tewasnya pimpinan teroris

.....

Salah satu teroris terantuk batu dan terjatuh ketanah, mungkin karena dia kurang fokus sehingga teroris tersebut terjatuh. Karena temannya jatuh teroris yang ada dibelakangnya langsung meloncot kearah temannya itu. "Kenapa Dul....?" Tanya temannya sambil membantu menarik tangan teman berdiri. "Batu sialan itu kenapa ada disana?, saya jatuh gara-garau terantuk dibatu itu...." Jawab teroris yang jatuh tadi. Temannya hanya tersenyum sambil mengeleng kepala. "Kamu ini ada-ada saja masa batu sebesar itu tidak kelihatan?'....kata temannya sambil berjalan kembali menuju kearah markas mereka.

Dewa yang bersembunyi dibalik sebuah pohon besar memegang sepucuk pistol yang dilengakapi sebuah peredam tetap tak bergerak dari tempatnya, dia menunggu dua orang teroris tersebut menjauh dari tempat dia bersembunyi. Setelah tidak lagi terdengar suara dari dua orang tadi diam-diam dewa mulai mendongakkan kepalanya untuk melihat sekeliling dan menoleh kearah pergianya dua orang tadi. Situasi sudah mulai aman terkendali Dewa segera keluar dari tempat persembunyiaanya menuju bukit untuk mulai pemantauan kearah markas para teroris. Dengan banyak usaha dan selalu berhati-hati akhirnya dewa sampai dibukit yang dia tuju, dia kemudian berlindung dibelakang sebuah batu sambil merayap Dewa mengeluarkan sebuah teropong kecil dari dalam tasnya.

Dewa mengarahkan teropong kearah markas teroris melihat situasinya dan mengamati jumlah penjaga yang berjaga disekitar markas teroris. Lalu dewa mebuka tasnya mulai merakit sebuah senjata khas milik penembak jitu. Dewa mulai memasang bagian-bagian dari senjata tersebut dan akhirnya senjata yang panjang sekitar tujuh puluh lima cm tersebut terpasang tidak lupa dewa memasang alat peredam suara dimoncong senjata tersebut.

Rencananya Dewa akan menembak penjaga yang berada didekat sebuah pohon besar yang ada didepannya karena dia akan menyusup kedalam markas tersebut melewati arah utara dari markas teroris. Dewa melihat sekeliling penjaga tersebut sebelum menembak melalui teropong yang terpasang di senjata tadi. Lalu dewa mengarahkan senjata tersebut kearah timur markas teroris untuk melihat posisi tempat agen pemerintah yang ditahan. Kemudian dia mengarahkan teropong kesebuah bangunan yang agak besar ditengah markas tersebut, dia ingin memastikan pimpinan teroris ada disana. Setelah memastikan semuanya dewa kembali mengarahkan senjata snipernya kearah penjaga tadi lalu menarik pelatuk senjata iti...."blesss..." Suara senjata diikuti sebuah suara gedebuk dari arah utara. Seorang penjaga langsung terjatuh setelah kena timah panas dikepalanya dari moncong senjata milik dewa.

Dewa langsung bergerak kearah penjaga tadi dia menarik tubuh penjaga kebelakang pohon besar itu lau melucuti semua pakaian penjaga itu. Dewa menganti pakaian mengunakan pakaian penjaga serta sebuah kain hitam yang sebagai penutup mukanya. Dia lalu keluar dari balik pohon berjalan kearah markas menuju ketimur mendekati tempat dimana para agen ditahan. Disana berdiri dua orang penjaga dengan senjata AK-47 ditangan mereka. Dewa berhenti mengamati sekitarnya, mata dewa yang sensitif melihat kepinggang penjaga dia melihat ada kunci gembok yang tergantung dipinggang salah satu penjaga itu. Dewa memikirkan cara bagaimana mendekati penjaga tersebut. Muncul ide dibenaknya lalu dia merogoh saku celananya mengeluarkan sebungkus rokok, dia mendekati dua penjaga sambil memegang bungkusan rokok di tangannya. "Ada korek....?" tanya dewa dengan satu tangan menyerahkan rokok kearah penjaga tadi. "Hey bro....apa kamu tidak takut kalau bos lihat sedang merokok?"....tanya salah satu teroris itu sambil memegang senjata dengan kedua tangan melihat kearah dewa. "Saya mengantuk nanti saya rokok di belakang saja tapi saya lupa bawa korek tadi, saya pinjam korek saja"....kata dewa sambil mengambik pisau komando dibalik punggungnya dengan cepat dewa melempar pisau tersebut kearah leher penjaga yang memegang senjata...."blesss....pisau menancap dileher penjaga tadi, sementara penjaga yang merogoh saku celananya untuk mengambil korek terkejut melihat temannya jatuh bersimbah darah disampingya. Belum sempat dia beraksi dengan cepat dewa sudah berada dibelakangnya memiting leher penjaga itu. Penjaga yang belum siap untuk beraksi tersebut hanya bisa meronta dengan kakinya yang menendang udara"..kreekkk..." Bunyi dari leher penjaga tadi, naas leher penjaga itu patah tanpa bisa melawan. Dewa mengambil kunci yang ada dipinggang penjaga yang terkena lemparan pisau tadi dia lalu mencabut pisau tersebut. Dewa mendekati sel tempat para agen ditahan. Dia membuka gembok lalu menarik pintu sel tersebut, dewa masuk kedalam melihat 3 orang yang sedang terbaring disana. "Bangun....jangan bersuara, Harimau Kuning kode 76214 mengirim saya kemari menjemput kalian"...bisik dewa kepada para agen tersebut. "Siap..".jawab ketiganya serempak sambil berbisik. "Baiklah...apakah semuanya bisa bergerak...?, tanya dewa. "Bisa...hanya satu orang yang terluka ditangannya, selebihnya aman" jawab seorang agen yang terlihat pelipis dan dagunya lebam. "Ambil senjata dan seret kedua penjaga didepan sel kedalam sel, kalian bertiga segera bergerak keutara gunakan pakaiaan penjaga ini hindari lampu dari menara, terus bergerak kearah bukit disana ada senjata gunakan itu untuk menembak penjaga dimenara dan lampu dimenara ketika terdebgar bunyi tembakan"....jelas Dewa sambil menyerah sebuah senjata kepada salah satu agen yang terluka tadi."kamu tidak keluar bersama kami?" Tanya agen Dani yang merupakan komdan agen yang ditangkap ini. "Saya akan keluar setelah memastikan black lion tewas" jawab Dewa sambil berjalan keluar dari sel. "Tetaplah hidup...." Kata agen Dani. Dewa hanya mengangguk tanpa menoleh.

Ketiga agen itu segera keluar dari sel lalu mulai berjalan sambil melihat kesekeliling mereka. Mereka berjalan memutar menghindari penjaga dan lampu sorot yang terus berputar disekitar markas teroris itu. Sebelum mereka mencapai pohon besar dibagian utara tiba-tiba mereka dicegat oleh dua orang teroris yang sedang berkeliling. Agen dani yang memimpin jalan segera berbalik dan mendekati teroris itu kemudian dengan cepat dia menghabisi kedua orang itu dengan tangan kosong. Cepat-cepat kedua agen yang lain menarik teroris tersebut kebelakang pohon dimana disana mereka melihat sosok mayat tanpa pakaian. Mereka terus bergerak kearah bukit lalu melihat sebuah batu mereka mendekat lalu merayap dibelakang batu. Agen Steven yang melihat sebuah senapan runduk segera mengambil senjata tersebut, dia membidik kearah penjaga yang ada dimenara. Sudah hampir dua puluh menit mereka bersembunyi dibelakang batu terdengar teriakan dan kekacauan dari arah markas teroris. Agen Dani tetap fokus untuk mendengar tanda yang disampaikan oleh penyelamat mereka tadi. Sementara di markas para teroris huru hara karena tahanan mereka sudah kabur...."cari mereka sampai ketemu"...kata tangan kanan dari pimpinan teroris. Berita kaburnya para tahanan segera menyebar dimarkas teroris.

....

Dewa yang melihat kekacauan itu segera bergerak kearah tengah markas tempat pimpinan teroris itu berada. Sementara black lion yang ada dibangunan tempat tinggalnya langsung bangkit berdiri lalu mengebrak meja yang ada didepannya. "Brakkk.....sialan cari mereka sampai ketemu, jangan biarkan penyusup yang membebaskan mereka kabur"....pastikan mereka tertangkap hidup atau mati.....sambung black lion sang pimpinan teroris....

