Dia kembali?

“Aku bisa mengantarmu pulang,” ucap Aska dengan sedikit cangung.

“Tidak masalah, aku bawa mobil,” ucapnya dengan seulas senyuman.

“Ooo begitu rupanya, hati hati di jalan, ini sudah cukup larut,” ucapnya sembari melirik jam tangan hingga membuat Febi terkekeh pelan.

“Apa basa basimu hanya sampai di situ Aska?” tanyanya yang membuat pria itu tersenyum kiku.

“Kau mengerti dengan basa basi rupanya,” jawab Aska bingung membuat mereka terkekeh pelan.

“Baiklah, kendaraanmu?”

“Motor…. Aku memarkirkannya di sana,” ucapnya dengan sedikit gugup.

“Hm… baiklah, kalau begitu sampai jumpa,” ucapnya yang di angguki oleh Aska, pria itu terus saja menatap Febi yang mulai masuk dan melajukan kendaraan roda empatnya.

“Naaaaaah kau menyukainya?” sahut Zayn yang berhasil membuyarkan lamunan Aska.

“Akrab bukan berarti aku menyukainya,” ucap Aska dengan santai dan kembali pada mode datarnya.

“Tapi kau tersenyum padanya,” sambung Leo dengan seulas senyuman manis.

“Jika kau tersenyum untuk orang gila apa kau menyukainya?” tanya Aska yang membuat sang teman berdecak kesal.

“Tapi lumayan, dia cantik dan berhijab,” ucap Aska yang mulai mengenakan helmnya. Zayn dan dua temannya saling menyenggol dan memberi kode.

“Tapi untuk saat ini aku rasa….”

“Saling mengenal,” sambung Zayn yang langsung di angguki oleh dua temannya.

Aska hanya menarik nafas dalam dan mulai melajukan kendraannya, tidak bisa di bohongi ia mulai sedikit tertarik dengan wanita itu.

Wajahnya cukup cantik, pakaiannya sudah tertutup, tapi entah kenapa jika ia mempercayai cinta satu hal sakit menganjal di hatinya.

(Akankah semua kembali terulang)

(Atau mungkin saja ini pertanda dari tuhan untuk lebih waspada lagi pada yang namanya cinta…)

Waktu terus berlalu Aska mulai tertidur karena lelahnya kegiatan hari ini, matanya mulai terpejam dengan musik mellow yang menjadi kesukaannya.

Sunyi hening dan tanpa gangguan, Aska mulai terlelap di kegelapan malam, tidak ubahnya untuk semua orang yang berkatifitas di siang hari, mereka mulai menikmati waktu istirahat tanpa berfikir apa yang akan terjadi.

*****

Pagi mulai menyapa seperti biasa Aska kembali bekerja dengan rutinitasnya.

“Hay pria tampan….” Goda Zayn yang membuat Aska sedikit menoleh ke arah sang teman.

“Kau datang sepagi ini? Ada apa?” tanya Aska yang sedikit mengejek sang teman di mana kebiasaan pria itu adalah selalu datang terlambat.

“Aish…. Aku hanya mencoba untuk menjadi penggantimu,” ucapnya dengan santai.

“Maksudmu?”

“Hm….. mencoba untuk menjadi pria tampan, dingin dan menjadi incaran banyak wanita,” mendengar ucapan sang teman bukannya agum Aska malah meringis kebingungan.

“Kau sehat?”

“Ya….. dengarkan aku…. Sebentar lagi pria tampan dan dingin di bandara ini akan memiliki seorang kekasih, jadi harus ada penggantinya bukan,” ucapnya yang membuat Aska menggeleng pelan.

“Selamat pagi,” sapa seorang wanita yang membuat Zayn tersenyum.

“Selamat pagi,” sapa Aska dengan seulas senyuman.

“Khm… khm…. Apa aku menganggu kalian?” tanya Zayn yang membuat gadis itu terkekeh pelan.

“Tidak…. Santai saja, apa aku tidak boleh untuk menyapa saja?” tanya wanita itu dengan senyuman.

“Kau datang sepagi ini Feb?” tanya Aska yang mulai berjalan.

“Hm….. aku meliht motormu tadi, itu kenapa aku kemari,” ucapnya dengan sedikit senyuman.

“Uuuuuuuuu mulai memantau ya….” ucap Zayn yang mengundang kekehan pelan di anatar mereka.

“Aska…..” seruan seorang wanita membuat mereka berhenti dan menoleh ke arah belakang.

Deg….. Aska terdiam saat melihat siapa yang memanggilnya.

“Aska bukannya itu Rani?” tanya Zayn yang membuat Aska menoleh ke arah Febi.

“Temanmu?” tanyanya dengan bingung.

“Hm…. Ya….” ucap Aska dengan sedikit canggung.

“Aska aku ingin bicara denganmu,” ucap wanita itu yang berjalan ke arahnya.

“Kalau begitu aku harus pergi,” ucap Zayn dengan senyuman canggungnya.

“Aku juga duluan Aska, ada beberaapa pekerjaan yang mendesak pagi ini,” ucap Febi yang di angguki pelan oleh pria itu.

“Apa itu kekasihnya?” bisik Febi yang mulai berjalan bersama Zayn.

“Bukan…. dia….. dia teman lamanya,” ucap Zayn yang sesekali melirik ke belakang.

“Dia cukup cantik dan sedikit seksi…” ucap Febi yang membuat Zayn menarik nafas dalam.

Sementara di tempat lain, Aska masih menatap gadis itu dengan bingung.

“Ada apa?” tanyanya dengan datar.

“Bisa aku meminta sedikit waktumu? Ada hal penting yang harus aku bicarakan,” ucapnya yang membuat Aska mengerutkan dahinya dengan bingung.

“Katakan….” jawabnya dengan malas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!