“Baiklah, sepertinya sebentar lagi kita akan kembali berpesta tampan,” ucapnya dan mulai berdiri.
“Hanya wanita bodoh yang membuatmu begitu sakit hati Aska, kau begitu mencintainya hingga menjadikan alkohol sebagai rasa kecewamu, sayang sekali….” Gumamnya dan mulai berjalan keluar dengan rasa puas yang hanya dia kuasai di fikirannya.
Indri berjalan santai keluar dari kamar dan menguncinya dengan seulas senyuman, entah apa yang ada di fikiran gadis itu saat ia kembali ke parkiran mobil dan mengendarai kendaraan roda empat itu dengan santai menuju sebuah tokoh tertutup yang ada di ujung persimpangan sebuah lampu merah.
Ada beberapa yang ia beli terlihat sedikit mencurigakan karna lampu remang yang di nyalakan di tokoh itu, tidak begitu ramai tapi dapat di pastikan jika mereka yang berada di sana memiliki tujuan dan bisnis yang sedikit ekstrim.
“Apa ini sudah cukup?” tanya seorang pria yang berada di dalam tokoh itu.
“Hm…..” jawabnya dengan singkat sembari mengeluarkan beberapa uang lembar kertas berwarnah merah.
“Indri ini kembalinya,” ucapnya saat melihat indri mulai keluar dari tokoh.
“Ambil saja untukmu, itu tips malam ini,” ucap Indri yang membuat pria itu menatapnya dengan bingung.
“Ada apa? apa sekarang kau mendapatkan pelanggan yang kaya?” tanyanya yang membuat Indri berjalan mendekati pria itu lagi.
“Ssssssttttttt ini pria yang spesial, jauh dari kata pelanggan dan dia begitu sempurna… dan jangan mencoba untuk merusak malam bahagiaku!” bisik Indri yang membuat pria itu terkekeh pelan.
“Ingat Indri jangan libatkan perasaan dalam tugasmu, kau hanya untuk di nikmati Indri bukan di miliki…..” ucap pria itu yang tidak di hiraukan olehnya.
Indri mulai berjalan masuk ke dalam kendaraan roda empatnya sembari bersenandung kecil, sebelum melajukan kendaraan itu ia merabah benda pipi yang berada di sampingnya.
Sembari menekan beberapa tombol yang tanpak tengah menghubungi seseorang.
“Ya Rendi…. Maaf aku menganggu waktu istirahatmu, aku hanya mengabari jika temanmu sudah berada di kontrakannya,” ucap Indri yang membuat pria di ujung telfon itu sedikit bernafas lega.
“Huft…. Syukurllah terimakasih atas bantuamu, Aku berhutang kebaikan denganmu ndri…. Terimakasih banyak ya…. lain kali aku akan membayarnya dengan makan siang,” ucap Rendi yang membuat Indri tersenyum puas.
“Ah santai saja, seperti orang asing saja, baiklah aku harus kembali ke rumahku, sampai jumpa….” Ucapnya sembari mematikan sambungan telfon itu dengan santai.
Senyuman yang begitu puas membuat Indri dengan semangat kembali melajukan mobilnya menuju hotel di mana Aska terbaring tidak berdaya.
Tidak memakan perjalan yang cukup lama kini kendaraan itu kembali masuk ke sebuah parkiran hotel, Indri berjalan santai dengan tentengannya ke dalam lift, jika bisa melompat ia tidak akan menggunakan benda lambat ini untuk menemui sang pujaan hatinya.
Kembali membuka pintu kamar Indri tersenyum lepas sembari mengunci pintu kamar saat melihat Aska masih terbaring lemas di atas ranjang itu.
“Aku datang tampan, kau benar benar membuat aku begitu gila Aska,” ucapnya dengan santai dan mulai mendekati Aska dengan berlahan.
“Hanya satu malam sayang, aku akan membuatmu begitu mencintaiku sayang…..” bisik indri dengan pelan.
Ia mulai tersenyum sembari meletakkan beberapa botol minuman beralkohol juga pil yang ia siapkan untuk melakukan hal yang selama ini ia pendam.
“Aku benar-benar jatuh cinta pada tubuhmu Aska “ Bisik indri ke telinga Aska”
Sementara Aska tergeletak dengan baju yang kusut dan tak lagi rapi, kemudian Indri mempersiapkan dirinya untuk memberikan mahkota Dunia nya kepada sang Raja itu (Aska)
Indri beranjak dari depan ranjang tersebut menuju kamar mandi dan akan mengganti pakaiannya dengan lingeri jaring yang telah lama ia siapkan untuk Aska, Indri pun mulai membasahi tubuh nya dengan air yang turun dari shower dan memakai sabun yang sangat amat wangi demi memuaskan hasrat yang ia pendam untuk sang pujaan hatinya.
