Gogle Sistem

bangun lah

" nona-nona cepatlah bangun Nona kasihan selir yun! ssuara sedih terdengar tulus di telinga.

"anakku bangunlah anakku hanya kaulah yang menjadi tujuan hidupku ,tanpa dirimu aku akan mati, sayang!" jerit pilu seorang ibu menggema diseluruh ruangan. seorang gadis muda telah berbaring lemah di ranjang yang usang. ia telah tertidur dalam keadaan koma selama berhari-hari.

" Tia er, Kapan tabib yang engkau Panggil akan datang !"tanya selir dalam keadaan tangis

"Entahlah Nyonya ,aku sudah memanggilnya berkali-kali namun Ia tetap saja menolak!" jawab gadis pelayan itu

"ya Dewa mengapa begini berat hidupku ya Dewa ,biarkan aku yang menanggung derita ini jangan anakku ,biarkanlah aku yang jadi gantinya .ambillah seluruh sisa hidupku untuk menggantikan sisa hidupnya. ya Dewa!" jerit nya Sekuat Hati .

masih terbayang di pelupuk mata nya, Bagaimana tidak pedulinya Kaisar akan hidupnya bersama putri semata wayangnya ini .dia adalah selir yang dibawa masuk oleh kaisar terdahulu pada saat usianya masih muda meski hidupnya tidaklah mudah di istana namun ia ikhlas.

karena Kaisar tidak pernah mengunjunginya lagi semenjak ia melahirkan putrinya ini. maka hampir seluruh seluler memandangnya dengan rendah termasuk para pelayan semula ia tidak memikirkan hal itu namun dari hari ke hari perlakuan-perlakuan yang diterima oleh putrinya membuat Ia sakit hati Namun ia tidak berdaya karena ia tidak punya keluarga yang bisa mendukungnya sungguh ia tidak bisa berbuat apa-apa. menangis itulah yang ia ia bisa perbuat untuk anaknya kini

"Anakku anakku Bangunlah sayang bila kau pergi ,bawalah ibumu yang tidak berguna ini bersamamu ,tidak ada gunanya aku hidup lagi!"

tuk ...tuk... tuk ...

ia mulai membenturkan dahinya ke lantai berkali-kali .hingga dahinya mulai mengeluarkan darah kental

"nyonya-nyonya sabarlah nyonya!" kata pelayan setianya itu ,sambil menahan diri agar tidak membenturkan dahinya ke lagi ke lantai

"tidak biarkan lah Dewa mendengar doaku, melalui darahku ini sungguh bila Dewa memiliki hati maka ia akan mendengarkanku kali ini!" ia tidak peduli lagi dengan sekitarnya. ia terus membenturkan kepalanya ke lantai.

tuk...tuk....tuk...

pelayan setia itu ikut-ikutan membenturkan dahinya ke lantai sungguh Ia memiliki perasaan yang sama dengan tuannya. Ia yang telah ikut keluarga semenjak nyonya ini menjadi selir hingga ia tahu apa yang terjadi dan melihat bagaimana perlakuan para putri dan pangeran kaisar yang lain bahkan statusnya Kini lebih rendah dari pelayan yang bertugas membersihkan kotoran sapi .hanya nyonya dan Tuan Putri yang membuat ia Tegar namun lemahnya kondisi sekarang membuat ia melemah juga. buat apa iya hidup, bukan kah kematian itu lebih baik daripada hidup penuh hinaan dan cacian yang selama ini di terima.