Di dalam pingsannya Delula mendengar seseorang berbicara didalam pikirannya. "Hallo, Delula" sebuah sapaan yang terngiang didalam kepalanya. "Si,siapa kamu?" Delula tampak ketakutan, apakah dirinya sudah benar benar mati. Apakah dia sudah di dalam alam akhirat. Dalam pikirannya sambil bertanya-tanya.
"Aku adalah sistem. Kami dalam sebuah pengembangan. Ini program pemerintah untuk menekan presentasi angka bunuh diri di negara ini yang sudah meningkat drastis akhir-akhir ini." Sistem itu menjelaskan sedikit tentangnya. "Lalu apa yang bisa sistem ini lakukan? Takdir tidak bisa di rubah! Semua sudah ada ketentuannya." Teriak Delula pada sebuah sistem di otaknya itu.
Segera sebuah jendela hologram menggantung dihadapannya. Dengan tulisan tulisan yang sederhana dan mudah di pahami. Delula dihadapkan berbagai tombol dengan ikon-ikon yang sangat mudah dipahami. Delula menekan sebuah tombol dengan bentuk dan tulisan yang menggantung dengan nama profil. Seketika muncul keterangan identitasnya detail dengan semua apa yang ada didalam diri Delula. Ia begitu terkejut dengan jendela hologram yang dapat menunjukan semua tentang dirinya itu. "Apa maksud semua ini?" Delula tampak tidak percaya apa yang dialaminya.
"Aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskannya tapi aku akan menjelaskan sedikit demi sedikit saat kamu menjalankan misi."
"Misi?"
"Iya, sebuah misi. kamu harus menjalankan misi, jika tidak kamu akan mendapatkan hukumannya. Setiap misi memiliki beberapa tingkatan. Misi utama, misi bonus, misi tambahan, sub misi. Misi utama harus dilakukan jika tidak kamu akan mendapatkan hukuman, sedangkan sub misi kau tidak perlu melakukannya tetapi ada reward yang akan kami berikan, misi tambahan merupakan bagian dari misi wajib yg harus dilakukan tidak ada hukuman yang pasti tapi saya sarankan untuk menyelesaikan misi tambahan juga. Untuk misi bonus ini kau akan mendapatkan reward berupa koin yang bisa kamu tukarkan di toko hologram. Banyak fitur yang bisa kamu akses disini."
Bzzztt... Bzzzzt... Biiiipp...
"Delula!" teriak seseorang yang sangat ia kenal.
"Anabela? Unghh kepalaku sakit" Delula memegangi kepalanya yang terasa aneh. Sebuah sistem hologram di depannya masih belum hilang. Delula terkejut tenyata sistem yang ada didalam mimpinya bukanlah sebuah mimpi, "Anabela! Apakah kau bisa melihat ini?" Delula bertanya pada Anabela sambil menunjuk sebuah sistem hologram yang menggantung dihadapannya.
"Apa? Maksudmu tangan mu? Eii, jangan berusaha menakut nakuti ku. Tidak mungkinkan kau pingsan dan menjadi gila?"
"(Anabela dan yang lainnya pasti tidak bisa melihat papan hologram ini juga)" ujar Delula dalam hatinya. "Ahahaha aku hanya menguji diriku sendiri." Delula tertawa kecil. "Bisakah kau keluar dulu aku akan istirahat beberapa menit lagi."
"Baiklah, aku akan beritahu bibi kalau kau sudah siuman."
"tentu."
Anabela keluar dan meninggalkan Delula sendirian.
Begitu Delula memastikan tidak ada siapapun ia mencoba menekan beberapa tombol dalam hologram itu. Tergantung tulisan unik dengan bertuliskan Takdir. Ia menekan tombol itu namun sayang tidak banyak tombol yang bisa diakses. hanya ikon berbentuk hati saja yang sepertinya bisa ia akses untuk saat ini. Tulisan yang ada di bawahnya bertulisan jodoh. Ia pun menekan tombol itu denga sangat antusias sekaligus penasaran dengan apa yang ada di baliknya. Begitu suara tombol di tekan muncul sebuah keterangan di dalam papan hologram itu.
...----------------...
...Takdir 1...
...Jodoh...
