Bab 4 Pernikahan Dallas

     "Katakan apa benar Als, kamu pernah menikah siri dan saat ini kamu sudah memiliki anak dari perempuan yang kamu nikahi itu?" Bu Delima menatap tajam wajah Dallas penuh penasaran.

     Dallas dan Daisya masih terperanjat melihat kedatangan mamanya yang tiba-tiba.

     "Mama, itu hanya mimpi aku tentang Als. Tolong Mama jangan hiraukan mimpiku," sergah Daisya mengalihkan fokus Bu Delima. Akan tetapi wajah Daisya yang gelisah dan ucapannya yang gugup, memancing rasa penasaran Bu Delima.

     "Tapi, tadi mama dengar kalau kamu bilang bahwa Als sudah menikah siri dengan seorang perempuan. Apakah itu Syafana pacar Als yang sempat pernah adikmu kenalkan sama mama dan papa, tapi mama dan papa menolak?" telusuri Bu Delima semakin penasaran, sembari menatap Daisya tajam.

     "Iya itu benar, Ma. Syafana yang saat itu Mama tolak. Padahal Als ingin mengenalkan Syafana pada kalian, tapi kalian menolak dengan alasan Als mau dijodohkan dengan anak teman papa. Lalu, apa gunanya mama ingin tahu? Di sini pun Als seolah tidak bisa menentukan pilihan, karena mama dan papa punya hutang budi sama keluarga Dista, kan, Ma?" tukas Daisya berusaha menyudahi topik yang dibahas sang mama. Namun ucapan Daisya, justru memancing kemarahan Bu Delima.

     Bu Delima memasang wajah kurang suka dengan kalimat yang diucapkan Daisya barusan. Dia seakan disalahkan atas kandasnya hubungan Dallas dan mantan pacarnya.

     "Jangan ungkit hutang budi. Sudahlah, sekarang persiapkan diri kamu Als. Sebentar lagi Pak Penghulu datang. Keluarga perempuan sudah tiba dan menunggu kehadiran kamu. Ayolah, jangan lama-lama, kamu segera keluar," titah Bu Delima seraya melirik tajam ke arah Dallas.

     "Sebentar, Ma. Perlu Mama ketahui, Als memang pernah menikah siri dengan pacar Als lima tahun lalu. Tapi, karena desakan Mama dan Papa, terpaksa Als menalak Syafana saat Als baru sebulan menjalani pendidikan bintara," ungkap Dallas tidak ragu lagi.

     Bu Delima terkejut dengan mulut menganga, ia seperti baru saja mendapat kejutan yang tidak terduga.

     "Jadi, benar apa yang dikatakan kakakmu itu?" sentak Bu Delima dengan wajah memerah dan geram. Dallas mengangguk.

     "Mama tidak peduli. Lagipula kamu sudah menalaknya, bukan? Sekarang bersiaplah untuk pernikahan resmi kamu Als. Lupakan masa lalu, kamu harus songsong masa depan bersama Bidan Dista. Kamu tidak perlu memikirkan lagi anak ingusan itu. Lagipula saat kamu nikahi, dia juga baru lulus SMA, pasti saat kamu ajak nikah siri, dia hanya kesenangan karena melihat kamu berseragam TNI," remeh Bu Delima sembari membalikkan badan.

     "Mama, jangan meremehkan hubungan Als dengan Syafana, bahkan kami menjalin hubungan saat Syafana masih dibangku kelas 10 SMA, dan saat itu Als belum jadi apa-apa. Syafana selalu ada mendukung kegiatan Als. Asal Mama tahu, Als mau menikahi Bidan Dista hanya karena membalas budi kebaikan mereka terhadap Papa, bukan karena Als mencintainya," tutur Dallas mengungkapkan isi hati sebenarnya.

     "Jaga mulut kamu, Als. Tidak ada gunanya kamu memberikan pembelaan atau membongkar cinta masa lalu kamu yang sudah kandas. Lagipula sebesar apapun dukungan mantan pacarmu itu, lebih besar budi baik yang pernah diberikan kedua orang tua Bidan Dista. Jadi, mama perintahkan sama kamu, jangan banyak bicara. Sekarang saatnya kamu membalas budi baik mereka, dengan menikahi anaknya. Dan kamu tidak bisa menolak itu," tegas Bu Delima seraya pergi dari kamar itu.

     Dari tembok kamar yang barusan dimasuki Bu Delima, ada dua orang yang segera menjauh dan menghindar dari kamar itu. Dadanya bergemuruh ketika mendengar pengakuan yang diucapkan Dallas di dalam.

     "Barusan sudah Mama dengar, kan, Ma, kalau Dallas tidak benar-benar mencintai aku? Lalu bagaimana nanti kisah rumah tangga kami kalau Dallas tidak mencintai aku?" ucap Dista seraya menatap mamanya sendu.

