Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen

     Sembilan bulan kemudian, Syafana melahirkan seorang bayi tampan. Bayi itu terlahir mewarisi hampir 99 persen wajah Dallas. Tidak diragukan lagi siapa pemilik benih yang bersarang di rahim Syafana, lalu benih itu kini menjelma menjadi bayi tampan yang dilahirkan dengan penuh perjuangan sampai dengan titik darah penghabisan.

     Sebelum bayi itu keluar dengan selamat, Syafana entah kenapa tiba-tiba menyebut nama Dallas di penghujung sisa tenaganya. Sambil menarik nafasnya dalam, Syafana berusaha mendorong bayinya bersama dengan hembusan nafasnya sekuat mungkin.

     "Allahu akbar. Kak Dallassss," pekiknya. Bersamaan dengan itu, tangisan bayi pun terdengar keras menggantikan rasa sakit yang dialami Syafana antara perjuangan hidup dan mati, kini terganti dengan kebahagiaan tidak terkira.

     Rasa sakit tadi seketika hilang saat dokter yang membantunya melahirkan, menyebutkan bahwa bayi yang dilahirkan Syafana secara normal itu selamat dan sehat dengan bobot 3000 gram dan panjang 52 senti meter.

     "Anak Mbak Syafa sehat dan berjenis kelamin laki-laki," ujar dokter sembari mendekatkan bayi laki-laki itu ke wajah Syafana untuk dikecupnya. Setelah itu dokter menyerahkan bayi Syafana pada Perawat untuk segera dibersihkan sebelum bayi itu diadzankan oleh ayahnya.

     Syafana pun segera dibersihkan karena akan dipindahkan ke ruang perawatan.

     Setelah Syafa dan bayinya bersih, mereka berdua kemudian dipindahkan ke ruang perawatan.

     Pak Syakir sebagai kakek kandung sang bayi, sigap mengumandangkan adzan di telinga kanan sang jabang bayi, dengan berurai air mata.

     "Kamu sudah punya nama untuk bayimu, Nak?" tanya Pak Syakir menatap Syafana setelah mengadzani. Syafana menggeleng.

     "Baiklah, biar bapak yang akan memberinya nama." Pak Syakir terlihat berpikir, ia pun bingung memikirkan nama untuk cucu pertamanya. Karena selama ini dia tidak menyiapkan nama cucu pertamanya itu.

     "Sakala Pratama. Berikan namanya Sakala Pratama," ujar Pak Syakir setelah beberapa saat berpikir.

     Syafana setuju, lagipula dia juga bingung apa nama yang bagus untuk sang putra. Tiba-tiba lelehan air matanya menetes membasahi pipi, diusia yang belum genap 19 tahun, Syafana sudah melahirkan anak tanpa ayah. Dan bayi Sakala dihari pertama terlahir ke dunia, tidak melihat sosok ayah. Entah sampai kapan Sakala akan melihat sosok ayah kandung, yang jelas Syafana berjanji tidak akan pernah mempertemukan Sakala dengan ayahnya. Syafana akan menyembunyikan Sakala dari Dallas.

     Sehari kemudian, Syafana dan bayi Sakala sudah diperbolehkan pulang. Syafana tinggal di sebuah tempat yang aman dan damai, kota kecil yang tidak mungkin terjamah oleh Dallas menurutnya.

Lima tahun kemudian

     "Lihatlah hari demi hari putramu sangat mirip dengan ayahnya. Apakah kamu sependapat dengan ibu, Syafa?" celoteh Bu Sarma ditengah-tengah kunjungannya ke kota Cikaracak, sebuah kota kecil di mana Syafana tinggal bersama nenek dan kakeknya dari Pak Syakir.

     Syafana mengangguk. Padahal dalam hatinya sering bersedih apabila melihat wajah Saka, wajah yang mengingatkan dirinya pada Dallas ayah biologis dari Sakala.

     "Mengapa wajahnya begitu mirip dengan lelaki itu? Padahal aku ingin menghapus semua kenangan tentang dia, sekalipun wajahnya," batin Syafana.

     Syafana hanya mengangguk merespon ucapan ibunya. Walaupun Syafana sedih jika melihat wajah Sakala yang mengingatkan dia pada Dallas, akan tetapi Syafana sungguh menyayangi bocah lima tahun itu.

     Hari demi hari Sakala tumbuh menjadi anak yang menggemaskan dan pintar. Dia juga patuh dan sangat penyayang. Hal ini tidak lepas dari didikan Syafana yang begitu disiplin. Syafana tidak pernah membiarkan Sakala menjadi anak laki-laki yang ceroboh.

     "Saka, salam sama Emak dan Abah, Emak dan Abah akan kembali ke kota," ujar Syafana sembari menyuruh Sakala menyalami nenek dan kakeknya.

     Sakala patuh, dia menyalami tangan nenek dan kakeknya lalu diciumnya begitu dalam.

    "Pintar betul cucu kakek ini. Kamu semakin tampan dan gagah, abah merasa tidak ingin berpisah denganmu," celoteh Pak Syakir seraya mencium kedua pipi Sakala kiri dan kanan.

     "Saka juga ingin ke kota bersama Abah. Kapan Saka bisa ikut?" ujarnya mengungkapkan keinginannya ikut ke kota bersama emak dan abahnya.

     "Nanti kalau sudah besar saja, itupun kalau mamamu mengijinkan," tukas Bu Sarma sembari melirik Syafana. Karena masa lalunya dengan Dallas, Syafana tidak mau dan tidak pernah mengijinkan Sakala ikut ke kota bersama bapak dan ibunya, sebab Syafana tidak mau tiba-tiba harus bertemu Dallas.

     "Ibu sama Bapak hati-hati, ya. Syafa hanya bisa antar di sini saja," ujar Syafana mengalihkan topik pembicaraan ayah dan ibunya.

     "Sebentar, bapak ada yang ingin dibicarakan sama kamu. Bapak hampir lupa. Itu mengenai Nak Sudirman, apakah kamu mau menerimanya. Dia sudah beberapa kali menanyakan kamu sama bapak. Kalau menurut bapak, ada baiknya kamu menikah lagi, kamu masih sangat muda. Dan Nak Sudirman laki-laki baik yang pekerja keras serta penyayang," ungkap Pak Syakir sembari menatap Syafana dalam.

     "Syafa tidak lagi memikirkan hal itu, Pak. Saat ini Syafa hanya ingin fokus dengan usaha Syafa sama mengurus Saka. Bapak tidak perlu lagi mengkhawatirkan Syafa dan Saka. Terimakasih atas perhatian Bapak, Syafa bangga memiliki Bapak juga Ibu," urai Syafana sembari memeluk kedua orang tuanya silih berganti diiringi isak tangis.

     Pak Syakir tidak bisa apa-apa setelah Syafana menolak lagi ajakan seorang lelaki yang serius ingin menikah dengannya. Syafana seakan trauma setelah kisahnya dengan Dallas berakhir begitu saja secara sepihak.

     Pak Syakir dan Bu Sarma akhirnya berpamitan, untuk kembali ke kota. Syafana menatap kepergian kedua orang tuanya dengan sedih.

     "Dadah Abah, Emak, nanti tengok Saka lagi, ya," teriak Saka sembari melambaikan kedua tangannya pada nenek dan kakeknya. Pak Syakir dan Bu Sarma membalas dengan lambaian tangan sebelum mobilnya menjauh dari depan rumah kedua orang tua Pak Syakir yang kini ditinggali Syafa dan Sakala.

Di tempat berbeda,

     Setelah melewati pendidikan dan masa dinas kurang lebih tiga tahun, Dallas kini memenuhi janjinya terhadap kedua orang tuanya. Hari ini acara pernikahan Dallas dan seorang perempuan yang dulu dijodohkan dengannya, akan berlangsung. Perempuan itu seorang Bidan.

     Sebelum Pak Penghulu datang dan iringan mempelai perempuan tiba, Dallas masih berada di dalam kamar rias bersama Daisya sang kakak.

     "Kemarin mbak bermimpi bertemu dengan seorang anak laki-laki yang wajahnya mirip kamu, Als. Dalam mimpi itu juga, anak laki-laki itu menghampiri kamu sembari memeluk kamu dan memanggil kamu papa," ungkap Daisya sembari menatap Dallas was-was.

     Dallas tersentak lalu membalas sang kakak dengan tatapan kaget.

     "Yang benar, Mbak?" Wajah Dallas berubah pias, ia tiba-tiba ingat akan kisah pernikahannya dengan Syafana, perempuan yang masih dicintainya itu.

     "Benar, mbak nggak bohong. Mbak sampai kepikiran pernikahan siri kamu bersama Syafa. Mungkinkah Syafa saat kamu talak sudah mengandung anak kamu?"

Pembicaraan Dallas dan Daisya, terdengar langsung oleh Bu Delima, begitu mendengar, dia langsung masuk dan menyela obrolan kedua anaknya.

     "Apa, Dallas pernah menikah siri dan sekarang dia punya anak?" Tiba-tiba Bu Delima masuk tanpa sepengetahuan Dallas dan Daisya, Bu Delima terlanjur mendengar obrolan antara Dallas dan Daisya. Dallas dan Daisya tersentak dan saling lempar tatap.

Terpopuler

Comments

Desi Revani

Desi Revani

Please jangan balik lagi sama cowok sampah kaya si dallas enak banget udah ninggalin tar mau balik lagi dengan tameng anak, jangan jadikan anak tameng buat kalian bersatu lagi kalau cewe bener bener waras pasti ogah balik ke cowok yang jelas jelas buang dia pas udah di icip kalau iya balik lagi berarti si cewe bener bener tolol anak cuman alesan doang yang sebenarnya dia cinta mati semati matinya sama si cowok sampah tapi anak dijadikan tameng karna gengsi

2025-03-28

1

MaWa⏤͟͟͞R

MaWa⏤͟͟͞R

19 tahun belum genap🤔🤔
setahuku umur segitu masih duduk di bangku SMA lohh

2025-03-19

2

mumu

mumu

ini mak bapaknya si dallas chicken udh tau ni kan, masih mau dilanjutin juga nikahannya tanpa cari tau lagi ttg anaknya yg perjaka rasa duda? kalau iya kebangetan ngets ngets sih

