pesan

"Tapi kamu terluka...kenapa tidak ikut bersama kami saja?" Tanya Dani. "Jalan kita berbeda....saya hanya butuh obat dari orangmu nanti"....tutup Dewa sebelum dia menutup matanya.

.......

Sepuluh menit kemudian sayup-sayup terdengar suara helikopter dari kejauhan, para agen tersebut segera bersiap dan mengamankan perimeter. Dewa yang terlihat pucat juga mulai bangun. Walau badannya terasa lemes dia memaksakan dirinya untuk bangun.

Helikopter itupun mendarat disebuah tempat yang datar yang hanya ditumbuhi rerumputan yang berjarak sekitar seratus meter dari mereka. Lima orang bersenjata lengkap segera turun dari helikopter itu, mereka mengelilingi helikopter dengan satu kaki berlutut, mengarahkan senjata kesetiap sudut tempat itu. Agen Dani dan dua orang rekannya segera berlari kearah helikopter sambil berlari mereka melihat kesekeliling mengarahkan senjata yang mereka pegang takut kalau masih ada musuh yang mengikuti mereka.

Sampai dihelikopter Agen Dani berbicara kepada salah satu pasukan penjemput  lalu mengambil sebuah tas ransel kemudian berbalik dan berlari kembali ke Dewa yang masih membidikan senjatanya memungungi helikopter. "Semoga kita bisa bertemu dengan situasi yang lebih baik dimasa depan Sang Mata Elang...kamu banyak membantu negara, jaga dirimu" sahut Agen Dani. "Terimakasih....kembalilah, kamu tahu harus berbuat apa setelah ini" balas Dewa sambil menerima ransel yang diberikan Agen Dani.

Agen Dani terlihat ragu untuk berbalik tapi suara panggilan dari rekannya memaksa dia segera berlari menuju Helikopter. Tidak lama setelahnta helikopte tersebut terbang dan menghilang di udara.

.....

Sementara itu Dewa segera bergegas menuju selatan masuk kedalam hutan, sejam kemudian dia berhenti disebuah gua yang ada didalam hutan tersebut. Dia masuk kedalamnya memeriksa keadaan gua tersebut. Karena sudah dirasa aman Dewa membuka isi ransel yang berisi obat-obatan, makanan dan sebotol minuman. Dewa lalu mengobati lengannya yang terluka, menyuntik pereda nyeri lalu dia makan makanan khas tentara yang biasa dibawa untuk berperang. Tidak lama kemudian Dewa tertidur, Dia berencana akan keluar dari hutan saat sudah mulai gelap.

.....

Dikota Mandar Martin yang berada ditempat usahanya terlihat menghubungi seseorang lewat ponselnya. "Apa sudah ada kabarnya hari ini?"...tanyanya...."biasanya Dia akan menghubungi kita kalau sudah malam" itu suara Dude.

"Kak Zizau mungkin akan kekabin itu besok kalau malam ini dia tidak ada kabar"....sambung Dude.

"Baiklah...jangan lupa kabari saya kalau sudah ada informasi" kemudian Martin mematikan teleponnya. Dia kemudian kembali beraktivitas didalam ruangan kantornya. Martin yang membuka sebuah toko bangunan yang lumayan besar memilki lima belas orang anak buah dan memiliki dua cabang.

.....

Disebuah rumah sakit swasta yang paling lengkap dikota Mandar, Vanda sedang memeriksa pasien dari satu kamar kekamar lainnya. Vanda terlihat sangat angun memakai pakaian kerjanya. Pasiennya terlihat semangat ketika melihat kedatangan Vanda untuk mengecek perkembangan kesehatan mereka.

Tidak jarang ada pasien yang betah berbincang dengannya, ada yang bertanya tentang sakit tidak lupa tentang kehidupan pribadinya. Vanda yang sudah terbiasa dengan hal itu tidak terganggu dia hanya balas dengan senyuman yang sangat manis.

Setelah memeriksa pasiennya Vanda kembali keruangannya, dia bersiap untuk pulang kerumahnya karena jam kerjanya sudah selesai.

Vanda keluar dari ruangannya melewati resepsionis lalu keluar lewat pintu utama rumah sakit. Dia memeriksa ponselnya untuk memesan taxi online, aktivitasnya terhenti ketika melihat sepasang suami istri yang mendorong kursi roda untuk bayi. "Halo.....emm apa kalian datang untuk jadwal check up?" tanya Vanda yang terlihat ragu, takut salah orang yang ditegur. Tapi ternyata Dude dengan santainya dia menjawab..."hey dokter Vanda....apa kabar? Kamu bertugas di rumah sakit ini?" Kata Dude sambil merangkul lengan istrinya. Kami datang untuk konsultasi soal anak kami kedokter anak..."sambungnya.

