pulang

*****

Matahari sore sudah telah kembali keperaduannya....sementara itu didalam sebuah kabin sesosok tubuh mengeliat bangun dari tempat tidurnya. Ya itu Dewa yang baru bangun setelah seharian tidur di kabinnya. Dia merasa tubuhnya sakit semua, mungkin karena kecapean setelah menjalankan misi ditambah bahunya yang masih terluka. Dia memaksakan dirinya bangun lalu memakai baju singlet yang longgar. Dewa keluar dari kabin menenteng sebuah ember menuju mata air air yang berada disebelah kabin. Dia berniat mencuci muka dan mengambil air dari tempat itu. Setelah itu dia kembali kekabin lalu menyalakan api disebuah tungku yang dia cor tereletak disudut kabin itu. Kemudain dia mengeluarkan makanan cepat saji dan susu dari kotak penyimpanan. Dewa berencana memakan itu malam ini untuk menganjal perutnya yang mulai keroncongan.

.....

Setelah mengisi perutnya Dewa membersihkan bekas makanan, lalu membuka kotak rahasia dibawah tempat tidurnya memasukan kembali pistol yang dia bawa sebelumnya. Kemudian dan menutup kembali kotak tersebut.

Biasanya untuk mengusir sepi dikabinnya Dewa selalu membaca buku tentang manajemen. Sambil berbaring dia membaca buku yang dia bawa dari rumahnya.

Saat tengah asik membaca buku itu telepon satelit yang ada didalam ranselnya berbunyi..."rutt....ruttt...rutt..." dewa bangun lalu menggapai ranselnya merogoh telepon tersebu. "Ya...." Dewa menjawab telepon itu.

"Periksa rekeningmu...dana sudah ditransfer sisanya akan diselesaikan kalau flashdisk itu kamu berikan"....sebuah suara berat dari seberang yang sudah Dewa hafal. Dia adalah Direktur Agen Rahasia pemerintah. "Oke....nanti akan saya hubungi tiga hari lagi"....balas Dewa. "Jangan lupa obati bahumu....istirahatlah, saya tunggu kamu kembali"...tutup Si Harimau Kuning.

Dewa berencana kembali lebih cepat dari rencana sebelumnya, kalau badannya terasa segar besok dia akan kembali. Dewa mengambil sebuah botol lalu menuangkan beberapa tablet obat kemudian dia meminumnya, setelah itu dia memejamkan matanya. Berharap besok pagi tubuhnya kembali segar.

*****

Disisi lain di kota Mandar Vanda jalan-jalan ke mall dengan Teta, mereka keluar masuk toko pakaian mencari barang yang mereka suka. Ya namanya perempuan yang dicari baju yang dilihat di toko semua barang yang menarik pasti dicoba atau hanya sekedar dilihat.

Alhasil mereka berdua keluar dari toko barang-barang branded sambil menenteng barang belanjaan mereka.

Sudah jam sembilan malam mereka sudah mulai bosan untuk jalan lagi, mereka memutuskan untuk mencari tempat makan. Mereka memasuki sebuah restoran yang ada dimall tersebut setelelah mendapatkan tempat duduk Teta memanggil pelayan dia memesan makanan berat, karean Teta hobinya makan dia tidak takut bentuk tubuhnya melar, karena sebanyak apapun dia makan tidak akan mempengaruhi bentuk tubuhnya dan itu sudah dari dulu. Sementara Vanda hanya memesan Hotdog karena malam biasanya dia hanya makan sedikit saja. "Apakah kamu masih ingat si Jack?" Tanya Teta....kemarin Dia bertemu denganku di tempat kerja, dia Tambah Ganteng saja sekarang dan yang lebih penting dia sekarang sudah jadi Direktur diperusahan Keluarganya" cerocos Teta tidak berhenti. Jack adalah teman satu kampus mereka saat kuliah dulu, zaman kuliah semua orang tahu kalau Jack menyukai Vanda, tapi Vanda tidak pernah merespon perasaannya, vanda hanya menganggap Jack teman kuliah saja.

"Ya saya masih ingat....oh itu hebat sekali, ya si Jack kan pintar zaman kuliah saja dia selalu mendapatkan predikat terbaik di kampus" sahut Vanda sambil melihat ponselnya.

"Dia menanyakan kamu kemarin, dia juga minta nomor kamu tapi saya tidak memberikannya...takut kamu marah" jelas Teta sambil tersenyum. Vanda hanya mengganguk saja tanpa menyahut Teta karena makanan mereka sudah datang.

Setelah makan mereka berdua pulang menaiki mobil Teta karena sampai saat ini Vanda belum berencana membeli mobil. Dia berencana mengambil mobilnya yang ada kota Palapa untuk dibawa ke Mandar, tapi belum tahu kapan dia ambil saat ini saja Dia sibuk di Rumah Sakit.

Teta mengantar Vanda sampai di perumahan X, setelah Vanda turun dari mobil Teta langsung pulang setelah sebelumnya dia berpamitan dengan Vanda.