2025-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2 Bab 2 Syafa Diungsikan
3 Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4 Bab 4 Pernikahan Dallas
5 Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6 Bab 6 Kembaran
7 Bab 7 Permohonan Dallas
8 Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9 Bab 9 Sakala Gugur
10 Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11 Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12 Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13 Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14 Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15 Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16 Bab 16 Kesedihan Dallas
17 Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18 Bab 18 Tes Bintara Pertama
19 Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20 Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21 Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22 Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23 Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24 Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25 Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26 Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27 Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28 Bab 28 Mimpi Sakala
29 Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30 Bab 30 Pesan Asing
31 Bab 31 Pertemuan Itu
32 Bab 32 Dallas Terus Terang
33 Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34 Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35 Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36 Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37 Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38 Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39 Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40 Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41 Bab 41 Dallas Dipukuli
42 Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43 Bab 43 Dallas Dirawat
44 Bab 44 Sakala Menyesal
45 Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46 Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47 Bab 47 Menemui Dallas
48 Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49 Bab 49 Syafana Dan Dallas
50 Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51 Bab 51 Cerita Dallas
52 Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53 Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54 Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55 Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56 Bab 56
57 Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58 Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59 Bab 59 Permintaan Sakala
60 Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61 Bab 61 Permintaan Bersyarat
62 Bab 62 Permohonan Maaf
63 Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64 Bab 64 Perasaan Lega
65 Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66 Bab 66 Kabar Dallas
67 Bab 67
68 Bab 68 Saling Memaafkan
69 Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70 Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71 Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72 Bab 72 Tergelincir
73 Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74 Bab 74 Makanan Favorit
75 Bab 75 Ini Salahku
76 Bab 76 Titip Mama
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 Talak Saat Pendidikan
2
Bab 2 Syafa Diungsikan
3
Bab 3 Wajah Yang Mirip 99 Persen
4
Bab 4 Pernikahan Dallas
5
Bab 5 Bakat Saka Sudah Terlihat Sejak SD/ 18 Tahun Kemudian
6
Bab 6 Kembaran
7
Bab 7 Permohonan Dallas
8
Bab 8 Insiden di Pagi Hari
9
Bab 9 Sakala Gugur
10
Bab 10 Vidio Pernikahan Dallas dan Syafana yang Masih Tersimpan Rapi
11
Bab 11 Mengantar Pesanan Pelanggan Baru
12
Bab 12 Obrolan Asik Bersama Pelanggan Baru
13
Bab 13 Bertemu Masa Lalu
14
Bab 14 Syafa Sudah Menikah
15
Bab 15 Mencocokkan Syafana dengan Mama Sakala
16
Bab 16 Kesedihan Dallas
17
Bab 17 Mengenai Mimpi Daisya dan Sakala
18
Bab 18 Tes Bintara Pertama
19
Bab 19 Penemuan Yang Sangat Mencengangkan
20
Bab 20 Sakala Darah Daging Dallas
21
Bab 21 Sakala Diajak ke Rumah Dallas
22
Bab 22 Mencuri Rambut Sakala Untuk Tes DNA
23
Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik
24
Bab 24 Cerita Mas Lalu Bidan Dista
25
Bab 25 Sosok Di Balik Cerita Bidan Dista
26
Bab 26 Kebingungan Bu Sarma
27
Bab 27 Mobil Yang Mengikuti Syafa
28
Bab 28 Mimpi Sakala
29
Bab 29 Dallas Dianggap Sudah Meninggal
30
Bab 30 Pesan Asing
31
Bab 31 Pertemuan Itu
32
Bab 32 Dallas Terus Terang
33
Bab 33 Jangan Hancurkan Hidupku Untuk Kedua Kali!
34
Bab 34 Pertemuan Dallas dan Kedua Orang Tua Syafana
35
Bab 35 Pertemuan Kembali Syafana Dan Dallas
36
Bab 36 Keharuan Dan Rasa Was-was Menantikan Pengumuman Kelulusan
37
Bab 37 Kelulusan Sakala (Siswa Terbaik)
38
Bab 38 Dallas dan Sakala Sudah Saling Mengenal
39
Bab 39 Sakala Mengetahui Papanya Masih Hidup
40
Bab 40 Terpaksa Meminta Bantuan Dallas
41
Bab 41 Dallas Dipukuli
42
Bab 42 Seperti Bom Waktu Yang Meledak
43
Bab 43 Dallas Dirawat
44
Bab 44 Sakala Menyesal
45
Bab 45 Sakala Takut Dallas Meninggal
46
Bab 46 Menunggu Balasn WA Dari Dallas
47
Bab 47 Menemui Dallas
48
Bab 48 Cerita Daisya Tentang Dallas
49
Bab 49 Syafana Dan Dallas
50
Bab 50 Pelukan Dan Ciuman Yang Tanpa Rencana
51
Bab 51 Cerita Dallas
52
Bab 52 Pernikahan Dallas Sesungguhnya
53
Bab 53 Sakala Mulai Pendidikan
54
Bab 54 Ada Yang Hilang Dan Cemburu
55
Bab 55 Aku Tidak Akan Merebut Sakala
56
Bab 56
57
Bab 57 Dompet Syafana Jatuh
58
Bab 58 Suara Di Samping Sakala
59
Bab 59 Permintaan Sakala
60
Bab 60 Menumpahkan Marah Terhadap Dallas
61
Bab 61 Permintaan Bersyarat
62
Bab 62 Permohonan Maaf
63
Bab 63 Keikhlasan Hati Syafana
64
Bab 64 Perasaan Lega
65
Bab 65 Orang Tua Dallas Mendatangi Orang Tua Syafana
66
Bab 66 Kabar Dallas
67
Bab 67
68
Bab 68 Saling Memaafkan
69
Bab 69 Kejutan Untuk Dallas Dan Syafana
70
Bab 70 Menjenguk Dallas di Rumah Dallas
71
Bab 71 Pertemuan Daisya dan Syafana
72
Bab 72 Tergelincir
73
Bab 73 Seandainya Diberi Kesempatan
74
Bab 74 Makanan Favorit
75
Bab 75 Ini Salahku
76
Bab 76 Titip Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!