"Kamu kenapa Nay?" tanya Mama Winda melihat Nayla menangis saat pulang.
"Ak-u di pecat ma"
"Di pecat"
"Iya ma yang punya showroom itu tante nya Reno mantan suami ku"ucap Nayla sambil mengusap air mata nya
"Sudah sayang jangan menangis lagi nanti kita cari solusi nya"bujuk mama Winda
"Ayo masuk kamu belum makan kan,susu hamil nya juga nggak kamu minum tadi pagi"ucapan Mama Winda justru membuat Nayla tambah menangis,dia memeluk perempuan tua ini sesenggukan.
"Sudah..... nanti mama yang akan carikan kamu kerja, sekarang makan ya"
Nayla mengangguk kecil antara harus sedih dan bahagia bisa bertemu bidadari seperti mama Winda.
****
"Surat lamaran" ujar Baskara membuka map berisi lamaran dari Dena, Baskara menarik sudut bibirnya kecil ternyata Dena ingin mengulang masa lalu dengan cara melamar pekerjaan di kantor nya, Baskara akui Dena adalah cinta pertama nya tapi pengkhianat Dena tidak bisa Baskara toleransi lagi.
"Bagaimana pak di tolak atau di terima?" tanya Bu Neni kepala HRD
"Apa mau nya perempuan ini" batin Baskara
Baskara berpikir sejenak dengan Dena masuk ke perusahaan ini dia bisa membalas dendam nya pada perempuan itu, Baskara akan tunjukkan pada Dena kalau dia tidak berarti apa-apa lagi untuk dirinya.
"Interview sesuai kemampuan nya bu Neni,jika memang dia memenuhi syarat terima saja"
"Tapi-"
"Dia mantan istri saya bukan berarti apa-apa kalian perlakukan seperti karyawan lain nya jangan sungkan karena dia bukan nyonya di perusahaan ini!" tegas Baskara dan diangguki bu Neni mengerti.
"Justru dengan kamu masuk ke perusahaan ini membuat hidup mu makin berantakan Dena" batin Baskara.
****
"Mana mama bik?" tanya Baskara saat pulang tidak melihat sang mama
"Di belakang den sama non Nayla lagi bakar-bakaran"
"Bakar-bakaran?"
"Iya seperti nya mereka lagi bakar daging"jawab Bik Ida, Baskara segera berjalan ke arah taman belakang,benar saja Baskara melihat Nayla dan mama nya tengah tertawa kecil, terlihat sekali raut wajah bahagia dari mama nya.
Baskara tak mendekati dua wanita ini dia lebih memilih memperhatikan nya saja.
Dulu saat Baskara menikah dengan Dena tak pernah terlihat akur antara Dena dan mama nya,Dena tidak mau main ke rumah mama nya mereka memilih tinggal di apartemen dan Dena sibuk dengan berbagai macam acara sosialita nya bahkan acara kumpul keluarga pun Dena tidak ingin ikut membuat Baskara terkadang menahan malu pada keluarga besar nya.
"Siapa perempuan ini? Apa dia punya maksud datang ke kehidupan ku" batin Baskara
"Bas sudah pulang ayo sini gabung" panggil mama Winda
"Aku mau mandi dulu ma" jawab Baskara gugup karena ketahuan memperhatikan mereka.
"Nanti saja ini mumpung masih anget,ada sosis juga bakar juga Bas,ayo gabung" ajak mama nya lagi membuat Baskara tak bisa menolak dan mendekati dua wanita ini.
"Mau" tawar Nayla dan diangguki Baskara pelan,Nayla mengambil kan steak yang dia bakar lalu memberikan pada Baskara.
"Dalam rangka apa ini ma?"
"Tidak ada apa-apa,tadi Nayla pulang-pulang nangis jadi untuk menghibur nya mama adakah acara bakaran"
"Nangis?" tanya Baskara terkejut
"Iya dia di pecat Bas"
"Di pecat! Memang nya kamu kerja apa Nay?"
"Showroom mobil Diandra"jawab Nayla
"Kenapa di pecat?"
"Cerita nya panjang,makan saja dulu nanti keburu dingin" potong mama Winda
"Sosis itu juga Baskara suka Nay di kasih saos mayo sama sambel" lanjut Mama Winda sambil membalikan daging yang tengah dia bakar.
Nayla segera menuangkan saos nya tapi sangking semangat nya justru membuat nya kecipratan.
"Awww" pekik Nayla membuat Baskara kaget dan segera menarik wajah Nayla, Baskara sedikit panik dia segera mengambil tisu dan mengusap wajah perempuan cantik itu.
"Kasih air bersih Bas" perintah mama Winda yang juga ikut panik.
Baskara segera melakukan perintah mama nya, mengusap perlahan sambil meniup bagian wajah Nayla, wajah kedua nya saling tatap.
"Nay....ada yang sakit sayang?" tanya mama Winda membuat Nayla grogi di perhatikan lekat oleh Baskara.
"Ti-dak ma,hanya mengenai pipi ku sedikit" jawab Nayla cepat
"Syukur lah,aku kira kecipratan di mata,biar aku saja" ujar Baskara
"Iya Nay kamu duduk saja biar Baskara yang ambil kan buat kamu"ucap mama Winda tidak mau Nayla kenapa-kenapa.
"Aku bisa sendiri ma"
"Sudah,kamu duduk saja sayang! Bas siapkan daging dan sosis nya taruh di gazebo kita makan bersama di sana" perintah mama Winda dan diangguki Baskara.
Baskara membuka kancing kemeja di tangan nya dan melipat ke atas membuat Nayla gagal fokus,jika di perhatikan dari dekat Baskara sangat-sangat tampan bahkan jauh dari Reno tapi sayang Baskara mandul.
Sesekali Nayla menggeleng sendiri dengan pemikiran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
sdh pasti tu Baskara mandul, blm terungkap nih kapan ketahuan siapa yg jebak Nayla,apa Sofia teman Nay di tempat kerja.
2025-02-12
0