"Kabar baik kak....oh iya dokter Rivana sudah masuk tadi..."...."baiklah kalau begitu kami masuk dulu...sampai ketemu lagi dokter Vania" potong Dude. Dia bukan tidak mau berlama-lama tapi anaknya sudah menangis. Vanda hanya mengangguk melihat mereka masuk kedalam rumah sakit tersebut.

Tidak lama kemudian taxi yang dipesannya sudah datang, dia masuk kedalam taxi yang akan mengantarnya pulang kerumah.

.....

Disebuah tempat dipinggiran Hutan Dewa sudah keluar dari dalam hutan setelah dia berjalan sekitar tiga jam lamanya. Bukan karena medannya yang sulit tapi karena Dewa jalan pelan karena tenanganya banyak terkuras akibat luka yang dia derita. Dia mengeluarkan motornya dari persembunyian, lalu berkendara keluar dari tempat itu menuju kota Johor.

Sesampainya dikota Johor menjelang jam dua belas malam, dewa memasuki sebuah klinik kecil yang ada disudut kota Johor.

Seorang perawat menyapa Dewa dengan ramah..."ada yang bisa dibantu pak?"... Itu tolong siapkan infus dan saya ingin menganti perban luka di bahu saya..." Jawab Dewa. "Baik pak, tapi bapak masuk kedalam ruangan rawat dulu, mari saya antar"....suster yang terlihat manis itu membawa dewa kedalam sebuah ruangan. "Tunggu sebentar ya pak saya akan siapkan infusnya dulu..."sahut suster yang di nametagnya tertulis sebuah nama Rieke. Dia keluar dari ruangan itu, Dewa yang sudah kelelahan  hendak menutup matanya. Tapi dia teringat sesuatu dia merogoh saku celananya mengeluarkan ponsel menekan sebuah aplikasi chating kemudian mengirim pesan. Dewa mengirim pesan kepada Dude karena sudah tiga hari Dewa belum memberikan kabar. Kalau hari ketiga dia belum memberikan kabar sesuai yang dia janjikan kepada rekannya itu kemungkinan besar mereka akan menyusul kalau sampai itu terjadi maka misi rahasia yang dilakukannya akan terbongkar, dan itu akan menjadi sebuah masalah besar.

.....

Suster Rieke masuk kedalam ruangan dia membantu Dewa membuka baju lalu membersihkan luka dewa dibahunya, luka itu seperti sabetan pisau yang mengiris bagian bahunya. Setelah membersihkan luka itu Suster Rieke memasang infus dilegan Dewa. ...."Sus bangunkan saya kalau sudah pagi nanti atau kalau infusnya habis"....Dewa memesan kepada Suster Rieke. "Baik pak silahkan istirahat saja" balas suster itu sambil meninggalkan ruangan. Dewa yang sangat lelah akhirnya hanyut dalam tidurnya.

Rencananya Dewa akan kembali kekabinnya besok siang kalau masih bisa berkendara dia akan lanjut pulang ke Mandar. Sudah banyak hal yang ada dalam pikirannya termasuk memberitahu rekannya untuk segera membubarkan pasukan iblis neraka. Dia masih memikirkan cara bagaimana menyampaikan hal itu kepada rekan-rekannya. Dewa merasa pekerjaan mereka itu sudah harus berhenti mengingat keempat rekannya yang sudah memiliki tanggung jawab terhadap anak dan istri mereka.

.....

Sebelum God Father meninggal dia sempat menitipkan pesan pada Dewa agar mereka semua kembali hidup normal. God Father tidak ingin mereka semua membahayakan keluarga mereka karena resiko pekerjaan mereka sebagai tentara bayaran. Pesan itu hanya disampaikan kepada Dewa, hal inilah yang terus menjadi beban dalam hati Dewa.

