5.laki-laki tampan, yang bertampang idiot

Sagara yang ditanya oleh sang dosen, langsung menganggukkan kepalanya membenarkan.

"Iya Pak, saya Sagara." ucapnya tanpa menyebutkan nama panjangnya. dosen itu pun langsung menganggukkan kepalanya.

"kalau begitu majulah dan perkenalkan dirimu kepada teman-temanmu yang lain. dan sepertinya kamu adalah mahasiswa yang terlambat masuk ya.." ujar sang Dosen lagi.

Sagara pun tanpa banyak bicara, ia langsung berjalan melangkahkan kakinya ke depan. tentu saja ia masih setia dengan gaya dan tampilan culunnya serta sifatnya yang seperti idiot.

"selamat pagi teman-teman semuanya dan pak dosen. perkenalkan nama saya Sagara, saya baru masuk kemarin mengikuti perkuliahan. alasan saya terlambat memasuki perkuliahan sebelumnya, karena ada beberapa kendala yang tidak bisa saya sebutkan." ujar Sagara dengan gaya culunnya. dosen itu pun mengganggu anggukan kepalanya.

"Ya sudah kalau begitu. kamu bisa mengejar ketertinggalanmu nanti. dan silakan Kembali ke tempat duduk dan kita akan memulai perkuliahan kita hari ini." ujar dosen kembali dengan lembut. Sagara pun langsung melangkahkan kakinya Kembali ke tempat duduknya semula. kemudian mereka Langsung memulai pelajaran.

walaupun Sagara mendengar bisik-bisik yang membicarakan dirinya, yang mengatakan bahwa sebenarnya Sagara adalah lelaki tampan, tapi karena sifat culun dan idiotnya itu, banyak yang mengira bahwa Sagara mungkin keterbelakangan mental.

mendengar gunjingan-gunjingan yang tidak berfaedah itu, lagi-lagi Sagara hanya meyakinkan dirinya bahwa tidak perlu terpancing. lagi pula mereka semua tak mengetahui Siapa dirinya. jadi biarkan saja.

(ternyata di dunia ini cukup sulit untuk menjadi diri sendiri. ganteng dikit langsung ditempelin seperti makhluk halus. kalau jelek langsung mendapatkan ejekan dan tatapan hina. hadeh-hadeh) batin Sagara lagi. walaupun dia mengatakan hal itu, raut wajahnya tetap tidak berubah.

lagi pula, Sagara tidak heran lagi kalau ada sifat manusia yang seperti itu, dan lagi semuanya yang hidup di dunia ini memang memiliki sifat yang timbal balik.

***

sementara di sisi lain. Yolanda saat ini tidak memiliki jadwal kuliah. jadi ia ingin memanfaatkan untuk mencari pekerjaan agar bisa bertahan hidup di kota ini. lagi pula, dirinya hanya perlu mencari uang belanjanya setiap hari saja. karena mahasiswa beasiswa, setiap uang SPP dan uang kos telah ditanggung oleh pemerintah.

"aku harus cari kerja apa ya. coba aja kemarin mau menerima mahasiswa bekerja paruh waktu, pasti aku saat ini sudah bekerja nggak pengangguran lagi." ujar Yolanda lagi.

"sebaiknya Aku cari kerjaan apa aja deh. mau bersih-bersih rumah jadi art, atau bekerja di kedai orang juga tidak masalah. yang penting mereka mau menerima mahasiswa yang masih kuliah." ujar Yolanda lagi.

Yolanda pun langsung beranjak mengambil tas selempangnya, tak lupa benda yang sering digunakan sejuta umat ia bawa dan langsung mengunci kamar kosannya. Ia berniat ingin mencari pekerjaan.

Yolanda berjalan kaki menelusuri jalan setapak demi setapak dan juga bertanya ke sana kemari, Apakah orang-orang itu membutuhkan tenaga kerja atau tidak. dan ternyata Setelah sekian lama Yolanda menempuh perjalanan dan mencari pekerjaan, tak ada yang mau menerima dirinya yang masih menjadi mahasiswa itu. karena rata-rata semuanya mempekerjakan orang yang tidak memiliki kesibukan apapun. dengan putus asa, Yolanda duduk di sebuah trotoar di bawah pohon yang rindang. ia menghela nafasnya dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

"huf ke mana lagi aku harus mencari pekerjaan.?? tidak ada yang mau menerima aku karena aku masih kuliah..?? sulit banget sih.." ujar Yolanda sambil memegangi kepalanya.

saat Yolanda sedang pusing-pusingnya memikirkan bagaimana ia harus bertahan hidup di kota ini. tiba-tiba ada yang datang menghampirinya. seorang laki-laki yang berpakaian lengkap dengan jasnya bertanya kepadanya.

"ada apa dek...?? dari tadi saya perhatikan sepertinya sedang kebingungan..??" tanya lelaki tersebut dengan berwajah ramah. dengan ekspresi wajah yang bersahabat, Yolanda tak menaruh curiga bahwa itu orang modus atau lain sebagainya. entah kenapa filing nya langsung mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang baik.

"eh iya kak. Saya sedang mencari pekerjaan. baik itu menjadi art atau lain sebagainya yang penting halal. tapi sejauh ini tidak ada yang mau menerimaku karena aku masih kuliah Kak.." ujar Yolanda lagi di mendadak jadi curhat kepada lelaki asing itu. lelaki asing itu pun tersenyum.