“Aku benar-benar bahagia hari ini Sayangg…” ucap indri sembari berdandan dan mengenakan lingeri merah maroon berjaring itu.
Indri menuangkan pil kedalam gelas yang berisikan minuman di hadapannya, sembari mengaduk minuman itu mengunakan jari telunjuk, dengan kuku panjang berwarnah merah darah serasih dengan lingeri nya…
Tiba-tiba Aska terbangun dan hendak duduk, dengan susah dan dalam keadaan lemas, akibat terlalu berambisi meminum alkohol Aska tidak bisa mengingat semuanya dengan baik namun pria itu tahu bahwa dirinya berada di sebuah Hotel bintang 5 di pusat Kota itu.
“Arghhh!!!! Sialan wanita itu membuatku mabuk seperti ini,” teriak Aska sembari memegang kepalanya.
“Siapa kau!!” tanya Aska saat menyadari seorang wanita seksi tengah duduk sembari menyilangkan kaki di sebuah kursi.
“Aku Indri Aska… “ jawab nya sembari menggoyangkan pelan minuman yang ada di tangannya dengan seringai tipis dan tujuan yang sudah ia siapkan.
Aska kembali terbaring di ranjang dan hilang kesadaran karena rasa sakit yang menyerang kepalanya, Indri pun berusaha membangunkan tubuh lelaki pujaan nya dan berusaha untuk menyadarkan Aska sembari menyodorkan minuman yang telah ia racik.
“Ini sayanggg minumlah terlebih dahulu agar kamu bisa melupakan Bajingan itu!” bisik Indri ketelinga Aska.
“Apa inii!! Kau jangan membodohi ku!” tegas Aska Tanpa penolakan meski telah berteriak tenyata teriakan itu hanyalah racuan Aska karna begitu berat untuknya bisa kembali pulih.
Teguk demi teguk ia habiskan dan kembali terbaring di atas kain putih berbantal busa itu.
“ Hanya lima menit lagi kau akan menjadi milikku Aska…” ucap Indri dengan seulas senyuman, jari yang lentik itu perlahan mengelus kedua bukit kembar miliknya yang lumayan seksi dan menggoda.
Satu demi satu pakaian Aska dilucuti oleh Indri tak lupa melepaskan sepatu yang terbilang mewah melekat di kaki pria itu.
“Aku tidak pernah membayangkan jika kau sekaya ini Aska…” gumam Indri dengan pelan.
Sebuah ciuman dari bibir yang berwarna glossy itu akhirnya mendarat tepat di leher Aska, membuat Aska terbangun namun tak kuasa ia mengendalikan dirinya yang telah mabuk ditambah pil yang diberikan Indri kedalam minuman itu.
“Waktu yang tepat bukan sayangggg!! Apa obatnya sudah mempengaruhimu…” Rintih nya ke telingan Aska.
“Arghh!!! Apa ini!!” ucap Aska namun keberuntungan Indri berpihak malam ini, tubuh Aska mulai panas dan berkeringat serta racuan yang tak karuan dari Aska, Aska semakin menggila saat Indri mulai menjelajahi tubuh pria itu hingga ternyata bibir yang tadi mendarat ke leher Aska sudah berada tepat di bagian intim pria itu yang membuat ia makin meracau.
“Ssshhhhhhiiitttttt aaaahhhhh!!!” desah pelan itu membuat Aska Aska mencoba untuk bangun.
“Nikmati saja Aska…. ini sebuah surga sayangg…..” ucap Indri menyeka bibirnya.
Demi kesenangan yang ia pendam Indri terus menerus melumati benda tumpul itu dan masuk dengan sempurna ke dalam mulutnya, sementara Aska meracau dan mulai hanyut dalam lumatan mulut Indri tersebut.
“Aarghhh….. aaahhh, gilaa apa yang kau lakukann!!!” dalam racaunya tapi Aska menikmati lumatan yang diberikan gadis itu.
“Sssttttt….aargghhhh…. sudah ku bilang meski kau memberikan mahkotamu **** aku tidak akan pernah menerima kau kembali Rani!!!
Mendengar desahan manja sang Aska yang menyebut nama mantan kekasihnya itu Indri menghentikan lumatan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments