Dan...
Ya tuhan...betapa Regina sangat ingin menyamain tiap Pose Miki dalam IG nya.
Ada lagi...
Sekali lagi... baju!!
Fullface foto..., arrgh!!
Olive mulai mengeratkan kedua rahangnya.
Bahkan tempat liburan..., terlebih tanggal up load foto Regina hanya selisih 3 hari dengan hari di mana Miki juga mengaplud foto liburankeluarganya, 2 bulan yang lalu. Tentu saja Miki meng-up load-nya terlebih dahulu.
Kedua orang tua Miki tahu tentang hubungan anaknya yang putus. Jadi dengan penuh perhatiannya kedua orang tua Miki dan adik kesayangannya, Pooh, mengajaknya jalan-jalan ke pantai untuk menghibur diri.
Masih ada lagi.... Foto adu body sexy.
Adu body sexy. Tentu saja, dibandingkan dengan seorang Regina..., tubuh Miki tergolong sangatlah memperihatinkan. Ia kalah telak dalam hal kesemokan seorang wanita dengan Regina.
Tapi mau bagaimanapun juga, followers Miki jauh lebih banyak daripada follower 20k milik Regina.
Berkat mama Miki yang menjadikan anak gadisnya itu model tetap di butik Olshopnya dan berkat bidikan epic dari sang adik, membuat IG Miki lebih terlihat sangat elegan dan berkelas ketimbang IG milik Regina.
Dan berkat Followers 3M milik Miki, ia juga sering di endorse beberapa produk. Tapi karena sang mama memiliki usaha di bidang fashion, Miki hanya mau menerima endorse berupa makanan saja.
Kalau tentang kosmetik..., Miki tergolong cewek yang sudah cantik dari lahir. Jadi tanpa make up pun wajahnya sudah terlihat sangat wow!
Intinya ia hanya mau endorse makanan. Kenapa?? Karena kalau makanan, nantinya pasti bisa di bagi-bagi dengan adik kesayangannya sebagain bayaran jasa fotografer untuk foto-foto endorsenya.
Kembali kepada Miki yang dadanya mulai naik turun melihat IG Regina yang begitu sama persis dengan tiap detail grid IG miliknya.
"Dia beneran pakai fake akun buat mantau IG mu, Mik. Kalau nggak..., nggak mungkin sampai detail dan desain gridnya sama macem gini!" Ali ikutan jengkel.
"Apa maunya dia?" desis Miki penuh tanya.
"Syko nih bocah. Sumpah serem!!" sahut Olive.
"Menurutku. Dia cuma mau terkenal kayak kamu. Kamukan udah terkenal banget berkat mamamu. Mungkin dia iri sama kamu yang sukses macem ini," jelas Ali singkat.
"Yang jelas..., gimana aku bisa nemuin fake akunnya si Regina di IG-ku. Di antara tiga Mfollowers ku!" eluh Miki.
Kedua sahabatnya pun terdiam. Keduanya juga berfikir, bahwa mencari fake akun Regina di antara 3M followers Miki adalah hal yang.... Ah! Pikir saja sendiri!
"Aduh Stop! Udah nggak usah dibahas. Merinding disko aku mikirin Regina itu!" seloroh Olive.
Miki dan Ali pun memandangi Olive.
"Nanti kita have fun. BDE turun nanti jam 7 malem. Kita malmingan liat BDE!!!" serunya dengan wajah berubah girang.
"M turun nggak?" tanya Ali.
Deg!!
Miki baru teringat tentang ajakan pacaran M padanya.
"Aku belum tahu soal itu. Ah, bomat lah! Pokoknya ada nggak ada M, kita malmingan ke Bungkul!! Liat yang koko-koko kece ngedance!!"
seru Olive lagi.
*****
@7 malam, malam minggu.
Ketiganya bertemu di taman bungkul. Olive dengan mobilnya, Ali dengan motornya dan Miki dengan ojek onlinennya.
Ia sedang malas mengendarai motornya. Maka dari itu ia memilih menggunakan ojek online.
"Gimana? Mamamu tanya apa soal lukamu itu?" tanya Olive sambil mengamati luka di ujung kanan bibir Miki yang mulai membiru.
"Aku bilang aja nggak sengaja kena sikutmu pas lagi bercandaan," jawab Miki jujur.
"Percaya?"
"Percaya. Secara mama kan tahu gimana tingkah kita kalo lagi bercandaan."
"Sakit nggak? Udah biru gitu," tanya Ali ngeri melibat warna lebam di ujung bibir sahabatnya.
"Sakit. Makanya, jangan sering-sering ajak aku ngobrol malem ini. Ok?" pinta Miki
Olive dan Ali mengangguk mengerti.
"Kamu jadi nginep dirumahku kan?" tanya Olive.
Miki mengangguk.