"kalau gitu mari kenalan dulu. namaku Rama Wijaya." ujar Rama menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman. Yolanda pulang langsung menerima uluran tangan itu.

"Yolanda kak.." ujar Yolanda lagi. setelah mereka berkenalan, Rama pun langsung menyerahkan satu buah kartu nama kepada Yolanda.

"coba kamu hubungi nomor telepon yang ada di sini. karena nomor tersebut juga membutuhkan asisten rumah tangga untuk membersihkan tempat tinggalnya. mana tahu ia mau menerimamu." ujar ramah dengan suara hangatnya itu.

Yolanda pun langsung mengambil kartu nama tersebut. nama di sana tertera nama lengkap Sagara. tapi Yolanda sama sekali tidak merasa curiga setelah membaca nama tersebut.

"hubungi saja segera, karena kemarin tadi dia meminta tolong kepada saya untuk mencarikan asisten rumah tangga. tapi saya belum sempat mencarikannya di yayasan. jadi coba hubungi dulu mana tahu dia langsung menerimamu." ujar Rama lagi.

"Apa tidak sebaiknya anda saja tuan yang menghubungi. takutnya kalau saya yang menghubungi, tuan saganya tidak mau mengangkat karena nomor baru."ujar Yolanda dengan realistis. Rama yang mendengar penuturan Yolanda ikut menyetujui usul tersebut. tanpa banyak tanya lagi ia langsung mengeluarkan handphonenya dan menghubungi segera. dan beruntungnya, Sagara telah keluar dari ruangan.

Tut

"ga, kemarin kamu meminta tolong padaku untuk mencarikan asisten rumah tangga. benar begitu.. ?" ujar Rama langsung pada intinya.

"Ya of course..." ujar Sagara di seberang telepon.

"aku barusan tadi menemukan seorang gadis yang ingin mencari pekerjaan. bisakah kamu memberikan pekerjaan art itu kepadanya. Iya bisa bersih-bersih dan juga pandai masak." ujar Rama mengarang. padahal mereka belum membicarakan hal itu.

"ya sudah. Yang penting dia orangnya jujur. berikan saja alamat apartemenku kepadanya. oh iya Apakah gadis itu masih kuliah atau sebagainya.?" tanya Sagara lagi.

"katanya iya seorang mahasiswa. dan membutuhkan pekerjaan untuk menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. asalkan setelah tiap pagi ia menyelesaikan pekerjaannya, kamu dapat mengizinkannya untuk pergi kuliah." ujar Rama kembali.

" Ya sudah Ram, kasih saja alamat tempat tinggalku. barangkali ya memang membutuhkan pekerjaan." ujar Sagara lagi. setelah itu ia langsung menutup panggilannya. selepas panggilan itu ditutup, Rama kini mulai berjalan menghampiri Yolanda.

"Yola orangnya sudah setuju. dia juga masih seumuran dengan saya. dia mengatakan agar kamu langsung pergi ke tempat tinggalnya saja dan mulai bekerja hari ini. kebetulan Ia juga jarang-jarang berada di rumah. jadi bekerjalah dengan jujur." ujar Rama kembali sambil menyerahkan alamat apartemen yang dihuni oleh Sagara.

"beneran tuan..!! wah kalau begitu saya sangat berterima kasih..!!" jawab Yolanda sambil menerima kertas yang berisikan alamat tempat tinggal orang yang akan menjadi tuannya nanti.

setelah pembicaraan mereka selesai dan juga memberikan informasi mengenai gaji yang akan dia terima, Rama langsung berpamitan meninggalkan Yolanda di sana karena ia masih memiliki banyak pekerjaan. tak lupa Ia juga memberikan akses masuk kepada Yolanda.

sepeninggalan Tuan Rama. Yolanda juga langsung bergegas pergi ke tempat kerja barunya. Ia hanya perlu membersihkan apartemen majikannya, dan kembali di sore hari Jika majikannya tidak kembali. namun jika majikannya kembali ke apartemen, Ia akan lebih dulu memasakkan makan malam untuk tuannya sesuai dengan kesepakatan.

***

Yolanda saat ini telah berada di sebuah gedung apartemen yang mewah. dia menggunakan ojek online untuk menuju tempat ini.

"wah bangunannya begitu megah dan mewah. walaupun gedung ini tidak terlalu tinggi, tapi sepertinya sangat besar dan luas." ujar Yolanda sambil mengedarkan pandangannya ke sana kemari mengagumi keindahan gedung tersebut.

setelah merasa cukup puas, Ia kembali berjalan ke arah pos penjagaan. di mana Rama juga mengatakan, sebelum masuk ke dalam gedung apartemen ia harus melapor terlebih dahulu dan menunjukkan tanda pengenal yang barusan tadi Ia berikan. dan oleh karena itu, dia harus melapor terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

famida

famida

jalan cerita yang baik Thor cuma ada beberapa kesalahan ayat@sukukata... Semangat Thor !....

2025-02-11

0

⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉mak

⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ˢ⍣⃟ₛ≛⃝⃕|ℙ$ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉mak

lanjut terus thor 💪💪

2025-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!