Sagara memegang kedua tali tasnya yang masih setia tertenteng di belakang punggungnya, Ia juga menatap Lalita dengan tatapan yang idiot. ia memberikan tatapan bingung melihat perempuan itu. Lalita yang melihat kebingungan dari Sagara, tak bisa tidak tersenyum mengejek.
"Udah hinanya, kami mau duduk." Ucap Yolanda dengan ketus. Mendengar penuturan ketus itu, Lalita langsung terkejut.
"Oh.. kamu sudah berani menjawab ya sekarang..!!" Serunya.
"Bodoh amat..!! Ayo kak saga." Ucap Yolanda mengajak SagaRa Untuk duduk. Mereka pun langsung berlalu dari sana.
Yolanda juga tanpa sadar, menarik tangan Sagara untuk mengikutinya dari belakang. Begitu juga dengan Sagara, ia tidak menolak atau menyingkirkan tangan Yolanda. Ia dengan patuh mengikuti Yolanda yang menyeret dirinya menuju tempat di mana mereka akan duduk.
"cih !! lihat saja cewek kampung, walaupun kamu pintar, namun tempatmu bukanlah di sini. karena orang miskin sepertimu tidak pantas berada di kampus yang sangat bergengsi ini."tutur laLita lagi sedikit berteriak agar Yolanda mendengar ucapannya itu.
Sagara yang mendengar teriakan dari Lalita, sebelum ia mendudukkan tubuhnya terlebih dahulu ia mengarahkan pandangannya ke arah perempuan itu. ada tatapan benci dari sorot matanya melihat kelakuan perempuan yang tiba-tiba mengganggu mereka.
"ayo Kak duduk, perempuan itu tidak perlu Kakak pedulikan. mereka memang seperti itu." ucap Yolanda dengan lirih. mendengar penuturan dari Yolanda, Saga mengarahkan pandangannya ke arah Yolanda kemudian ia menganggukkan kepalanya dan akhirnya mendudukkan tubuhnya di samping Yolanda.
***
setelah mengikuti serangkaian proses perkuliahan yang panjang, Saga kini tengah berada di sebuah kantin kampus.
Saga sendirian di kantin itu. karena Yolanda masih memiliki kuliah tambahan. ya wajarlah, seorang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tentunya mendapatkan tuntutan lebih bagi dirinya sendiri. bukan kampus sih yang menentukan, tetapi dia sadar kalau dia harus banyak berinteraksi agar melatih kekuatan intelektualnya.
sehingga, dia tidak dapat menemani Sagara. lagi pula mereka juga masih belum terlalu akrab. tapi walaupun begitu, Yolanda sebenarnya juga tidak keberatan menemani Sagara.
Ia saat ini tengah menikmati makan siangnya. tiba-tiba beberapa laki-laki dari golongan orang-orang terpandang datang menghampirinya.
"hai cupu. sendirian saja..!! kamu anak baru ya di sini..??" tanya mereka dengan nada sombong. Saga pun berhenti sejenak dengan aktivitas makannya itu dan kemudian melihat ke arah mereka. namun, Saga memilih diam dan tidak menyauti perkataan mereka, Ia malah langsung fokus untuk terus melahap makanannya, karena jujur saja ia sudah sangat lapar.
"lihatlah !! dia benar-benar cupu. Kenapa kampus kita tiba-tiba datang mahasiswa yang terlihat cupu dan sangat culun seperti ini, mencoreng nama baik laki-laki sejati saja." ucap Mereka lagi.
tapi, lagi-lagi Saga tidak memperdulikan mereka. Ia terus fokus malahab makanannya, sampai-sampai satu orang dari mereka menggebrak meja yang diduduki olehnya. mendapati perlakuan seperti itu, Saga menghentikan aktivitasnya dan melihat keempat orang itu.
Brak
"hey.. idiot..!! loh dengar kita kan..?? jangan pura-pura begok deh.!!." Ucapnya dengan perasaan jengkel karena diabaikan.
"lah... emang bodoh kan.." timpal yang lain yang sukses membuat mereka semua terkekeh. Saga pun langsung menyahut.
"Ada apa dengan kalian..?? Apakah aku mengganggu kalian..??" tanya Sagara dengan tampang idiot dan polos. Mereka melihat tampang polos dan takut-takut itu membuat mereka menjadi kembali terkekeh.
"hehehe.. lihatlah dia benar-benar idiot. seharusnya ia tidak berada di sini.." ucap mereka lagi.
"kamu bener Dion, seharusnya laki-laki cupu culun dan sedikit idiot ini tidak berada di sini. lagian aku heran, kok bisa-bisanya kampus kita menerima mahasiswa yang seperti ini.." ucap teman mereka itu lagi.