^^^Delula Zee. Lahir pada 16 Februari. Bergolongan darah O. seorang lulusan terbaik dari universitas XX di kota X. Memiliki takdir cinta dengan sahabatnya yang sudah lama ia kenal semenjak 3 tahun terakhir, Nama jodoh yang di pasangkan dengan Delula Zee adalah Azizy Mumtaz. Seorang Pria dengan lahir pada 14 September.^^^
...----------------...
......MAIN QUEST......
...Tingkatkan rasa suka Azizy 86%. Rasa suka saat ini 60%....
...----------------...
Delula sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Ia masih tidak percaya Azizy yang merupakan sahabat baiknya ternyata ia adalah takdirnya. selain itu juga ia sering bertengkar dengannya karena selalu berselisih paham. "Mustahil, dia takdirku. Ini pasti sistem tipu tipu! Aku tidak akan percaya pada sistem bodoh ini. Entahlah sana sistem tidak berguna."
"Player menolak misi utama, hukuman akan di berikan."
Tidak lama terdengar suara keras dari balik pintu, "Hei anak tidak berguna! Kalau kau sudah bangun cepat kau pergi dari sini. Menyusahkan saja!"
"Bibi!"
Seorang wanita paruh baya itu menyeret Delula untuk turun dari ranjang kemudian memukulnya seperti biasa. Beberapa lebam timbul dari pukulan keras wanita itu, "Cepat pergi dari sini. Dan bayar semua biaya perawatannya. Ibu mu saja sudah menyerah terhadapmu." Wanita itu kemudian menjambak Delula dan menyeratnya keluar dari rumahnya.
"Ibu, Jangan seperti itu Delula baru saja siuman." Anabela sepupunya itu berusaha memihak Delula, namun apa yang Delula lihat di atas hologram yang menggantung di hadapannya itu menunjukan rasa suka dari kedua orang yang ada dihadapannya.
Bibi Tine : 20%
Anabela: 12%
Kemudian Delula memerhatikan wajah Anabela yang sedang berakting memihaknya itu. Kemudian tidak lama datang adik daripada Anabela yaitu Nazana. Wajahnya tidak pernah bisa bohong kalau ia sangat membenci Delula.
Nazana : 17%
Namun angka kesukaannya terhadap Delula nampaknya sedikit lebih besar 5 poin daripada Anabela. Kini Delula paham bagaimana cara menggunakan sistem ini. Ia bisa melihat orang palsu tanpa harus menyeledikinya. "Tidak apa apa Anabela terimakasih untuk perlakuannya. Sekarang aku akan pulang kerumah ibuku kok. Terimakasih bibi sudah merawatku, aku akan mentransfer biaya perawatannya seperti biasa." Semuanya terkejut begitu melihat Delula yang kini memiliki Aura yang sangat berbeda daripada biasanya.
Delula langsung pergi meninggalkan ketiga orang itu dan berjalan sendiri untuk pulang menuju rumahnya. Sambil berjalan Delula berusaha memahami sistem kerja dari sistem dihadapannya. Mulai dari inventory. Bar HP dan MP. Sekaligus bar kesehatannya. Semuanya tampak lengkap. Tapi ada hal yang ingin ia pastikan kembali. Delula dan Azizy sudah berteman selama 3 tahun tapi mengapa rasa sukanya terhadap Delula seperti orang asing.
Tidak lama pesan dari Azizy muncul di ponselnya.
"Del, aku sepertinya aku harus memberitahukan ini padamu"
"Apa?"
"Sepertinya aku mulai menyukai Akila, kamu jangan bilang pada Akila ya. Aku takut kita ber4 jadi canggung."
Deg, pantas saja dia melihatku seperti orang asing, sepertinya dia menjaga perasaannya untuk Akila. Bagaimana ini aku sepertinya tidak bisa berbuat apapun. Apakah sistem ini bisa mengganti takdir secara sembarang? Aku tidak mungkin mengkhianati kedua sahabatku yang paling aku percaya. Bagaimana ini. Sebaiknya aku balas dulu pesannya.
"Baiklah."
"Apakah kau mau membantuku membuat Akila juga menyukaiku?"
"Baiklah"
Wanita itu menghela nafasnya, sedikit kecewa dengan permulaan apa yang akan ia lakukan. Sedangkan misinya adalah membuat tingkat rasa kesukaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments