Ingat

Faizal terus memandangi Nayla dia seperti tidak asing melihat wajah perempuan ini tapi Faizal lupa di mana dia pernah bertemu Nayla.

"Kau mau mata mu hilang satu atau ke dua nya" ketus Baskara jengah melihat tingkah laku sang asisten yang terus curi pandang pada Nayla.

"Maaf pak saya hanya merasa hanya pernah melihat bu Nayla sebelum nya"

"Ya jelas lah dia bekerja di perusahaan kita jadi pasti kamu pernah melihat nya"

"Perusahaan kita! dibagian apa?" tanya Faizal penasaran

"Kenapa kau ingin tau sekali"

"Bu-kan begitu pak hanya sekedar ingin tau saja siapa tau saya bisa membantu bu Nayla jika beliau butuh bantuan"

"Bagian marketing pak Faizal" jawab Nayla lembut membuat wajah Baskara kesal.

Sesampainya di tempat acara Baskara membantu Nayla untuk turun.

"Ini jamuan makan malam klien ku,kau harus bersikap sopan jangan membuat ulah"bisik Baskara dan diangguki Nayla pelan.

Baskara tersenyum kecil sambil menggandeng tangan Nayla,jamuan makan malam yang cukup ramai dan di sana juga sudah ada Dena mantan istri Baskara,ini yang di tunggu-tunggu oleh Baskara memamerkan kalau dia bisa move on dari perempuan itu.

"Selamat malam pak Baskara, senang rasanya anda bisa turut hadir malam ini" sapa Helen tersenyum manis.

"Selamat malam bu Helen perkenalkan ini kekasih saya Nayla" ujar Baskara membuat wajah Helen berubah seketika dia pikir setelah bercerai dari Dena dia bisa merebut Baskara tapi salah justru Baskara sudah memilih kekasih.

"Secepat itu kah anda move on dari sahabat saya" sindir Helen

"Kenapa tidak! Nayla perempuan cantik dan memang seharusnya saya move on dari pengkhianat seperti dia" jawab Baskara membuat Dena yang mendengar nya kesal.

"Kalau saja kamu tidak kaya raya pasti aku sudah membuka kedok mu malam ini" batin Dena,dia masih berharap Baskara mau menerima nya secara hidup Dena sekarang benar-benar berubah sejak bercerai dari Baskara.

"Baiklah silahkan duduk dan menikmati hidangan nya pak Baskara saya mau menyapa tamu lain"

"Terimakasih" jawab Baskara menuntun Nayla untuk duduk, perlakuan manis Baskara pada Nayla membuat Dena geram seharusnya dia yang ada di posisi perempuan itu saat ini tapi karena bujuk rayu Zhafran membuat Dena khilaf dan berselingkuh.

"Kamu mau apa?" tanya Baskara lembut

"Seperti nya aku ingin seafood"jawab Nayla

"Apa tidak berpengaruh terhadap kehamilan mu"bisik Baskara yang khawatir

"Sedikit saja masih aman kok" jawab Nayla dengan wajah memohon dan diangguki Baskara pelan lalu mengambil kan sedikit seafood.

"Terimakasih"lanjut Nayla tersenyum manis

Faizal dari tadi tak memalingkan penglihatan nya dari Nayla,dia yakin sekali pernah melihat Nayla sebelum nya.

"Astaga gadis itu-"ucap Faizal,dia mengingat sesuatu tentang Nayla.

*****

"Bagaimana kalau pernikahan kalian di laksanakan bulan depan saja,tadi ibu sudah bicara sama ayah Tissa dia bisa izin cuti bulan depan" ucap Bu Rani,Ayah Tissa bekerja di luar kota yang membuat nya mendapat jatah libur sekali dalam tiga bulan.

"Aku terserah mas Reno saja bu,gimana mas?"tanya Tissa

"Nanti aku bicarakan dulu sama mama di rumah ya bu, soalnya mama belum tau kalau aku dan Tissa punya hubungan"

"Kok kamu belum bawa Tissa bertemu mama mu Ren?"

"Tissa kan masih Koas bu jadi aku rasa kami cukup menjalani penjajakan dulu setelah Tissa selesai baru kami memikirkan untuk pernikahan"

"Jadi kamu mau main-main saja sama Tissa" ujar bu Rani mulai emosi.

"Nggak gitu bu, maksud mas Reno dia tidak ingin mengganggu waktu koas ku jadi biarkan semua selesai dulu jadi tenang mempersiapkan pernikahan nya"bela Tissa

"Ya sudah kalau memang begitu pemikiran kamu tapi ingat jangan lama-lama pacaran nya nanti pamali"

"Iya bu"sahut Reno pelan

Sebenarnya Reno belum bisa melupakan Nayla tapi Tissa selalu datang pada nya hingga Reno merasa terjebak saat ini, keluarga Tissa terus mendesak agar Reno menikahi Tissa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***