(BERSAMBUNG)

Episodes
1 Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2 mission complete
3 kembali ke Mandar
4 Dude jadi ayah
5 kembali
6 tetangga baru
7 minta bantuan
8 Sebuah Misi
9 menumpas teroris
10 tewasnya pimpinan teroris
11 terluka
12 pesan
13 di hadang
14 pulang
15 dokter tetangga
16 Di rawat dokter tetangga
17 jalan
18 salah paham
19 memilih pensiun
20 mobil baru
21 Duel
22 Mabuk
23 Agen wanita
24 Agen Rahasia 2
25 insiden di Kafe
26 Dude hilang
27 penyelamatan
28 Duel
29 ternyata pensiun seorang Diri
30 di ajak
31 meminta izin
32 pertama kali diantar ketempat kerja
33 memukul orang lagi
34 Tiger bertekuk lutut lagi
35 misi balas dendam
36 misi gagal
37 marahan
38 Pertemuan dua wanita
39 menginap lagi
40 Vanda merajuk
41 ancaman Jack
42 kesombongan Jack
43 akhir cerita Jack
44 penyergapan si ahli racun
45 tewasnya si ahli racun
46 Cemburu yang mengemaskan
47 trik Vivi
48 Gegara Luka
49 Dewa Sembuh
50 Dewa bermain Gitar di Kafe
51 Harimau Kuning meminta Bantuan
52 menolak Bertemu
53 Vanda ingin ikut Pulang kampung
54 Calon Istri idaman
55 Di hadang gengster
56 terjebak Hujan
57 bidadari
58 benaran Bidadari
59 kamu mau ninggalin aku?
60 mengemaskan
61 Hamara masih ada
62 Aset berharga
63 Menyusup
64 Penyergapan
65 Yonah si Penghianat
66 Hasim yang megenaskan
67 Hasim tertangkap
68 bertemu calon mertua
69 Bertemu kembali
70 Vanda yang Tantrum
71 Rencana Pasukan Iblis Neraka
72 Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73 Vanda merajuk lagi
74 penyerbuan ke markas mafia
75 Agen Rahasia juga bergabung
76 kamu mencintainya?
77 di rujak ibu-ibu
78 terancam pindah planet
79 siap ke Pluto?
80 Rencana besar
81 Survey kantor baru
82 Vanda merajuk lagi
83 Vanda galau
84 di tinggal pergi
85 Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86 perjodohan akal-akalan Vivi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2
mission complete
3
kembali ke Mandar
4
Dude jadi ayah
5
kembali
6
tetangga baru
7
minta bantuan
8
Sebuah Misi
9
menumpas teroris
10
tewasnya pimpinan teroris
11
terluka
12
pesan
13
di hadang
14
pulang
15
dokter tetangga
16
Di rawat dokter tetangga
17
jalan
18
salah paham
19
memilih pensiun
20
mobil baru
21
Duel
22
Mabuk
23
Agen wanita
24
Agen Rahasia 2
25
insiden di Kafe
26
Dude hilang
27
penyelamatan
28
Duel
29
ternyata pensiun seorang Diri
30
di ajak
31
meminta izin
32
pertama kali diantar ketempat kerja
33
memukul orang lagi
34
Tiger bertekuk lutut lagi
35
misi balas dendam
36
misi gagal
37
marahan
38
Pertemuan dua wanita
39
menginap lagi
40
Vanda merajuk
41
ancaman Jack
42
kesombongan Jack
43
akhir cerita Jack
44
penyergapan si ahli racun
45
tewasnya si ahli racun
46
Cemburu yang mengemaskan
47
trik Vivi
48
Gegara Luka
49
Dewa Sembuh
50
Dewa bermain Gitar di Kafe
51
Harimau Kuning meminta Bantuan
52
menolak Bertemu
53
Vanda ingin ikut Pulang kampung
54
Calon Istri idaman
55
Di hadang gengster
56
terjebak Hujan
57
bidadari
58
benaran Bidadari
59
kamu mau ninggalin aku?
60
mengemaskan
61
Hamara masih ada
62
Aset berharga
63
Menyusup
64
Penyergapan
65
Yonah si Penghianat
66
Hasim yang megenaskan
67
Hasim tertangkap
68
bertemu calon mertua
69
Bertemu kembali
70
Vanda yang Tantrum
71
Rencana Pasukan Iblis Neraka
72
Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73
Vanda merajuk lagi
74
penyerbuan ke markas mafia
75
Agen Rahasia juga bergabung
76
kamu mencintainya?
77
di rujak ibu-ibu
78
terancam pindah planet
79
siap ke Pluto?
80
Rencana besar
81
Survey kantor baru
82
Vanda merajuk lagi
83
Vanda galau
84
di tinggal pergi
85
Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86
perjodohan akal-akalan Vivi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!