Saat mau masuk kerumahnya Vanda menoleh kearah rumah Dewa yang masih gelap bak kuburan.

Setelah menoleh sebentar dia masuk kedalam rumahnya.

*****

Keesokan Pagi di kabinnya Dewa sudah bangun pagi sekali, dia mengambil sebuah botol minuman lalu keluar dari kabin setelah memakai sepatu katsnya, dia bejalan kepantai dan menyusuri pantai tersebut. Dia merasa tubuhnya mulai segar setalah berjalan cukup lama Dewa berhenti disebuah batu yang menjorok kepantai, dia duduk sambil membuka tutupan botol minuman yang dia bawa, dia minum airnya sampai habis. Sinar matahari sudah mulai terasa panas dikulit Dewa, dia segera berdiri lalu berbalik menuju kabinnya. Dewa memasak sarapan paginya sebelum sarapan dia membersihkan diri.

Dewa melihat Jam diponselnya sudah menunjukan jam sembilan pagi, dia mulai berkemas karena hari dia akan pulang ke Mandar.

Semua barang yang dibawa pulang sudah dia kemas dan ditaruh kembali dalam box dikiri dan kanan motornya. Dewa memastikan kabinnya dan barangnya tidak ada yang tertinggal, dia segera melajukan motornya kearah jalan setapak menuju arah pulang. Perjalanan kembali hari ini akan memakan waktu lama karena Dewa tidak bisa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi disebabkan bahunya masih terasa ngilu.

*****

Setelah memakan waktu hampir sembilan jam akhirnya Dewa sampai di rumahnya. Pejalanan yang lama disebabkan karena dia banyak beristirahat di jalan dan karena dia tidak mengebut selama perjalanan.

Dewa memarkir motornya digarasi dia lalu bergegas masuk kedalam rumahnya tanpa menurunkan barang bawaannya hanya sebuah ransel yang dibawa masuk kedalam rumahnya. Dewa merasa badannya lemes dan badannya terasa meriang. Dewa masuk kedalam rumah dia menyalakan lampu dirumahnya, dewa lupa menutup pintu, dia menuju ketengah ruangan dirumahnya disana ada sebuah sofa panjang, karena sudah tidak tahan lagi dewa merebahkan tubuhnya di sofa itu. Dia menutup tubuhnya dengan kain yang ada disofa.

.....

Tidak lama setelah Dewa tertidur diluar Vanda baru pulang dari Rumah Sakit menggunakan taxi online. Sebelum masuk kerumahnya Vanda tersenyum sendiri melihat rumah Dewa yang terang, dia kaget sendiri kenapa dia senyum-senyum sendiri melihat rumah Dewa yang terang.

Dia segera masuk kerumahnya, lalu dia segera membersihkan diri dia berencana mengembalikan bohlam yang dipinjami Dewa sebelumnya. Cepat-cepat Dia mandi lalu menuju lemari pakaian, dia mencari pakaian yang cocok membolak balikan pakaian tapi dia merasa tidak ada yang sesuai. Tiba-tiba gerakan Vanda berhenti "kenapa saya harus prepare begini hanya mau mengembalikan bohlam saja sih?" gumannya bingung. Akhirnya dia mengambil satu baju kaos putih dan celana kasual sederhana.

Dia keluar kamar lalu mengambil kantungan yang berisi bohlam, setelah itu dia bergegas keluar rumah. Sampai didepan rumahnya dia mulai ragu-ragu untuk melanjutkan langkahnya. Dia menoleh kiri-kanan seperti akan mencuri sesuatu, dia melihat rumah Dewa yang pintu masih belum ketutup. Akhirnya dengan langkah yang mantap dia berjalan kerumah Dewa. "Tok tok tok...selamat malam"....sahut Vanda sambil melihat kedalam rumah. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, "hmmmm ammm ammm" terdengar suara seperti orang yang sedang mengigau. "Halo...apa ada orang didalam?" seru Vanda. "Hehhhhhhhhh hehhhhhh...." suara seperti orang yang kedinginan terdengar dari dalam rumah. Vanda ragu untuk masuk, tapi insting dokternya mengatakan kalau itu suara orang yang sedang sakit.

Dengan langkah yang perlahan Vanda masuk mengendap-endap seperti pencuri masuk kedalam rumah Dewa. Diruangan tamu hanya ada sebuah ransel tapi tidak ada orang. "Hehhhhhsss...hehhhhhssss... hehhhhhhsss...." suara itu berasal dari ruangan tengah pikir Vanda. Dia segera masuk kesana, betapa kagetnya Vanda melihat orang yang diselimuti kain berwarna putih, kain itu bergetar karena orang yang ada dibaliknya sedang menggigil kedinginan.

Vanda mendekat dia menyingkap kain yang mentupi tubuh Dewa, dewa terlihat pucat bibirnya sudah berwarna kebiruan. Vanda menyentuh dahi Dewa dengan punggung tangan, suhu tubuh Dewa panas sekali...."Apa kamu bisa bangun?"...Vanda mengoyang tubuh Dewa.

*****

(BERSAMBUNG)

Episodes
1 Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2 mission complete
3 kembali ke Mandar
4 Dude jadi ayah
5 kembali
6 tetangga baru
7 minta bantuan
8 Sebuah Misi
9 menumpas teroris
10 tewasnya pimpinan teroris
11 terluka
12 pesan
13 di hadang
14 pulang
15 dokter tetangga
16 Di rawat dokter tetangga
17 jalan
18 salah paham
19 memilih pensiun
20 mobil baru
21 Duel
22 Mabuk
23 Agen wanita
24 Agen Rahasia 2
25 insiden di Kafe
26 Dude hilang
27 penyelamatan
28 Duel
29 ternyata pensiun seorang Diri
30 di ajak
31 meminta izin
32 pertama kali diantar ketempat kerja
33 memukul orang lagi
34 Tiger bertekuk lutut lagi
35 misi balas dendam
36 misi gagal
37 marahan
38 Pertemuan dua wanita
39 menginap lagi
40 Vanda merajuk
41 ancaman Jack
42 kesombongan Jack
43 akhir cerita Jack
44 penyergapan si ahli racun
45 tewasnya si ahli racun
46 Cemburu yang mengemaskan
47 trik Vivi
48 Gegara Luka
49 Dewa Sembuh
50 Dewa bermain Gitar di Kafe
51 Harimau Kuning meminta Bantuan
52 menolak Bertemu
53 Vanda ingin ikut Pulang kampung
54 Calon Istri idaman
55 Di hadang gengster
56 terjebak Hujan
57 bidadari
58 benaran Bidadari
59 kamu mau ninggalin aku?
60 mengemaskan
61 Hamara masih ada
62 Aset berharga
63 Menyusup
64 Penyergapan
65 Yonah si Penghianat
66 Hasim yang megenaskan
67 Hasim tertangkap
68 bertemu calon mertua
69 Bertemu kembali
70 Vanda yang Tantrum
71 Rencana Pasukan Iblis Neraka
72 Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73 Vanda merajuk lagi
74 penyerbuan ke markas mafia
75 Agen Rahasia juga bergabung
76 kamu mencintainya?
77 di rujak ibu-ibu
78 terancam pindah planet
79 siap ke Pluto?
80 Rencana besar
81 Survey kantor baru
82 Vanda merajuk lagi
83 Vanda galau
84 di tinggal pergi
85 Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86 perjodohan akal-akalan Vivi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2
mission complete
3
kembali ke Mandar
4
Dude jadi ayah
5
kembali
6
tetangga baru
7
minta bantuan
8
Sebuah Misi
9
menumpas teroris
10
tewasnya pimpinan teroris
11
terluka
12
pesan
13
di hadang
14
pulang
15
dokter tetangga
16
Di rawat dokter tetangga
17
jalan
18
salah paham
19
memilih pensiun
20
mobil baru
21
Duel
22
Mabuk
23
Agen wanita
24
Agen Rahasia 2
25
insiden di Kafe
26
Dude hilang
27
penyelamatan
28
Duel
29
ternyata pensiun seorang Diri
30
di ajak
31
meminta izin
32
pertama kali diantar ketempat kerja
33
memukul orang lagi
34
Tiger bertekuk lutut lagi
35
misi balas dendam
36
misi gagal
37
marahan
38
Pertemuan dua wanita
39
menginap lagi
40
Vanda merajuk
41
ancaman Jack
42
kesombongan Jack
43
akhir cerita Jack
44
penyergapan si ahli racun
45
tewasnya si ahli racun
46
Cemburu yang mengemaskan
47
trik Vivi
48
Gegara Luka
49
Dewa Sembuh
50
Dewa bermain Gitar di Kafe
51
Harimau Kuning meminta Bantuan
52
menolak Bertemu
53
Vanda ingin ikut Pulang kampung
54
Calon Istri idaman
55
Di hadang gengster
56
terjebak Hujan
57
bidadari
58
benaran Bidadari
59
kamu mau ninggalin aku?
60
mengemaskan
61
Hamara masih ada
62
Aset berharga
63
Menyusup
64
Penyergapan
65
Yonah si Penghianat
66
Hasim yang megenaskan
67
Hasim tertangkap
68
bertemu calon mertua
69
Bertemu kembali
70
Vanda yang Tantrum
71
Rencana Pasukan Iblis Neraka
72
Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73
Vanda merajuk lagi
74
penyerbuan ke markas mafia
75
Agen Rahasia juga bergabung
76
kamu mencintainya?
77
di rujak ibu-ibu
78
terancam pindah planet
79
siap ke Pluto?
80
Rencana besar
81
Survey kantor baru
82
Vanda merajuk lagi
83
Vanda galau
84
di tinggal pergi
85
Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86
perjodohan akal-akalan Vivi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!