Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian

     Syafana segera menguasai diri, tidak pantas dirinya menangis di depan Sakala, hanya karena wajah dan semua yang ada dalam diri Sakala persis Dallas.

     "Ya Allah, astaghfirullah. Maafkan hamba ya Allah." Syafana berucap dalam hati, menyadari kekeliruannya. Senyum bahagia kembali merekah di depan Sakala, pemuda tampan yang selalu patuh padanya.

     "Syukur alhamdulillah. Sekarang Saka bisa memilih kuliah di mana terserah Saka. UI boleh sesuai beasiswa yang diberikan sekolah atau ...."

     "Saka ingin berkuliah di IPDN. Tapi, saat ini Saka belum mau kuliah, Saka ingin daftar tentara saja, Ma. Kebetulan bulan depan ada pendaftaran Tamtama," ujarnya antusias.

     "Sebetulnya Saka ingin mencoba masuk Akmil, tapi Akmil masih lama pembukaannya. Jadi, sekarang Saka mau mencoba Tamtama dulu," lanjutnya lagi bersemangat.

     Syafana terdiam, dia tidak menduga bahwa cita-cita sang putra ternyata tidak jauh dari profesi sang papa kandung. Syafana menjadi sedih, kenapa Dallas justru menurunkan semua yang berkaitan dengannya pada sang putra? Padahal Syafana sudah bertekad akan menghapus segala jejak tentang papa kandung Sakala sampai Syafana mengatakan kepada Sakala bahwa papanya Sakala sudah tiada.

     "Bisa tidak, Saka cari profesi lain selain yang berkaitan dengan militer? Mama kurang setuju, sebab pendidikan militer itu keras, Sayang. Mama lebih suka jika Saka memilih jadi pengusaha," sanggah Syafana tidak setuju.

     "Tapi, Saka selalu bermimpi ingin menjadi seorang prajurit tangguh dan bertanggung jawab, Ma. Saka akan membela NKRI sampai titik darah penghabisan. Saka juga akan membela kaum lemah dan mengayominya, termasuk melindungi Mama dari orang-orang jahat," tukas Sakala serius.

     Syafana tersenyum kecil dengan ucapan Sakala barusan diakhiri gelengan kepala.

     "Tapi, mama tetap tidak setuju, Sayang. Mama takut kamu tidak kuat atau tidak mampu," balas Syafana meragukan.

     "Mama jangan ragukan Saka. Mama tidak lihat kalau Saka sehari-hari fisiknya kuat, setiap hari setelah sholat subuh, Saka berangkat untuk berlari dan mengolah tubuh. Semua demi mimpi Saka ingin menjadi seorang prajurit TNI," kukuhnya tidak bisa diganggu gugat.

     Akan tetapi tetap saja Syafana menggeleng. Semakin Syafana menolak, semakin Sakala memaksa.

     "Tapi kenapa, Ma. Kenapa Mama tidak suka kalau Saka menjadi prajurit? Jelaskan satu penjelasan yang bisa membuat Saka paham dan masuk akal!" Sakala balik mempertanyakan kenapa sang mama tidak setuju dirinya menjadi prajurit.

     "Mama tidak ada alasan lain selain takut kamu tidak mampu saat menjalankan pendidikan militer nanti. Pendidikan militer itu berat, Sayang," bujuk Syafa lagi setengah mengiba memperlihatkan perasaan was-was terhadap Sakala.

     "Kalau Saka belum coba, Saka tidak tahu di mana kemampuan Saka. Pokoknya Saka tetap mau daftar tentara," kukuhnya lagi sembari berlalu.

     Syafana tidak mengejar atau protes lagi. Sakala memang selalu ngotot jika menyangkut keinginannya untuk menjadi anggota TNI, bahkan sikap dan bakatnya sebagai prajurit TNI, sudah terlihat sejak Saka SD. Saka selalu rajin berolah raga dan melatih dirinya di setiap kesempatan.

     Syafana bingung harus memutuskan apa tentang keinginan Saka tersebut, sementara saat ini, dia begitu muak dengan yang namanya tentara akibat kesalahan satu orang, yakni Dallas.

     Meskipun Saka tidak disetujui mendaftar prajurit TNI, akan tetapi Sakala tetap ngotot, bahkan ia saat ini sudah mempersiapkan segala persyaratannya via online, sebab mendaftar calon prajurit Tamtama, saat ini sudah bisa lewat online.

     Syafana sudah tidak bisa melarang lagi, saat Sakala sudah meraih tangannya dan menariknya untuk dicium lalu berpamitan. Di sana Sakala meminta doa sejenak dengan penuh rasa haru.

     "Meskipun Mama tidak merestui Saka untuk mendaftar jadi prajurit TNI, Saka tetap meminta doa Mama, agar Saka bisa berhasil," ujarnya sebelum berangkat dengan motornya menuju sebuah kesatuan di mana pendaftaran prajurit Tamtama itu diadakan.

     "Ya ampun, Nak. Kamu begitu nekad. Kenapa kamu berpendirian kuat ingin menjadi prajurit TNI, sementara hati mama saat ini belum sembuh oleh seseorang yang berprofesi sebagai prajurit TNI?" gumam Syafa sedih sembari menatap kepergian sang putra.

     "Sayang, tunggu," tahan Syafana mengejar Sakala yang baru saja menyalakan motornya. Saka menoleh lalu menatap sang mama.

     "Iya, Ma?"

     Syafana menatap lama sang putra dengan lekat. "Kalau Saka tetap teguh ingin menjadi seorang prajurit TNI, Saka harus ingat pesan mama. Identitas Saka harus disesuaikan dengan identitas KK abah dan emak. Saka anak abah dan emak secara hukum perdata. Jadi, identitas Saka mengikuti Kartu Keluarga abah dan emak," tandas Syafa menekankan.

     "Saka mengerti, Ma. Papa Saka, kan sudah meninggal sejak Saka berada dalam kandungan." Saka menambahkan. Ketika harus membahas papa Saka yang sudah meninggal, tiba-tiba Syafana terlihat sedih dan emosional.

     Saka menduga kalau sang mama justru sedih karena kehilangan sang papa. Saka menduga, begitu besar cinta sang mama kepada almarhum sang papa, yang Saka tidak tahu seperti apa sebenarnya wajah sang papa, sebab selama ini, Saka tidak pernah diberitahukan foto sang papa seperti apa.

     "Baiklah, Saka pergi, ya, Ma. Saka tidak ingin terlambat di kesatuan. Mama jangan sedih lagi kalau sedang ingat papa. Lebih baik kita doakan papa yang terbaik, supaya kita bisa berjumpa lagi kelak di akhirat," tutur Saka dewasa, sembari mengakhiri pembicaraannya dengan sang mama.

     "Assalamualaikum, Saka pergi, Ma." Saka pun pergi, tanpa goyah atas sikap sang mama yang sempat kurang setuju dirinya daftar sebagai prajurit TNI.

     Kini langkah Saka mantap memasuki sebuah gerbang yang di atasnya ada sebuah tulisan nama kesatuan dan lambang kesatuan. Kesatuan yang hari ini mengadakan pembukaan calon Tamtama atau Catam PK. Meskipun awal karirnya harus diawali sebagai prajurit terendah, akan tetapi Saka tetap tidak patah semangat. Tamtama hanyalah sebuah jenjang karir, jika ia ingin cepat naik pangkat, kelak bisa ikutan sekolah lagi untuk bisa naik pangkat lebih cepat, pikirnya simple.

     Saka benar-benar menjelma menjadi seorang pemuda yang selain cerdas dan pandai, juga tampan. Ketampanannya bahkan saat ini menjadi perbincangan di kalangan personil atau anggota di kesatuan yang saat ini Saka datangi.

     "Catam itu mirip banget dengan Pak Kapten. Kembarannya kali, ya?" desas-desus itu terdengar begitu saja, tapi Saka tidak peduli, ia menganggapnya biasa saja, sebab di dunia ini saja setiap orang katanya memiliki tujuh kembaran diberbagai belahan dunia.

     "Dek, kamu tampan kali. Wajahmu mengingatkan abang pada seseorang personil di kesatuan ini. Kamu ternyata memiliki kembaran," celoteh salah satu anggota personel di kesatuan ini sembari mengamati wajah Saka.

     Saka membalas cuitan anggota itu dengan senyuman dan sikap ramah.

     Tidak berapa lama, calon prajurit Tamtama diseru untuk berkumpul dan berbaris di lapangan sesuai nomer yang sudah diberikan tadi saat mereka mengambil nomer pendaftaran calon siswa Tamtama di bagian pendaftaran.

     Satu per satu nomer pendaftaran siswa dipanggil. Yang dipanggil segera diukur tinggi badan dan berat badan. Jika tinggi dan beratnya ideal, maka mereka lolos di tingkat pertama.

     "Nomer 20," panggil panitia penyelenggara yang ternyata nomernya Saka. Saka berjalan menuju pantia penyelenggara, lalu berdiri di bawah mistar pengukur tinggi badan. Saka berhasil lolos di tingkat pertama, karena tinggi badan dan berat badannya ideal.

     "Nama kamu siapa?" tanya salah satu penyelenggara dengan tegas.

     "Siap, Sakala Pratama," jawab Sakala tegas juga. Saat Sakala menyebutkan namanya dengan lantang, semua sorot mata mengarah padanya, mereka kembali berbisik-bisik. Bahkan salah satu anggota di sana menatap lekat ke arah Sakala dengan debaran jantung yang tiba-tiba kencang tidak karuan. Dia seperti merasakan kontak batin.

     Siapakah itu?

Terpopuler

Comments

eza

eza

bisa gk cari perbandingan yg agak gk jomplang, tamtama itu buat yg lulusan smp,
bintara kan ada yg lulusan sma

2025-03-18

2

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

g rela Aq thoe kl smpe saka nantinya nerima bapa yg bhkn cm nanem benih aja stlh nalak sama skali sekedar cr tau kbr mantan istrinya saja enggak, bp km udah mati y tet itu, tlng hargai perjuangan mm kamu mmbsrkan km sndirian bhkn smpe d ungsikan saat hamil

2025-03-17

5

Ejan Din

Ejan Din

klu aku SI.. akan ku ceritakan kisah ibu kepada anaknya kenapa ngak Setuju untuk menjadi TNI.. jd Dr situ anaknya tidak akan Salah faham lg Dan akan Berhati2 Dan akan mengelak jika bertemu.. Saka akan selalu waspada agar tidak ketahuan agar kehidupan Dan kesedihan ibunya tidak akan terjadi..

2025-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!