-orang, kamu paksakan pernikahan ini. Kamu dan papamu sengaja jebak aku atas nama balas budi, padahal kalian sengaja seret aku ke dalam pernikahan ini, agar aku bertahan denganmu yang sudah jelas tidak bisa melahirkan keturunan. Kalau aku egois, mungkin sudah dari dulu aku memilih mencari perempuan lain, bahkan bisa saja aku mencari cintaku yang pertama yang telah aku sia-siakan," tukas Dallas membela diri.

     "Jadi, apa maumu Mas? Kamu mau kita bercerai?" Dista menatap Dallas begitu dalam dan penuh luka.

     "Aku hanya menginginkan anak, dan jika pernikahan ini diteruskan, aku yang akan menderita. Jika saja, kamu memberi aku keturunan dan tidak menjebakku atas nama balas budi, bisa saja aku pertahankan pernikahan ini," tandas Dallas dengan tatapan mata menerawang entah ke mana.

     Dista terhenyak, rupanya Dallas sudah tahu dirinya sebenarnya. Tapi, Dista terlanjur mencintai Dallas, ia tidak begitu saja melepaskan Dallas.

     "Tapi aku mencintai kamu, Mas. Kenapa tidak bertahan sampai diantara kita salah satu meninggal. Jika aku meninggal lebih dulu, kamu bisa mencari penggantiku secepatnya," oceh Dista begitu gampang berucap.

     "Meninggal? Bahkan aku tidak tahu ajalku kapan. Aku hanya ingin sebelum ajalku tiba, aku bahagia dan memiliki keluarga serta keturunan. Aku tidak mungkin bertahan lebih lama lagi dengan rumah tangga yang dipaksakan dan jebakan. Tolong, kamu mengerti perasaanku Dista. Seandainya situasi ini dibalik dan menimpamu, apakah kamu juga akan menuntut balik dan mengatakan aku dijebak dalam pernikahan ini? Aku yakin kamu pasti melakukan hal yang sama denganku," tutur Dallas sembari berkaca-kaca.

     Setelah mengatakan itu, Dallas pergi meninggalkan Dista yang terpuruk. Dista merasa dirinya korban keegoisan Dallas, sementara Dallas merasa pernikahan ini sia-sia dan hambar karena merasa dijebak oleh kalimat balas budi, sehingga apa yang terjadi dalam diri Dista, Dallas harus menerimanya. Tapi, kini Dallas tidak sanggup bertahan lagi, dia ingin bahagia.

     "Mama."

     Bu Aina dan salah satu kakak perempuan Dista, tiba-tiba masuk dan sudah menguping semua pembicaraan antara Dallas dan Dista barusan.

     "Mama sudah dengar semua barusan, kan? Dallas mau kami berpisah. Apakah aku turuti saja kemauannya atau aku bersikukuh mempertahankan pernikahan tanpa cinta ini?" ujar Dista menatap sang mama dan sang kakak bergantian.

     "Dista, maaf, kalau boleh mbak memberikan pendapat. Tapi, sebelumnya mbak mohon kamu jangan tersinggung atau sakit hati. Tapi, jika mbak tidak ikut bersuara, maka selamanya akan menjadi penyesalan buat mbak. Mengenai diterima atau nggak saran mbak, itu terserah padamu. Tapi, ijinkan mbak bicara sekali ini saja." Disti sang kakak dari Dista ikut bersuara seraya menatap wajah Dista penuh kelembutan.

     "Saran apa, Mbak? Coba katakan, aku ingin dengar?" Dista akhirnya mengijinkan Disti untuk mengutarakan pendapatnya.

     "Kalau menurut Mbak, karena Dallas sudah tahu bahwa kenyataannya pernikahan kalian hanyalah jebakan untuk mengikat dia, lebih baik lepaskan Dallas. Sebab Dallas selama ini juga tertekan. Dia tidak bahagia. Dia pun lelaki normal yang ingin hidup berumah tangga layaknya pasangan yang lain, punya anak yang bisa meneruskan generasinya. Benar kata dia, dia selama ini sudah berusaha mencintai kamu, dan berharap memiliki keturunan darimu, tapi selama 13 tahun penantian dia sia-sia. Padahal kamu, aku dan mama, bahkan papa tahu kalau kamu tidak bisa memiliki keturunan karena penyakitmu itu," tutur Disti panjang lebar.

     "Jadi menurut Mbak, aku harus apa? Mengabulkan permintaan cerainya? Lalu mau ditaruh di mana muka aku di depan ibu-ibu Persit dan orang-orang Mbak? Aku seorang Bidan yang selama ini bisa membantu ibu-ibu hamil melahirkan anak, tapi tiba-tiba digugat cerai karena tidak bisa memberikan anak untuk Dallas," sengor Dista terdengar tidak terima.

     Disti geleng-geleng kepala, ia tidak suka dengan Dista yang terlalu egois dan terlalu menjunjung kalimat gengsi atau mau ditaruh di mana mukanya.

     "Kamu jangan terlalu egois Dista, seorang prajurit TNI boleh mengajukan cerai jika pasangannya ternyata tidak bisa memberikan keturunan, atau bahkan diperbolehkan menikah lagi jika istri pertamanya tidak bisa memberikan keturunan. Dan Dallas berhak menggugat cerai kamu atas dasar itu, karena kamu tidak bisa memberikan dia keturunan. Dallas bisa menuntut, karena dalam pernikahan kalian, dia sudah dibohongi oleh keadaan kamu yang sebenarnya," terang Disti membuat Bu Aina dan Dista tercengang.

     Bu Aina mengusap bahu Dista lembut, dia seakan baru disadarkan oleh ucapan Disti.

     "Kamu seorang Bidan dan sudah banyak ibu-ibu yang kamu selamatkan saat melahirkan. Akan tetapi tidak ada gunanya kebaikan kamu sementara kamu masih memenjarakan Dallas untuk tetap di samping kamu. Kamu tidak akan sendiri jika saja kamu bercerai dari Dallas, masih ada kami, masih ada ibu-ibu yang membutuhkan pertolongan kamu. Kamu paham maksud aku, kan Ta? Kamu jangan egois, lepaskan Dallas demi kebaikan semua," bujuk Disti lagi berusaha membuka mata hati dan pikiran Dista yang terlalu terobsesi dengan Dallas.

     Pada akhirnya, Dista dengan berat hati menerima permohonan Dallas. Permohonan mereka disetujui atasan setelah menunjukkan bukti-bukti kuat untuk mengajukan cerai, sehingga mereka bisa bercerai. Walaupun prosesnya cukup menyita waktu, pada akhirnya Dallas dan Dista resmi bercerai dengan baik-baik. Pada awalnya Distapun sangat sedih, tapi berkat motivasi dari Disti sang kakak, Dista akhirnya berbesar hati dan menerima keputusan itu.

Terpopuler

Comments

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

kalimatnya plinplan..dallas menikaslhi dista karna alasan balas budi..dia mencintai syafana tapi bukan hanya nafkah batin yg diberikan pd dista tapi begitupun nafkah lahir..malah sering mereka lakukan bukan?

bukankah dallas itu maruk?
kedua , dia seolah berkata kalau ada anak, pernikahannya bisa dipertahankan...bukankah dia hanya menganggap pernikahan hanya soal anak?

gw rasa, sdh bagus dallas saat itu menceraikan syafana saat itu. karena jika sampài syafana belum hamil, dallas akan mencari wanita lain untuk memberikannya anak. lalu dimanakah cinta itu berada?

2025-03-26

7

Evi Narti

Evi Narti

maaf sebelumnya kak,ini aku yang salah hitung apa gimana ya..
kalau hitungannya aku,si Dallsa ini baru 8 tahun nikahnya.soalnya dia nikah pas anaknya udah umur 5 tahun dan sekarang pas anaknya umur 18 tahun dia udah cerai 5 tahun yg lalu sama istrinya.apa aku yang salah hitung ya kak

2025-03-19

3

Esther Lestari

Esther Lestari

rumah tangga yg pada awalnya sudah salah emang sulit untuk tetap dipertahankan.

2025-03-12

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!