     "Jangan pikirkan itu dulu, Dista. Sekarang pikirkan status kamu. Kalau kamu menolak perjodohan ini hanya karena si Dallas tidak mencinta kamu, mau ditaruh di mana muka kamu maupun kami melihat kamu yang sudah kepala tiga tapi belum menikah? Sudahlah, semua demi kebaikan kamu juga. Ayo, segera ke meja ijab kabul. Sepertinya Penghulu itu sudah tiba," ajak Bu Aina sembari menarik lengan Dista menuju meja ijab kabul.

     "Lagipula si Dallas tidak akan berani menolak permintaan kedua orang tuanya, sebab kedua orang tuanya banyak berhutang budi sama kita," ujar Bu Aina lagi sembari berjalan menuju meja ijab kabul.

     Akhirnya ijab kabul itu terucap dari bibir Dallas, meskipun sempat diulang satu kali. Dallas dan Bidan Dista resmi menjadi suami istri. Senyum bahagia merekah di bibir Bu Delima maupun Bu Aina.

     Di tempat berbeda. Di tengah kesibukannya sebagai seorang Desainer baju muslimah, Syafana tiba-tiba terkenang kembali dengan Dallas.

      "Nanti setelah masa dinas kakak selesai, kakak akan mengajukan pernikahan kita ke kantor, agar pernikahan kita tercatat di catatan sipil, juga resmi baik agama maupun negara," celotehnya kala itu mencoba meyakinkan Syafana.

     Dan kini lima tahun kemudian, kalimat Dallas kembali terngiang di telinga Syafana. Harusnya saat ini dirinya dan Dallas sudah mengikat janji secara resmi menurut hukum negara. Tapi semua kandas sudah, ketika Dallas mengucapkan talak saat dalam sambungan telpon lima tahun lalu, maka pupus sudah harapan Syafana.

     Air mata Syafana kembali meleleh membasahi hijabnya yang terurai cantik.

     "Mbak Syafa, ada tamu yang ingn bertemu langsung dengan Mbak sebagai pemilik butik," seru seorang pelayan di butiknya, mengejutkan Syafana yang tengah menangis. Buru-buru Syafana mengusap air matanya, lalu membalikkan badan.

     "Terimakasih Mbak," ucap Syafana lalu beranjak dari ruangan itu.

     Hari ini butik Syafana kedatangan tamu atau calon reseller baju-baju muslimah yang diproduksi butiknya. Syafana senang, sebab semakin hari butiknya semakin dikenal, bahkan sudah ada beberapa penjual baju muslimah yang menyetok barang dari butik milik Syafana.

     Usaha butik Syafana yang awalnya hanya toko biasa, kini seiring berjalannya waktu, menjadi semakin terkenal dan besar. Syafana bersyukur, dengan usahanya ini, dia mampu menghidupi serta menyekolahkan Sakala tanpa kekurangan.

     "Sakala, beruntung mama punya kamu. Walaupun tanpa papa kamu, tapi mama bersyukur memiliki kamu." Syafana membatin.

     Tanpa disadari, waktu pun kian merambat semakin tua. Sakala hari ini menerima kelulusan dari sekolahnya, dengan nilai terbaik yang tentu saja selalu diraihnya setiap tahun.

     "Mama, Saka mendapat nilai terbaik di sekolah, Ma. Bahkan Saka mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di universitas negeri ternama di ibu kota," ujarnya senang dengan senyum penuh kebahagiaan.

     Syafana menyambut Sakala dengan tidak kalah bahagia. Namun, seketika kebahagiaan itu pudar, ketika Syafana kembali harus menatap wajah Sakala ketika tersenyum. Semua mengingatkannya pada Dallas, karena wajah Sakala memang benar-benar mirip Dallas.

Nantikan episode selanjutnya di 18 tahun kemudian. Mohon dukungannya.

Terpopuler

Comments

Sunarmi Narmi

Sunarmi Narmi

Seneng apanya Bu delima...aku jg dri klrg tentara..biasa saja...mlah menikah dgn bukan tentara aku heppy....ngak enak nikah sama tentara....di tinggal dines mlm...klo sdh berkendak kadang dia berperilaku otoriter...mungkin kebawa wkt pendidikan..klo aku mah ngak suka aja...enakk nikah sama yg lainnya

2025-03-16

5

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

Dallas bagai d telan bumi, pengecut ga sih namanya buang anak org dg cara serendah itu, benci nya itu byk anak laki2 yg terlalu berbakti sm orgtua nmn tdk pd t4nya..hnya demi kata bakti km mengorbankan tgjwbmu kpd istri dan anak yg sblm ucap tdk brtnya dl kbr syafana

2025-03-17

5

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

orang tua g bener nih begini, niat nolong g pamrih mlh mnta balasan heran. sampe ngorbanin anak buat kpntgan sndiri

2025-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!