(BERSAMBUNG)

Episodes
1 Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2 mission complete
3 kembali ke Mandar
4 Dude jadi ayah
5 kembali
6 tetangga baru
7 minta bantuan
8 Sebuah Misi
9 menumpas teroris
10 tewasnya pimpinan teroris
11 terluka
12 pesan
13 di hadang
14 pulang
15 dokter tetangga
16 Di rawat dokter tetangga
17 jalan
18 salah paham
19 memilih pensiun
20 mobil baru
21 Duel
22 Mabuk
23 Agen wanita
24 Agen Rahasia 2
25 insiden di Kafe
26 Dude hilang
27 penyelamatan
28 Duel
29 ternyata pensiun seorang Diri
30 di ajak
31 meminta izin
32 pertama kali diantar ketempat kerja
33 memukul orang lagi
34 Tiger bertekuk lutut lagi
35 misi balas dendam
36 misi gagal
37 marahan
38 Pertemuan dua wanita
39 menginap lagi
40 Vanda merajuk
41 ancaman Jack
42 kesombongan Jack
43 akhir cerita Jack
44 penyergapan si ahli racun
45 tewasnya si ahli racun
46 Cemburu yang mengemaskan
47 trik Vivi
48 Gegara Luka
49 Dewa Sembuh
50 Dewa bermain Gitar di Kafe
51 Harimau Kuning meminta Bantuan
52 menolak Bertemu
53 Vanda ingin ikut Pulang kampung
54 Calon Istri idaman
55 Di hadang gengster
56 terjebak Hujan
57 bidadari
58 benaran Bidadari
59 kamu mau ninggalin aku?
60 mengemaskan
61 Hamara masih ada
62 Aset berharga
63 Menyusup
64 Penyergapan
65 Yonah si Penghianat
66 Hasim yang megenaskan
67 Hasim tertangkap
68 bertemu calon mertua
69 Bertemu kembali
70 Vanda yang Tantrum
71 Rencana Pasukan Iblis Neraka
72 Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73 Vanda merajuk lagi
74 penyerbuan ke markas mafia
75 Agen Rahasia juga bergabung
76 kamu mencintainya?
77 di rujak ibu-ibu
78 terancam pindah planet
79 siap ke Pluto?
80 Rencana besar
81 Survey kantor baru
82 Vanda merajuk lagi
83 Vanda galau
84 di tinggal pergi
85 Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86 perjodohan akal-akalan Vivi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Misi penyelamatan seorang Dokter dari Tangan penculik
2
mission complete
3
kembali ke Mandar
4
Dude jadi ayah
5
kembali
6
tetangga baru
7
minta bantuan
8
Sebuah Misi
9
menumpas teroris
10
tewasnya pimpinan teroris
11
terluka
12
pesan
13
di hadang
14
pulang
15
dokter tetangga
16
Di rawat dokter tetangga
17
jalan
18
salah paham
19
memilih pensiun
20
mobil baru
21
Duel
22
Mabuk
23
Agen wanita
24
Agen Rahasia 2
25
insiden di Kafe
26
Dude hilang
27
penyelamatan
28
Duel
29
ternyata pensiun seorang Diri
30
di ajak
31
meminta izin
32
pertama kali diantar ketempat kerja
33
memukul orang lagi
34
Tiger bertekuk lutut lagi
35
misi balas dendam
36
misi gagal
37
marahan
38
Pertemuan dua wanita
39
menginap lagi
40
Vanda merajuk
41
ancaman Jack
42
kesombongan Jack
43
akhir cerita Jack
44
penyergapan si ahli racun
45
tewasnya si ahli racun
46
Cemburu yang mengemaskan
47
trik Vivi
48
Gegara Luka
49
Dewa Sembuh
50
Dewa bermain Gitar di Kafe
51
Harimau Kuning meminta Bantuan
52
menolak Bertemu
53
Vanda ingin ikut Pulang kampung
54
Calon Istri idaman
55
Di hadang gengster
56
terjebak Hujan
57
bidadari
58
benaran Bidadari
59
kamu mau ninggalin aku?
60
mengemaskan
61
Hamara masih ada
62
Aset berharga
63
Menyusup
64
Penyergapan
65
Yonah si Penghianat
66
Hasim yang megenaskan
67
Hasim tertangkap
68
bertemu calon mertua
69
Bertemu kembali
70
Vanda yang Tantrum
71
Rencana Pasukan Iblis Neraka
72
Dewa di rujak empat wanita sekaligus
73
Vanda merajuk lagi
74
penyerbuan ke markas mafia
75
Agen Rahasia juga bergabung
76
kamu mencintainya?
77
di rujak ibu-ibu
78
terancam pindah planet
79
siap ke Pluto?
80
Rencana besar
81
Survey kantor baru
82
Vanda merajuk lagi
83
Vanda galau
84
di tinggal pergi
85
Vivi dan Vanda dua Tom and Jerry
86
perjodohan akal-akalan Vivi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!