"Kamu benar ser, seharusnya kampus kita tidak menerima mahasiswa yang seperti ini." balas Dion kepada serga. saat mereka sedang menggunjingi Sagara, tiba-tiba, Riko datang menyusul mereka.
"hei Ada apa..??" tanya Riko kepada mereka semua. bukannya menjawab mereka malah melipat tangan di dada mereka.
"Kamu dari mana saja ko..? kamu itu pacarannya lama sekali sih, mentang-mentang kami ini jomblo dan kamu punya pasangan, kamu seenaknya melupakan kita.." ucap mereka dengan nada ketus. Riko tersenyum mengejek.
"sudahlah, ayo makan. aku sudah sangat lapar." ucap Riko.
Riko pun langsung melangkah meninggalkan meja yang di duduki oleh Saga, dan memilih meja kosong yang ada di depan meja Saga. teman teman Riko pun langsung menyusul.
setelah mereka duduk, mereka langsung memesan makanan untuk mereka. suasana hening pun tercipta di antara mereka. tapi tiba-tiba, serga kembali bersuara.
"lihatlah si culun itu. benar-benar membuat ku muak... ada ya, laki-laki yang diciptakan seperti itu di dunia." ejek Serga, dan masih di dengar oleh Sagara.
"salah cetak kali..." seru Anton yang sedari tadi hanya diam. Sagara yang mendengar hinaan itu menghentikan suapannya, dan menatap mereka dengan tatapan yang sulit mereka tebak.
"apa lihat-lihat idiot..!!" seru Dion. saga hanya diam, ia kembali melanjutkan suapan makanan ke dalam mulutnya. namun dalam hatinya sudah sangat bergejolak dengan amarah. namun Sagara sangat pandai menyimpan ekspresi itu, sehingga tak ada yang dapat menebak.
saat saga sedang melanjutkan aktivitas makan nya. tiba-tiba Yolanda datang menyapanya.
"hai kak saga.. boleh aku duduk disini..?? soalnya meja lain sudah pada penuh kak.." ujar Yolanda meminta izin.
mendengar pengaturan Yolanda, Sagara langsung mengangkat kepalanya dan langsung mengedarkan pandangannya melihat ke sana kemarin. ternyata benar saja, semua meja yang ada di kantin itu telah penuh.
"ya... duduklah. " ujar saja dengan gaya idiotnya.
sambil mengucapkan terima kasih, Yolanda pun langsung bergabung di meja itu. tanpa mereka berdua sadari, kalau ke empat cowok yang merecoki saga tadi menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. apalagi Riko. dalam hati, ia mendadak merasa tidak nyaman dalam hatinya.
ia memandangi Yolanda dengan tatapan yang begitu sulit diartikan. namun, Yolanda dan Saga sama sekali tak peduli dengan mereka. ternyata, geng Lalita juga datang menyusul Riko di kantin kampus itu.
"Hay baby..." seru Lalita dengan suara manja. Ia langsung melayangkan satu kecupan manis di pipi Riko yang masih setia menghabiskan makanannya.
"untung kamu kasih tahu tadi, kalau kamu dan teman-teman sedang berada di kantin kampus. jadi aku tak perlu kesusahan mencarimu. dan langsung bergegas datang.." ujar lita sambil mengambil tempat duduk di samping Riko.
"eh ta kamu mau pesan apa..??" tanya Juli dan Jesi. karena mereka berdua akan segera pergi memesan makanan untuk mereka.
"oh aku pesan bakso saja ya..." ujar Lita dengan nada sedikit sombong kepada teman-temannya. tapi Juli dan Jessie memang sudah tahu dan tidak mengambil hati.
"onge..." setelah itu keduanya langsung pergi.
saat mereka sedang berbincang-bincang yang lebih tepatnya Lita dan teman-temannya sedang berbincang-bincang, tak sengaja matanya mengarah ke sebuah meja yang diduduki oleh Yolanda dan Sagara. melihat kedua manusia yang dianggap lemah dan miskin itu, Lalita langsung menerbitkan senyum sinis dan berjalan ke arah mereka.
"hei culun dan cewek miskin. kalian ternyata sedang duduk tenang Ya di sini. Apakah uang kalian cukup untuk membeli makanan di tempat ini..?? aku rasa cukuplah ya.. soalnya tidak terlalu mehong juga..." hujan Lalita dengan gaya yang begitu arogan.
Yolanda dan Sagara yang merasa terpanggil langsung menegakkan kepala mereka. sama-sama pandangan mereka Langsung mereka alihkan ke arah Lalita yang sedang berdiri berpangku tangan sambil menatap sinis ke arah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments