Bab 1

Olive menyenggol tubuh Miki yang terkulai lemas di atas bangkunya. Perlahan Miki pun mengangkat kepalanya dan menolah ke arah Olive.

"What?" tanya Miki dengan malas.

"Kamu nggak mau pulang?" tanya Olive bAlik sambil memasukkan semua buku yang ada di mejanya kedalam tas.

Miki lantas menghela napas berat. Akhirnya dengan ogah-ogahan ia mengangkat tubuhnya. Perlahan ia memasukkan semua buku di dalam laci mejanya kedalam tas. Untung perlajaran terakhir barusan cuma pelajaran kosong, jadi Miki bisa leluasa bermalas-malasan setelah melakukan ulangan remidial di jam pelajaran sebelumnya.

"Biasa aja kAli nggak usah kayak mau mati begitu. Udah biasakan seorang Miki itu selalu kena ulangan remidi," seloroh Olive cuek sambil menutup tasnya.

Miki langsung melirik ke arah Olive dan nyengir kemudian.

"Nyengir!" sambar Olive sambil menoyor kepala Miki pelan. Miki langsung terhunyung mengikuti sundulan Olive.

"Dih, lembek banget nih anak. Abis kenapa nih?" tanya Ali yang tiba-tiba nongol begitu saja di hadapan mereka.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Olive kaget. Seingatnya Ali itu anak kelas sebelah. Kok bisa dia nongol disini padahal bel pulang sekolah masih 5 menit lagi.

"Jemput kalian lah" jawab Ali.

"Kamu nggak dicariin gurumu?" tanya Olive lagi.

Ali menggeleng. "Nasib kelasmu sama kayak nasib kelasku. Jam kosong!" jawab Ali lagi sambil nyengir lebar.

Olive langsung mengangguk-angguk mengerti.

"Kenapa nih anak?" tanya Ali lagi sambil menunjuk Miki yang bersandar pada sandaran kursinya dan memeluk tasnya.

"Biasa, kena remidi," jawab Olive.

"Bukannya udah biasa ya, nih anak daftar mulu ke ulangan remidi."

"Nah itu. Tapi skarang liat, dia kayak mau mati gitu," sahut Olive sambil mencibir. "Kenapa sih, Mik?" tanya Olive pada Miki.

"Apanya?" tanya Miki balik dengan lemahnya.

"Kamu kenapa lemes gini? Emang tadi remidi di kelas XI-IA2 kamu di apain sama pak heru? Balik-balik jadi lemes gini."

Bukannya menjawab Miki malah menghela napas dengan begitu beratnya.

"Bentar deh, nih anak remidi di kelas XI-IA2? Bukannya itu kelasnya si Bian ya?" celetuk Ali menyadarkan Olive.

Mata Olive langsung membulat lebar. "Jadi Bian toh penyebabnya. Kenapa lagi tuh anak?"

"Aku duduk di belakang dia pas remidi. Dia juga kena remidi pak Heru," akhirnya Miki buka suara juga soal alasan dia tiba-tiba lemas sekembalinya remedi dari kelas tetangga jurusan.

"Terus?" tanya Olive memancing omongan Miki.

"Ya, aku jadi dejavu aja. Terus baper keinget yang dulu-dulu," lanjut Miki sambil menggingit bibir bawahnya.

"dih! Katanya udah move on, giliran liat punggungnya si Bian langsung baper! Gimana sih?" celoteh Olive nyindir Miki.

"Udah deh Miki, itu masa lalu yang harus dilupakan. Kaliankan udah putus lama banget. Masa kamu nggak bisa move on, Bian aja udah punya cewek lagi," kata Ali.

Miki lalu menoleh kearah Ali. Belum sempat ia menyahuti omongan Ali, bel pulang sekolah berbunyi. Hal itu langsung membuat anak-anak dalam kelas Miki dan Olive langsung berhamburan keluar.

"Ah! Belnya udah bunyi!! Yuk yuk yuk!!!" seru Olive girang.

"OK ayuk!" sahut Ali sambil mengangguk mantap.

Sementara Miki dia hanya menoleh bergantian kearah dua orang sahabatnya itu.

"Udah ayuk!! Kita pergi liat mereka beraksi. Itung-itung kamu bisa refresing dan ngelangin baper alaymu itu!" Olive langsung menyeret Miki begitu saja keluar kelas, disusul oleh Ali.

Mereka bertiga langsung berlari menuju area parker motor sekolah. Ali langsung menaiki motor meticnya diikuti Miki dan Olive yang berboncengan dengan motor metic milik Miki. Tanpa dikomando lagi ketiganya langsung meluncur kesalah satu taman yang terletak dipusat kota Surabaya. Dimana tujuan mereka sore itu berada.

Sesampainya disana ketiganya bergegas memarkir motor dan kembali berlari di suatu sudut taman. Nampak kerumunan orang sudah membentuk sebuah arena berbentuk lingkaran. Di dalam lingkaran itu terdapat beberapa orang , sekitar 7-8 orang. Music ala-ala KPOP pun sudah berdentum menggema di sepenjuru taman.

"Ya!! Telat deh, udah banyak yang ngumpul. Bisa kelihatan apa nggak ya?" eluh Olive yang berada di barisan terluar kerumunan orang itu. Kakinya berkali-kali menjinjit dan kepalanya berusaha melongok kenan dan kekiri.

"Mereka udah main tuh!!" seru Ali yang memang memiliki tubuh jangkung, jadinya dia masih bisa mendapatkan pemandangan dari belakang kerumunan.

"Gendong!!" rengek Miki akhirnya memiliki semangat lagi.

Sejak ia mendengar dentuman alunan music KPOP pikiranna langsung nyantol ke sosok Em. Salah satu anggota street dance yang akan mereka tonton ini.

"Aku juga gendong!!" Olive ikutan merengek pada Ali.

"Mana kuat aku gendong kalian berdua!" sahut Ali tanpa menoleh kearah Miki maupun ke arah Olive.

Olive dan Miki langsung cemberut.

"M!! M udah turun!!" seru Ali lagi.

Ya, tidak cuma Miki aja yang sangat ngefans dengan M. Olive dan Ali juga ngefans dengan bimboy satu itu. Bahkan mungkin semua orang yang sedang berkerumun ini mengidolakan si M. Tidak heran sih, kenapa si M bisa menjadi sangat tenar.

"Aaaaaah...," lengung Miki mulai kebingungan mencari akal agar bisa melihat M ngedance.

Ia lantas celingukan kanan-kiri. Kemudian ia melangkah memutari kerumunan meninggalkan Olive dan Ali begitu saja. Ia berusaha mencari celah dia antara kerumunan. Akhirnya Miki menemukan celah itu. Hanya sebuah celah kecil saja, tapi bagi body langsing nan imutnya, celah ini seperti pintu gerbang sekolahnya yang lebarnya tidak ketulungan. Dengan mudahnya Miki berhasil nyelip dan kini ia berdiri di baris ke2 dari depan.

HOREE!! Miki bersorak riang dalam hati karena kini ia bisa melihat dengan jelas sosok M yang berdiri di tengah arena.

Sosok M yang berdiri sedikit membungkukkan punggungnya dengan kepala yang menunduk seakan menanti moment yang tepat untuk memulai aksinya. Kepalanya Nampak bergoyang mengikuti alunan music. Sedetik kemudian, M mulai menegakkan badan dan...

KYAAAAAAA!!!!

Sorak sorai para penonton yang kebanyakan wanita dan gadis SMA bercampur jeritan pun terdengar memekakkan telinga. Tidak ketinggalan Miki juga ikutan menjerit-jerit. Bagaimana tidak, si keren M pasti akan melakukan salto terlebih dahulu sebelum ngedance. Dan saltonya itu tergolong cukup tinggi dan sangat keren.

Mata Miki sama sekali tidak berkedip menatap sosok M yang tengah ngedance solo di tengah arena. Tidak lama 3 orang anggota crew dance BDE pun mengikuti gerakan em di belakang dan sampingnya. Mereka berempat menari bersamaan dengan kompak dan powerfull. Saking asyiknya nonton aksi M, Miki sudah lupa tuh dengan bapernya yang tadi sempat membuat badannya berat. Bahkan ia lupa juga pada Olive dan Ali yang masi berada di luar kerumunan.

M mengakhiri dancenya dengan gerakan poppin yang cool abis. Ia kemudian berjalan menepi ke sisi arena. Miki sedikit cemberut lantaran M tidak melangkah ke sisi tempatnya berdiri, malah berjalan ke sisi lain. Ia bener-bener berharap si M berjalan ke sebelah sisinya sehingga Miki bisa menarik masker wajah yang selama ini menutupi mulut dan hidung M. Masker itu hanya menyisakan sepasang mata yang selalu menatap tajam dan dingin.

Ya begitulah. Sejak pertama kali M muncul di BDE crew ini, ia selalu memakai masker yang menutupi sebagian wajahnya. Tidak pernah sekalipun ia melepas masker itu. Hal itu membuat banyak orang termasuk Miki dibuat sangat penasaran dengan wajah dibalik masker itu. Seperti apa wajah itu? Jelek atau ganteng sesuai dengan gaya coolnya yang selalu memikat semua remaja wanita yang menonton aksinya.

Tidak hanya itu. Bahkan semua orang tidak ada yang tahu siapa nama asli M. dimana rumahnya, sekolah atau kuliah dimana dia. Semua tidak ada yang tahu, bahkan dari rumor yang beredar menyebutkan bahwa semua nggota BDE crew juga tidak ada yang tau siapa sesungguhnya si M ini. Misterius sekali.

"Udah dapet tempat enak nggak bilang-bilang!!" semprot Olive yang tanpa Miki sadari sudah berada di sampingnya.

"Hehehe..., mana bisa. Kan disini rame. Nggak bisa ngeluarin hp entar kecopetan!" kata Miki beralasan.

"Alesan aja kamu itu!" kini giliran Ali yang protes.

Ternyata dia juga sudah berada di belakang Miki. Miki menoleh kearah Ali sembari nyengir kuda.

"M nggak turun lagi ya?" tanya Olive dengan mata yang terus mengekori sosok M di tengah arena.

"Enggak tau deh. Tapi ini kan baru mulai ya? Pasti entar turun lagi" jawab Miki sok serius.

"Hihihihi..., asik! Aku pulang kalau ini kelar deh," kata Olive lagi.

"Kalo aku…, aku pulang kalau si M udah nggak turun lagi," sahut Miki dengan senyum lebar

Olive langsung melerik ke Miki dengan sebal.

"Kenapa? Aku liat ini kan cuma biar bisa liat M," cibir Miki.

"Tadi aku juga mau bilang gitu. Aku juga balik kalau M udah nggak turun deh."

"Dih, ngikut!"

"Yeee…, aku kan juga suka sama si M!" kata Olive sok melotot ke arah Miki.

"Tapi aku dulu yang suka sama M. Kan aku dulu yang nemuin M!" sahut Miki tidak mau ngalah.

"Kalian ini bisa diem nggak?! Noh si M mau turun lagi!!" seru Ali yang sudah mulai jengah melihat gelagat 2 sahabatnya yang bakalan mulai berebut perkara siapa yang terlebih dahulu suka pada si M.

Seketika itu juga, Miki dan Olive langsung menoleh kembali kearah arena. Benar saja, sekali lagi M menari dengan coolnya. Menari dengan topi dan masker wajah. Membuat imagenya terkesan sangat misterius. Terkadang Miki penasaran seperti apa wajah di balik masker itu.

Episodes
1 PROLOG
2 Bab 1
3 Bab 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 Bab 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 96
96 BAB 97
97 BAB 98
98 BAB 99
99 BAB 100
100 BAB 101
101 BAB 102
102 BAB 103
103 BAB 104
104 BAB 105
105 BAB 106
106 BAB 107
107 BAb 108
108 BAB 87
109 EPILOG
Episodes

Updated 109 Episodes

1
PROLOG
2
Bab 1
3
Bab 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
Bab 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 96
96
BAB 97
97
BAB 98
98
BAB 99
99
BAB 100
100
BAB 101
101
BAB 102
102
BAB 103
103
BAB 104
104
BAB 105
105
BAB 106
106
BAB 107
107
BAb 108
108
BAB 87
109
EPILOG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!