"Aku ikut," sahut Ali.
"Lha katanya kamu mau ngegiras sekalian begadang push rank sama gank cowokmu!" sambar Olive heran.
"Nggak ah. Aku nggak tega ninggal Miki," Ali memandang Miki sayu.
"Dih...!" seloroh Miki.
Ketiganya lantas tertawa renyah.
Tiga sahabat yang sudah bersahabat dari kecil itu, memang memiliki hubungan yang sangat erat. Bukan hanya mereka. Tapi juga orang tua ketiganya.
Semua berawal ketika rumah Miki dan Olive berada dalam 1 kompleks dan 1 lingkup RT yang sama. Karena bertetangga tentu saja ibu Miki dan ibu Olive juga menjadi teman yang akrab.
Kemudian Miki, Olive dan Ali bertemu di sekolah dasar. Ketiganya langsung menjadi teman akrab. Sekali lagi membuat ibu Ali juga masuk kedalam aliansi persahabat para mama.
Terlebih ternyata rumah Ali berada di perumahan yang tidak jauh dari komplek perumahan milik Olive dan Miki.
Lalu kemudian karena usaha butik online mama berkembang pesat, hingga membutuhkan area rumah yang lebih besar lagi, membuat Miki sekeluarga terpaksa pindah kerumah baru yang hingga kini ia tempati.
Walaupun demikian, persahabatan ketiga anak dan mama-mama itu pun masih terjalin dengan baik hingga sekarang. Bahkan seminggu sekali ketiga mama itu bertemu untuk hanya sekedar ngopi dan nongkrong di cafe.
Mak-mak sosialita. Haha..
Tradisi menginap pun bukan manjadi hal yang aneh lagi untuk ketiganya. Biasanya mereka akan tidur di ruanga terbesar dalam rumah itu. Dengan kasur lipat yang dijajar. Dan memberi jarak yang cukup pada kasur lipat untuk Ali yang sudah beranjak perjaka.
Mereka menyatu dengan kerumunan para penonton yang menonton aksi BDE. Dan tanpa diduga sosok M datang di sepertiga pertunjukkan.Derai riuh sambutan penonton mengiringi langkahnya memasuki area dance.
M tidak langsung turun. Begitu ia menaruh tasnya, ia langsung terlihat bercakap-cakap dengan Toya. Sesekali pandangannya menebar ke arah para penonton.
Miki sadar, M tengah mencarinya. Karena ketika ia tengah dalam perjalanan dengan ojek onlinenya, pesan chat dari M masuk
Pesan yang berisi tentang M yang akan turun tapi ia akan telat datang. Lalu..., chat yang mengatakan dirinya ingin bertemu dengan Miki.
Miki membalas chat itu langsung saat itu juga.
Me:
Maaf..., aku lagi sibuk bantu mama. Jadi nggak bisa lihat.
Ia berbohong.
Tentu ia akan dan lebih baikberbohong. Lihat dirinya saat ini. Mata sembab, ujung bibir membiru. Bagaimana ia bisa PD berhadapan dengan seorang M yang karismatik.
Ia beruntung memiliki badan layaknya hobbit. Ia tinggal berdiri di tengah kerumunan orang-orang yang memiliki badan tinggi nan besar. Niscaya..., M tidak akan dapat melihatnya.
Begitu juga dengan Miki. Ia juga tak dapat melihat apa-apa. Selain punggung di depan. Punggung di samping dan dada Ali yang berdiri di belakangnya.
Lantas..., buat apa juga ia kesini kalau hanya melihat punggung
Dalam diam Miki meringis garing seorang diri. Tapi sepertinya rencananya tidak sesuai harapan.
Tiba-tiba ia mendengar jeritan-jeritan liar penuh kecurigaan menggelegar hebat di sekelilingnya. Beberapa detik kemudian kerumunan di depannya mulai membelah..., dan lalu....
Sosok M berdiri menjulang tinggi di hadapannya.
"Cowok jangkung..., dan cewek rambut panjang..., " M menuding bergantian Ali dan Olive. "Dimana ada mereka, pasti ada kamu," kini M menuding Miki.
Miki menelan ludah, kepergok dengan mudahnya hanya karena tubuh jangkuk Ali dan rambut panjang Olive.
"Kenapa kamu bilang kalau kamu...," perkataan M terhenti selaras dengan wajah Miki yang dengan ragu mendongak kearahnya.
"Kenapa...," mata M mencureng. "Kenapa bibirmu??" tanyanya khawatir sambil menyentuh sebelah bibir berwarna biru itu.
Seketika itu juga semua menjerit histeris.
Sedangkan Olive dan Ali..., keduanya melongo tidak percaya, melihat lelaki bermasker itu tangah membungkukkan punggungnya hingga melengkung hanya untuk melihat lebam di ujung bibir Miki dengan jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments